Ketahui Gambaran Autisme dan Ragam Terapinya

Ketahui Gambaran Autisme dan Ragam Terapinya

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, penyanyi-penulis lagu terkenal, Sia, dengan berani membagikan perjalanan pribadinya dalam hidup dengan autisme. Pengumuman ini telah memicu percakapan di seluruh dunia, menyoroti dengan sangat pentingnya spektrum autisme yang beragam. Pengungkapan Sia tidak hanya menginspirasi banyak individu yang berada dalam spektrum autisme, tetapi juga menyoroti pentingnya pemahaman dan penerimaan bagi mereka dengan memiliki gangguan perkembangan neurologis.

Apa Itu Autisme?

Autisme merupakan bagian dari gangguan perkembangan neurologis yang memengaruhi interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku. Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder edisi 5, beberapa bentuk gangguan perkembangan pervasif yang telah dikenali sebelumnya telah digabungkan menjadi suatu spektrum gangguan yang dikenal sebagai gangguan spektrum autisme / autism spectrum disorder (ASD).

 

Mari kita kenali beberapa bentuk gangguan perkembangan pervasif yang telah menjadi bagian dari ASD, yaitu autisme masa kanak, sindroma asperger, gangguan disintegratif masa kanak, dan gangguan perkembangan pervasif yang tidak terklasifikasikan.

  1. Autisme Klasik: Juga dikenal sebagai autisme infantil, merupakan jenis autisme yang paling umum. Pada jenis ini, gejala-gejala biasanya muncul sejak usia anak 2-3 tahun. Anak-anak dengan autisme klasik cenderung mengalami
    1. Keterbatasan dalam komunikasi verbal dan non-verbal
    2. Kesulitan dalam berinteraksi sosial, khususnya dalam interaksi resiprokal (interaksi dua arah yang bersifat timbal balik).
    3. Pola perilaku, minat, dan kegiatan yang terbatas serta berulang.
  2. Sindrom Asperger: Jenis autisme ini ditandai dengan kemampuan dan perkembangan bahasa yang baik , serta memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Meskipun demikian, anak-anak dengan sindrom Asperger masih mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial resiprokal, menunjukkan minat yang terbatas, dan seringkali memiliki rutinitas yang kaku.
  3. Gangguan disintegrasi masa kanak: suatu kondisi seorang anak yang memiliki perkembangan yang baik (umumnya hingga setidaknya 2 tahun) namun ia memiliki kehilangan yang nyata dari kemampuan yang sudah dimiliki sebelumnya dan mengalami penurunan kemampuan bersosial. Kondisi ini dikatakan sebagai bentuk regresi (kemunduran) yang berat, dapat bermanifestasi dalam keterampilan bermain, mengendalikan berkemih atau defekasi.
  4. Gangguan Spektrum Autisme yang Tidak Ditentukan Lainnya (PDD-NOS): Jenis ini mengacu pada kasus-kasus autisme yang tidak memenuhi kriteria untuk autisme klasik atau sindrom Asperger. Anak-anak dengan PDD-NOS mungkin menunjukkan beragam gejala autisme, baik dari segi komunikasi, interaksi sosial, maupun perilaku, namun dalam tingkat yang lebih ringan.

Terapi Yang Dapat Dilakukan

Perlu diingat bahwa setiap individu dengan autisme memiliki karakteristik yang unik sehingga penting untuk melakukan pendekatan yang menyesuaikan kebutuhan individual. Penting untuk bekerja sama dengan tim medis dan terapis yang berpengalaman dalam merancang rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik individu dengan autisme. Kerja sama yang baik diharapkan dapat lebih efektif.

  1. Terapi perilaku: Pendekatan khusus seperti Applied Behavior Analysis (ABA) dapat membantu mengurangi gejala autisme dan meningkatkan keterampilan sosial, komunikasi, dan perilaku adaptif pada anak dengan autisme.
  2. Terapi bicara dan bahasa: Terapi bicara dan bahasa dapat membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal yang lebih baik.
  3. Terapi okupasi: Terapi okupasi bertujuan untuk membantu anak mengatasi kesulitan dalam kegiatan sehari-hari dan meningkatkan kemandirian mereka.
  4. Pendekatan pendidikan inklusif: Mendukung pendidikan inklusif dengan lingkungan belajar yang mendukung dan individualisasi pembelajaran dapat membantu anak dengan autisme berkembang secara optimal.
  5. Dukungan keluarga: Mendapatkan dukungan dari keluarga dan lingkungan yang memahami kebutuhan khusus anak dengan autisme sangat penting. Keluarga juga dapat mencari dukungan melalui kelompok pendukung atau organisasi yang berkaitan dengan autisme.

Untuk pemeriksaan autisme, disarankan untuk menghubungi dokter spesialis atau tim medis yang memiliki keahlian dalam bidang kesehatan jiwa atau perkembangan anak. RS Hermina Podomoro memiliki dokter psikiater atau psikolog klinis yang berpengalaman dalam diagnosa dan penanganan autisme dapat memberikan evaluasi yang tepat. Mereka akan melakukan wawancara, observasi perilaku, dan menggunakan instrumen penilaian yang diakui secara medis untuk menentukan apakah seseorang memiliki spektrum autisme.  Bersama, kita dapat mempromosikan penerimaan, pemahaman, dan dukungan bagi individu dengan autisme, membangun dunia yang merayakan keindahan neurodiversitas.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.