Waspadai Demam Berdarah dengan Kenali Gejalanya

Waspadai Demam Berdarah dengan Kenali Gejalanya

 

Apa itu Demam Berdarah?

Demam berdarah (DBD) merupakan penyakit yang disebebkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis.  Penyakit DBD bisa menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala, serta nyeri tulang dan otot. untuk kondisi lebih lanjut DBD kategori yang parah, bisa menyebabkan pendarahan yang serius dan kematian.

Demam berdarah bisa menyerang anak-anak ataupun orang dewasa. Penyakit ini ditularkan hanya ketika nyamuk menggigit penderita DBD, kemudian menggigit orang yang sehat.

Berdasarkan tingkat keparahannya, demam berdarah terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Demam dengue (dengue fever), yang gejalanya cenderung ringan dan tanpa tanda-tanda perdarahan
  • Demam berdarah dengue (dengue hemorrhagic fever atau DHF), yaitu DBD dengan gejala berat dan tanda-tanda perdarahan, seperti mimisan atau gusi berdarah
  • Sindrom syok akibat dengue (dengue shock syndrome atau DSS), yaitu DBD parah dengan tingkat kematian tinggi, yang biasanya ditandai dengan gejala lemas atau tidak sadar, keringat dingin, muntah darah, atau sesak napas

Penyebab Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue. Dua nyamuk yang bisa menularkan virus ini adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus, biasanya naymuk ini aktif dan menggigit pada pagi dan sore hari. Nyamuk ini hidup di genangan air yang tenang dan dasarnya bersih, seperti genangan air di ban mobil, sampah plastik, atau tempat minum hewan.

 

Gejala dan Komplikasi Demam Berdarah

Secara umum, fase DBD berbentuk seperti siklus pelana kuda, diawali dengan demam mendadak pada hari pertama hingga hari ke-3 fase penyakit ini. Demam bisa mencapai suhu 39−40°C, yang sulit turun walaupun pasien telah mengonsumsi obat penurun panas. Demam dapat disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Sakit kepala hebat
  • Nyeri di bagian belakang mata
  • Sakit otot dan sendi
  • Hilang nafsu makan
  • Lemas
  • Mual dan muntah
  • Timbul ruam kulit

Selanjutnya, DBD akan berlanjut ke fase kritis, yaitu pada hari ke-4 hingga hari ke-6. Pada fase ini, demam turun tetapi gejala perdarahan, seperti mimisan atau muntah darah, mudah terjadi. Trombosit yang menurun drastis juga bisa terjadi pada fase kritis ini.

Jika tidak tertangani dengan baik, penderita demam berdarah pada fase kritis bisa mengalami komplikasi berupa penumpukan cairan pada rongga dada atau perut, perdarahan hebat, hingga gagalnya aliran darah ke organ-organ vital (syok)

Jika tertangani dengan cepat dan tepat, penderita DBD akan sembuh dalam waktu 1−2 minggu. Namun jika kondisi demam berdarah parah, pembuluh darah bisa menjadi rusak dan bocor. Kondisi ini akan menyebabkan jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah turun kondisi ini menyebabkan syok, perdarahan internal, kegagalan organ dan bahkan kematian. Kondisi demam berdarah yang parah biasanya dimulai satu atau dua hari pertama setelah demam hilang, tanda tandanya yaitu:

  • Sakit perut parah.
  • Muntah terus-menerus.
  • Perdarahan dari gusi atau hidung.
  • Darah dalam urin, tinja, atau muntahan.
  • Pendarahan di bawah kulit, yang terlihat seperti memar.
  • Pernapasan yang sulit atau cepat.
  • Kelelahan.
  • Iritabilitas atau kegelisahan.

Pengobatan dan Pencegahan Demam Berdarah

Jika mengalami dejala DBD segera periksakan diri ke dokter, terutama jika orang di sekitar Anda ada yang terdiagnosis penyakit ini.

Pengobatan dapat di lakukan dengan segera melalui penanganan medis IGD Jika:

  • Tampak lemas atau linglung
  • Kulit teraba basah dan dingin
  • Sakit perut parah
  • Muntah parah, terutama jika disertai darah
  • Sesak napas
  • Mimisan dan gusi berdarah
  • Buang air besar berwarna hitam atau berdarah

Pencegahan Demam Berdarah

Karena penyakit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk maka pencegahan gigitan nyamuk dan pengendalian populasi nyamuk merupakan metode utama untuk mencegah penyebaran dan penularan demam berdarah.

Jika sahabat hermina tinggal atau bepergian ke daerah yang sering terkena penyakit ini, bisa menerapkan tips berikut untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk:

  • Gunakan AC atau kelambu yang dipasang di ventilasi dan tempat tidur, karena nyamuk yang membawa virus dengue paling aktif dari fajar hingga senja, tetapi mereka juga dapat menggigit pada malam hari.
  • gunakan pakaian pelindung saat pergi ke daerah yang dipenuhi nyamuk, seperti baju lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu.
  • Gunakan obat nyamuk yang  dapat diaplikasikan pada pakaian, sepatu, perlengkapan berkemah, kelambu atau kulit.
  • Mengurangi habitat nyamuk dengan menutup genangan air. Nyamuk yang membawa virus dengue biasanya hidup di dalam dan di sekitar rumah, berkembang biak di genangan air. Tutup atau buang wadah yang berisi genangan air

Jadi, jika sahabat hermina mengalami gejla yang terindikasi mengarah kepada demam berdarah, segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar dapat mendapatkan penanganan lebih awal dan lebih cepat. agar kondisi kesehatan dapat tetap terjaga dan terhindar dari demam berdarah kategori parah yang bisa menyebabkan kematian.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.