kulit, anak, infeksi, hsp, bakteri, orangtua, peradangan, pembuluh darah kecil

Peradangan pembuluh darah kecil pada Anak

Pembuluh darah terbagi beberapa jenis dan fungsinya ialah untuk sebuah proses pada tubuh dimana darah yang kaya oksigen dialirkan dari jantung menuju ke beberapa jenis pembuluh darah untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah yang bertugas, yakni pembuluh darah arteri, pembuluh darah vena, dan pembuluh darah kapiler.

Yang dapat dikatakan dengan peradangan pembuluh darah biasanya paling sering mengenai pada pembuluh darah kecil, yang sering disebut vaskulitis. Pada Anak-anak sering disebut dengan Henoch-Schonlein Purpura (HSP) atau vaskulitis imunoglobulin A (IgAV) merupakakan peradangan yang terjadi pada pembuluh darah kecil seperti ginjal, usus, sendi, dan kulit. Hal ini didasari oleh terjadinya respon imun yang tidak normal terhadap infeksi. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak usia 2-11 tahun.

 

Penyebab Peradanagn Pembuluh darah kecil (HPS)
Secara ginetik anak yang terkena penyakit ini, yakni anak yang memiliki kondisi genitik yang rentan, dimana ada antibodi A (imunoglobulin A) yang membentuk kompleks imun dengan virus, bakteri, obat-obatan, dan toksin tertentu yang masuk kedalam tubuh dan membentuk komplek imun sehingga menempel pada dinding pembulu darah kecil sehingga terjadi peradangan di pembulu darah.

Biasanya kondisi ini akan muncul kurang lebih satu minggu setelah terinfeksi pada anak di saluran pernafasan karna adanya bakteri

 

Gejala Peradanagn Pembuluh darah kecil (HPS)

Gejala yang bisa dialami antaranya ruam kemerahan atau keunguan di kulit (purpura), peradangan pada sendi (arthritis), gangguan ginjal, gangguan saluran cerna, mual atau muntah, nafsu makan menurun, urine berdarah, sakit kepala, kelelahan yang tidak diketahui penyebabnya, diare, bab berdarah.

Diagnosis Henoch-Schonlein Purpura (HSP) diantaranya adalah dengan ditemukannya ruam kemerahan atau keunguan di kulit (purpura) yang dominan terdapat di tungkai bawah, dengan gejala lain terdiri dari 1 atau lebih, antara lain seperti nyeri perut, arthritis atau arthralgia (nyeri sendi), ditemukannya darah pada pemeriksaan urin (kencing), penemuan histologik (leukocytoclastic vasculitis dengan deposit IgA pada biopsi kulit, atau glomerulonephritis proliferatif IgA deposit pada biopsi ginjal), masalah pada fungsi ginjal.

Keterlibatan fungsi ginjal diantaranya (proteinuria > 0.3 g dalam 24 jam, level kreatinin > 30 µmol/L).

 

Pengobatan Peradanagn Pembuluh darah kecil (HPS)

Sebagian besar kasus tidak perlu diobati karena sangat sering yang sembuh sendiri. Namun bat-obatan yang bisa diberikan pada penderita penyakit ini diantaranya adalah obat-obatan untuk meringankan gejala seperti antipiretik analgetik untuk mengatasi nyeri, dan obat golongan steroid.

Pada kasus Henoch-Schlein Purpura (HSP) pada umumnya hasilnya baik, yaitu bisa sembuh 94% pada anak, 89% pada dewasa. Henoch-Schonlein Purpura (HSP) dapat kambuh kembali setelah gejala sembuh. Pada anak dibawah 10 tahun rekurensi terjadi pada 1/3 kasus setelah 4 bulan pertama terjadinya serangan. Sehingga dianjurkan untuk tetap kontrol ke dokter serta menjalani tes urine dan tes darah secara rutin. Pemeriksaan akan dilakukan dalam jangka waktu 6-12 bulan dan akan dihentikan jika gejala berkurang dan berdasarkan keputusan dokter. Gejala berat pada penderita Henoch-Schonlein Purpura (HSP) juga dapat dilakukan rawat inap.

Sebagian besar kasus HSP dialami oleh anak-anak. Dalam rangka mencegah terjadinya penyakit ini maka harus menerapkan pola hidup sehat dan bersih untuk mengurangi penularan infeksi.

Categories