Otot Sering Kedutan, Bahaya Kah?

Otot Sering Kedutan, Bahaya Kah?

Kedutan atau juga dikenal dengan istilah twitching adalah hal yang umum terjadi dan biasanya akan hilang sendiri. Namun, pada kondisi tertentu, otot kedutan juga bisa menjadi tanda dari suatu penyakit saraf.

Otot kedutan atau muscle twitching adalah gerakan halus pada area kecil otot yang tidak disengaja. Biasanya, bagian otot yang berkedut terjadi di wajah (terutama kelopak mata), lengan, ibu jari, betis, dan kaki.

Secara umum, kedutan bukanlah suatu kondisi yang berbahaya, bahkan bisa hilang sendiri. Ini biasanya terjadi jika ada situasi tertentu dalam kehidupan yang mengganggu sistem saraf. Namun, penyakit saraf tertentu juga bisa memicu kedutan pada otot. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab kedutan, yaitu:

  1. Stres

Kedutan bisa disebabkan oleh rasa gugup, cemas, atau stres. Saat ini terjadi, tubuh Sahabat Hermina akan menangkap sinyal stres dan melepaskan neurotransmitter yang bisa memicu otot berkedut.

  1. Konsumsi Kafein Berlebihan

Kafein dapat berinteraksi dengan molekul ADP yang berperan pada semua transfer energi dalam tubuh. Kafein yang berlebihan pada tubuh dapat mengubah jumlah energi pada otot. Ini menyebabkan pelepasan sinyal saraf ke otot yang tidak normal dan menyebabkan otot kedutan.

  1. Kekurangan Nutrisi

Nutrisi tertentu dapat membantu mempertahankan fungsi normal otot dan saraf. Jika seseorang kekurangan nutrisi ini, perubahan pada saraf bisa terjadi hingga menimbulkan kedutan. Adapun biasanya, nutrisi yang terkait dengan penyebab otot kedutan ini adalah vitamin D dan vitamin B12.

  1. Dehidrasi

Konsumsi air yang cukup dapat membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Adapun hal ini dapat membantu mempertahankan fungsi otot dan saraf yang normal. Ketika tubuh kehilangan banyak cairan dan jumlah natrium berlebih, kerja saraf bisa tidak optimal sehingga kedutan dapat terjadi.

  1. Kurang Tidur

Kurang tidur juga berisiko membuat otot sering berkedut, terutama pada kelopak mata. Pasalnya, kurang tidur menyebabkan jumlah neurotransmiter  yang diproduksi otak tidak stabil sehingga perintah yang diterima saraf otot pun menjadi terganggu.

  1. Efek Samping Obat

Obat-obatan tertentu, seperti diuretik, kortikosteroid, dan estrogen, bisa menimbulkan efek samping otot kedutan. Obat-obatan ini diketahui dapat mengubah ion dalam tubuh kita (pH) yang menjadi penyebab kedutan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi Sahabat Hermina untuk tidak sembarang minum obat.

  1. Olahraga

Otot juga bisa mengalami kedutan setelah Sahabat Hermina melakukan aktivitas fisik atau berolahraga. Biasanya, ini disebabkan oleh kekurangan elektrolit yang sering terjadi setelah melakukan aktivitas fisik ini.

  1. Penyakit Saraf dan Otot

Pada kondisi serius, penyakit saraf dan gangguan otot tertentu bisa menyebabkan kedutan seperti  Distrofi otot, Atrofi otot, Neuropati, cedera kepala, dan penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer. Selain penyakit saraf dan otot, beberapa kondisi medis lain yang memengaruhi metabolisme juga bisa menyebabkan kedutan, seperti penyakit ginjal, uremia, atau kekurangan kalium (hipokalemia).

 

Apabila Sahabat Hermina mengalami kedutan yang berlangsung cukup lama disertai otot yang mulai terasa lemas, timbul kesemutan, kejang, otot yang semakin mengecil dan sakit kepala yang parah, segera konsultasikan dengan dokter spesialis saraf kami di RS Hermina Purwokerto.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.