spesialis anak, dbd, anak

Demam Berdarah pada Anak

Infeksi Dengue masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia (Indonesia peringkat ke dua di dunia). Sebagian besar pasien sembuh sendiri dengan perjalanan klinis ringan, sebagian kecil berkembang menjadi penyakit berat

 

Penyebab demam berdarah

Nyamuk yang menularkan penyakit DBD adalah Gigitan nyamuk Aedes aegypti  betina yang dalam tubuhnya terdapat virus dengue. Nyamuk lain yang lebih jarang  adalah Aedes albopictus dan yang sangat jarang adalah Aedes polynesiensis dan Aedes scutellaris.

Sifat-sifat nyamuk Aedes aegypti yaitu menggigit manusia/antropofilik (dengan menghisap darah untuk mematangkan telur dalam tubuhnya) umumnya menggigit pada siang hari (dari pagi sampai petang).

pada satu waktu senang menggigit berulang-ulang sekaligus kepada banyak orang (ini alasan di satu tempat dapat terjadi banyak orang yang terkena DBD). Biasa hidup di sekitar perumahan atau tempat-tempat umum, di tempat yang agak gelap seperti baju atau kain yang bergantungan di balik pintu, atau beristirahat di kolong/bawah meja atau kursi, Jarak terbang sekitar 100–200 meter. Senang meletakkan telurnya pada tempat penampungan air bersih yang tidak berhubungan langsung dengan tanah seperti vas bunga, tempat minum burung, ban bekas/ kaleng bekas/gelas plastik bekas tempat minuman/batok kelapa yang didalamnya terisi genangan air hujan.

 

Cara penularan penyakit DBD

Nyamuk betina  terinfeksi virus dengue sewaktu dia menghisap darah dari pasien dengue fase demam pada saat darahnya banyak mengandung virus (viremia), yaitu 2 hari sebelum sampai 5 hari sesudah demam timbul. Nyamuk bersifat infektif dalam 8-12 hari sesudah menghisap darah (masa inkubasi ekstrinsik) dan bisa tetap infektif selama hidupnya ( virus berkembang biak pada saluran pencernaan dan akhirnya bisa sampai di kelenjar ludah). Nyamuk menggigit orang lain (yang sehat dengan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan (orang  tertular virus dengue). Masa inkubasi penyakit ini 3-14 hari (paling sering 4-7 hari) dan setelah itu akan mulai timbul gejala-gejala penyakit)

 

Gejala penyakit DBD

Gejala penyakit DBD pada fase demam yaitu demam mendadak tinggi, terus menerus nyeri kepala, nyeri otot seluruh badan, nyeri sendi, kemerahan pada kulit, khususnya kulit wajah (flushing) nafsu makan berkurang, mual, dan muntah sering ditemukan. Fase ini sulit dibedakan dengan penyakit bukan dengue, maupun antara penyakit dengue berat dan yang tidak berat. Fase ini biasanya berlangsung selama 2–7 hari. Pada Fase kritis berada di hari ke 4 sampai 6 (dapat terjadi lebih awal pada hari ke 3 atau lebih lambat pada hari ke 7) sejak dari mulai sakit demam. Terjadi peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler, perembesan plasma (plasma leakage), darah menjadi kental, dapat menyebabkan syok sampai kematian.

 

Tanda bahaya

Muntah yang terus menerus, nyeri perut, perdarahan pada kulit, dari hidung, gusi, sampai terjadi muntah darah dan buang air besar berdarah. Dapat ditemukan badan dingin (terutama pada ujung lengan dan kaki) sebagai tanda syok, tampak lemas, bahkan terjadi penurunan kesadaran. Pemeriksaan darah dapat ditemukan penurunan jumlah trombosit yang disertai peningkatan nilai hematokrit yang nyata. Fase ini  terjadi  saat suhu tubuh mulai turun sampai mendekati batas normal (defervescence)dan  sering menyebabkan terlambatnya orang berobat, karena menganggap bila suhu tubuh mulai turun berarti penyakit akan mengalami penyembuhan. Pada pasien yang tidak mengalami peningkatan permeabilitas kapiler akan menunjukkan perbaikan klinis menuju kesembuhan.

 

Pengobatan penyakit DBD

Belum ada obat (anti virus) yang spesifik. Pengobatan utama yaitu mempertahankan keseimbangan cairan dengan pemberian cairan yang cukup . Bila tidak ada muntah dan masih mau minum pada fase demam, boleh dirawat di rumah dengan pemberian cairan/minum dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Obat yang direkomendasikan adalah obat yang mengandung parasetamol, sedangkan asetosal dilarang penggunaannya dan ibuprofen tidak direkomendasikan.

 

Pencegahan penyakit DBD pada anak

Pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus (Menguras tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk atau kalau tidak memungkinkan dibuang dengan cara menguburnya, plus segala bentuk kegiatan pencegahan seperti menggunakan kelambu saat tidur, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah, mengoleskan obat anti nyamuk (repellent) pada daerah kulit terbuka, kecuali muka, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, serta memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk. Pemberian vaksin  dengue usia 9-16 tahun sebanyak 3 kali dengan jarak pemberian 6 bulan dengan seropositif dengue yang dibuktikan adanya riwayat pernah dirawat dengan diagnosis dengue (pemeriksaan antigen NS-1 dan atau uji serologis IgM/IgG anti-dengue positif) atau dibuktikan dengan pemeriksaan serologi IgG anti-dengue positif.

Categories