WASPADA HIPERTENSI, “THE SILENT KILLER” !

WASPADA HIPERTENSI, “THE SILENT KILLER” !

Banyak penyakit yang bisa terjadi dalam tubuh kita tanpa ada gejala apa pun. Tekanan darah tinggi, disebut juga sebagai tensi tinggi atau hipertensi, tergolong penyakit yang demikian. Akibatnya, banyak pasien yang tidak menyadari bahwa sebenarnya tekanan darah mereka sudah tinggi sekian lama dan proses penyakitnya terus berjalan sampai timbul komplikasi. Setelah komplikasinya makin berat, barulah timbul gejala-gejala seperti nyeri dada atau sesak nafas (komplikasi ke jantung), gangguan buang air kecil atau kulit menjadi kering dan pucat (komplikasi ke ginjal), serta gangguan penglihatan (komplikasi ke mata). Komplikasi-komplikasi tersebut bahkan cukup sering tidak bisa kembali ke kondisi normal sebelum sakit. Walaupun demikian, syukurnya kebanyakan kasus masih bisa diperbaiki dan dikontrol asalkan diobati dengan tepat. Berdasarkan hal-hal di atas, maka hipertensi dikenal sebagai “silent killer” (penyakit yang terjadi secara diam-diam dan tiba-tiba dapat membunuh, misalnya karena serangan jantung atau stroke yang fatal).

Mengingat betapa berbahayanya penyakit hipertensi ini, maka Anda perlu mendeteksinya sejak dini. Ada beberapa pertanyaan mengenai hipertensi untuk menjadi perhatian bagi Anda secara pribadi maupun keluarga, kerabat, atau masyarakat secara umum. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat lebih mudah diingat dengan singkatan: “TENSIKU”.

TEN : Tekanan darah saya berapa ? 

Pertama-tama, tentunya Anda harus mengetahui nilai tekanan darah Anda melalui pengukuran dengan alat tensimeter. Kapan Anda mulai perlu mengetahuinya? Sejak usia 18 tahun ke atas, semua orang dianjurkan untuk mulai memeriksa tekanan darahnya. Jangan tunggu sampai timbul gejala seperti sakit kepala, pusing, dan sebagainya; karena semua itu tidak bisa menjadi patokan yang akurat. Bahkan, pengukuran dengan tensimeter pun harus mengikuti prosedur yang benar dan seringkali harus diulang di klinik atau di rumah untuk memastikan diagnosis yang akurat. Maka, ketahuilah tekanan darah Anda dari sekarang sebelum terlambat, supaya penanganan bisa dilakukan sedini mungkin dan dapat memberikan hasil yang seoptimal mungkin ke depannya.

SI : Setinggi apa tensi saya ? 

Kita perlu mengingat hasil nilai tekanan darah yang diukur. Selalu ada 2 nilai yang diperhatikan, yaitu nilai atas (tekanan darah sistolik) dan nilai bawah (tekanan darah diastolik). Nilai sistolik ³ 140 mmHg dan/atau diastolik ³ 90 mmHg sudah termasuk tinggi bila terkonfirmasi dari beberapa kali pemeriksaan. Apalagi bila nilai tekanan darah mencapai ³ 180/110 mmHg dalam satu kali pemeriksaan, itu sudah termasuk sangat tinggi dan perlu segera mendapat penanganan. Bila didapatkan nilai sistolik 130-139 mmHg dan/atau 85-89 mmHg saja sebenarnya sudah termasuk pre-hipertensi, yang mana perlu dilakukan intervensi pola hidup sehat untuk mencegah perkembangan menjadi hipertensi di kemudian hari. Maka, penting sekali untuk mengetahui seberapa tinggi tekanan darah Anda karena akan menentukan penanganan selanjutnya.

KU : Adakah kondisi khusus untuk pengobatan saya ?

Pengobatan tekanan darah tinggi tidak cukup hanya minum obat hipertensi saja. Ada dua alasan. Pertama, intervensi pola hidup sehat juga penting untuk mengoptimalkan penurunan tekanan darah, seperti mengurangi konsumsi garam dan lemak yang tidak sehat, menambah porsi buah dan sayur lebih banyak, serta menghentikan kebiasaan merokok atau minum alkohol. Maka, minum obat hipertensi perlu disertai dengan perubahan pola hidup sehat. Kedua, ada kondisi-kondisi khusus yang menyebabkan pemilihan obat hipertensi berbeda antara satu pasien dengan yang lainnya. Obat hipertensi dengan komplikasi jantung berbeda dengan pengobatan hipertensi pada umumnya. Begitu juga bila terjadi komplikasi ginjal, maka obatnya bisa berbeda dengan terapi hipertensi yang biasa. Bahkan, beberapa pasien mungkin membutuhkan lebih dari 3 obat untuk mengontrol tekanan darahnya. Belum lagi bila ditemukan hipertensinya berhubungan dengan penyakit lain (seperti penyakit tiroid atau adrenal), maka perlu ditambahkan obat khusus sesuai penyebabnya. Efek samping dari obat hipertensi juga perlu diperhatikan dan respon setiap pasien bisa berbeda-beda. Dari mana Anda bisa mengetahui semua hal itu? Berkonsultasilah dengan dokter yang ahli dan ikutilah panduan terapi yang tepat. Harapannya, pengobatan yang Anda jalani dapat memberikan hasil lebih dari sekedar menurunkan tekanan darah, namun dapat melindungi kesehatan Anda dari komplikasi jantung, ginjal, dan lainnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.