Diabetes Melitus pada Anak

Diabetes Melitus pada Anak

Diabetes mellitus (DM) adalah kelainan akibat terjadinya gangguan metabolisme yang menyebabkan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Sebenarnya ada beberapa tipe penyakit diabetes, yaitu DM tipe 2 yang sebagian besar terjadi pada dewasa, dan DM tipe 1 yang sebagian besar terjadi pada anak. Pada DM tipe 1 terjadi kerusakan pada pankreas, dimana pankreas bertugas untuk memproduksi insulin, sehingga produksi insulin berkurang bahkan berhenti. DM tipe 1 merupakan penyakit kronis yang sampai saat ini belum dapat disembuhkan. Untuk penyebab terjadinya DM tipe 1 sendiri sampai saat ini belum diketahui. Pada beberapa literatur, disebutkan bahwa faktor genetik dan lingkungan berperan dalam terjadinya DM tipe 1.

Gejala klinis DM tipe 1 menyerupai DM tipe 2 yang terjadi pada dewasa, antara lain frekuensi buang air kecil yang meningkat (poliuria), frekuensi minum meningkat (polidipsia), frekuensi makan meningkat (polifagia), dan berat badan yang menurun dalam 1 sampai 2 minggu.

Untuk penegakkan diagnosis DM apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:

1. Ditemukan gejala klinis polyuria, polydipsia, polifagia, berat badan menurun dan kadar gula darah sewaktu/ acak >200mg/dL

2. Tidak ada gejala klinis namun ditemukan kadar gula darah sewaktu/ acak >200mg/dL atau kadar gula darah puasa >140mg/dL.

Untuk pengobatan DM tipe 1, hal pertama yang harus dipahami oleh pasien dan keluarga adalah DM tipe 1 tidak dapat disembuhkan, tetapi kualitas hidup penderita dapat dipertahankan seoptimal mungkin dengan kontrol metabolik yang baik. Yang dimaksud kontrol metabolik yang baik adalah mengusahakan kadar gula darah berada dalam batas normal atau mendekati normal, tanpa menyebabkan kadar gula darah dibawah nilai normal (hipoglikemia). Dalam hal ini pemeriksaan laboratorim HbA1c digunakan sebagai parameter penilaian kontrol metabolik, dengan nilai HbA1c <7% berarti kontrol metabolik baik, HbA1c <8% cukup, dan HbA1c >8% dianggap buruk.

 

Sasaran dan tujuan pengobatan pada DM tipe 1 pada anak:

Sasaran:

  • Bebas dari gejala penyakit
  • Dapat menikmati kehidupan sosial
  • Terhindar dari komplikasi

 

Tujuan Khusus:

  • Tumbuh kembang optimal
  • Perkembangan emosional normal
  • Kontrol metabolik yang baik tanpa menimbulkan kadar gula darah rendah (hipoglikemik)
  • Hari ketidakhadiran di sekolah rendah, dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan sekolah
  • Mampu mandiri mengelola penyakitnya

 

Untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut diatas, perlu pengelolaan secara menyeluruh pada DM tipe 1, di antaranya;

Pemberian insulin

Seperti telah disebutkan diatas, bahwa pada DM tipe 1 terjadi kerusakan pada pankreas. Pankreas bertugas untuk memproduksi insulin. Jika produksi insulin berkurang, atau bahkan berhenti, dapat mengakibatkan tubuh kekurangan insulin, sehingga pemberian insulin merupakan elemen utama atau mutlak pada pengobatan DM tipe 1.

Pengaturan makan

Istilah pengaturan makan lebih lazim digunakan dari pada diet, karena diet lebih identik dengan upaya menurunkan berat badan. Berbeda dengan penderita DM tipe 2 yang seringkali menderita kegemukan sehingga perlu pembatasan kalori, penderita DM tipe 1 tetap membutuhkan kalori untuk pertumbuhan. Pengaturan makanan pada penderita DM tipe 1 bertujuan untuk mencapai kontrol metabolik yang baik tanpa mengabaikan kalori yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan aktivitas anak sehari-hari. Komposisi kalori yang dianjurkan adalah 50-60% dari karbohidrat, 10-15% dari protein dan 30% dari lemak. Untuk membantu mencegah lonjakan kadar gula darah, jenis karbohidrat yang dianjurkan adalah yang berserat tinggi seperti buah-buahan, sayuran, dan sereal.

Olahraga

Olahraga sebaiknya menjadi bagian dari kehidupan setiap orang, baik anak, remaja, maupun dewasa, baik penderita DM ataupun bukan. Untuk penderita DM sendiri, berolahraga dapat membantu menurunkan kadar gula darah, menimbulkan perasaan “sehat”, dan meningkatkan kepekaan terhadap insulin, sehingga dapat mengurangi kebutuhan insulin.

Pemantauan Mandiri

Tujuan dalam pengelolaan pasien diabetes adalah kemampuan mengelola penyakitnya secara mandiri, penderita diabetes dan keluarga mampu mengukur kadar gula darahnya secara cepat dan tepat karena pemberian insulin tergantung kepada kadar gula darah.

 

Komplikasi pada DM tipe 1 berdasarkan waktu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu komplikasi jangka pendek dan komplikasi jangka panjang. Komplikasi jangka pendek yang sering terjadi adalah kadar gula darah rendah (hipoglikemia), dan ketoasidosis diabetikum. Kadar gula darah yang rendah dapat mengakibatkan kerusakan otak yang menetap, sehingga penting bagi pasien dan keluarga dapat mengenali gejala hipoglikemia. Gejala hipoglikemia diantaranya berkeringat, lapar, gemetar, pucat, berdebar-debar, lemas, gelisah, mual, pusing, kejang bahkan dapat meyebabkan penurunan kesadaran atau koma.

Komplikasi jangka panjang terjadi akibat perubahan-perubahan di pembuluh darah kecil (mikrovaskular), seperti kerusakan pembuluh darah mata yang dapat berakibat kebutaan (retinopati) dan kerusakan ginjal (nefropati).

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan, tetapi kualitas hidup penderita dapat dipertahankan seoptimal mungkin dengan kontrol metabolik yang baik, artinya penderita diabetes mellitus tetap dapat tumbuh kembang secara normal, beraktivitas fisik dan mampu berprestasi seperti anak seusianya. Salam sehat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.