- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 10 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Menjaga Penglihatan yang Sehat saat Tua “Tips untuk Mencegah dan Mengatasi Presbiopi”<\/a><\/h3>
Presbiopi, juga dikenal sebagai rabun dekat, adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak orang saat mereka menua. Ini terjadi karena lensa mata kehilangan elastisitasnya, yang mengakibatkan kesulitan dalam melihat objek yang berada dekat dengan mata. Meskipun presbiopi tidak dapat dihindari sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga penglihatan yang sehat saat menua dan mengurangi dampak presbiopi. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Sahabat Hermina mencegah dan mengatasi presbiopi. \n\n \n\n Rutin Periksa Mata \n\n Penting untuk menjaga penglihatan yang sehat dengan rutin memeriksakan mata ke dokter mata. Dokter mata dapat mendeteksi masalah penglihatan seperti presbiopi secara dini dan memberikan saran yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut. Periksa mata secara teratur juga membantu dalam mendeteksi masalah mata lainnya yang mungkin muncul seiring bertambahnya usia. \n\n \n\n Kenakan Kacamata atau Lensa Kontak yang Tepat \n\n Jika Sahabat Hermina telah didiagnosis menderita presbiopi, dokter mata Sahabat Hermina mungkin akan merekomendasikan kacamata baca atau lensa kontak khusus yang dirancang untuk mengatasi masalah ini. Penting untuk mengenakan kacamata atau lensa kontak yang tepat dan mengikuti petunjuk perawatan yang diberikan oleh dokter mata. Penggunaan kacamata atau lensa kontak yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan memperburuk kondisi penglihatan. \n\n \n\n Penerangan yang Adekuat \n\n Memastikan penerangan yang baik di area kerja dan di sekitar rumah dapat membantu mengurangi kelelahan mata yang disebabkan oleh presbiopi. Gunakan lampu yang cukup terang dan hindari menerangi ruangan dengan cahaya yang terlalu terang atau terlalu redup. \n\n \n\n Jaga Jarak yang Tepat \n\n Saat menggunakan layar komputer atau membaca buku, penting untuk menjaga jarak yang tepat antara mata dan objek yang dilihat. Jarak yang baik adalah sekitar 30 hingga 40 sentimeter. Ini membantu mengurangi beban pada mata dan membuatnya lebih mudah untuk melihat objek dengan jelas. \n\n \n\n Istirahat yang Cukup \n\n Memberi mata istirahat yang cukup juga sangat penting untuk menjaga penglihatan yang sehat. Ketika mata terus-menerus fokus pada objek yang dekat, seperti saat membaca atau menggunakan gadget, otot mata dapat lelah. Pastikan untuk mengambil istirahat secara berkala dengan mengalihkan fokus penglihatan pada objek yang lebih jauh atau melakukan latihan relaksasi mata. \n\n \n\n Konsumsi Makanan Sehat \n\n Gizi yang baik dapat berkontribusi pada kesehatan mata yang optimal. Makan makanan yang kaya akan vitamin A, C, E, dan zat besi dapat membantu menjaga penglihatan yang sehat. Makanan seperti wortel, brokoli, bayam, jeruk, dan ikan berlemak seperti salmon adalah contoh makanan yang baik untuk mata. \n\n \n\n Hindari Kebiasaan Merokok dan Paparan Rokok Pasif \n\n Merokok dan paparan rokok pasif telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah mata. Zat-zat kimia yang terkandung dalam asap rokok dapat merusak mata dan meningkatkan risiko perkembangan penyakit mata seperti katarak. Jadi, penting untuk menghindari merokok dan menjauhi lingkungan yang merokok. \n\n \n\n Olahraga Mata \n\n Olahraga mata dapat membantu menjaga kekuatan dan kelenturan otot mata. Gerakan sederhana seperti mengedipkan mata dengan cepat, menggerakkan mata dari satu sisi ke sisi lain, atau melihat objek dekat dan jauh secara bergantian dapat membantu memperkuat otot-otot mata. \n\n \n\n Dengan mengikuti tips-tips di atas, Sahabat Hermina dapat menjaga penglihatan yang sehat saat menua dan mengurangi dampak presbiopi. Namun, penting juga untuk diingat bahwa presbiopi adalah bagian normal dari proses penuaan dan tidak dapat sepenuhnya dihindari. Jika Sahabat Hermina memiliki kekhawatiran tentang penglihatan Sahabat Hermina atau mengalami gejala yang mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter mata kepercayaan Sahabat Hermina untuk evaluasi lebih lanjut. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 10 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Anthrax: Infeksi Kulit, dengan Gejala & Penyebab<\/a><\/h3>
Apa itu antraks? \n\n Antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh sejenis bakteri. Itu bisa membuat Anda sakit dengan beberapa cara berbeda, tergantung bagaimana Anda terpapar padanya. Ini dapat menyebabkan infeksi kulit, atau penyakit pencernaan parah yang menyerupai "keracunan makanan". Bentuk lain dari penyakit ini – antraks “inhalasi” – terjadi ketika Anda menghirup bakteri tersebut. Gejala biasanya muncul dalam tujuh hari (biasanya dua hingga lima hari) setelah Anda terpapar. Gejala tergantung pada bentuk penyakitnya: \n\n \n Anthrax kulit (kulit) dimulai sebagai benjolan yang terangkat di kulit. Dalam satu atau dua hari, itu menjadi lepuh, dan kemudian bisul yang tidak menyakitkan, dengan area hitam di tengahnya. Kelenjar getah bening di dekat luka bisa membengkak. Anthrax kulit mudah diobati dengan antibiotik. \n Antraks usus sangat jarang. Dimulai dengan mual, kehilangan nafsu makan, muntah, dan demam. Gejala tersebut diikuti dengan sakit perut, muntah darah, dan diare parah. Perawatan antibiotik dini penting jika Anda menderita antraks usus. \n Anthrax inhalasi dimulai dengan gejala seperti flu (batuk, demam, nyeri otot). Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama dua hingga tiga hari, dan kemudian menghilang selama satu atau dua hari. Kemudian penyakitnya bisa kembali, mengakibatkan masalah paru-paru yang parah, kesulitan bernapas, dan shock. Kecuali jika diobati, antraks inhalasi bisa sangat berbahaya – berakibat fatal hingga 90 persen kasus. Dengan pengobatan, selama serangan antraks tahun 2001, angka kematiannya sekitar 40 persen. \n \n\n Antraks adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri antraks. Bakteri tersebut menyebar dalam bentuk spora. Spora adalah penutup pelindung pada bakteri, seperti kulit biji. Spora membuat bakteri tetap hidup untuk waktu yang lama, menunggu kondisi yang tepat untuk tumbuh. \n\n Antraks dapat menyebabkan infeksi pada kulit, lambung dan usus (saluran cerna), atau paru-paru. Orang dapat terinfeksi antraks dengan mendapatkan spora di tubuh mereka. Ini biasanya terjadi dengan menangani hewan atau produk hewan yang terinfeksi. Antraks kulit (kutan) terjadi setelah spora bakteri bersentuhan dengan lubang di kulit, seperti luka atau goresan. \n\n \n Tidak semua orang yang terpapar akan sakit \n Jika infeksi terjadi setelah terpapar, gejala sering mulai dalam 1 hingga 7 hari \n Penyakit ini bermula dari benjolan merah kecil (seperti gigitan serangga) yang berubah menjadi lepuh \n Lepuh pecah dalam 1 hingga 2 hari. Kemudian bentuk luka hitam yang tidak menyakitkan. Sakit ini mengering dalam 1 sampai 2 minggu \n \n\n Gejala antraks kulit dimulai dengan benjolan atau lecet, tetapi kemudian menjadi lebih buruk. Gejalanya bisa meliputi: \n\n \n Sekelompok lepuh atau benjolan kecil yang mungkin terasa gatal \n Luka kulit (borok) yang tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam yang muncul setelah lepuh atau benjolan kecil \n Seringkali, luka di wajah, leher, lengan, atau tangan \n Bengkak di sekitar luka \n \n\n Meski sangat jarang, bentuk kulit antraks bisa saja ditularkan ke orang lain. Sebagai tindakan pencegahan ekstra, ikuti petunjuk di bawah ini. \n\n Lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kulit dan kelamin jika mengalami gejala. Pemeriksaan dan pengobatan yang dilakukan sedini mungkin bisa mencegah infeksi menyebar dan makin memburuk. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 10 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Yuk Cari Tahu Bagaimana Cara Pencegahan Sifilis<\/a><\/h3>
Sifilis merupakan infeksi menular seksual disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum (T. pallidum) subspecies pallidum dengan ulseratif genital dan komplikasi jika tidak diobati, serta dapat mempermudah penularan infeksi HIV. Sifilis dapat tidak bergejala (asimtomatik) ataupun bergejala berupa ruam merah dikulit, luka pada alat kelamin, benjolan dan lain sebagainya \n\n Pencegahan sifilis dapat dilakukan dengan : \n\n \n Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, \n Setia terhadap pasangan, \n Penggunaan kondom, \n Tidak mengkonsumsi narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) \n Skrining sifilis dan infeksi menular seksual lain, \n Deteksi dini pasangan dan terapi. \n \n\n Pemeriksaan sifilis \n\n Pemeriksaan darah merupakan alat diagnosis sifilis yang terdiri atas pemeriksaan treponema dan non treponema. Pemeriksaan nontreponemal standar berupa pemeriksaan Venereal Disease Research Laboratory (VDRL) dan Rapid Plasma Reagin (RPR). Titer antibodi pemeriksaan non treponemal berhubungan dengan aktivitas penyakit dan digunakan untuk melihat respons tatalaksana. Pada pemeriksaan nontreponemal reaktif harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan treponemal seperti Treponema Pallidum Hemagglutination Assay (TPHA) atau pemeriksaan cepat sifilis (TP Rapid) untuk menegakkan diagnosis sifilis. Antibodi non treponemal bertahan setelah terapi dapat menunjukkan kegagalan toleransi imun. \n\n Skrining sifilis \n\n Skrining sifilis dan infeksi menular seksual lain dilakukan pada kelompok risiko tinggi dan ibu hamil. Skrining juga penting dalam mengidentifikasi pasien tanpa gejala. Pasien laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki (LSL) yang aktif secara seksual harus diskrining minimal setiap tahun dan setiap 3 hingga 6 bulan jika berisiko tinggi (misalnya, pasien atau pasangan seksual memiliki banyak pasangan). \n\n Ibu hamil diskrining pada kunjungan prenatal pertama, dengan pemeriksaan ulang awal trimester ketiga dan saat melahirkan jika berisiko tinggi sipilis. Skrining pasien sifilis dengan infeksi HIV aktif secara seksual harus dilakukan pada evaluasi HIV pertama selanjutnya minimal setiap tahun, skrining lebih sering dilakukan tergantung pada perilaku berisiko individu dan epidemiologi lokal. \n\n Pada komunitas dan populasi dengan risiko sifilis kongenital tinggi, tes serologi dan riwayat seksual harus diperiksa pada usia kehamilan 28 minggu dan saat melahirkan. Pemeriksaan ini sebagai bagian dari tatalaksana ibu hamil dengan sifilis, informasi tentang pengobatan pasangan seksual harus diketahui untuk menilai risiko infeksi ulang. Skrining rutin serum dari bayi baru lahir atau darah tali pusat tidak dianjurkan. Pemeriksaan serum serologi ibu lebih disukai daripada pemeriksaan serum bayi karena tes serologis serum bayi dapat menjadi non reaktif jika hasil tes titer serologis ibu rendah atau ibu terinfeksi sifilis pada kehamilan lanjut. \n\n Deteksi dini pasangan dan terapi. \n\n Deteksi dini dan terapi pada pasangan seksual penderita sifilis, dilakukan jika melakukan hubungan seksual dalam kurun waktu 3 bulan setelah timbul gejala sifilis pada alat kelamin, 6 bulan setelah timbul gejala sifilis ruam kulit, 12 bulan sampai 24 bulan pada pasien dengan sifilis tanpa gejala. Hasil pemeriksaan dan laboratorium mengarah sifilis pada pasangan seksualnya dapat diberikan terapi. \n\n Jika orang terdekat atau diri sendiri mengalami beberapa gejala telah disebutkan diatas maka segera hubungi layanan kesehatan terdekat dan segera mendatangi dokter spesialis kulit dan kelamin untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mekarsari<\/a><\/li>
- 06 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
WASPADAI OBESITAS PADA IBU HAMIL<\/a><\/h3>
\n Sahabat Hermina, \n\n Perlu diketahui dan diwaspadai resiko serta bahaya obesitas pada Ibu Hamil. Karena faktanya kondisi kehamilan sering menimbulkan naiknya berat badan yang cukup signifikan karena asupan nutrisi yang tidak terkontrol serta berkurangnya gerak tubuh selama kehamilan. \n\n Pemeriksaan dan konsultasi sebelum kehamilan sangat dianjurkan pada Ibu hamil yang mengalami obesitas. Ibu akan disarankan menjalani program penurunan berat badan berupa diet, olahraga dan modifikasi gaya hidup sebelum merencanakan kehamilan. Sebisa mungkin miliki berat badan dengan IMT (Indeks Masa Tubuh) normal sebelum hamil. \n\n Ukurlah berat badan dan tinggi badan Ibu hamil pada kunjungan awal pemeriksaan kehamilan. Hal ini untuk memperoleh perhitungan IMT yang tepat sehingga Ibu hamil bisa mengetahui rekomendasi penambahan berat badan dan asupan nutrisi yang disarankan selama proses kehamilannya \n\n Ada beberapa faktor yang menyebabkan obesitas saat hamil, antara lain: \n\n \n Porsi makan yang berlebihan dengan diet yang tidak seimbang. Terutama jika asupan harian ibu hamil terlalu banyak mengandung glukosa dan karbohidrat tanpa diselingi buah, sayur, dan lemak yang baik. \n Aktivitas ibu hamil yang kurang serta kegiatan berolahraga yang berkurang karena kondisi kehamilan \n Stres pada kehamilan yang memicu pada perilaku makan yang berlebihan \n \n\n Bahaya Obesitas Pada Kehamilan \n\n Apabila tidak ditangani, banyak resiko dari kondisi Obesitas dimasa kehamilan yang akan menganggu kesehatan, diantaranya adalah : \n\n \n Persalinan yang sulit atau lama \n Diabetes gestasional (diabetes yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan sampai proses persalinan) \n Perdarahan pascapersalinan \n Gangguan jantung dan ginjal \n Sleep apnea (kondisi pernapasan saat tidur yang terganggu dan terputus-putus) \n Persalinan caesar \n Penggumpalan darah \n Preeklamsia (kenaikan tekanan darah tinggi) \n Keguguran atau bayi lahir dalam keadaan tidak bernyawa \n \n\n Cara Mengatasi Obesitas Saat Hamil: \n\n Banyak cara untuk mengatasi obesitas pada Ibu Hamil yang dapat dihindari sejak masa awal kehamilan, diantaranya adalah : \n \n\n \n 1. Menjaga asupan kalori \n\n Makan rutin 3 kali sehari. Menjaga tubuh agar tetap ideal saat hamil bukan berarti harus melakukan diet, namun bukan juga seenaknya memasukan berbagai macam makanan ke dalam tubuh. seorang ibu hamil membutuhkan nutrisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan sehari-hari janin yang sedang dikandungnya. Jadi untuk mencegah obesitas pada Ibu hamil dengan makan secara teratur 3 kali dalam sehari yaitu pagi, siang dan sore. Namun, yang perlu diingat yaitu, kualitas nutrisi yang harus selalu diperhatikan. \n\n Menyeimbangkan asupan nutrisi dan pola makan. Perhatikan komposisi makan dan camilan. Ganti beberapa menu yang kaya tepung, minyak, dan lemak dengan buah-buahan atau sayur. \n\n 2. Rutin memeriksakan diri pada dokter kandungan \n\n Banyak manfaat yang didapat dengan rutin mengkonsultasikan kehamilan, diantaranya : \n\n \n Bantu Mencegah Komplikasi \n \n\n Karena kondisi fisik yang cukup rentan mengalami komplikasi, ibu hamil harus rutin melakukan pengecekan. Komplikasi yang rentan dialami adalah hipertensi dan diabetes gestasional. Dengan melakukan pemeriksaan, ibu bisa mengetahui seberapa besar kemungkinan mengalami komplikasi tersebut. \n\n \n Tahu Perkembangan Janin \n \n\n Selain mengetahui kesehatan ibu, rutin melakukan pengecekan ke dokter kandungan juga bermanfaat untuk mengetahui kondisi tumbuh kembang janin. \n\n Mulai dari bagian tubuh mana saja yang sudah muncul, sampai kemungkinan-kemungkinan penyakit yang ada pada janin. \n\n \n Bantu Ibu Mempersiapkan Kelahiran \n \n\n Selain memberikan informasi terkait kesehatan ibu dan calon bayi, rutin melakukan pemeriksaan ke dokter juga bisa menambah wawasan mengenai persalinan dan kesiapan ibu menjelang hari-H. \n\n 3. Mulai melakukan aktivitas fisik \n\n Lakukan olahraga ringan yang bisa dilakukan di rumah dan aman untuk kehamilan seperti seperti yoga, jalan santai, senam hamil, hingga berenang. Hal yang perlu ditegaskan, diskusikanlah terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum memutuskan untuk berolahraga. \n\n Tujuannya agar olahraga tak membahayakan ibu dan janin di dalam kandungan. Karena mungkin saja bumil memiliki kondisi tertentu sehingga tidak diperbolehkan melakukan jenis olahraga tertentu selama masa kehamilan. \n\n 4. Menjaga pikiran tetap positif \n\n Tanamkan rasa syukur dan pikiran yang menyenangkan. Lakukan-kegiatan kecil yang menyenangkan dan bisa membuat suasana rileks dan tenang. \n\n \n Berapa kenaikan berat badan ideal saat hamil? \n\n Perhatikan terlebih dahulu indeks massa tubuh Sahabat Hermina sebelum hamil. Menurut WHO, indeks massa tubuh untuk Wanita Asia terbagi menjadi empat. \n\n Underweight bila <18,5 , Normal bila 18,5-22,9, overweight bila 23-24,9 dan obesitas bila > 25. \n \n \n\n Cara menghitung indeks massa tubuh Sahabat adalah dengan menghitung berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan kuadrat dalam meter. Kenaikan berat badan ideal selama kehamilan adalah sebagai berikut ; \n\n\n \n \n \n Undereweight \n \n \n 12,5-18 kg \n \n \n \n \n Normoweight \n \n \n 11,5-16 kg \n \n \n \n \n Overweight \n \n \n 7-11,5 kg \n \n \n \n \n Obesitas \n \n \n 5-9 kg \n \n \n \n\n\n \n\n Apabila Sahabat Hermina mengalami peningkatan berat badan berlebih saat hamil, segera konsultasikan ke Dokter Obgyn agar dapat dideteksi lebih lanjut dan melakukan perencanaan untuk mengatasi pola hidup yang tepat agar terhindar dari komplikasi kehamilan. \n\n \n\n Salam Sehat. \n\n \n\n \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Purwokerto<\/a><\/li>
- 06 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Sakit Kepala dan Pusing<\/a><\/h3>
Perbedaan antara sakit kepala dan pusing adalah dua kondisi yang seringkali disalah artikan karena gejalanya yang serupa. Meskipun kedua kondisi ini terjadi di kepala, sakit kepala dan pusing sebenarnya memiliki penyebab dan karakteristik yang berbeda. Kali ini akan membahas tentang perbedaan antara sakit kepala dan pusing, termasuk gejala yang mungkin dialami dan penyebab yang mendasarinya. \n\n 1. Sakit kepala adalah kondisi yang umum terjadi dan biasanya terasa seperti sensasi rasa nyeri atau ketidaknyamanan di sekitar kepala. Sakit kepala dapat berkisar dari ringan hingga parah, dan bisa bersifat kronis atau episodik. Berikut ini adalah beberapa tipe sakit kepala yang umum: \n\n \n Sakit Kepala Tegang (Tension Headache): Sakit kepala tegang adalah tipe yang paling umum dari sakit kepala. Gejala yang biasa dialami termasuk rasa tegang atau nyeri yang melingkar di sekitar kepala, sensasi berat di dahi, serta nyeri leher dan bahu. \n Sakit Kepala Migrain: Sakit kepala migrain adalah tipe yang lebih intens dan seringkali disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Biasanya, migrain terjadi pada satu sisi kepala dan dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. \n Sakit Kepala Klaster (Cluster Headache): Sakit kepala klaster adalah tipe sakit kepala yang jarang terjadi tetapi sangat parah. Sakit kepala ini biasanya terjadi pada satu sisi kepala dan disertai dengan gejala lain seperti mata merah, hidung tersumbat atau berair, serta keringat berlebih. \n \n\n 2. Pusing adalah sensasi perasaan tidak stabil atau hilangnya keseimbangan yang sering kali disertai dengan sensasi seperti berputar atau lingkaran di sekitar kepala. Pusing dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk: \n\n \n Vertigo: Vertigo adalah jenis pusing yang disebabkan oleh masalah pada sistem keseimbangan dalam tubuh. Seseorang yang mengalami vertigo mungkin merasa seperti segalanya berputar atau bergerak, dan ini dapat disertai dengan mual, muntah, dan kesulitan berjalan. \n Penurunan Tekanan Darah: Pusing juga dapat terjadi sebagai respons terhadap penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, yang dapat disebabkan oleh faktor seperti perubahan posisi tubuh yang cepat atau dehidrasi. Pusing akibat penurunan tekanan darah seringkali berlangsung sesaat dan hilang dengan sendirinya. \n Efek Samping Obat: Beberapa obat, terutama yang digunakan untuk pengobatan tekanan darah atau kondisi jantung, dapat menyebabkan pusing sebagai efek samping. Jika seseorang mengalami pusing setelah mengonsumsi obat baru, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengevaluasi pengobatan yang tepat. \n \n\n Penting untuk diingat untuk memberikan gambaran umum tentang perbedaan antara sakit kepala dan pusing. Jika sahabat hermina mengalami sakit kepala atau pusing yang parah, berkepanjangan, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. RS Hermina Purwokerto tersedia dokter spesialis saraf yang bisa sahabat hermina konsultasikan. \n\n Untuk memudahkan mengakses pelayanan & pendaftaran di RS Hermina Purwokerto, berikut caranya: \n\n \n Download mobile aplikasi di Playstore (Ketik Halo Hermina) \n Hubungi Call Center 1500488 \n Melalui website -> www.herminahospitals.com \n Melalui aplikasi Halodoc \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 06 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
5 Jenis Olahraga untuk Menjaga Kesehatan Pada jantung<\/a><\/h3>
Kesehatan jantung merupakan aspek penting dalam menjaga kesejahteraan dan kehidupan yang aktif. Salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan jantung adalah melalui olahraga teratur. Dalam artikel ini, kita akan mengetahui hubungan antara olahraga dan kesehatan jantung, serta manfaat yang bisa didapatkan dengan rutin berolahraga. \nOlahraga teratur dapat membantu mengurangi faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, dan diabetes tipe 2. Berolahraga dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), serta membantu mengontrol berat badan dan kadar gula darah. Berikut jenis olah raga untuk menjaga kesehatan jantung: \n1. Berjalan Cepat \nBerjalan cepat merupakan jenis olahraga yang mudah dilakukan dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jantung. Aktivitas ini dapat membantu meningkatkan denyut jantung, memperkuat otot jantung, dan meningkatkan kapasitas paru-paru. Mulailah dengan berjalan selama 30 menit setiap hari atau sesuai dengan kemampuan Anda, dan secara bertahap tingkatkan kecepatan dan intensitasnya. \n2. Berlari: \nBerlari adalah jenis olahraga yang intensitasnya lebih tinggi dan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan jantung. Dengan berlari, Anda dapat meningkatkan daya tahan jantung, meningkatkan pembakaran kalori, dan meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Mulailah dengan jarak dan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan Anda, dan secara bertahap tingkatkan intensitas dan jarak lari Anda seiring waktu. \n3. Bersepeda \nBersepeda adalah olahraga yang lembut bagi sendi dan cocok untuk semua usia. Ini adalah cara yang bagus untuk meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan kekuatan otot-otot kaki Anda. Anda dapat bersepeda di luar ruangan atau menggunakan sepeda statis di dalam rumah atau pusat kebugaran. Cobalah untuk bersepeda selama setidaknya 30 menit sehari, atau lebih jika memungkinkan \n4. Renang \nRenang adalah olahraga yang menantang dan menarik yang melibatkan seluruh tubuh. Olahraga ini memberikan latihan kardiovaskular yang baik dan rendah dampak pada sendi Anda. Renang dapat membantu meningkatkan daya tahan jantung, menguatkan otot-otot jantung, dan meningkatkan kekuatan otot-otot lain di tubuh. Coba lakukan sesi renang rutin selama minimal 30 menit setiap kali berenang. \n5. Aerobik \nKelas aerobik atau latihan aerobik adalah cara yang menyenangkan dan energik untuk meningkatkan kesehatan jantung. Ini melibatkan gerakan dan aktivitas yang melibatkan banyak otot di seluruh tubuh Anda. Kelas aerobik umumnya mencakup langkah-langkah koreografi, latihan kardiovaskular, dan latihan kekuatan. Ikuti kelas aerobik di pusat kebugaran atau lakukan latihan aerobik di rumah dengan bimbingan instruktur melalui video latihan. \nPastikan untuk memilih jenis olahraga yang Anda nikmati, sehingga Anda lebih termotivasi untuk melakukannya secara teratur. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memulai program olahraga baru, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya. \nOlahraga adalah kunci penting dalam menjaga kesehatan jantung Anda. Dengan berolahraga teratur, Anda dapat meningkatkan daya tahan jantung, mengurangi risiko penyakit jantung, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Mulailah dengan langkah kecil dan konsisten, dan ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter dan rutin berobat untuk memastikan Kesehatan jantung https://www.herminahospitals.com/id/doctors/dr-adhi-kurniawan-spjp-fiha \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 06 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Jenis Penyakit Jantung Tanpa kita sadari<\/a><\/h3>
Penyakit jantung adalah istilah yang mencakup berbagai kondisi yang memengaruhi fungsi dan struktur dari jantung. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan melibatkan berbagai masalah yang mempengaruhi pembuluh darah, otot jantung, dan irama jantung. \nDalam menjaga kesehatan jantung, langkah-langkah pencegahan sangat penting. Dengan memahami penyebab, gejala, dan langkah-langkah pencegahan penyakit jantung, kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan jantung kita. \nDan Berikut ini adalah beberapa kondisi umum yang termasuk dalam penyakit jantung yang sering terjadi dialami oleh semua orang yang tanpa disadari: \n1. Penyakit arteri koroner \nPenyakit Ini terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke otot jantung (arteri koroner) menyempit atau tersumbat oleh plak lemak. Hal ini dapat mengakibatkan angina (nyeri dada) atau serangan jantung jika pasokan darah yang mencukupi tidak mencapai jantung. \n2. Aritmia \nPenyakit Ini merujuk pada kelainan irama jantung, di mana jantung dapat berdetak terlalu cepat (takikardia) atau terlalu lambat (bradikardia). Aritmia dapat menyebabkan denyut jantung yang tidak teratur atau tidak terkoordinasi, yang dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan komplikasi serius. \n3. Penyakit katup jantung: \nSalah satu penyakit Ini melibatkan kerusakan atau kelainan pada katup jantung, yang dapat menghambat aliran darah yang lancar dan mempengaruhi fungsi jantung. Beberapa kondisi kelainan katup jantung termasuk stenosis (penebalan atau penyempitan katup), regurgitasi (kebocoran katup), atau prolaps (katup yang melentur ke belakang). \n4. Penyakit jantung bawaan \nPenyakit ini adalah adalah kelainan yang ada pada struktur jantung sejak lahir. Beberapa contoh penyakit jantung bawaan termasuk lubang pada dinding antara bilik jantung (septal), kelainan katup, atau kelainan pembuluh darah. \n5. Penyakit kardiomiopati \nPenyakit ini adalah kelainan pada otot jantung yang dapat mengurangi kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efisien. Kardiomiopati dapat bersifat genetik atau disebabkan oleh faktor lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner, atau infeksi. \n6. Penyakit pericardium \nSalah satu penyakit yang melibatkan peradangan atau kerusakan pada pericardium, yaitu lapisan tipis yang melapisi jantung. Contoh penyakit pericardium termasuk pericarditis (peradangan pericardium) atau perikardium yang kaku. \nFaktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung termasuk merokok, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, riwayat keluarga dengan penyakit jantung, dan gaya hidup tidak sehat. Upaya pencegahan seperti menjalani gaya hidup sehat, mengelola faktor risiko, dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. \nSangat Penting untuk dicatat bahwa ada banyak faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit jantung \nNah Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan berkonsultasi dengan tenaga medis, kita dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan. Jika Sahabat Hermina memiliki keluhan terhadap Kesehatan jantung, serta memiliki kekhawatiran tentang kesehatan jantung Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Spesialis jantung https://www.herminahospitals.com/id/doctors/dr-adhi-kurniawan-spjp-fiha di RS Hermina Serong \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 05 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Fungsi Dan Manfaat Fisioterapi Bagi Penderita Stroke<\/a><\/h3>
Fungsi Dan Manfaat Fisioterapi Bagi Penderita Stroke \n\n Stroke merupakan keadaan darurat medis, karena tanpa suplai oksigen dan nutrisi, sel-sel pada bagian otak yang terdampak bisa mati hanya dalam hitungan menit. Akibatnya, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut tidak bisa berfungsi dengan baik. \n\n Gejala dan Penyebab Stroke \n\n Gejala stroke umumnya terjadi di bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak. Gejala yang dialami penderita stroke bisa meliputi: \n\n \n Kelemahan pada salah satu sisi tubuh (hemiparesis) \n Lemah pada otot-otot wajah yang membuat satu sisi wajah turun \n Kesulitan mengangkat kedua lengan akibat lemas atau mati rasa \n Kesulitan berbicara \n Disastria \n Kesemutan \n Kesulitan mengenal wajah (prospagnosia) \n \n\n Penyebab stroke secara umum terbagi menjadi dua, yaitu adanya gumpalan darah pada pembuluh darah di otak dan pecahnya pembuluh darah di otak. \n\n Pengobatan Stroke \n\n Penanganan stroke tergantung pada jenis stroke yang dialami pasien. Tindakan yang dapat dilakukan bisa berupa pemberian obat-obatan atau operasi. Selain itu, untuk mendukung proses pemulihan, penderita akan disarankan untuk menjalani fisioterapi, terapi okupasi, dan terapi psikologis. \n\n Untuk mengembalikan fungsi tubuh, agar pasien bisa kembali beraktivitas secara normal, dokter akan menyarankan melakukan perawatan fisioterapi dengan didampingi terapis profesional. \n\n Kenapa Harus Melakukan Fisioterapi? \n\n Stroke merupakan kondisi ketika otak tidak mendapat pasokan darah yang cukup akibat adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan otak tidak mendapat asupan nutrisi dan oksigen yang cukup, sehingga sel-sel di area otak pun secara perlahan akan mati. \n\n Saat sel-sel otak mati, anggota tubuh yang dikendalikan oleh sel otak tersebut akan kehilangan fungsinya. Inilah alasan kenapa beberapa penderita stroke terkadang hanya mengalami kekakuan sebelah (organ sebelah kiri atau kanan), atau hanya terjadi pada organ tubuh tertentu saja. Secara garis besar, berikut merupakan beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari perawatan fisioterapi pasca stroke. \n\n 1. Mengatasi Kekakuan Otot \n\n Beberapa penelitian membuktikan jika spastisitas atau kekakuan otot bisa disembuhkan dengan fisioterapi, \n\n Biasanya, terapis akan mengevaluasi dulu kondisi pasien, baru kemudian menentukan program terapi apa yang cocok. Mereka pun akan memberi petunjuk terkait gaya hidup yang harus dijalani, termasuk menyarankan pola diet yang efektif untuk mengatasi kekakuan otot tersebut. \n\n 2. Mengurangi Rasa Sakit \n\n Beberapa penderita stroke tidak hanya kesulitan untuk melakukan aktivitas, tapi juga akan merasakan sakit saat mencoba untuk menggerakan salah satu organ tubuh yang terserang, misalnya tangan atau kaki. Dengan fisioterapi, rasa sakit tersebut bisa diatasi. \n\n Biasanya, untuk menanggulangi rasa sakit tersebut, terapis akan menggunakan terapi menggunakan stimulasi listrik, ultrasound, terapi panas, dan lain-lain, tergantung dari kebutuhan. \n\n 3. Meningkatkan Kemampuan Bergerak \n\n Kekakuan otot yang diderita pasca serangan stroke akan membuat sulit bergerak, seperti tidak bisa berdiri, berjalan, menggunakan tangan untuk makan, bahkan membuat kesulitan berbicara. Dengan fisioterapi, masalah tersebut bisa diatasi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 05 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Perbedaan antara Dyspepsia Fungsional dan Dyspepsia Organik<\/a><\/h3>
Halo sahabat Hermina, pasti kalian sudah tidak asing lagi ya dengan istilah dyspepsia atau sering dikenal dengan gangguan asam lambung. Dyspepsia, atau yang lebih dikenal sebagai gangguan pencernaan, adalah kondisi umum yang mempengaruhi saluran pencernaan manusia. Salah satu bentuk dyspepsia yang sering terjadi adalah dyspepsia fungsional dan dyspepsia organik. Meskipun keduanya berhubungan dengan masalah pencernaan, terdapat perbedaan penting antara keduanya. Artikel kali ini akan menguraikan perbedaan antara dyspepsia fungsional dan dyspepsia organik. \n\n \n\n Dyspepsia Fungsional: \n\n Dyspepsia fungsional adalah kondisi di mana seseorang mengalami gangguan pencernaan tanpa adanya kelainan organik yang dapat diidentifikasi. Ini berarti bahwa meskipun gejala gangguan pencernaan seperti nyeri perut, rasa kembung, mual, dan sensasi terbakar di dada dapat dialami, tidak ada penyebab organik yang dapat ditemukan melalui pemeriksaan medis. Gejala dyspepsia fungsional seringkali bersifat kronis dan dapat terjadi berulang-ulang. Faktor-faktor seperti stres, kecemasan, dan pola makan yang buruk dapat mempengaruhi perkembangan dyspepsia fungsional. \n\n \n\n Dyspepsia Organik: \n\n Dyspepsia organik adalah kondisi di mana seseorang mengalami gejala gangguan pencernaan yang disebabkan oleh kelainan organik yang dapat diidentifikasi. Dalam kasus dyspepsia organik, dokter dapat menemukan penyebab spesifik dari gejala yang dialami pasien melalui pemeriksaan medis, tes laboratorium, atau pemeriksaan pencitraan. Contoh kondisi organik yang dapat menyebabkan dyspepsia termasuk tukak lambung, gastroenteritis, refluks asam, infeksi bakteri H. pylori, atau penggunaan obat-obatan tertentu. \n\n \n\n Perbedaan antara dyspepsia fungsional dan dyspepsia organik dapat dilihat dari beberapa aspek: \n\n Penyebab: \n\n Dyspepsia fungsional tidak memiliki penyebab organik yang dapat diidentifikasi, sementara dyspepsia organik memiliki penyebab yang jelas dan dapat dideteksi melalui pemeriksaan medis. \n\n \n\n Pemeriksaan Medis: \n\n Dalam dyspepsia fungsional, hasil pemeriksaan medis seperti tes darah, pemeriksaan pencitraan, atau biopsi tidak akan menunjukkan kelainan organik. Namun, dalam dyspepsia organik, hasil pemeriksaan medis dapat mengungkapkan kelainan organik yang mendasari. \n\n \n\n Pengobatan: \n\n Pengobatan dyspepsia fungsional umumnya melibatkan manajemen gejala dan perubahan gaya hidup seperti mengatur pola makan, menghindari makanan yang memicu gejala, mengelola stres, dan mengonsumsi obat pereda gejala seperti antasida. Di sisi lain, dalam kasus dyspepsia organik, pengobatan akan ditujukan untuk mengatasi penyebab organik yang mendasari, seperti antibiotik untuk infeksi H. pylori atau obat yang mengurangi produksi asam lambung. \n\n \n\n Meskipun ada perbedaan antara dyspepsia fungsional dan dyspepsia organik, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebab dan pengobatan yang tepat. Hanya dokter yang dapat melakukan diagnosis yang akurat berdasarkan riwayat medis, gejala yang dialami, dan pemeriksaan medis yang relevan. \n\n Pada akhirnya, penting untuk diingat bahwa kesehatan pencernaan yang baik dapat dicapai melalui pola makan sehat, manajemen stres, dan gaya hidup yang seimbang. Jika Sahabat Hermina mengalami gejala dyspepsia yang mengganggu, jangan ragu untuk segera periksa ke RS Hermina Samarinda agar dapat memperoleh diagnosis dan pengobatan yang tepat. Salam sehat \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 05 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Sering Mengejan Saat BAB? Waspada Hemoroid!<\/a><\/h3>
Apakah sahabat hermina pernah melihat darah merah cerah di tisu atau di toilet saat saat buang air besar?. \n\n Sahabat Hermina pernah merasa tidak nyaman dan nyeri di sekitar anus?. \n\n Waspada bisa jadi itu tanda dan gejala Hemoroid. \n\n Apa sih hemoroid itu? \n\n Hemoroid atau yang lebih dikenal dengan ambeien atau wasir merupakan penyakit yang bisa menyerang saluran penceranaan manusia. Penyakit ini disebabkan karena turunnya anal cushion atau bantalan anus ke bagian luar anus. Bantalan anus ini terdiri dari mukosa dan pembuluh darah sehingga jika mengalami penurunan bisa mengakibatkan pembengkakan/benjolan hingga pendarahan. \n\n Apa saja gejala hemoroid ? \n\n \n Adanya benjolan atau bengkak disekitar anus \n Keluarnya darah dari anus saat atau setelah buang air besar \n Iritasi dan rasa nyeri di sekitar anus \n Gatal luar biasa di sekitar anus \n Buang air besar yang menyakitkan \n \n\n \n\n Penyebab hemoroid apa ya? \n\n Penyebab utama hemoroid adalah tersumbatnya aliran darah menuju rektum atau anus, sehingga menimbulkan pembengkakan pembuluh darah pada bagian tersebut. Kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya: \n\n \n Kebiasaan duduk terlalu lama, terutama saat berada di toilet. \n Kebiasaan mengangkat beban berat berlebih. \n Kebiasan mengejan terlalu keras saat buang air besar. \n Sembelit atau diare yang berkepanjangan \n \n\n Bagaimana sih cara mencegah hemoroid? \n\n Penyakit hemoroid dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko atau pemicu munculnya hemoroid. Maka untuk menghindari terjadinya hemoroid dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup yang sehat dengan cara: \n\n \n Mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Makanan tinggi serat dapat membantu menciptakan massa di usus, yang melunakkan tinja, dan membuatnya lebih mudah dikeluarkan \n Tingkatkan asupan cairan, dengan memperbanyak minum air putih. Hal ini bisa mencegah feses mengeras dan sulit dikeluarkan, sehingga tidak harus mengejan kuat saat buang air besar. \n Melakukan aktifita fiski dan rutin berolahraga \n Menghindari kebiasaan duduk terlalu lama, terutama di permukaan yang terlalu keras. \n Menjaga kebersihan anus dan rektum. \n Jangan menahan keinginan buang air besar. \n \n\n Apabila Sahabat Hermina memiliki keluhan terkait gangguan pencernaan palagi sudah menunjukan tanda dan gejala hemoroid, segera konsultasikan ke dokter agar dapat di identifikasi dengan tepat dan mendapatkan penanganan dengan tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 04 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Asi Eksklusif Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Si Kecil<\/a><\/h3>
Taukah Bunda? ASI merupakan salah satu anugerah yang diberikah Tuhan untuk meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil. Bayi yang mendapatkan ASI saat lahir diketahui memiliki risiko lebih rendah untuk masuk rumah sakit dibanding bayi yang tidak mendapat ASI. Hal ini dikarenakan ASI bisa melindungi si Kecil sesaat setelah ia lahir. \n\n ASI pertama yang keluar berwarna kekuningan. Terkadang ada beberapa Ibu yang membuang ASI tersebut karena warnanya kuningdan menanggap ASI tersebut kurang baik. Padahal, ASI pertama yang keluar tersebut merupakan kolostrum atau yang mengandung antibodi untuk dapat memperkuat daya tahan tubuh si Kecil dalam melawan infeksi. Anti bodi ini sangat penting agar daya tahan tubuh si Kecil dapat bekerja secara sempurna. \n\n Di dalam kandungan ASI terdapat banyak sel, terutama pada minggu-minggu pertama menyusui. Kolostrum dan ASI pertama mengandung 1-3 juta sel darah putih (leukosit) per ml. Pada ASI matur, yaitu ASI setelah 2-3 bulan menyusui, jumlah sel ini menurun menjadi 1000 sel per ml yang terdiri dari monosit/makrofag (59-63%), sel neutrofil (18-23%), dan sel limfosit (7-13%) ASI juga mengandung faktor pelindung (protektif) yang larut dalam ASI seperti enzim lisozim, laktoferin (sebagai pengikat zat besi), sitokin (zat yang dihasilkan oleh sel kekebalan untuk mempengaruhi fungsi sel lain), dan protein yang dapat mengikat vitamin B12, faktor bifidus, enzim-enzim, dan antioksidan. \n\n Mengingat begitu banyaknya sel yang dapat meningkatkan imun si Kecil, Ibu harus selalu semangat dalam memberikan ASI ekslusif. WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama hidup Si Kecil. ASI adalah satu-satunya sumber makanan yang bisa dikonsumsi oleh si Kecil. Selanjutnya, si Kecil dapat diberikan makanan pendamping sambil tetap diberikan ASI hingga ia berusia 2 tahun. \n\n Jadi Bagaimana si ibu sedang berjauhan dengan si bayi? Mungkin si ibu sedang kerja, bepergian atau si ibu sedang sakit dan di rawat terpisah oleh si bayi? \n\n Jangan cemas bunda, bunda harus tetap semangat dalam memompa ASI. Bunda dapat tetap memompa ASI tiap 3 jam agar ASI tetap dapat berproduksi dengan baik. Semakin sering Ibu memompa ASI maka produksi ASI yang keluar juga semakin banyak. \n\n Bunda dapat memompa ASI dan meletakkan ASI di botol atau kantong ASI. Kualitas ASI akan tetap sama, baik yang disimpan dalam lemari es maupun ASI yang diberikan secara langsung pada bayi, asalkan penyimpanannya benar serta sesuai dengan standar penyimpanan yang telah disarankan. \n\n Bagaimana cara penyimpanan ASI yang tepat? \n\n \n Untuk penyimpanan pada suhu kamar, ASI yang sudah dipompa dan ditempatkan dalam wadah akan bertahan selama kurang lebih 8 jam. \n ASI perah tahan hingga 24 jam saat disimpan dalam boks pendingin yang ditambahkan dengan kantung es (ice pack) \n ASI perah tahan sampai 5 hari, ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari pendingin dengan suhu minimal 4°C \n ASI perah tahan hingga 6 bulan pada freezer dengan suhu 18°C dibawah titik beku 0°C (-18°C). Suhu yang dingin dapat menigkatkan fungsi anti mikroba pada ASI serta menghambat aktivitas pertumbuhan mikroba yang merusak ASI. \n \n\n Begitu mudah penyimpanan ASI yang sudah diperah kan Bunda? Tetap semangat dalam MengASIhi. Semoga si Kecil sehat selalu bunda. Jika ada keluhan kesehatan si kecil segera periksakan kesehatannya dengan dokter anak di RSU Hermina Medan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 04 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Ketahui Gambaran Autisme dan Ragam Terapinya<\/a><\/h3>
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, penyanyi-penulis lagu terkenal, Sia, dengan berani membagikan perjalanan pribadinya dalam hidup dengan autisme. Pengumuman ini telah memicu percakapan di seluruh dunia, menyoroti dengan sangat pentingnya spektrum autisme yang beragam. Pengungkapan Sia tidak hanya menginspirasi banyak individu yang berada dalam spektrum autisme, tetapi juga menyoroti pentingnya pemahaman dan penerimaan bagi mereka dengan memiliki gangguan perkembangan neurologis. \n\n Apa Itu Autisme? \n\n Autisme merupakan bagian dari gangguan perkembangan neurologis yang memengaruhi interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku. Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder edisi 5, beberapa bentuk gangguan perkembangan pervasif yang telah dikenali sebelumnya telah digabungkan menjadi suatu spektrum gangguan yang dikenal sebagai gangguan spektrum autisme / autism spectrum disorder (ASD). \n\n \n\n Mari kita kenali beberapa bentuk gangguan perkembangan pervasif yang telah menjadi bagian dari ASD, yaitu autisme masa kanak, sindroma asperger, gangguan disintegratif masa kanak, dan gangguan perkembangan pervasif yang tidak terklasifikasikan. \n\n \n Autisme Klasik: Juga dikenal sebagai autisme infantil, merupakan jenis autisme yang paling umum. Pada jenis ini, gejala-gejala biasanya muncul sejak usia anak 2-3 tahun. Anak-anak dengan autisme klasik cenderung mengalami\n\n \n Keterbatasan dalam komunikasi verbal dan non-verbal \n Kesulitan dalam berinteraksi sosial, khususnya dalam interaksi resiprokal (interaksi dua arah yang bersifat timbal balik). \n Pola perilaku, minat, dan kegiatan yang terbatas serta berulang. \n \n \n Sindrom Asperger: Jenis autisme ini ditandai dengan kemampuan dan perkembangan bahasa yang baik , serta memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Meskipun demikian, anak-anak dengan sindrom Asperger masih mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial resiprokal, menunjukkan minat yang terbatas, dan seringkali memiliki rutinitas yang kaku. \n Gangguan disintegrasi masa kanak: suatu kondisi seorang anak yang memiliki perkembangan yang baik (umumnya hingga setidaknya 2 tahun) namun ia memiliki kehilangan yang nyata dari kemampuan yang sudah dimiliki sebelumnya dan mengalami penurunan kemampuan bersosial. Kondisi ini dikatakan sebagai bentuk regresi (kemunduran) yang berat, dapat bermanifestasi dalam keterampilan bermain, mengendalikan berkemih atau defekasi. \n Gangguan Spektrum Autisme yang Tidak Ditentukan Lainnya (PDD-NOS): Jenis ini mengacu pada kasus-kasus autisme yang tidak memenuhi kriteria untuk autisme klasik atau sindrom Asperger. Anak-anak dengan PDD-NOS mungkin menunjukkan beragam gejala autisme, baik dari segi komunikasi, interaksi sosial, maupun perilaku, namun dalam tingkat yang lebih ringan. \n \n\n Terapi Yang Dapat Dilakukan \n\n Perlu diingat bahwa setiap individu dengan autisme memiliki karakteristik yang unik sehingga penting untuk melakukan pendekatan yang menyesuaikan kebutuhan individual. Penting untuk bekerja sama dengan tim medis dan terapis yang berpengalaman dalam merancang rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik individu dengan autisme. Kerja sama yang baik diharapkan dapat lebih efektif. \n\n \n Terapi perilaku: Pendekatan khusus seperti Applied Behavior Analysis (ABA) dapat membantu mengurangi gejala autisme dan meningkatkan keterampilan sosial, komunikasi, dan perilaku adaptif pada anak dengan autisme. \n Terapi bicara dan bahasa: Terapi bicara dan bahasa dapat membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal yang lebih baik. \n Terapi okupasi: Terapi okupasi bertujuan untuk membantu anak mengatasi kesulitan dalam kegiatan sehari-hari dan meningkatkan kemandirian mereka. \n Pendekatan pendidikan inklusif: Mendukung pendidikan inklusif dengan lingkungan belajar yang mendukung dan individualisasi pembelajaran dapat membantu anak dengan autisme berkembang secara optimal. \n Dukungan keluarga: Mendapatkan dukungan dari keluarga dan lingkungan yang memahami kebutuhan khusus anak dengan autisme sangat penting. Keluarga juga dapat mencari dukungan melalui kelompok pendukung atau organisasi yang berkaitan dengan autisme. \n \n\n Untuk pemeriksaan autisme, disarankan untuk menghubungi dokter spesialis atau tim medis yang memiliki keahlian dalam bidang kesehatan jiwa atau perkembangan anak. RS Hermina Podomoro memiliki dokter psikiater atau psikolog klinis yang berpengalaman dalam diagnosa dan penanganan autisme dapat memberikan evaluasi yang tepat. Mereka akan melakukan wawancara, observasi perilaku, dan menggunakan instrumen penilaian yang diakui secara medis untuk menentukan apakah seseorang memiliki spektrum autisme. Bersama, kita dapat mempromosikan penerimaan, pemahaman, dan dukungan bagi individu dengan autisme, membangun dunia yang merayakan keindahan neurodiversitas. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 04 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 04 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 05 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 05 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 05 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>