Waspadai Gangguan Irama Jantung

Waspadai Gangguan Irama Jantung

Waspadai Gangguan Irama Jantung

Segala hal berkenaan dengan risiko penyakit jantung tak jarang dipandang sebagai momok mengerikan. Salah satunya, tak lain kondisi gangguan irama jantung atau yang kerap juga disebut sebagai aritmia.
Aritmia adalah gangguan kesehatan yang terjadi pada irama jantung. Penyakit ini menyebabkan detak jantung pengidapnya terasa tidak teratur yang bisa lebih cepat atau lebih lambat. Kondisi ini bisa terjadi karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung agar tetap normal, tidak bekerja dengan baik atau mengalami gangguan. 

Gangguan pada organ jantung ini tidak boleh disepelekan begitu saja. Aritmia yang tidak mendapatkan penanganan segera bisa memicu komplikasi serius, hingga memicu gagal jantung.

Aritmia adalah jenis penyakit yang umum terjadi. Gangguan pada jantung ini dapat menyerang pria dan wanita segala usia. Kelainan irama jantung ini dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risikonya.

Gejala aritmia diantaranya:

  • Nyeri dada
  • Pusing.
  • Berkeringat.
  • Pingsan (syncope) atau hampir pingsan.
  • Jantung berdebar (palpitasi).
  • Hentakan pada dada.
  • Sesak napas.
  • Tubuh merasa lemah dan lelah.

Aritmia tidak menimbulkan gejala atau ciri-ciri yang khas. Sebagian besar orang dengan kondisi ini melaporkan bahwa mereka merasakan adanya perubahan denyut jantung. Detak jantung jadi lebih cepat melebihi 100 detak per menit dan sering kali digambarkan dengan perasaan berdebar-debar. Bisa juga denyut jantung menjadi lebih lambat, yakni di bawah 60 detak per menit.

Faktor risiko gangguan irama jantung seperti :

  • Penggunaan narkoba atau zat-zat tertentu.
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu. Beragam jenis obat dapat menyebabkan efek samping tertentu, salah satunya adalah obat untuk mengatasi penyakit ini. Bahkan, dari obat-obatan untuk penyakit ringan, seperti obat batuk dan pilek, juga dapat menyebabkan kelainan pada irama jantung ini terjadi.
  • Merokok dan mengonsumsi kafein berlebihan.
  • Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari gangguan irama jantung, antara lain:
  • Menghindari dan mengurangi stres.
  • Mengonsumsi makanan sehat.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Tidak sembarangan mengonsumsi obat tanpa petunjuk dari dokter, terutama obat batuk dan pilek yang mengandung zat stimulan pemicu jantung berdetak cepat.
  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
  • Tidak merokok.
  • Berolahraga secara teratur.

Jika mengalami tanda dan gejala di atas, segera berbicara dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan yang tepat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.