Pertolongan pertama terhadap kejang

Pertolongan pertama terhadap kejang

Kejang adalah kondisi saat tubuh mengalami goncangan cepat dan berulang kali secara tidak terkendali.
Kejang itu sebetulnya hal yang cukup umum jika berdasarkan statistik. Satu dari sepuluh orang di dunia ini pernah mengalami kejang. Kejang dan epilepsi sama-sama disebabkan oleh gangguan pada saraf otak, tapi tetap saja kejang berbeda dengan epilepsi, kejang bukan berarti epilepsi, melainkan konsekuensi dari adanya epilepsi atau gejalanya. Sederhananya, epilepsi adalah suatu penyakit, sedangkan kejang hanyalah sebagai suatu gejala. Namun, jika seseorang mengalami kejang, bukan berarti penyebab utamanya pasti adalah epilepsi. Seseorang itu kita katakan epilepsi kalau kejangnya berulang tapi jika kejangnya baru sekali baru dibilang kejang. Kejang menurut bahasa Indonesia yang benar itu istilahnya bangkitan.

Bangkitan adalah suatu cetusan listrik berlebih di sel otak dan itu terjadi sementara tapi menimbulkan gejala contohnya gerakan otot berlebih atau gangguan sensasi atau gangguan kesadaran. Sebetulnya kejang itu ada pencetusnya misalnya sebelumnya demam dahulu atau gejala-gejala penyertanya yang kemudian terjadi kejang dan bisa tiba-tiba kejang. Kejang bisa dicetuskan sesuatu ada juga yang tidak dicetuskan sesuatu biasanya epilepsi yang tidak dicetuskan sesuatu. Epilepsi itu langsung terjadi begitu saja tanpa ada gejala.

Serangan kejang yang terjadi bisa berbeda-beda pada setiap penderita. Terkadang kejang bisa membuat tubuh penderitanya kaku, berkedut, lemas, sampai hilang kesadaran. Hal itu dipengaruhi penyebab kejang dan bagian otak yang terlibat serangan. Gejala kejang bisa berupa: seluruh tubuh gemetar, mengalami kebingungan, ngiler atau mulut berbusa, mata terbelalak, kehilangan kontrol kandung kemih atau usus, tiba-tiba jatuh, gigi gemertakan, otot tubuh bergerak tidak terkendali sampai anggota tubuh bergerak dan menyentak. Gejala kejang dapat berhenti setelah beberapa menit, terkadang serangan bisa datang lagi setelah beberapa menit.

Kejang pada anak itu di provokasi oleh demam tetapi banyak terjadi juga di orang dewasa dan orangtua karena akibat  adanya kelainan medis, rendahnya kadar gula darah, infeksi, cedera kepala, keracunan, efek samping obat-obatan tertentu, tumor otak atau kelainan saraf lainnya, Kurangnya oksigen ke otak juga bisa menyebabkan kejang.

Kejang kebanyakan bisa berhenti dengan sendirinya. Tapi, saat kejang seseorang rentan cedera atau terluka karena kehilangan kontrol tubuh. Berikut beberapa pertolongan pertama saat kejang yang bisa membantu penderita antara lain : cegah penderita terjatuh dengan membaringkan tubuhnya ke lantai atau tempat yang aman, berikan bantal untuk menopang kepalanya, Kendurkan pakaian ketat, terutama di sekitar leher, apabila penderita muntah saat kejang, miringkan tubuh penderita agar muntahan tidak masuk ke paru-paru, temani penderita kejang hingga serangan mereda, atau sampai penderita mendapatkan pertolongan medis profesional.
 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.