- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 14 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Metode Penting Untuk Meningkatkan Peluang Pemulihan Pasien Stroke<\/a><\/h3>
Stroke merupakan defisit neurologis yang disebabkan oleh berkurangnya suplai darah ke jaringan otak yang mengarah pada beberapa komplikasi medis.Gangguan ini bisa akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Sehingga, jaringan otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi, sehingga fungsi neurologis terganggu dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Stroke hiperakut adalah periode kritis 4.5 jam pertama setelah serangan stroke yang merupakan kondisi medis darurat. Pada periode ini, intervensi medis tepat waktu dapat meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan pasien. \n\n \n\n Apa Itu Code Stroke? \n\n Code stroke adalah protokol yang diterapkan di rumah sakit untuk mempercepat penanganan pasien stroke hiperakut. Protokol ini melibatkan tim multidisiplin yang bekerja sama untuk mendiagnosis dan mengobati pasien stroke dengan segera. \n\n \n\n Tujuan Code Stroke \n\n \n Mempercepat waktu diagnosis dan pengobatan stroke. \n Meningkatkan peluang pemulihan pasien stroke. \n Mengurangi risiko kecacatan dan kematian akibat stroke. \n \n\n \n\n Langkah-Langkah Code Stroke \n\n \n\n Aktivasi code stroke dilakukan ketika pasien dengan suspected stroke datang ke rumah sakit. \n\n \n Penilaian awal: Tim code stroke akan melakukan pemeriksaan fisik dan neurologis untuk mendiagnosis stroke. \n Pemeriksaan penunjang: Dilakukan pemeriksaan penunjang seperti CT scan atau MRI untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan penyebab lain. \n Pemberian obat trombolitik: Jika pasien memenuhi kriteria, trombolisis intravena dapat diberikan untuk melarutkan gumpalan darah dan meningkatkan peluang pemulihan. \n Monitoring dan perawatan: Pasien akan dipantau dan dirawat di ruang intensif stroke setelah pemberian trombolisis intravena. \n \n\n \n\n Apa itu Trombolisis Intravena? \n\n Trombolisis intravena adalah prosedur pemberian obat melalui infus untuk melarutkan gumpalan darah yang menyebabkan stroke iskemik. Prosedur ini harus dilakukan dalam waktu 4,5 jam setelah onset stroke untuk memaksimalkan peluang pemulihan pasien. \n\n \n\n Kontraindikasi Trombolisis Intravena \n\n Trombolisis intravena tidak boleh diberikan pada pasien dengan: \n\n \n Riwayat perdarahan intrakranial \n Trauma kepala dalam 3 bulan terakhir \n Stroke hemoragik \n Hipertensi berat (diastolik > 180 mmHg) \n Gangguan koagulasi darah \n Alergi terhadap obat trombolitik \n \n\n \n\n Manfaat Trombolisis Intravena \n\n Trombolisis intravena dapat memberikan manfaat berikut: \n\n \n Meningkatkan peluang pemulihan fungsi neurologis \n Mengurangi risiko kecacatan \n Mengurangi risiko kematian \n \n\n \n\n Risiko Trombolisis Intravena \n\n Trombolisis intravena dapat menimbulkan risiko berikut: \n\n \n Perdarahan intrakranial \n Reaksi alergi \n Hipotensi \n Mual dan muntah \n Pentingnya Penanganan Cepat \n \n\n Penanganan stroke hiperakut dalam waktu 4,5 jam sangat penting untuk memaksimalkan peluang pemulihan pasien. Code stroke dan trombolisis intravena adalah dua metode penting untuk meningkatkan peluang pemulihan pasien stroke. Penundaan pengobatan dapat meningkatkan risiko kerusakan otak permanen dan kecacatan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Wonogiri<\/a><\/li>
- 13 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Panduan Waktu Minum Obat Saat Bulan Puasa<\/a><\/h3>
Bulan Ramadhan adalah momen yang sangat dinantikan bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai bulan suci yang penuh berkah dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT , bulan puasa juga merupakan waktu yang penuh tantangan bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu yang memerlukan minum obat secara teratur. Bagi orang-orang ini, menjaga kesehatan dengan mematuhi jadwal minum obat saat berpuasa menjadi suatu keharusan. \n\n \n\n Pentingnya Menjaga Kesehatan Saat Berpuasa \n\n Kesehatan adalah harta yang sangat berharga, dan menjaga kesehatan selama bulan puasa adalah prioritas bagi setiap individu. Kesehatan yang baik memungkinkan seseorang untuk menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan lebih bermakna. Namun, bagi mereka yang harus minum obat secara teratur, menjaga kesehatan saat berpuasa memerlukan perhatian khusus terhadap jadwal minum obat. \n\n \n\n Panduan Waktu Minum Obat Saat Berpuasa \n\n \n Obat 1 kali sehari : Obat yang diminum satu kali sehari tidak ada perbedaan ketika diminum saat puasa, dapat diminum saat malam hari atau pagi hari saat sahur . \n Obat 2 kali sehari : Obat yang diminum dua kali sehari dapat diminum saat berbuka puasa dan pagi hari saat sahur \n Obat 3 kali sehari : Obat yang Diminum 3x Sehari Selama Bulan Puasa Diminum Setiap 5 Jam , Pukul 18.00, 23.00, dan 04.00 \n Obat 4 kali sehari : obat yang diminum empat kali sehari pada saat puasa dapat diminum dengan rentan waktu 4 jam sekali , Pukul 18.00, 22.00, 01.00, & 04.00 . \n \n\n \n\n Menjaga kesehatan dan menjalankan ibadah puasa adalah dua hal yang penting dan dapat dilakukan secara bersamaan. Dengan mematuhi panduan waktu minum obat saat berpuasa, Sahabat Hermina dapat menjaga kesehatan Anda dengan bijak tanpa mengorbankan ibadah Anda. Ingatlah untuk selalu berkomunikasi dengan dokter atau ahli kesehatan Sahabat Hermina untuk mendapatkan saran yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Semoga kita semua diberikan kesehatan yang baik dan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Wonogiri<\/a><\/li>
- 12 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Kiat Sehat Saat Berpuasa: Menjaga Kesehatan Ginjal dengan Tepat<\/a><\/h3>
Berpuasa adalah bagian penting dari praktik keagamaan bagi banyak orang di seluruh dunia. Namun, saat menjalani puasa, penting untuk tetap memperhatikan kesehatan tubuh, termasuk kesehatan ginjal. Ginjal memiliki peran yang sangat penting dalam membersihkan darah dari zat-zat beracun dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Oleh karena itu, menjaga kesehatan ginjal saat berpuasa menjadi hal yang sangat penting. \n\n \n\n Pentingnya Peran Ginjal saat Berpuasa \n\n Ginjal bertanggung jawab atas penyaringan darah dan pembuangan limbah melalui urin. Selama berpuasa, tubuh akan beradaptasi dengan pola makan yang berubah dan bisa mengalami perubahan volume dan komposisi cairan. Ini bisa mempengaruhi kerja ginjal dan menimbulkan risiko masalah kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. \n\n \n\n Kiat-Kiat untuk Menjaga Kesehatan Ginjal \n\n \n Konsumsi Cairan yang Cukup: Salah satu aspek penting dari menjaga kesehatan ginjal adalah dengan memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Selama berpuasa, pastikan untuk minum air secukupnya saat berbuka dan sahur. Hindari minuman bersoda atau berkafein yang dapat meningkatkan risiko dehidrasi. \n Pilihan Makanan Sehat: Pilih makanan yang seimbang dan bergizi saat berbuka dan sahur. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Hindari makanan yang tinggi garam, lemak jenuh, dan gula tambahan yang dapat mempengaruhi kesehatan ginjal. \n Kurangi Konsumsi Garam: Garam dapat meningkatkan tekanan darah dan mempengaruhi keseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang dapat menenangkan kerja ginjal. Usahakan untuk mengurangi konsumsi garam selama berpuasa dengan menghindari makanan yang banyak mengandung garam dan mengurangi penggunaan garam tambahan dalam masakan. \n Perhatikan Asupan Protein: Konsumsi protein dalam jumlah yang seimbang. Protein adalah bagian penting dari diet sehat, namun konsumsi protein secara berlebihan dapat meningkatkan beban kerja ginjal. Pilih sumber protein yang rendah lemak seperti ikan, daging tanpa lemak, atau tahu. \n \n\n \n\n Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), menjaga kesehatan ginjal saat berpuasa merupakan hal yang sangat penting. Mereka merekomendasikan untuk tetap menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan memperhatikan konsumsi cairan agar tetap terhidrasi dengan baik. \n\n \n\n Kesimpulan \n\n Berpuasa adalah waktu yang tepat untuk memikirkan dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan. Dengan memperhatikan kesehatan ginjal dan menerapkan kiat-kiat sehat saat berpuasa, kita dapat menjaga keseimbangan tubuh dan tetap bugar selama bulan suci ini. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan medis profesional jika mengalami masalah kesehatan yang serius atau membutuhkan saran khusus terkait kesehatan ginjal. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 12 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Apakah Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik bisa berpuasa ?<\/a><\/h3>
Bagi umat muslim di seluruh dunia, Bulan Suci Ramadhan adalah hal yang paling dinantikan. Ibadah puasa sendiri mengharuskan setiap umat Muslim menahan segala hawa nafsu termasuk tidak makan minum bagi mereka yang dinilai mampu menjalankannya. \n\n \n\n Pasien yang umumnya tidak boleh berpuasa, yaitu yang menderita penyakit Gangguan Ginjal Akut, Hipertensi yang tidak terkontrol, Bengkak Seluruh Tubuh, Berkemih berlebihan, Gangguan Metabolik berat, Penyakit Ginjal Kronik yang stadium 3 yang progresif cepat, Penyakit Ginjal Kronik karena Diabetes (eLFG <45), Penderita Batu ginjal berulang, Penyakit Ginjal Kronik Stadium 4 atau lebih, Dialisis ( HD dan CAPD). Ginjal Cangkok tidak berfungsi, Polifarmasi. \n\n Lantas, bagaimana dengan penderita penyakit ginjal kronik apakah bisa dilakukan puasa. Kategori Risiko Pasien Ginjal Kronik untuk puasa terdapa 3 kategori, yaitu : \n\n \n Risiko Rendah - Sedang (Penyakit Ginjal Kronik Stadium 1-3 dengan fungsi ginjal stabil) \n Risiko Tinggi (Penyakit Ginjal Kronik Stadium 1-3 dengan fungsi ginjal tidak stabil, elektrolit tidak normal, risiko dehidrasi) \n Risiko Sangat Tinggi (Penyakit Ginjal Kronik Stadium 4-5, tergantung faktor sisa fungsi ginjal, keseimbangan cairan, kadar kalium, Pasien HD dan CAPD, Penyakit Ginjal Kronik stadium 3-5 dan riwayat penyakit koroner, Pasien Penyakit Ginjal Kronik Hamil) \n \n\n Bagi yang risiko tinggi dan risiko sangat tinggi ada eksplorasi pilihan alternatif, yaitu puasa pada hari pendek (musim dingin) atau membayar fidyah. \n\n Pasien HD dan CAPD masih boleh berpuasa dengan mempertimbangkan beberapa faktor: \n\n \n Fungsi Ginjal sisa (masih ada urine) \n Keseimbangan cairan \n Kadar Kalium \n Motivasi dan Kepatuhan Minum Obat \n \n\n \n\n Pasien CAPD yang berniat puasa, ada langkah-langkah yang harus dilaksanakan \n\n \n Konsultasi ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 Bulan sebelum puasa untuk dinilai : klinis pasien (kelebihan cairan, malnutrisi), laboratorium (kalium, albumin), perubahan jadwal pertukaran cairan, jadwal minum obat, kebutuhan nutrisi. \n Anjuran terhadap pasien : asupan cairan, Makan makanan rendah kalium, Hindari konstipasi, monitor tekanan darah dan Berat Badan \n \n\n \n\n Rekomendasi klinis untuk pasien yang ingin berpuasa: \n\n \n Puasa harus dibatalkan, jika kreatinin plasma meningkat 30% di atas nilai dasar dan atau jika ada gejala klinis akibat perubahan kadar kalium dan natrium serum \n Pasien harus dipantau selama Ramadhan dan harus mengenali beberapa gejala alarm seperti peningkatan berat badan (>2 kg dari awal) , bengkak, sesak nafas, pusing, anoreksia, kelelahan , lemah atau lesu \n Berat badan, tekanan darah, parameter biokimia seperti elektrolit (Natrium dan Kalium) harus diperiksa secara rutin selama bulan Ramadhan. Kondisi pasien rutin dicek setiap 1-2 minggu, sebelum, selama dan setelah Ramadhan \n \n\n \n\n Bagi Sahabat Hermina yang masih ingin memerlukan informasi lebih lanjut seputar Penyakit Ginjal Kronik dan sebagainya, bisa langsung konsultasi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS Hermina Samarinda. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 06 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Pengaruh diabetes tipe 1 pada gigi dan mulut anak <\/a><\/h3>
Pengaruh diabetes pada gigi dan mulut anak perlu diwaspadai. Seperti dikutip dari situs American Dental Association, pengaturan gula darah yang kurang baik membuat anak dengan diabetes lebih rentan terkena berbagai masalah gigi dan mulut. \n\n Tujuan \n\n \n Mengetahui pengaruh diabetes terhadap kesehatan rongga mulut anak. \n Mengetahui cara perawatan dan pencegahan penyakit mulut pada anak penderita diabetes. \n \n\n Merawat dan menjaga kesehatan gigi sangat penting dikarenakan akan timbulnya berbagai penyakit gigi, pentingnya mengetahui gejala dan ciri-ciri gigi dan gusi tidak sehat. Dibawah ini pengertian dalam dunia medis yang gigi sehat dan tidak sehat sebagai berikut: \n\n \n Healthy Gums (gusi sehat) adalah Gusi yang terlihat tegas,merah muda cerah, dan hadir turgid dan tanpa pendarahan. Keputihan, warna gelap, dan bahkan pendarahan atau adanya gusi memar adalah gejala dari beberapa penyakit atau infeksi pada gusi. Untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi, dengan rutin menjaga gosok gigik saat malam hari sebelum tidur dan menjaga pola makan dan minum, tidak terlalu kemanisan untuk makanan sedangkan untuk minuman juga tidak terlalu panas dan dingin. \n Gingivitis (radang gusi) adalah kondisi yang terjadi karena ada peradangan pada gusi yang ditandai dengan bengkak serta kemerahan pada gusi di sekitar pangkal gigi. Sebab terjadinya Gingivitis (radang gusi) ini mulanya menumpuknya sisa makanan di gigi dan gusi. Sisa makanan yang menumpuk kemudian mengeras dan berubah menjadi plak. \n Periodonititi adalah infeksi gusi yang merusak gigi, jaringan lunak, dan tulang penyangga gigi, Periodontitis merupakan salah satu komplikasi dari radang gusi (gingivitis) yang tidak terobati. Jika kondisi ini terjadi dalam jangka panjang, jaringan di sekitar gusi dan gigi akan rusak sehingga menyebabkan gigi tanggal. Sebab terjadinya gigi yang sudah terserang gingivitis dan tidak segerah ditangani mengakibatkan infeksi pada gusi dan menimbulkan bakteri, gusi menjadi bengkak dan timbul nanah dalam gusi. \n \n\n Penyebab gigi dan gusi tidak sehat yaitu : \n\n 1. Produksi air liurmenurun \n\n 2. Bakteri dan asam mudah menempel pada gigi dan gusi \n\n 3. Terjadinya gingivitis \n\n 4. Abses pada gusi, gigi goyang, dan bau mulut \n\n Selain itu, pastikan untuk menjaga kebersihan gigi dengan baik, yaitu rutin sikat gigi setidaknya dua kali dalam sehari. Banyak minum air putih juga bisa membantu menghindari risiko bau mulut pada pengidap diabetes sehingga mulut dan tenggorokan tidak kering. Periksakan Kesehatan gigi buah hati ke dokter gigi spesialis gigi anak terdekat \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Arcamanik<\/a><\/li>
- 05 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Sejak Dini dan Lawan Kanker Payudara<\/a><\/h3>
Kanker Payudara adalah tumor ganas yang menyerang payudara akibat dari pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali. \n\n Adapun orang yang berisiko terkena kanker payudara adalah: \n\n \n Menstruasi dini (lebih dari 12 tahun dan terlambat menopause (lebih dari 50 tahun) \n Kehamilan pertama di usia 35 tahun \n Tidak menyusui \n Penggunaan kontrasepsi oral jangka Panjang \n Pola hidup tidak sehat \n Faktor genetik \n \n\n Selain hal di atas ada faktor-faktor risiko yang dapat dihindari untuk mencegah kanker payudara dengan melakukan beberapa hal seperti: \n\n \n Menjaga berat badan \n Olahraga teratur \n Tidur cukup \n Membatasi Alkohol \n Menyusui \n \n\n Tanda dan gejala awal kanker payudara sebaiknya perlu diwaspadai, yaitu: \n\n \n Muncul benjolan dan tidak menimbulkan nyeri \n Permukaan payudara seperti tertarik \n Ada permukaan yang cekung \n Keluarnya debit cairan dari payudara bisa mengandung darah, berwarna kuning dan bernanah \n Permukaan payudara memerah \n Perubahan warna kulit \n \n\n Cara mendeteksi kanker payudara yaitu dengan metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) karena mudah, dilakukan sendiri di rumah, tidak perlu alat. \n\n Langkah-langkah yang bisa digunakan untuk melakukan deteksi dini kanker payudara, yaitu: \n\n \n Didepan cermin angkat tangan dan periksa apakah ada kemerahan atau bengkak di payudara. \n Letakkan tangan di pinggang dan periksa payudara seperti pada Langkah pertama. \n Tekan payudara dari atas ke bawah dan rasakan apakah ada benjolan. \n Tekan payudara secara melingkar dan rasakan apakah ada benjolan. \n Tekan payudara ke arah putting dan lihat apakah ada cairan yang keluar. \n Posisi berbaring dan tekan kembali payudara secara melingkar. \n \n\n SADARI dilakukan pada saat usia 20 tahun atau sejak menstruasi, setiap bulan, pada hari ke 7-10 setelah hari pertama menstruasi, untuk yang sudah menopause lakukan tiap bulan pada tanggal yang sama. \n\n Penatalaksanaan bisa dengan non pembedahan yaitu penyinaran dan kemoterapi serta pembedahan dengan pengangkatan tumor payudara. \n\n Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang payudara akibat dari pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Jika tidak ditangani sejak dini dan tepat, kanker payudara dapat menyebar ke organ sekitarnya. Untuk itu kita harus secara rutin memeriksa payudara agar apabila terdapat kelainan langsung dapat ditangani. \n\n Download aplikasi Hermina Mobile Apps untuk memudahkan akses kesehatan dan pendaftaran ke RS Hermina Arcamanik. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 05 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Apa Itu Kolik Abdomen ?<\/a><\/h3>
Apa itu kolik abdomen ? \n\n Kolik abdomen adalah nyeri hebat akibat obstruksi organ berongga dalam tubuh manusia, yang biasanya terjadi di organ dalam perut. Kolik merupakan nyeri dengan intensitas yang sangat tinggi disertai dengan gejala penyerta seperti keringat dingin, mulas, mual dan bahkan muntah. Tidak jarang seseorang yang mengalami kolik mencari bantuan ke unit gawat darurat rumah sakit karena nyerinya yang hebat. Penyebab tersering kolik abdomen adalah sumbatan saluran kemih baik di ginjal maupun ureter oleh batu. \n\n \n\n Karakter nyeri kolik ginjal dan ureter \n\n Pasien dengan dengan kolik ginjal atau ureter biasanya datang dengan keluhan nyeri hebat di pinggang yang menjalar ke perut atau selangkangan. Nyeri biasanya tiba-tiba, tidak dipengaruhi aktivitas atau pergerakan tubuh diakibatkan oleh peregangan kapsul ginjal dan peristaltik ureter. Gejala penyerta seperti keringat dingin, mulas, mual dan muntah juga dapat timbul. \n\n \n\n Apa penyebab kolik ginjal dan ureter? \n\n Penyebab kolik ginjal dan ureter dalah sumbatan saluran otot polos dari ginjal sampai ureter dan peregangan kapsul ginjal akibat terhambatnya aliran urin. Sumbatan paling sering disebabkan oleh batu, namun penyebab lain seperti tumor dan spasme otot polos juga dapat berperan. \n\n \n\n Bagaimana pertolongan pertama pada kolik? \n\n Jika anda mengalami nyeri hebat yang bersumber dari dalam perut, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah konsumsi obat-obatan analgetik non steroid yang dapat dibeli bebas di apotek atau toko obat. Apabila nyeri tidak membaik segera cari pertolongan ke UGD rumah sakit terdekat, mungkin anda memerlukan suntikan analgetik ke dalam pembuluh darah. \n\n \n\n Langkah selanjutnya setelah kolik teratasi \n\n Setelah kolik teratasi anda memerlukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan urine lengkap, darah rutin, ureum, kreatinin (untuk perkiraan fungsi ginjal) dan USG abdomen, jika dicurigai terdapat sumbatan pada saluran kemih maka CT scan urografi non kontras sebaiknya dilakukan untuk penentuan penyebab sumbatan (batu atau non batu). \n\n \n\n Apa yang harus saya lakukan jika ada batu pada saluran kemih saya? \n\n Seiring perkembangan zaman batu saluran kemih dapat disingkirkan dengan terapi non bedah ataupun terapi bedah minimal invasif dengan luka kecil atau pun tanpa luka. \n\n Batu saluran kemih memiliki perbedaan penanganan sesuai dengan letak dan ukuran batu, namun pada umumnya batu berukuran kurang dari 5 mm dapat keluar spontan dengan banyak minum dan bantuan obat. Batu ginjal berukuran besar (lebih dari 2 cm) dapat ditangani dengan percutaneous nephrolithotripsy (PCNL) dengan sayatan kecil pada kulit maupun bedah terbuka. Untuk batu ginjal dibawah 2 cm dapat dilakukan extracorporeal shockwave lithotripsy (ESWL) dengan gelombang kejut yang difokuskan langsung ke ginjal dan tanpa sayatan. \n\n Untuk batu ureter dengan berukuran besar dan sumbatan berat dapat dilakukan bedah laparaskopi ataupun bedah terbuka, untuk batu berukuran sedang hingga kecil dapat dilakukan ESWL ataupun pemecahan batu per endoskopi (URS) \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 04 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Demam Berdarah pada Anak-Anak: Panduan Lengkap untuk Bunda<\/a><\/h3>
Musim hujan identik dengan peningkatan kasus demam berdarah (DBD), termasuk pada anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. \n\n Gejala DBD pada anak dapat menyerupai penyakit lain, seperti flu atau tifoid, sehingga penting bagi bunda untuk mengetahui apa yang harus dilakukan. \n\n Berikut beberapa tanda dan gejala DBD pada anak: \n\n \n Demam tinggi hingga 39°C selama 2-7 hari \n Nyeri kepala \n Nyeri otot dan sendi \n Ruam kulit \n Mual dan muntah \n Pendarahan ringan, seperti mimisan atau gusi berdarah \n Pada kasus yang parah, anak dapat mengalami syok dan perdarahan internal \n \n\n Jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala di atas, segera lakukan langkah-langkah berikut: \n\n 1. Bawa anak ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. \n\n Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk memastikan diagnosis DBD. Dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk membantu meredakan gejala dan mencegah komplikasi. \n\n 2. Pastikan anak minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. \n\n Berikan air putih, jus buah, atau oralit. Hindari minuman bersoda dan kafein. \n\n 3. Istirahatkan anak di tempat yang nyaman dan sejuk. \n\n Biarkan anak tidur dengan cukup untuk membantu pemulihannya. \n\n 4. Pantau kondisi anak dengan seksama. \n\n Segera hubungi dokter jika anak mengalami demam tinggi yang tidak kunjung turun, muntah terus-menerus, atau tanda-tanda perdarahan. \n\n Berikut beberapa langkah pencegahan DBD pada anak: \n\n 1. 3M Plus: \n\n \n Menguras bak mandi, toren, dan tempat penampungan air lainnya minimal 1 minggu sekali. \n Menutup rapat tempat penampungan air. \n Mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan. \n Meletakkan abate (larvasida) di tempat penampungan air. \n \n\n 2. Gunakan kelambu saat tidur. \n\n 3. Gunakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh saat bepergian ke tempat yang banyak nyamuk. \n\n 4. Oleskan obat anti nyamuk yang aman untuk anak. \n\n 5. Bersihkan lingkungan rumah dari genangan air. \n\n 6. Lakukan fogging secara rutin. \n\n Tips tambahan: \n\n \n Konsultasikan dengan dokter anak Anda tentang vaksinasi DBD. Vaksinasi DBD dapat membantu melindungi anak Anda dari penyakit ini. \n Berikan makanan bergizi kepada anak untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. \n Ajarkan anak untuk selalu menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah beraktivitas. \n \n\n Dengan kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang tepat, bunda dapat membantu menjaga kesehatan anak Anda selama musim hujan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pasteur<\/a><\/li>
- 04 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Lebih Dekat Elektrokauterisasi | Inovasi Terkini dalam Pembedahan Modern<\/a><\/h3>
Teknologi medis terus berkembang seiring berjalannya waktu, dan salah satu inovasi yang mendominasi dunia pembedahan modern adalah elektrokauterisasi. Elektrokauterisasi adalah alat medis yang menggunakan energi listrik untuk memotong atau mengkoagulasi jaringan tubuh selama prosedur pembedahan. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang elektrokauterisasi, cara kerjanya, dan manfaatnya dalam dunia medis. \n\n 1. Cara Kerja Elektrokauterisasi \n\n Elektrokauterisasi bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi panas, yang digunakan untuk memotong atau mengkoagulasi jaringan. Alat ini terdiri dari elektroda yang dihubungkan ke sumber listrik dan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi pembedahan. Ada dua jenis utama elektrokauterisasi : monopolar dan bipolar. Pada elektrokauterisasi monopolar, arus listrik melewati jaringan tubuh dan kembali ke sumber listrik melalui elektroda grounding yang ditempatkan di tempat lain pada tubuh pasien. Sementara itu, elektrokauterisasi bipolar menggunakan dua elektroda yang bekerja bersama dalam suatu area tertentu, mengurangi risiko kerusakan pada jaringan sekitarnya. \n\n 2. Aplikasi Elektrokauterisasi dalam Pembedahan: \n\n Elektrokauterisasi digunakan dalam berbagai prosedur pembedahan, termasuk operasi ortopedi, bedah plastik, ginekologi, dan bedah umum. Alat ini efektif untuk memotong jaringan lunak, menghentikan pendarahan, dan menghilangkan tumor atau lesi dengan presisi tinggi. Penggunaan elektrokauterisasi telah membantu mengurangi trauma pada pasien, mengurangi waktu operasi, dan mempercepat proses penyembuhan. \n\n 3. Manfaat Elektrokauterisasi: \n\n - Mengurangi Risiko Pendarahan \n\n Elektrokauterisasi dapat membantu mengurangi risiko terjadinya perdarahan selama operasi. Dengan menggunakan alat elektrokauterisasi, arus listrik diterapkan pada jaringan yang terkena, sehingga panas yang dihasilkan akan menyebabkan koagulasi dan pembekuan dalam pembuluh darah yang robek atau rusak. Dalam hal ini, penggunaan elektrokauterisasi dapat efektif dalam mengurangi risiko pendarahan dengan menghentikan aliran darah dari pembuluh yang terluka tanpa perlu melakukan tindakan pembedahan terbuka. \n\n - Mempercepat Proses Penyembuhan \n\n Elektrokauterisasi juga dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Ketika digunakan pada jaringan yang terluka, panas yang dihasilkan oleh elektrokauterisasi memiliki efek stimulasi terhadap sel-sel kulit dan jaringan di sekitarnya. Ini dapat meningkatkan aliran darah ke area yang terkena dan merangsang pertumbuhan jaringan baru. \n\n - Membantu Mencegah Infeksi \n\n Elektrokauterisasi memiliki kemampuan untuk membantu mencegah infeksi pada luka. Ketika electrokauter digunakan, panas yang dihasilkan olehnya dapat membunuh bakteri atau mikroorganisme patogen yang mungkin ada di area luka. Bakteri dan mikroorganisme ini sering kali merupakan sumber infeksi dan dapat menghambat proses penyembuhan. Dengan memanfaatkan panas dari Elektrokauterisasi pertumbuhan dan penyebaran bakteri dapat dikendalikan, sehingga risiko infeksi berkurang secara signifikan. \n\n - Memperbaiki Penampilan \n\n Elektrokauterisasi dapat membantu memperbaiki penampilan pada kulit dengan menghilangkan tahi lalat, bintik-bintik hitam, menghilangkan jaringan bekas luka, atau kutil. Dengan mengaplikasikan energi listrik melalui probe kecil, elektrokauterisasi membakar dan merusak jaringan yang ingin dihapus, sehingga memungkinkan proses penyembuhan yang lebih baik dan menghasilkan penampilan yang lebih baik secara kosmetik. \n\n Elektrokauterisasi merupakan alat inovatif yang memainkan peran penting dalam kemajuan dunia pembedahan modern. Dengan kemampuannya untuk memberikan presisi tinggi, hemostasis cepat, dan waktu pemulihan yang lebih singkat, Elektrokauterisasi telah menjadi salah satu alat yang tak tergantikan dalam berbagai prosedur medis. Seiring berjalannya waktu, diharapkan teknologi elektrokauterisasi terus berkembang untuk memberikan solusi yang lebih baik dan lebih efisien dalam dunia pembedahan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Arcamanik<\/a><\/li>
- 04 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Rehabilitasi pada Cedera Olahraga<\/a><\/h3>
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), olahraga adalah gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Olahraga dibagi 2 yaitu, olahraga tradisional dan olahraga modern. \n\n 1. Olahraga tradisional \n\n \n Olahraga tradisional dikenal sebagai jenis-jenis olahraga yang berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia. \n Misalnya, sepak takraw, benteng, gasing, gobak sodor, egrang, dan sebagainya. \n \n\n 2. Olahraga modern \n\n \n Olahraga modern merupakan olahraga yang sudah terdapat aturan baku dan diperlombakan secara profesional. \n Olahraga-olahraga modern bisa kita temukan di berbagai gelaran olahraga nasional maupun internasional, seperti di SEA Games, Olimpiade, dan sebagainya. \n Contoh olahraga modern adalah sepak bola, tenis meja, bulu tangkis, atletik, memanah, dan lainnya. \n \n\n Waktu olahraga sebaiknya setiap hari pada waktu pagi dan sore hari. Olahraga hendaknya dilakukan pada udara terbuka dan bebas polusi, atau di ruang tertutup yang temperatur ruangannya dapat diatur dan lakukanlah minimal selama 30 menit. \n\n Persiapan olahraga sebaiknya dilakukan pemeriksaan pendahuluan untuk menentukan dosis yang aman dan jenis olahraga yang cocok untuk menghindari cedera. Lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga minimal 10 menit. Pada individu dengan keluhan seperti sering pusing, sesak nafas, nyeri dada dan memiliki penyakit seperti jantung koroner, asma, kencing manis, hipertensi, dan lain-lain. Jenis dan dosis olahraga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. \n\n Cedera olahraga adalah cedera yang timbul selama atau setelah melakukan olahraga. Jenis olahraga yang berbeda dapat menghasilkan cedera yang berbeda dengan gejala dan penanganan yang berbeda juga. \n\n Cedera olahraga yang paling sering terjadi, yaitu: \n\n \n Sprain (terkilir/keseleo) \n Sprain adalah cedera yang terjadi ketika persendian bergerak melampaui jangkauan gerak normalnya. Lokasi yang paling sering terkena adalah pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan lutut. \n Strain \n Strain adalah cedera yang terjadi akibat tarikan atau regangan yang berlebihan pada otot dan tendon (jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang). Lokasi yang paling sering terkena adalah pergelangan kaki, lutut, dan punggung. \n Patah tulang \n Patah tulang adalah rusaknya kesinambungan tulang akibat tekanan atau benturan dengan kekuatan lebih besar dari kekuatan tulang, dapat berupa retak (patah sebagian), patah sepenuhnya, atau retak. \n Dislokasi dan subluksasi \n Dislokasi dan subluksasi adalah kondisi ketika tulang di sendi bergeser atau keluar dari posisi normalnya. \n Cedera bahu \n Cedera pada bahu paling sering dialami pada olahraga yang dominan menggunakan bahu seperti tenis, golf, renang, dan bisbol. Penyebab terjadinya cedera bahu adalah karena adanya beban dan gerakan yang cukup sering pada bahu. \n Cedera siku \n Cedera pada siku dapat terjadi pada cabang olahraga yang membutuhkan pergerakan siku secara intens dan berulang. \n Cedera pinggang \n Pinggang merupakan salah satu bagian tubuh yang tidak luput dari cedera, terutama pada olahraga yang banyak melibatkan kerja pinggang seperti sepeda, golf, maupun angkat beban. \n Cedera paha \n Cedera pada paha paling sering melibatkan otot hamstring, yakni otot yang posisinya berada di bagian belakang paha. Jenis cedera ini lazim terjadi pada olahraga yang banyak melibatkan aktivitas lari seperti sprint, basket, dan sepakbola. \n Cedera lutut \n Lutut merupakan salah satu bagian tubuh yang cukup sering cedera. Tidak hanya karena menjadi tumpuan berat badan, cedera lutut juga bisa timbul karena benturan maupun karena kurang berhati-hati ketika berolahraga. \n Cedera betis \n Sama seperti cedera paha, cedera pada betis lebih sering melibatkan otot dan tendon. Penyebabnya adalah adanya peregangan dan kontraksi yang berlebihan dari otot sehingga dapat menyebabkan robekan. \n Cedera pergelangan kaki \n Cedera pada pergelangan kaki bisa bervariasi mulai dari sprain, dislokasi, robekan tendon, hingga patah tulang. \n \n\n Pertolongan pertama pada cedera olahraga bisa dilakukan dengan prinsip RICE dengan 72 jam pertama, yaitu: \n\n \n Rest berarti istirahatkan bagian yang cedera. \n Ice berarti berikan kompres es batu (dibalut dengan kain agar tidak terlalu dingin) selama 5-10 menit tiap jam. Penggunaan suhu dingin bertujuan untuk memberhentikan kemungkinan perdarahan dengan mengecilkan pembuluh darah. \n Compression berarti berikan tekanan (biasanya dibalut—lihat gambar) pada bagian yang cedera untuk mengurangi bengkak. \n Elevate berarti tinggikan bagian yang cedera ke posisi lebih tinggi saat beristirahat untuk mengurangi bengkak dan nyeri. \n \n\n Segera konsultasikan kepada dokter apabila didapatkan tanda-tanda berikut: \n\n \n Bengkak dan nyeri bertambah parah. \n Terlihat adanya benjolan atau perubahan bentuk. \n Terdengar bunyi saat sendi digerakkan. \n Kelemahan dan ketidakmampuan melakukan aktivitas dan menopang badan. \n Kehilangan keseimbangan. \n Kesulitan bernapas. \n Demam. \n \n\n Cedera olahraga yang berat dapat memerlukan penanganan lanjut mulai dari terapi fisik hingga operasi. \n\n Download aplikasi Hermina Mobile Apps untuk memudahkan akses kesehatan dan pendaftaran ke RS Hermina Arcamanik. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 04 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Ingin Mata Selalu Sehat? Berikut Tipsnya!<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, mata adalah salah satu organ yang sangat penting bagi manusia. Menjaga kesehatan mata dapat menghindarkan Anda dari berbagai risiko penyakit mata hingga hilangnya penglihatan. \n\n Mata lelah biasanya ditandai dengan pegal di sekitar mata dan terasa kering hingga penglihatan menjadi buram pada beberapa orang. Selain mata lelah, masih banyak lagi gangguan pada mata yang bisa muncul apabila Anda tidak memperhatikan atau menjaga kesehatan mata dengan baik. \n\n Agar penglihatan mata tetap baik, Sahabat Hermina dapat melakukan tips berikut ini: \n\n \n Jaga Pola Makan \n \n\n Asupan makanan sehari-hari ternyata bisa memengaruhi kesehatan mata. Agar indera penglihatan ini selalu sehat, cobalah untuk rutin mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C dan E, asam lemak omega-3, zat besi, dan lutein. Berbagai nutrisi tersebut bisa didapatkan dengan mengonsumsi banyak sayuran berdaun hijau, salmon, tuna, telur, kacang-kacangan, dan jeruk. \n\n \n Beri Mata Waktu untuk Beristirahat \n \n\n Menatap layar komputer atau laptop yang terlalu lama juga bisa meningkatkan risiko kerusakan pada mata. Hal ini bisa menyebabkan mata kering dan tegang, pandangan menjadi kabur, nyeri leher, sakit kepala, sakit pada bahu dan punggung, serta sulit fokus menatap kejauhan. Untuk mencegahnya, terapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit, alihkan pandangan sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama paling tidak 20 detik. \n\n \n Rajin Olahraga \n \n\n Olahraga dapat mengurangi risiko kehilangan penglihatan akibat tekanan darah tinggi, diabetes, dan kadar kolesterol yang tinggi. \n\n \n Periksakan Kesehatan Mata Secara Berkala \n \n\n Rutin melakukan pemeriksaan pada mata dapat menjadi cara terbaik untuk mencegah kerusakan. Sebab, pemeriksaan mata bisa memantau kondisi bagian tersebut dan gangguan atau masalah kesehatan yang muncul dapat segera dideteksi. Disarankan bagi orang yang berusia lanjut ataupun muda, baik pria maupun wanita harus rutin memeriksakan mata ke dokter spesialis mata sekurang-kurangnya 2 tahun sekali. Orang dewasa yang sudah berumur lebih dari 40 tahun disarankan untuk memeriksakan mata setahun sekali. Hal ini dapat berguna untuk mencegah penyakit mata yang berkaitan dengan bertambahnya usia, seperti degenerasi makula, glaukoma, dan katarak. \n\n Sedangkan, kesehatan mata pada anak-anak harus diperiksa setidaknya dua tahun sekali untuk mendeteksi masalah penglihatan yang mungkin dapat memengaruhi kemampuan belajarnya. Anak-anak tidak perlu harus sudah bisa membaca untuk melakukan pemeriksaan mata. \n\n \n Memakai Kacamata Hitam Saat Beraktivitas di Luar Ruangan \n \n\n Sinar UV dari matahari juga bisa menyebabkan mata rusak. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan mata adalah dengan menggunakan kacamata hitam saat melakukan kegiatan di luar ruangan yang terkena banyak paparan sinar matahari. Penggunaan kacamata hitam dapat melindungi mata dari paparan sinar ultraviolet (UV) secara langsung. Penggunaan kacamata hitam mampu menghadang sinar UVA dan sinar UVB. Hal serupa juga berlaku pada lensa kontak yang Anda gunakan. Agar mata semakin terjaga, pilihlah lensa kontak yang mampu memberi perlindungan dari sinar UV. \n\n Nah Sahabat Hermina, yuk mulai rajin untuk periksakan kesehatan mata agar terhindar dari penyakit mata yang dapat menghilangkan kemampuan penglihatan Anda. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 01 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Yang Terjadi Pada Tubuh Saat Stop Konsumsi Gula<\/a><\/h3>
Gula merupakan bahan masakan yang tak pernah terlewatkan dalam setiap makanan sehari-hari. Bahan masakan tersebut mampu menambah rasa manis, sehingga membuat hidangan terasa lezat. \n\n Namun, perlu diketahui bahwa mengkonsumsi gula secara berlebihan ternyata dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Sehingga, ada baiknya jika konsumsi tersebut dikurangi atau tidak melebihi kebutuhan normal gula harian. \n\n Secara umum, kita memang tak akan bisa berhenti sama sekali makan gula, karena umumnya gula ada di dalam banyak makanan, seperti buah dan sayur, namun konsumsinya sangat dibatasi sehingga kiat tak lagi menginginkan gula berlebih. \n\n Batas Aman Konsumsi Gula Harian \n\n Tubuh tetap membutuhkan asupan gula agar tetap sehat. Sebab, gula merupakan salah satu sumber energi utama bagi tubuh. Hanya saja, asupan hariannya perlu dibatasi, sehingga tidak boleh berlebihan dan juga tidak boleh kekurangan. Melansir dari American Heart Association (AHA), pria sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 9 sendok teh gula (36 gram atau 150 kalori) per harinya. Bagi Wanita, jumlahnya lebih rendah, yaitu enam sendok teh (25 gram atau 100 kalori) per harinya. Berdasarkan rekomendasi tersebut, membatasi gula sebaiknya dilakukan setiap harinya guna menghindari risiko berbagai penyakit serius. \n\n Konsumsi gula secara berlebihan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gula darah tinggi. Gula darah tinggi atau hiperglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa di dalam darah mengalami peningkatan. Siapa pun bisa mengalami gula darah tinggi, bahkan pada orang yang tidak menderita diabetes sekalipun. Faktor pemicunya pun beragam, misalnya seperti kondisi medis tertentu, penggunaan obat-obatan tertentu, olahraga berlebihan, hingga kadar insulin yang terlalu tinggi. Bila seseorang mengalami hiperglikemia, ada beberapa gejala yang dapat timbul, antara lain: \n\n \n Sering merasa haus. \n Frekuensi buang air kecil yang meningkat. \n Pandangan yang buram atau kabur. \n Sering mual dan muntah. \n Sakit perut. \n \n\n Mengurangi asupan gula dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan, seperti : \n\n \n Menurunnya risiko penyakit diabetes \n Menurunnya risiko penyakit jantung \n Mencegah Jerawat dan membuat awet muda \n Mencegah Penuaan \n Menghilangkan lemak di perut \n Berkurang keinginan untuk ngemil \n Gula darah stabil \n \n\n Cara Mengurangi Konsumsi Gula \n\n \n Setelah mengetahui sejumlah manfaat mengurangi gula kini saatnya memahami bagaimana tips mengurangi konsumsi gula secara sehat. Berikut diantaranya: \n Lebih sering masak di rumah untuk memastikan takaran gula tidak melebihi kadar normal harian yang dibutuhkan. \n Membawa bekal makanan dari rumah. \n Memperbanyak asupan buah dan sayur yang mengandung gula alami sebagai alternatif makanan. \n Mengurangi konsumsi makanan cepat saji. \n \n\n Mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh sangat penting untuk dilakukan dalam menjaga kesehatan. Maka dari itu, ada baiknya untuk membatasi asupan gula secara seimbang dan pemeriksaan kesehatan secara rutin pada dokter spesialis. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 01 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 04 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 04 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 04 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 04 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 05 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 05 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 12 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 12 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 14 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>