- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 25 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Apa Sih Manfaat Inseminasi bagi Pasangan dalam Program Hamil?<\/a><\/h3>
Inseminasi buatan, yang juga dikenal sebagai inseminasi intrauterin (IUI), adalah salah satu metode bantuan reproduksi yang digunakan oleh pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alami. \n\n \n\n Prosedur ini melibatkan penyisipan sperma yang telah dipersiapkan secara khusus langsung ke dalam rahim wanita pada waktu yang tepat dalam siklus menstruasi. Meskipun tidak selalu berhasil pada setiap pasangan, inseminasi buatan memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi mereka yang memilihnya. \n\n Berikut adalah beberapa manfaat utama dari prosedur inseminasi bagi pasangan: \n\n \n \n Menyediakan Kesempatan bagi Pasangan dengan Masalah Fertilitas \n \n \n\n Inseminasi buatan memberikan kesempatan bagi pasangan yang mengalami masalah fertilitas untuk dapat hamil. Ini dapat menjadi alternatif yang lebih terjangkau dan kurang invasif dibandingkan dengan prosedur reproduksi yang lebih kompleks seperti fertilisasi in vitro (IVF). \n\n \n \n Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sperma yang Dipilih \n \n \n\n Sebelum inseminasi, sperma biasanya dipersiapkan dan dipilih untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan. Ini bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma yang mencapai sel telur, sehingga meningkatkan kemungkinan pembuahan. \n\n \n \n Menjadi Solusi untuk Kelainan Fungsional atau Struktural \n \n \n\n Inseminasi dapat menjadi pilihan bagi pasangan yang mengalami kelainan fungsional atau struktural pada sistem reproduksi, seperti masalah dengan kualitas sperma atau masalah pada rahim wanita. \n\n \n \n Menyediakan Kendali atas Waktu Konsepsi \n \n \n\n Inseminasi memungkinkan pasangan untuk memiliki kendali lebih besar atas waktu konsepsi. Dengan memantau siklus menstruasi wanita dan menentukan waktu yang tepat untuk inseminasi, pasangan dapat meningkatkan peluang keberhasilan. \n\n \n \n Proses Relatif Tidak Invasif \n \n \n\n Secara umum, prosedur inseminasi buatan dianggap sebagai proses yang relatif tidak invasif dan tidak menyakitkan. Ini dapat mengurangi ketidaknyamanan fisik dan stres emosional yang terkait dengan prosedur reproduksi yang lebih kompleks. \n\n \n \n Memperkuat Ikatan Emosional antara Pasangan \n \n \n\n Proses inseminasi dapat memperkuat ikatan emosional antara pasangan karena mereka bersama-sama menghadapi tantangan fertilitas dan bekerja sama untuk mencapai tujuan memiliki anak. \n\n Meskipun inseminasi buatan memiliki sejumlah manfaat, penting untuk diingat bahwa tidak semua pasangan akan berhasil hamil melalui metode ini. Keberhasilan inseminasi bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk usia, kesehatan reproduksi, dan penyebab ketidaksuburan yang mendasarinya. Konsultasikan di pelayanan gangguan kesuburan dan haid di RS Hermina Podomoro untuk menentukan apakah inseminasi buatan merupakan pilihan yang tepat bagi pasangan tertentu. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 25 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
10 Tips Nyaman Berpuasa bagi Penderita Maag<\/a><\/h3>
Puasa merupakan momen penting dalam kehidupan umat Muslim, namun bagi sebagian orang yang menderita maag atau gangguan lambung lainnya, berpuasa bisa menjadi tantangan tersendiri. \n\n \n\n Maag adalah istilah umum yang digunakan untuk merujuk pada gangguan pada lambung yang menyebabkan gejala seperti nyeri lambung, sensasi terbakar di dada (heartburn), perut kembung, mual, muntah, dan gangguan pencernaan lainnya. Istilah medis untuk maag adalah gastritis, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk infeksi bakteri, penggunaan obat-obatan tertentu, stres, pola makan yang tidak sehat, dan konsumsi alkohol. Gejala maag dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan pengelolaannya sering melibatkan perubahan gaya hidup, pengaturan pola makan, dan penggunaan obat-obatan tertentu sesuai petunjuk dokter. \n\n Berikut ini adalah sepuluh tips nyaman berpuasa bagi penderita maag: \n\n \n \n Perencanaan Menu Sahur dan Berbuka \n \n \n\n Pilihlah makanan yang ringan dan mudah dicerna untuk sahur dan berbuka. Hindari makanan pedas, berlemak, dan berminyak yang dapat memicu gejala maag. Sebisa mungkin, pilih makanan yang tinggi serat untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan. \n\n \n \n Makan dalam Porsi Kecil \n \n \n\n Daripada makan dalam satu waktu yang besar, bagi sahur dan berbuka menjadi beberapa porsi kecil. Hal ini membantu meringankan beban lambung dan mengurangi risiko terjadinya gejala maag. \n\n \n \n Hindari Konsumsi Asam dan Berkarbonasi \n \n \n\n Makanan dan minuman yang tinggi asam, seperti jeruk dan minuman bersoda, dapat memperburuk gejala maag. Hindarilah konsumsi makanan dan minuman tersebut selama bulan puasa. \n\n \n \n Perhatikan Jam Makan \n \n \n\n Hindari makan terlalu cepat atau terlalu lambat saat sahur dan berbuka. Usahakan untuk makan dalam waktu yang cukup untuk menghindari tekanan berlebih pada lambung. \n\n \n \n Jangan Minum Terlalu Banyak Saat Berbuka \n \n \n\n Meskipun penting untuk menghidrasi tubuh setelah berpuasa seharian, hindari minum terlalu banyak sekaligus saat berbuka. Hal ini dapat menyebabkan perut terasa begah dan memperburuk gejala maag. \n\n \n \n Hindari Makanan dan Minuman Pengiritasi \n \n \n\n Beberapa makanan dan minuman seperti kopi, teh, cokelat, dan makanan berlemak tinggi dapat menjadi pemicu gejala maag. Perhatikan reaksi tubuh Anda terhadap makanan tersebut dan hindari jika memungkinkan. \n\n \n \n Istirahat yang Cukup \n \n \n\n Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup antara sahur dan berbuka. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko terjadinya gejala maag. Namun hindari untuk beristirahat atau tidur setelah makan. \n\n \n \n Perhatikan Kondisi Stres \n \n \n\n Stres dapat memperburuk gejala maag. Temukan cara untuk mengelola stres seperti meditasi, olahraga ringan, atau aktivitas yang menenangkan lainnya selama bulan puasa. \n\n \n\n Jika sahabat Hermina memiliki riwayat maag yang parah atau mengalami gejala yang memburuk selama berpuasa, segera konsultasikan dengan dokter. Dengan mengikuti tips-tips di atas, penderita maag dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih nyaman dan mengurangi risiko terjadinya gejala maag selama bulan Ramadan. Tetap perhatikan respons tubuh Anda dan konsultasikan dengan dokter di RS Hermina Podomoro jika diperlukan untuk menjaga kesehatan lambung Anda selama bulan puasa. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 18 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Gigi Belakang Tumbuh? Kenali Gigi Bungsu yang Tumbuh di Usia Dewasa<\/a><\/h3>
Gigi bungsu, atau dikenal juga sebagai gigi ketiga pada setiap kuadran mulut, biasanya tumbuh saat seseorang memasuki usia dewasa, yaitu sekitar usia 17 hingga 25 tahun. Proses tumbuhnya gigi bungsu bisa menjadi pengalaman yang unik dan kadang-kadang menimbulkan berbagai masalah kesehatan gigi, terutama dalam bentuk yang dikenal sebagai impaksi gigi. \n\n Apa itu Impaksi Gigi Bungsu? \n\n Impaksi gigi bungsu terjadi ketika gigi tersebut tidak dapat tumbuh secara normal atau keluar dari gusi dengan benar. Sebagian besar kasus impaksi gigi bungsu disebabkan oleh keterbatasan ruang di rahang atau posisi yang tidak tepat saat tumbuh. Gigi bungsu yang impaksi dapat menimbulkan rasa sakit, pembengkakan, dan bahkan infeksi jika tidak ditangani dengan baik. \n\n Gejala Impaksi Gigi Bungsu \n\n Meskipun gigi bungsu sering diasosiasikan dengan masa transisi dari remaja ke dewasa, ternyata pertumbuhannya terkadang tidak sempurna. Gejala impaksi gigi bungsu ditandai dengan: \n\n \n \n Rasa Sakit \n \n \n\n Gigi bungsu yang impaksi dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam atau terus-menerus di area sekitar gigi tersebut. \n\n \n \n Pembengkakan dan Kemerahan \n \n \n\n Gusi di sekitar gigi bungsu yang impaksi dapat menjadi bengkak dan merah, menandakan kemungkinan adanya infeksi. Pembengkakan bisa meluas ke daerah leher disertai gejala sulit makan sampai sulit bernafas dan bisa berakibat fatal atau kematian. \n\n \n \n Ketidaknyamanan saat Mengunyah \n \n \n\n Kesulitan dalam mengunyah makanan dapat muncul karena posisi gigi bungsu yang tidak optimal. \n\n \n \n Sulit Membersihkan Gigi \n \n \n\n Keterbatasan akses membuat gigi bungsu sulit dibersihkan dengan menyikat atau menggunakan benang gigi, meningkatkan risiko penyakit gusi dan karies. \n\n Bagaimana Mengobati Impaksi Gigi Bungsu? \n\n Dengan memeriksakan ke dokter gigi, Anda dapat memantau perkembangan gigi bungsu selama pemeriksaan rutin dan menentukan apakah perlu tindakan lebih lanjut. Beberapa tindakan yang mungkin Anda lakukan: \n\n \n \n Pencabutan Gigi \n \n \n\n Jika gigi bungsu menimbulkan masalah yang serius, dokter gigi mungkin merekomendasikan pencabutan gigi untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. \n\n \n \n Tindakan Bedah \n \n \n\n Dalam beberapa kasus yang lebih rumit, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat gigi bungsu yang impaksi. \n\n \n \n Perawatan untuk Gejala \n \n \n\n Pereda nyeri atau obat anti-inflamasi dapat diresepkan untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. \n\n Pencegahan Impaksi Gigi Bungsu \n\n \n \n Pemeriksaan Rutin \n \n \n\n Pemeriksaan gigi rutin membantu dokter gigi untuk mengidentifikasi potensi impaksi gigi bungsu lebih awal. \n\n \n \n Perawatan Gigi yang Baik \n \n \n\n Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dan menggunakan benang gigi secara teratur dapat membantu mencegah masalah gigi, termasuk impaksi gigi bungsu. \n\n \n \n Konsultasi dengan Dokter Gigi \n \n \n\n Jika merasakan gejala impaksi gigi bungsu, segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat. \n\n \n\n Dengan pemahaman yang baik tentang impaksi gigi bungsu dan tindakan pencegahan yang sesuai, apabila sahabat Hermina mengalami rasa nyeri atau ketidaknyamanan ketika gigi belakang tumbuh, segera temui dokter gigi atau dokter spesialis bedah mulut di RS Hermina Podomoro untuk mendapatkan penanganan yang sesuai terkait kemungkinan impaksi gigi bungsu. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 05 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Buang Air Kecil Sedikit Tapi Sering, Kenali 5 Penyakit Ini<\/a><\/h3>
Buang air kecil sedikit tapi sering merupakan gejala yang sering kali diabaikan, namun bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius. Banyak orang menganggap hal ini sebagai gangguan kecil atau bahkan normal, tetapi sebenarnya itu bisa menjadi petunjuk dari kondisi medis yang memerlukan perhatian segera. \n\n Penyebab Buang Air Kecil Sedikit Tapi Sering \n\n Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin mengalami gejala buang air kecil sedikit-sedikit tapi sering: \n\n \n \n Infeksi Saluran Kemih (ISK): Infeksi pada kandung kemih atau saluran kemih dapat menyebabkan rasa ingin buang air kecil yang konstan dan sering kali disertai dengan sensasi terbakar saat buang air kecil. \n \n \n Diabetes: Diabetes dapat menyebabkan peningkatan produksi urin, sehingga menyebabkan seseorang buang air kecil lebih sering dari biasanya. \n \n \n Batuk Kronis: Batuk kronis bisa menekan kandung kemih dan menyebabkan kebocoran urine atau rasa ingin buang air kecil yang tidak terkendali. \n \n \n Kandung Kemih Hiperaktif: Kandung kemih hiperaktif adalah kondisi di mana kandung kemih tidak bisa mengendalikan keinginan buang air kecil, sehingga seseorang merasa perlu buang air kecil lebih sering. \n \n \n Batu Ginjal: Batu ginjal yang terbentuk di dalam kandung kemih atau saluran kemih dapat mengganggu aliran urine dan menyebabkan rasa ingin buang air kecil yang terus-menerus. \n \n \n\n Pentingnya Berkonsultasi dengan Dokter \n\n \n\n Meskipun gejala buang air kecil sedikit-sedikit tapi sering mungkin terlihat sepele, namun itu bisa menjadi tanda masalah yang serius. Konsultasikan dengan dokter Anda segera jika Anda mengalami gejala ini, terutama jika disertai dengan tanda-tanda lain seperti nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, demam, atau perubahan warna atau bau urine. \n\n Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya. Ini mungkin melibatkan tes urin, tes darah, atau pemeriksaan pencitraan seperti USG atau CT scan. Selain itu, ada salah satu pemeriksaan yakni Uroflowmetri yang dapat mengevaluasi pola aliran urine saat seseorang buang air kecil. \n\n \n\n Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter akan memberikan diagnosis yang tepat dan menyarankan pengobatan yang sesuai. \n\n Kesimpulan \n\n Saat mengalami gejala buang air kecil sedikit tapi sering, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Di RS Hermina Podomoro, pasien akan menjalani serangkaian pemeriksaan lengkap dan mendapatkan perawatan yang sesuai berdasarkan diagnosis yang ditegakkan oleh tim medis. Dengan demikian, pasien dapat memperoleh perawatan terbaik untuk mengatasi masalah kesehatan mereka. \n\n Kesehatan Anda adalah prioritas utama, dan langkah-langkah ini dapat membantu mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius di kemudian hari. \n\n \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 26 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Musim Hujan, Waspada Penyakit Leptospirosis<\/a><\/h3>
Musim hujan yang seringkali disertai banjir dapat membawa risiko kesehatan yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah penyakit leptospirosis. Leptospirosis adalah penyakit infeksi bakteri yang dapat ditularkan oleh air yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi. Kondisi ini dapat berkembang pesat dalam lingkungan yang lembab, membuat musim hujan menjadi waktu yang lebih potensial untuk penularannya. \n\n Apa itu Leptospirosis? \n\n Leptospirosis dapat menimbulkan gejala ringan hingga parah, termasuk demam, sakit kepala, mual, dan nyeri otot. Dalam kasus yang lebih serius, penyakit ini dapat menyebabkan masalah ginjal, hati, bahkan kegagalan organ. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan kewaspadaan selama musim hujan sangat penting. \n\n Gejala Penyakit Leptospirosis \n\n Leptospirosis dapat menimbulkan berbagai gejala, mulai dari yang ringan hingga parah. Gejala penyakit ini dapat muncul dalam dua fase yang berbeda: \n\n Fase Awal (Fase Acute) \n\n \n Demam Tinggi: Peningkatan suhu tubuh yang signifikan merupakan gejala umum leptospirosis pada fase awal. \n Nyeri Otot dan Sendi: Anda mungkin mengalami nyeri otot dan sendi yang dapat membuat aktivitas sehari-hari terasa tidak nyaman. \n Sakit Kepala: Gejala ini seringkali menyertai fase awal penyakit. \n Mual dan Muntah: Beberapa orang dengan leptospirosis dapat mengalami mual dan muntah. \n Mata Kemerahan (Konjungtivitis): Infeksi dapat menyebabkan mata menjadi merah dan peradangan pada konjungtiva. \n \n\n Fase Lanjutan (Fase Weil) \n\n Jika penyakit tidak diobati, atau jika kondisi memburuk, gejala lebih serius dapat muncul, termasuk: \n\n \n Gangguan Fungsi Ginjal: Leptospirosis dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal yang dapat mengakibatkan urin berdarah dan penurunan produksi urin. \n Icterus (Kuning): Warna kuning pada kulit dan mata akibat masalah hati dan gangguan produksi bilirubin. \n Perdarahan: Leptospirosis dapat menyebabkan perdarahan di berbagai bagian tubuh, seperti kulit dan selaput lendir. \n Gangguan Pernapasan: Kesulitan bernapas dan batuk bisa terjadi pada beberapa kasus yang parah. \n \n\n Penting untuk diingat bahwa gejala leptospirosis dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali. \n\n 4 Langkah Mencegah Penyakit Leptospirosis \n\n \n Hindari Air Terkontaminasi: Jauhi genangan air, parit, atau sungai yang mungkin terkontaminasi oleh urin hewan, terutama hewan pengerat seperti tikus. \n Gunakan Peralatan Pelindung: Saat beraktivitas di area yang berpotensi tercemar, kenakan alas kaki tertutup, sarung tangan, dan pakaian pelindung. \n Membersihkan dengan Seksama: Pastikan membersihkan diri dengan seksama setelah berada di luar rumah, terutama jika terpapar air hujan atau air genangan yang mencurigakan. \n Menjaga Kebersihan Lingkungan: Jaga kebersihan sekitar rumah, termasuk memastikan tidak ada tempat-tempat yang dapat menjadi sarang tikus atau hewan pengerat lainnya. \n \n\n Kesimpulan \n\n Jika Anda mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, atau nyeri otot selama atau setelah musim hujan, segeralah berkonsultasi dengan dokter. RS Hermina Podomoro menyediakan pelayanan dari dokter spesialis dalam menangani berbagai penyakit menular, termasuk leptospirosis. \n\n Kesehatan adalah harta yang tak ternilai, dan tindakan preventif dapat menjaga Anda dan keluarga dari risiko penyakit. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika diperlukan. Bersama-sama, kita dapat menjaga kesehatan dan menghadapi musim hujan dengan lebih tenang. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 08 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Telinga Kemasukan Air? Coba Tips Sederhana Berikut!<\/a><\/h3>
\n\n \n\n Telinga kemasukan air seringkali dapat menjadi pengalaman yang tidak nyaman dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara. Hal ini umum terjadi setelah berenang atau mandi. Ketika telinga kemasukan air, hal ini dapat menyebabkan beberapa gejala yang mungkin dirasakan oleh seseorang. \n\n Tanda dan Gejala Telinga Kemasukan Air \n\n Berikut adalah beberapa kemungkinan tanda dan gejala yang dapat muncul: \n\n \n \n Sensasi Penuh atau Tersumbat \n \n \n\n Ketika air masuk ke dalam telinga, seseorang mungkin merasakan sensasi penuh atau tersumbat pada telinga yang terkena. \n\n \n \n Gangguan Pendengaran Sementara \n \n \n\n Air yang masuk ke dalam saluran telinga dapat mengganggu transmisi suara dan menyebabkan gangguan pendengaran sementara. \n\n \n \n Rasa Tidak Nyaman atau Gatal \n \n \n\n Air yang tertinggal dalam telinga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau gatal di dalam telinga. \n\n \n \n Perasaan Berputar atau Pusing \n \n \n\n Beberapa orang mungkin merasakan perasaan berputar atau pusing karena gangguan keseimbangan yang terkait dengan telinga. \n\n \n \n Kemerahan atau Pembengkakan \n \n \n\n Jika air yang masuk terkontaminasi atau terdapat iritasi, telinga dapat menjadi merah atau mengalami pembengkakan. \n\n \n \n Tingkat Kebisingan yang Berubah \n \n \n\n Peningkatan volume atau perubahan karakter suara dalam telinga dapat terjadi karena adanya air yang mempengaruhi saluran pendengaran. \n\n \n \n Potensi Infeksi \n \n \n\n Jika air yang masuk mengandung bakteri atau kotoran, terdapat risiko terjadinya infeksi telinga. Ini dapat menyebabkan rasa sakit, bau yang tidak sedap, dan keluarnya cairan dari telinga. \n\n Tanda dan gejala ini umumnya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan beberapa tips sederhana yang dapat membantu mengatasi masalah ini. \n\n \n \n Miringkan Kepala: Setelah terpapar air, coba miringkan kepala ke satu sisi. Ini dapat membantu air keluar dari telinga yang terkena. \n \n \n Gerakan Leher dan Kepala: Lakukan gerakan leher dan kepala secara perlahan, bergerak dari satu sisi ke sisi lain. Ini dapat membantu mengeluarkan air yang mungkin terjebak di dalam telinga. \n \n \n Gunakan Gravitasi: Berdiri dengan satu kaki di atas permukaan yang lebih tinggi dari yang lain, dan tahan kepala ke samping. Hal ini memungkinkan gravitasi membantu air keluar dari telinga. \n \n \n Keringkan Telinga dengan Handuk atau Pengering Rambut: Dengan hati-hati masukkan ujung sudut handuk atau pengering rambut ke dalam telinga, tanpa menekan terlalu keras, untuk menyerap air yang mungkin masih ada. \n \n \n Pijatan Telinga: Lakukan pijatan lembut pada bagian belakang telinga. Gerakan ini dapat membantu menggerakkan air keluar dari saluran telinga. \n \n \n Gunakan Tetes Telinga: Tersedia tetes telinga yang dapat membantu mengeringkan dan mengeluarkan air dari telinga. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dengan teliti. \n \n \n Jangan Menggunakan Benda Tajam: Hindari menggunakan benda tajam atau cotton bud untuk membersihkan telinga, karena ini dapat mendorong air lebih dalam atau merusak saluran telinga. \n \n \n Konsultasikan dengan Dokter: Jika air tetap terjebak atau terdapat tanda-tanda infeksi, segera konsultasikan dengan dokter. Mereka dapat memberikan perawatan yang sesuai. \n \n \n\n Telinga kemasukan air mungkin umum, tetapi dengan mengikuti tips sederhana ini, Anda dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan dan mengatasi masalah ini dengan cepat. Penting untuk tetap berhati-hati dan menghindari penggunaan benda-benda yang dapat merusak telinga. Jika masalah berlanjut atau memburuk, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis THT-KL di RS Hermina Podomoro. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 18 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kasus Mycoplasma Pneumonia Yang Meningkat: Kenali Gejalanya<\/a><\/h3>
\n\n \n\n \n\n \n\n Sejak beberapa waktu terakhir, Mycoplasma pneumonia telah menjadi topik perbincangan yang hangat di kalangan masyarakat. Mycoplasma pneumonia adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada manusia. Meskipun bukan virus, namun keberadaannya belakangan ini mencuri perhatian banyak orang karena kasus infeksi yang meningkat secara signifikan. \n\n Apa itu Mycoplasma pneumonia? \n\n Mycoplasma pneumonia adalah jenis bakteri yang tergolong dalam kelas Mollicutes. Bakteri ini memiliki ciri khas yaitu ukuran yang sangat kecil dan kemampuan untuk hidup tanpa dinding sel bakteri. Karena ukuran yang sangat kecil, Mycoplasma pneumonia seringkali sulit untuk dideteksi dengan metode konvensional. \n\n Gejala Infeksi Mycoplasma pneumonia \n\n Infeksi yang disebabkan oleh Mycoplasma pneumonia sering kali menyerupai gejala flu atau pilek. Beberapa gejala umumnya meliputi: \n\n 1. Batuk kering yang berkepanjangan \n\n 2. Demam \n\n 3. Kesulitan bernapas atau sesak nafas \n\n 4. Sakit tenggorokan \n\n 5. Pilek atau hidung tersumbat \n\n 6. Sakit kepala \n\n Gejala ini bisa berkembang secara bertahap dan seringkali memerlukan perhatian medis jika kondisi semakin parah. \n\n Penyebaran dan Pencegahan Infeksi \n\n Mycoplasma pneumonia menyebar melalui droplet yang dihasilkan saat seseorang batuk atau bersin. Infeksi ini dapat menular dengan cepat, terutama di tempat-tempat dengan kontak manusia yang tinggi, seperti sekolah, kantor, atau tempat umum lainnya. \n\n Pencegahan menjadi kunci utama dalam menghadapi penyebaran Mycoplasma pneumonia. Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil meliputi: \n\n 1. Mencuci tangan secara teratur: Penting untuk mencuci tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik. \n\n 2. Memakai masker: Terutama jika Anda mengalami gejala atau berada di daerah dengan penyebaran yang tinggi. \n\n 3. Menjaga kebersihan lingkungan: Membersihkan permukaan yang sering disentuh dan menjaga kebersihan ruangan dapat membantu mengurangi risiko penyebaran. \n\n Pentingnya Deteksi Dini dan Pengobatan yang Tepat \n\n Deteksi dini infeksi Mycoplasma pneumonia penting untuk pencegahan penyebaran lebih lanjut. Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. \n\n Pengobatan biasanya melibatkan pemberian antibiotik, seperti azithromycin atau doxycycline, yang dapat membantu mengatasi infeksi. Meskipun gejalanya dapat mirip dengan infeksi virus lainnya, pengobatan spesifik bakteri dapat membantu mengurangi durasi dan keparahan penyakit. \n\n \n\n Sebagai kesimpulan, Mycoplasma pneumonia mungkin bukan virus, tetapi dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang serius. Penting untuk tetap waspada, menjaga kebersihan diri, dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan di RS Hermina Podomoro. Upaya bersama dalam pencegahan dan penanganan dapat membantu mengendalikan penyebaran infeksi ini di masyarakat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 07 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
Ini Beda Nyeri Pinggang Biasa dan Saraf Kejepit<\/a><\/h3>
\n\n \n\n Nyeri di daerah pinggang seringkali dapat menimbulkan kekhawatiran, terutama ketika gejalanya dapat bervariasi. Salah satu kondisi yang mungkin menjadi penyebab nyeri pinggang adalah saraf kejepit. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara nyeri pinggang biasa dan saraf kejepit, serta bagaimana mengenali gejala dan penanganan yang tepat. \n\n Apa Itu Nyeri Pinggang? \n\n Nyeri pinggang umumnya merujuk pada ketidaknyamanan atau rasa sakit yang terjadi di daerah sekitar tulang belakang atau pinggang. Beberapa penyebab umum nyeri pinggang melibatkan: \n\n \n \n Cedera Otot atau Ligamen: Penggunaan berlebihan atau cedera pada otot punggung atau ligamen dapat menyebabkan nyeri pinggang. \n \n \n Postur Buruk: Duduk atau berdiri dengan postur yang buruk dapat menyebabkan ketegangan pada otot punggung dan memicu nyeri. \n \n \n Penuaan dan Degenerasi Tulang Belakang: Proses penuaan dapat menyebabkan degenerasi tulang belakang, yang dapat menyebabkan nyeri pinggang. \n \n \n\n Gejala Nyeri Pinggang Umum \n\n \n \n Rasa sakit atau ketidaknyamanan di daerah pinggang. \n \n \n Kemungkinan kaku atau keterbatasan gerakan. \n \n \n\n Apa Itu Saraf Kejepit? \n\n Saraf kejepit terjadi ketika saraf yang berasal dari tulang belakang tertekan atau terjepit oleh jaringan sekitarnya, seperti otot, ligamen, atau cakram spinal. Beberapa penyebab umum saraf kejepit melibatkan: \n\n \n \n Herniated Disc: Cakram spinal yang keluar dari tempatnya dan menekan saraf. \n \n \n Stenosis Spinal: Penyempitan saluran tulang belakang yang dapat menyebabkan tekanan pada saraf. \n \n \n Ketegangan Otot atau Ligamen: Ketegangan yang berlebihan pada otot atau ligamen dapat menyebabkan tekanan pada saraf. \n \n \n\n Gejala Saraf Kejepit \n\n \n \n Nyeri yang menjalar dari pinggang ke kaki. \n \n \n Kesemutan, mati rasa, atau lemah pada satu sisi tubuh. \n \n \n Sensasi terbakar atau kebas pada daerah yang terkena. \n \n \n\n Penanganan yang Tepat \n\n Nyeri Pinggang Umum: Istirahat, penggunaan kompres hangat atau dingin, dan perubahan postur dapat membantu meredakan nyeri pinggang umum. Latihan fisik yang tepat juga dapat membantu menguatkan otot punggung. \n\n Saraf Kejepit: Terapi fisik, obat anti-inflamasi, dan teknik relaksasi dapat membantu meredakan tekanan pada saraf. Pada beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan. \n\n \n\n Membedakan antara nyeri pinggang umum dan saraf kejepit adalah langkah penting untuk merencanakan penanganan yang sesuai. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau nyeri yang persisten, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf di RS Hermina Podomoro untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 23 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengatasi Dampak dari Cedera Kepala Akibat Kecelakaan<\/a><\/h3>
Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak terduga dan seringkali menyebabkan cedera serius, termasuk cedera kepala. Cedera kepala akibat kecelakaan dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami risiko dan dampak cedera kepala serta mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ini. \n\n Kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, atau kecelakaan olahraga adalah beberapa situasi umum di mana cedera kepala dapat terjadi. Dalam kecelakaan yang parah, benturan keras pada kepala dapat menyebabkan kerusakan pada otak, tulang tengkorak, atau jaringan sekitarnya. \n\n Gejala Akibat Cedera Kepala \n\n Gejala yang mungkin timbul setelah cedera kepala meliputi pusing berat, kehilangan kesadaran, muntah, perubahan perilaku seperti sulit mengingat hal-hal yang baru terjadi, cepat kehilangan fokus, lupa terhadap peristiwa sebelum cedera, atau gangguan fungsi motorik. Adapun gangguan fungsi motorik antara lain; mengalami kelemahan otot atau paralisis, kesulitan mengatur gerakan tubuh, kesulitan mengatur keseimbangan, kesulitan mengontrol gerakan mata dengan tepat, dan tremor. \n\n Langkah Tepat Mengatasi Dampak Cedera Kepala \n\n \n Langkah pertama yang harus diambil setelah kecelakaan yang mengakibatkan cedera kepala adalah mencari perawatan medis segera. Di rumah sakit atau klinik, dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan tingkat keparahan cedera kepala dan mencari tahu apakah ada kerusakan otak atau cedera lainnya yang perlu diatasi. Tes diagnostik seperti CT scan atau MRI mungkin dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi kepala dan otak. \n Setelah diagnosis, langkah selanjutnya adalah mengikuti perawatan yang ditentukan oleh dokter. Ini mungkin melibatkan pengobatan, perawatan bedah, atau terapi rehabilitasi, tergantung pada tingkat keparahan cedera kepala. Penggunaan obat-obatan untuk mengurangi nyeri, peradangan, atau infeksi mungkin direkomendasikan. Terapi fisik, terapi wicara, atau terapi okupasi juga dapat direkomendasikan untuk membantu pemulihan dan mengembalikan fungsi normal. \n \n\n Selain perawatan medis, penting untuk memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada individu yang mengalami cedera kepala akibat kecelakaan. Proses pemulihan dapat menjadi tantangan fisik dan mental, dan dukungan dari keluarga, teman, dan tim medis sangat penting. Mengikuti petunjuk dokter dan menjaga komunikasi terbuka dengan tim perawatan adalah langkah penting untuk mencapai pemulihan yang optimal. \n\n Dalam kasus cedera kepala yang parah, konsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf sangat dianjurkan. Mereka memiliki pengetahuan dan keahlian khusus dalam menangani cedera otak dan dapat memberikan perawatan yang komprehensif. Dokter spesialis bedah saraf akan membantu mengelola dan merencanakan perawatan jangka panjang yang mungkin diperlukan untuk pemulihan yang optimal. \n\n Keselamatan adalah prioritas utama untuk mencegah cedera kepala akibat kecelakaan. Menggunakan peralatan pelindung yang sesuai saat berolahraga atau bekerja, menghindari penggunaan alkohol atau obat-obatan yang dapat mempengaruhi kemampuan fisik dan mental, serta mengikuti aturan lalu lintas saat berkendara adalah langkah-langkah penting untuk mencegah kecelakaan dan cedera kepala yang berpotensi fatal. \n\n Dalam situasi kecelakaan yang tidak dapat dihindari, penanganan cepat dan perawatan medis yang tepat sangat penting. Jangan pernah mengabaikan tanda-tanda cedera kepala dan segera cari bantuan medis jika terjadi kecelakaan yang melibatkan kepala. Ingatlah bahwa pemulihan membutuhkan waktu dan kesabaran. Dengan dukungan yang tepat dan perawatan yang komprehensif, banyak individu yang mengalami cedera kepala akibat kecelakaan dapat mencapai pemulihan yang sukses dan kembali ke kehidupan yang bermakna. Konsultasikan segera ke dokter spesialis bedah saraf di RS Hermina Podomoro untuk mendapatkan layanan kesehatan yang profesional bagi keluarga Anda. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 21 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mitos vs Fakta: Hubungan Seksual Saat Hamil, Memang Boleh?<\/a><\/h3>
Saat seorang wanita hamil, seringkali muncul pertanyaan tentang apakah aman atau bahaya untuk berhubungan seksual. Mitos seputar keamanan hubungan seksual selama kehamilan seringkali dapat menimbulkan kebingungan. Yuk, simak faktanya. \n\n Mitos Seputar Berhubungan Seksual Saat Hamil \n\n \n \n Mitos: "Berhubungan seksual dapat merusak janin." Fakta: Hubungan seksual sama sekali tidak membahayakan janin mengingat janin terlindung oleh cairan ketuban. \n \n \n Mitos: "Berhubungan seksual bisa menyebabkan keguguran." Fakta: Faktanya, sekitar 75% dari keguguran kemungkinan disebabkan oleh faktor genetik dan tidak ada hubungan antara hubungan seksual dengan keguguran. \n \n \n Mitos: “Saat hamil, wanita tidak tertarik pada aktivitas seksual." Fakta: Perasaan terhadap aktivitas seksual dapat bervariasi dipengaruhi oleh perubahan hormone saat hamil, namun banyak wanita masih merasa nyaman dan tertarik menikmati hubungan seksual selama kehamilan. \n \n \n\n Berbahayakah Bagi Ibu Hamil? \n\n Pada kehamilan normal: Berhubungan seksual umumnya aman selama kehamilan tersebut normal tanpa komplikasi. Posisi yang nyaman dapat membantu mengurangi tekanan pada perut. \n\n Kondisi Khusus: Pada kasus kehamilan dengan risiko tinggi atau kondisi medis tertentu seperti ari-ari menutupi jalan lahir, riwayat kontraksi prematur, atau setelah ketuban pecah sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan keamanan berhubungan intim. \n\n Manfaat Berhubungan Seksual Saat Hamil \n\n \n \n Meningkatkan Kesejahteraan Emosional: Hubungan seksual dapat meningkatkan kesejahteraan emosional pasangan dan membantu menjaga koneksi di tengah perubahan fisik dan emosional selama kehamilan. \n \n \n Mengurangi Stres: Aktivitas seksual yang aman dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur, memberikan dampak positif pada kesehatan ibu dan janin. \n \n \n\n Kapan Tidak Aman untuk Berhubungan Seksual \n\n \n \n Pendarahan atau kontraksi: Jika terjadi pendarahan atau kontraksi, segera konsultasikan dengan dokter. \n \n \n Ketuban Pecah: Jika ketuban pecah maka akan terbuka hubungan janin dengan dunia luar sehingga meningkatkan risiko infeksi. Oleh karena itu, berhubungan seksual sebaiknya dihindari. \n \n \n\n Berhubungan seksual saat hamil umumnya aman dan bahkan dapat memiliki manfaat kesehatan. Namun, penting untuk berkomunikasi terbuka dengan pasangan dan berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan keamanan kehamilan Anda. Setiap keputusan harus didasarkan pada kenyamanan dan kesehatan ibu dan janin. Konsultasikan permasalahan kehamilan dengan dokter spesialis obgyn di RS Hermina Podomoro. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 13 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kapan Sebaiknya Minum Susu Ibu Hamil?<\/a><\/h3>
\n\n Susu memiliki peran yang dalam asupan nutrisi selama masa kehamilan. Ibu hamil perlu menjaga asupan gizi yang seimbang untuk mendukung perkembangan janin yang optimal. Salah satu komponen penting dalam asupan tersebut adalah susu. Namun, pertanyaan yang sering muncul dari sahabat Hermina adalah kapan sebaiknya minum susu ibu hamil? Yuk, kita bahas bersama! \n\n Trimester Kehamilan \n\n Trimester kehamilan merupakan salah satu pertimbangan dalam memulai konsumsi susu. Selama trimester pertama, mual dan muntah seringkali menjadi masalah, dan sensitivitas terhadap berbagai makanan. Jika ibu hamil mengalami mual yang parah, mungkin akan sulit untuk mengonsumsi susu. Namun, jika mual tidak begitu parah, susu tetap dapat diberikan karena susu merupakan sumber protein dan kalsium yang baik. \n\n Trimester kedua umumnya dianggap sebagai waktu yang tepat untuk mulai mengonsumsi susu mengingat mual muntah yang sudah mereda dan janin mulai membutuhkan lebih banyak nutrisi untuk pertumbuhannya. Kalsium dalam susu berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang serta gigi janin, sedangkan protein merupakan bahan penyusun dari jaringan tubuh janin. \n\n Asupan nutrisi pada trimester ketiga juga tidak kalah pentingnya. Pada tahap ini, pertumbuhan dan perkembangan janin semakin cepat, dan tubuh ibu memerlukan nutrisi tambahan. Namun, beberapa ibu hamil mungkin merasa tidak nyaman karena ukuran perut yang semakin besar. Pilihan seperti yogurt atau susu rendah lemak bisa menjadi alternatif tetap mempertahankan asupan nutrisi yang baik selama hamil. \n\n Asupan Kalsium dan Protein \n\n Kalsium adalah mineral penting selama masa kehamilan karena berperan dalam pembentukan tulang dan gigi janin, serta menjaga kesehatan tulang ibu. Mengonsumsi susu tinggi kalsium bisa membantu memenuhi dalam pemenuhan kebutuhan ini. Namun, jika ibu hamil memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu, pilihan lain seperti sumber kalsium nabati (contohnya: kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau) atau suplementasi melalui multivitamin mungkin diperlukan. \n\n Protein juga memiliki peran vital dalam perkembangan janin dan pertumbuhan jaringan tubuh. Susu merupakan salah satu sumber protein berkualitas tinggi, tetapi variasi protein dari sumber makanan lain seperti daging tanpa lemak, telur, ikan, atau tahu juga penting. \n\n Konsultasikan dengan Tenaga Medis \n\n Keputusan tentang kapan dan berapa banyak susu yang harus diminum selama kehamilan sebaiknya dibahas dengan tenaga medis, seperti dokter kandungan atau ahli gizi. Setiap ibu hamil memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda berdasarkan indeks massa tubuh, pola makan sehari-hari, kondisi kesehatannya, gaya hidup, dan preferensinya. Jika ada kondisi kesehatan tertentu, salah satunya seperti kencing manis pada kehamilan atau tekanan darah tinggi, porsi dan jenis asupan nutrisi perlu disesuaikan. \n\n Kesimpulan \n\n Susu merupakan sumber nutrisi yang penting selama masa kehamilan mengingat tingginya kandungan kalsium dan protein. Trimester kehamilan serta kondisi kesehatan ibu dapat mempengaruhi kapan dan seberapa banyak susu sebaiknya dikonsumsi. Tetapi yang paling penting adalah menjaga asupan gizi yang seimbang melalui berbagai sumber makanan. Diskusikan dengan dokter spesialis kandungan di RS Hermina Podomoro untuk mengetahui pertumbuhan perkembangan janin dan kesehatan sahabat Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada, Bahaya Polusi Udara di Jakarta Saat Ini Meningkat!<\/a><\/h3>
Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, telah mengalami pertumbuhan perkotaan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Namun, pertumbuhan ini juga diiringi oleh permasalahan lingkungan yang serius, salah satunya adalah polusi udara. Polusi udara di Jakarta telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, dengan dampak yang merugikan bagi kesehatan manusia dan ekosistem. Artikel ini akan membahas bahaya polusi udara di Jakarta saat ini, faktor penyebabnya, serta implikasi bagi kesehatan dan lingkungan. \n\n Faktor Penyebab Polusi Udara di Jakarta \n\n Terdapat beberapa faktor penyebab utama polusi udara di Jakarta: \n\n \n \n Kendaraan Bermotor: Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang cepat di Jakarta merupakan salah satu faktor utama polusi udara. Gas buang dari kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil mengandung berbagai zat berbahaya seperti nitrogen dioksida (NO2) dan partikel-partikel mikroskopis. \n \n \n Industri: Pusat industri di Jakarta dan sekitarnya juga memberikan kontribusi signifikan terhadap polusi udara. Proses industri seperti pembakaran batu bara dan penggunaan bahan kimia dapat menghasilkan emisi berbagai zat pencemar. \n \n \n Konstruksi: Pembangunan dan konstruksi gedung-gedung tinggi juga dapat menyebabkan polusi udara akibat debu dan partikel-partikel dari aktivitas konstruksi. \n \n \n Pertanian dan Pembakaran Sampah: Praktik pembakaran sampah serta kegiatan pertanian yang tidak terkendali juga berkontribusi terhadap polusi udara, terutama dalam bentuk partikel dan gas-gas beracun. \n \n \n\n Implikasi Kesehatan \n\n Polusi udara di Jakarta memiliki dampak serius terhadap kesehatan penduduk. Partikel-partikel mikroskopis yang terhirup dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan bahkan masuk ke dalam aliran darah, menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti: \n\n \n \n Gangguan Pernapasan: Polusi udara dapat memperburuk penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta menyebabkan batuk, sesak napas, dan iritasi pada saluran pernapasan. \n \n \n Penyakit Jantung: Paparan jangka panjang terhadap polusi udara juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, seperti serangan jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya. \n \n \n Gangguan Fungsi Paru-paru: Polusi udara dapat mengurangi fungsi paru-paru secara perlahan, terutama pada anak-anak dan lansia. \n \n \n Efek Buruk pada Kehamilan: Polusi udara dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan dan mengganggu perkembangan janin. \n \n \n\n Dampak Lingkungan \n\n Tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, polusi udara di Jakarta juga memiliki dampak negatif pada lingkungan, termasuk: \n\n \n \n Kerusakan Lingkungan: Polutan udara dapat merusak tanaman, hutan, dan ekosistem air, mengancam keanekaragaman hayati dan produktivitas pertanian. \n \n \n Pencemaran Air dan Tanah: Beberapa zat pencemar udara juga dapat mencemari air dan tanah, menyebabkan dampak negatif pada kualitas air minum dan sumber daya alam lainnya. \n \n \n Perubahan Iklim: Emisi gas rumah kaca dari polusi udara dapat berkontribusi pada perubahan iklim global, dengan dampak yang luas pada suhu, cuaca, dan tinggi permukaan air laut. \n \n \n\n Polusi udara di Jakarta adalah masalah serius yang memerlukan tindakan segera. Upaya kolektif dari pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting untuk mengurangi emisi polutan udara. Solusi melibatkan pengurangan penggunaan kendaraan pribadi dengan mendorong transportasi umum, pembangunan ramah lingkungan, dan penggunaan sumber energi bersih. Dengan mengatasi polusi udara, Jakarta dapat menjadi lingkungan yang lebih sehat bagi penduduknya dan melestarikan keanekaragaman lingkungan untuk generasi mendatang. \n\n Jika sahabat Hermina memiliki permasalahan pernafasan, konsultasikan bersama dokter spesialis paru di RS Hermina Podomoro. Sayangi paru-paru Anda dari sekarang. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 13 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 21 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 23 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 07 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 08 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 05 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>