Menu Buka Puasa yang Wajib Dihindari Bagi Pengidap Hipertensi

Menu Buka Puasa yang Wajib Dihindari Bagi Pengidap Hipertensi

Menu Buka Puasa yang Wajib Dihindari Bagi Pengidap Hipertensi

Hipertensi adalah kondisi di mana tubuh mengalami tekanan darah melebihi batas normal. Gejala yang ditimbulkan penderita hipertensi, yaitu seseorang akan mengalami sakit kepala, sakit mata, lemas atau lelah. Umumnya orang dewasa dengan kondisi tubuh sehat memiliki tekanan darah normal sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Jika dibiarkan terus menerus, hipertensi dapat memicu timbulnya komplikasi berbagai penyakit, misalnya jantung, stroke, dan bahkan mengancam jiwa. Seseorang yang telah didiagnosis menderita hipertensi harus selalu mengonsumsi obat untuk membuat stabil tekanan darahnya.

Mengetahui itu, sebelum melakukan puasa sebaiknya, penderita hipertensi harus konsultasi terlebih dahulu kepada dokter terkait apakah diperbolehkan untuk berpuasa atau tidak. Ini untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan jika tetap memaksa untuk menjalankan ibadah puasa. Apabila dokter mengizinkan, maka selama puasa, penderita hipertensi harus mengurangi asupan makanan yang mengandung natrium dan lemak tinggi. Di bulan Ramadan ini, berbuka puasa menjadi suatu momen yang sangat spesial. Tak sedikit orang yang membeli banyak makanan kesukaannya untuk melepas lapar dan dahaga setelah seharian berpuasa.

Akan tetapi, jika kamu memiliki hipertensi sebaiknya kamu berhati-hati dan tidak kalap saat berbuka. Sebab, ada beberapa pantangan makanan agar tekanan darah tidak naik secara tiba-tiba, antara lain:

1. Makanan kaya akan garam

Bagi pengidap hipertensi, hindari makanan yang kaya akan kandungan garam saat berbuka puasa. Garam adalah kontributor utama dari tekanan darah tinggi sehingga perlu dihindari. Makanan ini dapat menyebabkan hipertensi karena mampu memengaruhi keseimbangan cairan di dalam darah. 

Padahal, seseorang sebaiknya tidak mengonsumsi kandungan natrium sebesar 2.300 miligram atau setara 1 sendok teh. Maka dari itu, ada baiknya menghindari makanan dengan rasa yang asin saat berbuka puasa. 

2. Gula

Asupan gula yang berlebih saat berbuka puasa juga dapat meningkatkan tekanan darah. Minuman yang kaya akan gula dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

Kegemukan dan obesitas yang mempengaruhi tekanan darah tinggi seseorang. Bahkan, beberapa penelitian menyebutkan jika konsumsi gula berlebih juga dapat menimbulkan efek langsung pada peningkatan tekanan darah.

Maka dari itu, pastikan untuk membatasi konsumsi gula setiap harinya. Untuk pria, pastikan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 9 sendok teh. Sedangkan untuk wanita, tidak lebih dari 6 sendok teh gula.

3. Makanan olahan kaya lemak jenuh

Seseorang yang memiliki masalah tekanan darah tinggi juga perlu menghindari konsumsi makanan olahan yang kaya akan lemak jenuh. Lemak trans sendiri adalah lemak buatan yang meningkatkan umur simpan dan stabilitas makanan kemasan.

Kandungan ini meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), sehingga lebih berisiko untuk mengalami hipertensi.

Beberapa makanan yang kaya kandungan lemak jenuh pada produk hewani, seperti susu dan krim kaya lemak, mentega, dan kulit ayam.

4. Daging merah

Saat bulan puasa, biasanya ada banyak makanan olahan daging, seperti rendang atau gulai. Namun, bagi pengidap hipertensi sebaiknya hindari konsumsi daging saat berbuka puasa. Sebab, daging merah mengandung lemak jenuh, kolesterol, dan sodium, yang dapat meningkatkan tekanan darah.

5. Gorengan

Di Indonesia berbuka dengan gorengan nampaknya sudah menjadi kebiasaan. Nah, yang memiliki hipertensi sebaiknya hindari kebiasaan ini ya. Konsumsi gorengan dapat menyebabkan tensi darah naik, menurunkan kadar kolesterol HDL, dan meningkatkan risiko obesitas.

Saat makanan digoreng dengan minyak maka kandungan air di dalamnya akan hilang dan menyerap minyak. Akibatnya, kalori dalam makanan menjadi meningkat

Itulah tadi makanan yang perlu dihindari bagi pengidap hipertensi. Untuk berjaga-jaga, sebaiknya juga selalu sedia obat hipertensi yang bisa menurunkan tekanan darah. 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.