Cegah Dehidrasi Pada Si Kecil Saat Mudik

Cegah Dehidrasi Pada Si Kecil Saat Mudik

Lebaran sudah didepan mata, pastinya banyak sekali yang ingin mudik kekampung halaman, untuk orang tua yang ingin mudik sedikit tips untuk anak-anak agar tidak mengalami dehidrasi pada saat mudik.

 

Menurut WHO Dehidrasi didefinisikan sebagai suatu kondisi yang diakibatkan oleh kehilangan air tubuh yang berlebihan. Penyebab paling sering adalah karena muntah dan diare.Dehidrasi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi dan anak di seluruh dunia. Setiap tahun sekitar 760.000 anak terkena penyakit diare diseluruh dunia. Sebagian besar kasus dehidrasi pada anak-anak adalah akibat dari gastroenteritis akut.

 

Gastroenteritis akut di Amerika Serikat biasanya menular. Berdasarkan penyebabnya yaitu infeksi virus, termasuk rotavirus, norovirus, dan enterovirus menyebabkan 75 hingga 90 persen kasus diare menular. Patogen bakteri menyebabkan kurang dari 20 persen kasus. Penyebab bakteri yang umum termasuk Salmonella, Shigella, dan Escherichia coli. Sekitar 10 persen penyakit bakteri terjadi sekunder akibat Escherichia coli diaregenik. Parasit seperti Giardia dan Cryptosporidium menyumbang kurang dari 5 persen kasus.

 

Berbagai tanda dan gejala dapat muncul tergantung pada tingkat dehidrasi pasien. Dehidrasi dikategorikan sebagai ringan (3% sampai 5%), sedang (6% sampai 10%), dan berat (lebih dari 10%). Gejalanya meliputi muntah, diare, demam, penurunan asupan oral, ketidakmampuan untuk mengimbangi kehilangan cairan yang sedang berlangsung, penurunan keluaran urin, berlanjut menjadi lesu, dan syok hipovolemik.

Dehidrasi Ringan, menurut American Academy of Pediatrics merekomendasikan rehidrasi oral untuk pasien dengan dehidrasi ringan. Bayi yang disusui harus terus menyusu. Cairan dengan kandungan gula tinggi dapat memperburuk diare dan harus dihindari. Anak-anak dapat sering diberi makan sesuai usianya tetapi dalam jumlah kecil.

 

Dehidrasi Sedang, menurut The Morbidity and Mortality Weekly Report merekomendasikan pemberian 50 mL hingga 100 mL larutan rehidrasi oral per kilogram per berat badan selama dua hingga empat jam untuk menggantikan defisit cairan yang diperkirakan, dengan larutan rehidrasi oral tambahan, yang diberikan untuk menggantikan kehilangan cairan yang sedang berlangsung.

 

Dehidrasi Berat, Pasien yang mengalami dehidrasi berat dapat mengalami perubahan status mental, letargi, takikardia, hipotensi, tanda-tanda perfusi yang buruk, denyut benang yang lemah, dan pengisian kapiler yang tertunda. Cairan intravena, dimulai dengan 20 ml/kg bolus saline normal diperlukan. Beberapa bolus mungkin diperlukan untuk anak-anak dalam syok hipovolemik. Prioritas tambahan termasuk memperoleh tes glukosa, elektrolit, dan urinalisis.

 

Pencegahan terjadinya dehidrasi pastikan cairan dalam tubuh cukup, saat sahur dan berbuka perbanyak minum air putih sesuai dengan kebutuhan cairan pada anak. Meningkatkan asupan cairan setiap anak, orang tua harus memiliki kepekaan yang lebih apabila anak sudah mulai meminta minum secara terus menerus. Siapkan makanan kecil dan minuman selama perjalanan mudik, siapkan buah-buahan yang praktis seperti jeruk, apel, atau peer. Berhenti saat Lelah selama perjalanan mudik untuk istirahat dan makan minum yang cukup serta mengosongkan kandung kemih juga penting selama perjalanan mudik.

 

Referensi:

1. Manz F. Hydration in Children. J Am Coll Nutr. 2007;26(October 2014):562S-569S.

2. Falszewska A, Szajewska H, Dziechciarz P. Diagnostic accuracy of three clinical dehydration scales: A systematic review. Arch Dis Child. 2018;103(4):383–8.

3. Yang HW, Jeon W, Min YG, Lee JS. Usefulness of end-tidal carbon dioxide as an indicator of dehydration in pediatric emergency departments. Med (United States). 2017;96(35):3–7.

4. Tutay GJ, Capraro G, Spirko B, Garb J, Smithline H. Electrolyte profile of pediatric patients with hypertrophic pyloric stenosis. Pediatr Emerg Care. 2013;29(4):465–8.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.