anak, bayi

Normalkah Tumbuh Kembang Anak Saya?

Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua hal yang saling berkaitan, sulit dipisahkan dan terjadi secara simultan. Namun keduanya adalah dua hal yang berbeda.

Pertumbuhan (Growth) didefiniskan sebagai pertambahan jumlah dan ukuran sel,  perubahan ukuran dan proporsi,  bersifat kuantitatif dan dapat diukur dengan satuan berat atau panjang (antropometri). Contoh pertumbuhan antara lain berat badan, tinggi badan, lingkar kepala.

Sedangkan perkembangan (Development) adalah bertambahnya kemampuan dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, bersifat kualitatif dan merupakan hasil interaksi kematangan sistem saraf pusat  dengan organ yang dipengaruhi. Misalnya perkembangan bicara, emosi, sosial dan kemampuan bahasa.

 

Kapankah Tahap Tumbuh Kembang Anak Dimulai?

Tumbuh kembang berlangsung sejak konsepsi (pembuahan) hingga berakhirnya masa remaja.

Tahap  tumbuh kembang anak dibagi menjadi:

1. Masa  Intrauterin (dalam kandungan)

2. Masa Postnatal (masa setelah lahir)

- masa neonatal (usia 0-28 hari)

- masa bayi (usia 1 bulan-2 tahun) 

- masa prasekolah (usia 2-6 tahun)

- masa sekolah atau masa pubertas ( 6-10 tahun, 8-12 tahun)

- masa adolesensi atau masa remaja ( 10-18 tahun, 12-20 tahun)

 

Faktor Apa Saja yang Memengaruhi Tumbuh Kembang Anak?

Ada dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu:

1. Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses pertumbuhan dan perkembangan melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi.

2. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak terdiri dari lingkungan mikro yaitu lbu (atau pengganti ibu) yang merupakan lingkungan pertama dan paling erat sejak janin di dalam kandungan. Selanjutnya ayah, kakak, adik, nenek-kakek, pengasuh, status sosial ekonomi, sarana didalam rumah, sarana bermain dll. Hal-hal di luar rumah seperti sanitasi lingkungan,teman bermain, sarana pelayanan kesehatan, sarana pendidikan formal dan non-formal merupakan lingkungan meso yang secara langsung atau tak langsung juga dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

 

Bagaimana Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak? 

Anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal bila kebutuhan dasar anak terpenuhi. Ada tiga kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak, yaitu:

ASIH, yaitu kebutuhan emosi/kasih sayang yang meliputi perhatian, kasih sayang, rasa aman, dilindungi, dihargai.

ASUH, yaitu kebutuhan fisik-biomedis yang meliputi gizi dan kesehatan

ASAH, yaitu kebutuhan stimulasi mental yang meliputi stimulasi dini pada semua indera, sistem motorik, komunikasi, emosi-sosial dan pendidikan.

 

Bagaimana Mendeteksi Gangguan Tumbuh Kembang pada Anak?

Gangguan tumbuh kembang dapat diketahui dengan pemantauan berkala dan skrining sejak kehamilan hingga setelah bayi lahir. Pemantauan berkala dan skrining tumbuh kembang merupakan suatu prosedur awal yang sangat penting. Namun sayangnya, di Indonesia, partisipasi masyarakat masih belum optimal. Berdasarkan data Riset Kesehatan Daerah (Riskesda)  masih banyak anak umur 6-59 bulan yang tidak ditimbang secara berkala.

 

Bagaimana Prosedur Skrining Tumbuh Kembang?

Parameter yang perlu diperhatikan dalam skrining pertumbuhan antara lain berat badan, tinggi/panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, panjang lengan/tungkai. Data pengukuran tersebut kemudian diplot dan dibandingkan dengan standard yang sudah disepakati, misalnya standart dari WHO.

Sedangkan dalam skrining perkembangan, ada 4 aspek yang dinilai yaitu: Motorik kasar, motorik halus, sosialisasi dan kemandirian. Penilaian tersebut menggunakan tolak ukur (milestone) perkembangan pada tiap tahapan usia. Apabila perkembangan seorang anak belum sesuai dengan milestone yang seharusnya bisa, maka anak tersebut mengalami keterlambatan perkembangan.

 

Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur:

1. Umur 0-3 bulan

- Mengangkat kepala setinggi 45 derajat

- Menggerakan kepala dari kiri/kanang ke tengah

- Melihat dan menatap wajah Anda

- Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

- Suka tertawa keras

- Bereaksi terkejut terhadap suara keras

- Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum

- Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak

 

2. Umur 3-6 Bulan

- Berbalik dari telungkup ke telentang

- Mengangkat kepala setinggi 90 derajat

- Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil

- Menggenggam pensil

- Meraih benda yang ada dalam jangkauannya

- Memegang tangannya sendiri

- Berusaha memperluas pandangan

- Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil

- Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau melengking

- Tersenyum ketika melihat mainan/gambar menarik saat bermain sendiri

 

3. Umur 6-9 Bulan

- Duduk (sikap tripoid-sendiri)

- Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan

- Merangkak meraih mainan atau medekati seseorang

- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya

- Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang bersamaan

- Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup

- Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatata

- Mencari mainan/benda yang di jatuhkan

- Bermain tepuk tangan/ciluk ba

- Bergembira dengan melempar benda

- Makan kue sendiri

 

Jadi, apabila dalam pemantauan dan skrining tumbuh kembang didapatkan penyimpangan, maka diperlukan penulusuran lebih lanjut dengan tambahan pemeriksaan lanjutan agar diagnosis dapat dibuat, sehingga intervensi dan pengobatan dapat dilakukan secara optimal.

 

Sahabat Hermina, jika terkendala dalam pemantauan tumbuh kembang sang buah hati, bisa dikonsultasikan ke dokter spesialis anak di RS Hermina Solo.

 

Categories