Kenali Gejala Berat DBD Yang Harus di Waspadai

Kenali Gejala Berat DBD Yang Harus di Waspadai

Halo Sahabat Hermina, Penyakit demam berdarah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu demam dengue (dengue fever) dan demam berdarah dengue (dengue hemorrhagic fever). Perbedaannya terletak pada kebocoran pembuluh darah. Demam berdarah dengue menyebabkan kebocoran pembuluh darah, sedangkan demam dengue tidak.

Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever adalah penyakit menular yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue. Jenis nyamuk Aedes lainnya seperti Aedes albopictus, Aedes polynesiensis, dan Aedes scutellaris juga bisa menjadi vektor virus dengue tetapi tidak seefektif Aedes aegypti.Saat seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti, maka virus akan berpindah ke tubuh orang tersebut dan berinkubasi selama 4 hingga 10 hari dan kemudian menimbulkan gejala infeksi. 

Gejala DBD

Gejala DBD memang dapat terlihat sebagai suatu hal yang “menipu”, sebab gejala awalnya sangat mirip dengan gejala akibat virus lainnya. Pada umumnya, seseorang akan mengalami tanda-tanda demam berdarah dalam kurun waktu 4 - 6 hari setelah terinfeksi oleh virus dengue.

Seseorang yang terkena DBD akan mengalami demam tinggi secara mendadak hingga mencapai suhu di atas 38 derajat celsius. Selain demam, penderita DBD bisa mengalami sakit kepala berat, nyeri otot, mual dan nyeri ulu hati, tanda-tanda perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, serta timbul bintik-bintik merah pada kulit.

Demam terutama berlangsung pada 1 - 2 hari pertama, dan akan turun pada hari ke 3. Namun, antara hari ke-3 hingga hari ke-5 saat demam sedang turun inilah yang justru merupakan masa kritis DBD, di mana terjadi kebocoran cairan dari pembuluh darah yang disertai penurunan nilai trombosit sehingga memerlukan terapi cairan dan observasi ketat.

Gejala DBD Berat

Tidak jarang penyakit demam berdarah ini menimbulkan korban jiwa akibat penanganan yang terlambat. Terlebih lagi jika pasien demam berdarah telah memasuki fase berat yang berbahaya.

Untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit tersebut, Anda perlu mengetahui tanda dan gejala DBD berat.

Berikut adalah tanda dan gejala DBD berat yang perlu Anda waspadai lebih dini:

  1. Lemas memberat dan gelisah
  2. Penurunan kesadaran
  3. Hipotensi (tekanan darah rendah atau semakin turun)
  4. Kedua tangan dan kaki terasa dingin
  5. Nyeri perut hebat
  6. Muntah terus menerus atau muntah hitam
  7. Kesulitan bernapas
  8. Perdarahan

Hasil laboratorium menunjukkan peningkatan hematokrit atau hemokonsentrasi lebih dari 20% dari nilai awal, bersamaan dengan penurunan jumlah trombosit yang cepat di bawah 100.000

Hasil foto rontgen menunjukkan adanya penumpukan cairan di paru

Mengenali tanda dan gejala DBD berat sejak dini sangat penting. Demam berdarah yang sudah tergolong parah dapat memengaruhi pembuluh darah dan getah bening, serta jika tidak diobati sejak dini dapat menyebabkan kegagalan sistem peredaran darah.

Perlu dipahami bahwa DBD berat adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa, sehingga cara mengobati Demam Berdarah Dengue ini perlu dilakukan dengan segera. 

Pencegahan DBD

Cara pencegahan demam berdarah (DBD) di rumah Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, demam berdarah dengue alias DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus dengue. Jika tidak ditangani dengan tepat, pasien berisiko mengalami komplikasi DBD yang bisa berakibat fatal. Pencegahan DBD penting untuk dilakukan agar Anda terhindar dari risiko tersebut. Mungkin Anda sendiri sudah sangat familiar dengan slogan pencegahan demam berdarah (DBD) yang berbunyi 3M: menguras, menutup, dan mengubur. Namun, prinsip pencegahan DBD bukan cuma itu. Cara yang paling utama adalah dengan memastikan Anda tidak digigit nyamuk Aedes aegypti untuk menghindari penularan demam berdarah. Ini bisa dilakukan dengan menjaga lingkungan tetap bersih, juga menggunakan penangkal nyamuk agar tidak berkembang biak di rumah.

  1. Menerapkan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang. Plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk)
  2. Pasang kasa dan kelambu nyamuk Untuk cara mencegah nyamuk DBD masuk ke dalam rumah
  3. Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama Kebiasaan menunda-nunda melipat cucian dan membiarkannya menumpuk begitu saja? Jika tidak, apa Anda justru terbiasa menggantung baju di balik pintu, atau menumpuk cucian kotor di pojokan kamar? Sebaiknya setop kebiasaan ini sebagai langkah pencegahan DBD
  4. Gunakan pakaian tertutup saat keluar rumah Anda akan lebih rentan digigit nyamuk Aedes pada pagi dan sore hari
  5. Fogging
  6. Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti Sereh, Lavender, zodia dan lain-lain
  7. Vaksinasi DBD

Itulah penjelasan mengenai Gejala DBD dan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah DBD . Mulai dari rutin membersihkan atau menguras tempat penampungan air, hingga memasang kelambu nyamuk. Selain itu, beberapa cara lain juga dapat dilakukan guna memaksimalkan pencegahan DBD. Salah satunya adalah menggunakan pakaian tertutup saat keluar rumah Anda akan lebih rentan digigit nyamuk Aedes pada pagi dan sore hari.

Penyakit DBD sulit dideteksi sedari awal, oleh sebab itu jika Sahabat Hermina mengalami gejala khas DBD seperti bintik merah pada kulit atau sejumlah gejala lainnya, segeralah memeriksakan diri ke dokter Rumah Sakit Hermina Mekarsari.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.