- Hermina Arcamanik<\/a><\/li>
- 05 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Lakukan Terapi Dingin Saat Cedera Olahraga<\/a><\/h3>
Modalitas terapi dingin adalah salah satu teknik rehabilitasi medik yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi medis, cedera, atau gangguan fisik. Terapi dingin dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti kompres dingin, es, balneoterapi (penggunaan air mineral sebagai terapi) dingin, atau krioterapi (prosedur medis yang dilakukan sebagai penanganan beberapa masalah pada jaringan tubuh). Terapi dingin telah lama digunakan dalam bidang medik sebagai bentuk pengobatan yang efektif untuk mengurangi peradangan, mengurangi nyeri, memperlambat aliran darah, dan mengurangi pembengkakan. \n\n Salah satu manfaat terapi dingin dalam rehabilitasi medik adalah mengurangi peradangan. Dingin dapat membantu mengurangi peradangan yang disebabkan oleh cedera, peradangan akut, atau kondisi medis tertentu seperti arthritis (peradangan yang terjadi pada satu atau beberapa sendi tubuh), tendinitis (peradangan yang terjadi pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dan tulang), atau bursitis (peradangan pada pelumas dan bantalan di sekitar sendi, atau disebut bursa). Saat terapi dingin diterapkan pada area yang terkena, suhu tubuh lokal akan turun, mengurangi aliran darah dan metabolisme lokal, sehingga mengurangi respon peradangan. Selain itu, terapi dingin juga dapat mengurangi produksi zat kimia inflamasi dan menghambat migrasi sel-sel inflamasi ke area yang terkena, sehingga dapat mengurangi gejala peradangan, seperti bengkak, kemerahan, dan nyeri. \n\n Selain itu, terapi dingin juga dapat mengurangi nyeri. Dingin dapat membantu mengurangi konduksi saraf dan mengurangi aktivitas saraf sensorik, sehingga mengurangi sensasi nyeri pada area yang terkena. Terapi dingin juga dapat mengurangi produksi zat kimia yang merangsang reseptor nyeri, sehingga dapat mengurangi nyeri akibat cedera, peradangan, atau kondisi medis tertentu. Terapi dingin sering digunakan pada cedera akut, seperti cedera otot, cedera sendi, atau cedera ligamen, untuk mengurangi nyeri dan mengontrol peradangan. \n\n Selain itu, terapi dingin juga dapat membantu mengurangi pembengkakan. Dingin dapat mengurangi permeabilitas pembuluh darah, mengurangi aliran darah lokal, dan mengurangi pembengkakan yang disebabkan oleh penumpukan cairan dalam jaringan. Ini dapat membantu mengurangi pembengkakan akibat cedera, operasi, atau kondisi medis tertentu, serta mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi yang terkait dengan pembengkakan. \n\n Modalitas terapi dingin dalam rehabilitasi medik dapat dilakukan dengan beberapa metode. Salah satunya adalah kompres dingin, di mana handuk basah dingin atau kantung es ditempatkan pada area yang terkena. Suhu yang diterapkan harus sesuai dan aman untuk mencegah risiko kerusakan kulit atau pembekuan jaringan. Metode lainnya adalah balneoterapi dingin, di mana air dingin atau es digunakan dalam terapi air untuk meredakan nyeri dan mengurangi peradangan. Krioterapi, yang melibatkan paparan tubuh pada suhu dingin ekstrim dalam ruangan tertutup, juga digunakan dalam beberapa kasus. \n\n Download aplikasi Hermina Mobile Apps untuk memudahkan akses kesehatan dan pendaftaran ke RS Hermina Arcamanik. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pasteur<\/a><\/li>
- 05 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kondisi yang Harus Segera dibawa ke IGD<\/a><\/h3>
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah unit di rumah sakit yang memberikan pertolongan pertama bagi pasien yang mengalami sakit atau cedera serius yang dapat mengancam nyawa. Gawat adalah keadaan yang serius yang dapat mengancam nyawa, sedangkan darurat adalah keadaan yang terjadi tiba-tiba dan membutuhkan penanganan segera. \n\n Pasien yang datang ke IGD dikategorikan berdasarkan tingkat kegawatannya, yaitu: \n\n \n Gawat dan darurat kondisi yang mengancam nyawa dan memerlukan penanganan segera. \n Gawat tapi tidak darurat: kondisi yang tidak mengancam nyawa, tetapi memerlukan penanganan segera. \n Darurat tapi tidak gawat: kondisi yang tidak mengancam nyawa, tetapi memerlukan penanganan yang mendesak. \n Tidak gawat dan tidak darurat: kondisi yang tidak mengancam nyawa dan tidak memerlukan penanganan segera. \n \n\n Beberapa kondisi yang termasuk kegawatdaruratan dan perlu penanganan segera di IGD adalah: \n\n \n Serangan jantung atau henti jantung \n \n\n Serangan jantung dapat ditandai dengan nyeri dada yang seringkali dirasakan seperti ditekan benda berat. Nyeri dada bisa dirasakan menjalar ke rahang hingga lengan kiri. Selain itu nyeri dada dapat disertai dengan keringat dingin, mual atau muntah. Bila Anda mengalami hal tersebut segera ke IGD untuk penanganan lebih lanjut karena serangan jantung dapat menyebabkan henti jantung dan fatal apabila tidak ditangani segera. \n\n \n Kesulitan bernapas \n \n\n Terdapat beberapa kondisi penyakit yang ditandai dengan adanya keluhan sulit bernapas, seperti serangan asma akut, infeksi paru, gagal jantung, dan penyakit lainnya. Kesulitan bernapas dapat juga disebabkan oleh sumbatan pada jalan napas seperti tersedak. \n\n \n Penurunan kesadaran \n \n\n Apabila orang disekitar Anda terlihat penurunan kesadaran, lebih sering tertidur dan sulit dibangunkan bahkan pingsan, segera bawa ke IGD karena merupakan salah satu tanda kondisi yang serius dan perlu penanganan segera. \n\n \n Stroke \n \n\n Gejala dan tanda-tanda stroke dapat dikenali dengan “SeGeRa Ke RS” : \n\n \n Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan tiba-tiba \n Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba \n bicara pelo / tiba-tiba tidak dapat bicara / tidak mengerti kata-kata / bicara tidak nyambung \n Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh \n Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba \n Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba \n \n\n \n Cedera fisik, kecelakaan, Tersengat listrik \n Kejang \n Nyeri perut hebat \n Keracunan \n Perdarahan yang tidak terkontrol / sulit dihentikan \n Demam tinggi disertai nyeri kepala dan leher terasa kaku \n Muntah-muntah hebat, diare yang tidak kunjung berhenti \n Nyeri kepala hebat yang tidak biasa dan muncul tiba-tiba \n Kulit, kuku, jari-jari atau sekitar mulut tampak kebiruan \n \n\n Apabila Sahabat Hermina atau orang di sekitar Anda mengalami kondisi di atas, segera bawa ke IGD untuk penanganan segera. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 05 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengatasi Flek atau Melasma: Tips untuk Kulit Sehat Anda<\/a><\/h3>
Kulit yang sehat adalah cerminan kesehatan dan kecantikan kita. Namun, tidak jarang masalah kulit seperti flek atau melasma dapat mengganggu kepercayaan diri dan kenyamanan kita. Flek atau melasma adalah gangguan pigmen kulit yang umum terjadi, tetapi jangan khawatir, ada langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk mengatasi masalah ini dan mendapatkan kulit yang cerah dan sehat. \n\n \n\n Apa Itu Flek atau Melasma? \n\n Flek atau melasma adalah gangguan pigmen kulit yang ditandai oleh bercak-bercak cokelat atau abu-abu yang muncul terutama di area wajah, terutama di pipi, hidung, dahi, dan bibir atas. Gangguan ini seringkali terjadi akibat paparan sinar matahari berlebihan, perubahan hormon seperti kehamilan atau penggunaan kontrasepsi, serta faktor genetik. Meskipun tidak berbahaya secara medis, flek atau melasma dapat menjadi masalah estetika yang signifikan. \n\n \n\n Tips untuk Mengatasi Flek atau Melasma \n\n Gunakan Tabir Surya Setiap Hari: Paparan sinar matahari adalah salah satu faktor utama dalam perkembangan flek dan melasma. Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 setiap hari dan dilakukan pengulangan 2-3 jam sekali, bahkan jika Anda tidak berencana untuk berada di luar ruangan dalam waktu lama. Ini akan membantu melindungi kulit Anda dari sinar UV berbahaya yang dapat memperburuk kondisi kulit. \n\n Rutin Perawatan Kulit: Pilih produk perawatan kulit yang mengandung bahan-bahan seperti vitamin C, asam kojik, asam glikolat, dan retinoid. Bahan-bahan ini dapat membantu mengurangi produksi melanin berlebih dan mencerahkan kulit secara keseluruhan. \n\n Hindari Paparan Matahari Langsung: Selain menggunakan tabir surya, cobalah untuk menghindari paparan sinar matahari langsung pada saat puncaknya antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Jika Anda harus berada di luar ruangan, kenakan topi dan gunakan pelindung wajah. \n\n Perhatikan Hormon: Jika Anda mengalami perubahan hormon, seperti selama kehamilan atau penggunaan kontrasepsi, Anda mungkin lebih rentan terhadap flek atau melasma. Konsultasikan dengan dokter kulit atau profesional kesehatan untuk saran mengenai perawatan yang sesuai. \n\n Pilihan Perawatan Profesional: Jika flek atau melasma Anda sangat mengganggu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. Mereka dapat merekomendasikan pilihan perawatan seperti peeling kimia, penyuntikan serum intradermal, terapi laser, atau terapi cahaya intens pulsa (IPL) yang dapat membantu mengurangi penampilan flek. \n\n Gaya Hidup Sehat: Pola makan seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan menghindari stres berlebihan juga berkontribusi pada kesehatan kulit secara keseluruhan. \n\n \n\n Ingatlah bahwa hasil perawatan kulit dapat bervariasi dari individu ke individu. Konsistensi dalam merawat kulit dan melindunginya dari faktor-faktor yang memperburuk flek atau melasma adalah kunci utama untuk mencapai kulit yang cerah dan sehat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit kepercayaan Sahabat Hermina untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kulit Anda. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada, Bahaya Polusi Udara di Jakarta Saat Ini Meningkat!<\/a><\/h3>
Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, telah mengalami pertumbuhan perkotaan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Namun, pertumbuhan ini juga diiringi oleh permasalahan lingkungan yang serius, salah satunya adalah polusi udara. Polusi udara di Jakarta telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, dengan dampak yang merugikan bagi kesehatan manusia dan ekosistem. Artikel ini akan membahas bahaya polusi udara di Jakarta saat ini, faktor penyebabnya, serta implikasi bagi kesehatan dan lingkungan. \n\n Faktor Penyebab Polusi Udara di Jakarta \n\n Terdapat beberapa faktor penyebab utama polusi udara di Jakarta: \n\n \n \n Kendaraan Bermotor: Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang cepat di Jakarta merupakan salah satu faktor utama polusi udara. Gas buang dari kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil mengandung berbagai zat berbahaya seperti nitrogen dioksida (NO2) dan partikel-partikel mikroskopis. \n \n \n Industri: Pusat industri di Jakarta dan sekitarnya juga memberikan kontribusi signifikan terhadap polusi udara. Proses industri seperti pembakaran batu bara dan penggunaan bahan kimia dapat menghasilkan emisi berbagai zat pencemar. \n \n \n Konstruksi: Pembangunan dan konstruksi gedung-gedung tinggi juga dapat menyebabkan polusi udara akibat debu dan partikel-partikel dari aktivitas konstruksi. \n \n \n Pertanian dan Pembakaran Sampah: Praktik pembakaran sampah serta kegiatan pertanian yang tidak terkendali juga berkontribusi terhadap polusi udara, terutama dalam bentuk partikel dan gas-gas beracun. \n \n \n\n Implikasi Kesehatan \n\n Polusi udara di Jakarta memiliki dampak serius terhadap kesehatan penduduk. Partikel-partikel mikroskopis yang terhirup dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan bahkan masuk ke dalam aliran darah, menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti: \n\n \n \n Gangguan Pernapasan: Polusi udara dapat memperburuk penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta menyebabkan batuk, sesak napas, dan iritasi pada saluran pernapasan. \n \n \n Penyakit Jantung: Paparan jangka panjang terhadap polusi udara juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, seperti serangan jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya. \n \n \n Gangguan Fungsi Paru-paru: Polusi udara dapat mengurangi fungsi paru-paru secara perlahan, terutama pada anak-anak dan lansia. \n \n \n Efek Buruk pada Kehamilan: Polusi udara dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan dan mengganggu perkembangan janin. \n \n \n\n Dampak Lingkungan \n\n Tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, polusi udara di Jakarta juga memiliki dampak negatif pada lingkungan, termasuk: \n\n \n \n Kerusakan Lingkungan: Polutan udara dapat merusak tanaman, hutan, dan ekosistem air, mengancam keanekaragaman hayati dan produktivitas pertanian. \n \n \n Pencemaran Air dan Tanah: Beberapa zat pencemar udara juga dapat mencemari air dan tanah, menyebabkan dampak negatif pada kualitas air minum dan sumber daya alam lainnya. \n \n \n Perubahan Iklim: Emisi gas rumah kaca dari polusi udara dapat berkontribusi pada perubahan iklim global, dengan dampak yang luas pada suhu, cuaca, dan tinggi permukaan air laut. \n \n \n\n Polusi udara di Jakarta adalah masalah serius yang memerlukan tindakan segera. Upaya kolektif dari pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting untuk mengurangi emisi polutan udara. Solusi melibatkan pengurangan penggunaan kendaraan pribadi dengan mendorong transportasi umum, pembangunan ramah lingkungan, dan penggunaan sumber energi bersih. Dengan mengatasi polusi udara, Jakarta dapat menjadi lingkungan yang lebih sehat bagi penduduknya dan melestarikan keanekaragaman lingkungan untuk generasi mendatang. \n\n Jika sahabat Hermina memiliki permasalahan pernafasan, konsultasikan bersama dokter spesialis paru di RS Hermina Podomoro. Sayangi paru-paru Anda dari sekarang. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kendari<\/a><\/li>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
3 Fase Demam Berdarah Yang Jarang Kita Ketahui<\/a><\/h3>
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti dan Aedes Albociptus). DBD merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi di Indonesia, di mana setiap tahunnya wabah ini selalu ada. Virus ini terdiri dari 4 serotipe, yaitu virus DEN-1, DEN-2, DEN-3. DEN-4. Begitu pulih dari demam berdarah, imunitas akan terbentuk namun hanya untuk serotipe tersebut, sehingga dimungkinkan dapat terinfeksi lagi oleh serotipe lainnya. \n\n Nyamuk Aedes Aegypti betina adalah vektor DBD yang utama. Perbedaan nyamuk Aedes aegypti betina terletak pada morfologi antenanya, Aedes aegypti jantan memiliki antena berbulu lebat sedangkan betina berbulu jarang/tidak lebat seperti jarum, sehingga lebih memudahkannya untuk menggigit. \n\n Nyamuk Aedes biasanya menggigit pukul 09.00-10.00 pagi dan pukul 16.00-17.00 sore, lalu istirahat di baju bekas pakai, terutama yang digantung. Hal ini dikarenakan nyamuk Aedesmenyukai aroma keringat manusia. \n\n Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti \n\n • Memiliki bentuk relatif kecil. \n\n • Adanya corak loreng-loreng putih dan hitam pada kaki dan bagian tubuh lainnya. \n\n • Menggigit/menghisap darah manusia pada pagi dan sore hari \n\n • Senang hinggap pada pakaian yang digantung \n\n Fase Demam Berdarah \n\n • Fase demam (Hari 1-3) \n\n Demam tinggi sampai 40 derajat celcius disertai dengan nyeri otot/diseluruh tubuh, sakit kepala, sakit sekitaran bola mata, mual dan muntah. Dalam kondisi ini kita dianjurkan untuk lebih banyak mengkonsumsi air putih. \n\n • Fase Kritis (Hari 4-5) \n\n Ditandai dengan hilangnya menurunnya derajat demam hingga suhu 37 derajat celcius, Apabila tidak mendapatkan pengobatan, trombosit dapat saja semakin turun, dan dapat terjadi pendarahan yang tidak disadari (kebocoran plasma). \n\n • Fase Penyembuhan (Hari 6-7) \n\n Kondisi akan mengalami perbaikan, plasma darah yang bocor akan ditarik kembali, tekanan darah stabil, jumlah trombosit berangsur pulih, biasa muncul ruam kulit yang gatal, nafsu makan membaik. \n\n Cara mencegah demam berdarah \n\n • Lakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah masing-msing dan lingkungan sekitarnya. \n\n • Lakukan gerakan “PSN dan 3 M Plus” minimal 1 minggu sekali (jelaskan apa itu PSN dan 3M Plus secara singkat) \n\n • Gunakan lotion anti nyamuk atau lakukan penyemprotan nyamuk di dalam rumah serta meanfaatkan teknologi tepat guna larvitrap. \n\n • Aktifkan Kembali ‘Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik’ sebagai pemantau jentik. \n\n • Segera ke Puskesmas atau RS terdekat apabila timbul gejala DBD. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kendari<\/a><\/li>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Bahaya Screen Time Berkepanjangan<\/a><\/h3>
Teknologi berubah sangat pesat beberapa tahun terakhir, penggunaan perangkat elektronik tidak lagi dianggap sebagai barang mewah namun sudah menjadi gaya hidup setiap orang. Hal ini sejalan dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat, oleh karena itu teknologi harus selalu berkembang untuk memudahkan setiap orang dalam memenuhi kebutuhannya, termasuk kebutuhan akan hiburan dan rekreasi. Tentunya penggunaan TV, komputer, laptop, smartphone dan gadget lainnya yang terhubung dengan internet merupakan hiburan yang mudah diakses dan dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam waktu singkat. \n\n Pengenalan gadget kepada anak tentunya merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari di era teknologi yang serba cepat saat ini, terutama karena rasa ingin tahu anak. Namun, menggunakan gadget terlalu dini atau menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar jelas bukan hal yang baik, bahkan kekhawatiran bisa berdampak buruk pada anak. Oleh karena itu, orang tua harus mengetahui pedoman mengalokasikan waktu layar untuk anak. \n\n Dampak negatif akibat durasi screen time berkepanjangan, yaitu: \n\n • Rabun jauh/mata minus \n\n • Mata kering \n\n • Kurang kontak sosial dengan teman \n\n • Perubahan perilaku \n\n Dampak screen time yang tinggi dapat memengaruhi kesehatan mata, salah satunya keluhan mata kering. Hal ini adalah salah satu gejala yang paling banyak dikeluhkan bagi setiap orang, berikut gejala mata kering yang perlu kita ketahui: \n\n • Kering \n\n • Rasa berpasir pada mata \n\n • Rasa panas atau gatal \n\n • Sensasi benda asing \n\n • Nyeri dan mata kemerahan \n\n Beberapa cara mengatur screen time yang benar dan bijak: \n\n • Batasi akses media sosial 30-60 menit per hari \n\n • Menghabiskan 3-4 jam per hari tanpa screen time \n\n • Hindari screen time setidaknya satu jam sebelum tidur \n\n • Mengistirahatkan mata setiap 20 menit \n\n • Pasang batas screen time sendiri \n\n Cara mengatur lama penggunaan gadget berdasarkan usia \n\n • Usia 0-2 Tahun \n\n Sama sekali tidak direkomendasikan \n\n • Usia 2-3 Tahun \n\n 30 menit perhari dengan konten edukatif \n\n • Usia 3-5 Tahun \n\n Tidak lebih dari 1 jam perhari \n\n • Usia > 5 Tahun \n\n Maksimal 2 jam perhari \n\n • Remaja & Dewasa \n\n Maksimal 4 jam perhari \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Semangat Mencapai Berat Badan Ideal<\/a><\/h3>
Hai Sahabat Hermina \n\n Obesitas adalah kondisi berat badan melebihi batas normal karena adanya penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh. Obesitas terjadi karena asupan kalori lebih banyak dibandingkan jumlah kalori yang dibakar, sehingga tubuh akan menyimpan kalori yang tidak digunakan dalam bentuk lemak. \n\n \n\n Obesitas bukan sekadar berat badan berlebih (overweight). Obesitas ditandai dengan nilai indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih, mudah atau banyak berkeringat, penumpukan lemak di beberapa area tubuh, mudah lelah, dan nyeri sendi. \n\n \n\n Pada anak-anak, obesitas umumnya ditandai dengan penumpukan lemak di bagian payudara, sesak ketika melakukan aktivitas fisik, dan gangguan pubertas. \n\n \n\n Obesitas dapat disebabkan oleh konsumsi makanan cepat saji atau minuman yang mengandung gula tambahan dalam jangka panjang. Obesitas juga bisa disebabkan oleh konsumsi makanan secara berlebihan yang tidak diimbangi dengan olahraga secara rutin. \n\n \n\n Siapa yang tidak ingin mencapai berat badan ideal? Tentunya hampir semua orang menginginkan hal ini. Berat badan yang ideal selain menarik secara visual juga baik dari segi kesehatan. Kelebihan berat badan rentan menyebabkan beberapa penyakit yang serius, oleh sebab itu diperlukan perhatian khusus untuk menjaga berat badan agar tetap pada angka yang ideal. \n\n \n\n Apabila kamu belum mengetahui berat badan idealmu, kamu bisa menghitung berat badan ideal dengan menggunakan rumus body mass index (BMI) atau yang juga disebut sebagai Indeks Masa Tubuh (IMT). \n\n \n\n IMT ini menghitung berat badan ideal berdasarkan berat dan tinggi badan. Dalam penghitungannya, berat badan harus dikonversikan dalam satuan kilogram dan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat. Kemudian, berat badan dibagi dengan tinggi badan. \n\n \n\n Apabila hasilnya antara 18-25 poin maka ini merupakan kategori normal, jika dibawah 18 maka termasuk underweight dan sebaliknya jika diatas 25 poin maka dapat dikategorikan sebagai overweight alias kelebihan berat badan. \n\n \n\n Berikut ini beberapa bahaya obesitas bagi tubuh: \n\n \n\n 1. Penyakit jantung dan stroke \n\n 2. Diabetes \n\n 3. Obstructive sleep apnea \n\n 4. Kanker tertentu \n\n 5. Osteoarthritis \n\n 6. Asma \n\n 7. Tekanan darah tinggi \n\n 8. Masalah pencernaan dan hati \n\n 9. Gagal ginjal \n\n 10. Varises \n\n 11. Berkurangnya kualitas hidup \n\n \n\n Gaya Hidup adalah Faktor Penting yang Mempengaruhi Berat Badan \n\n \n\n Stress, kurang tidur, kurang aktivitas fisik, banyaknya konsumsi makanan olahan dan minuman tinggi GGL (Garam, Gula, dan Lemak) serta pola makan tidak seimbang merupakan bagian dari gaya hidup yang sangat mempengaruhi kenaikan berat badan. Mungkin banyak yang belum menyadari pentingnya pola tidur yang baik dan sesuai umur. Dengan tidur yang cukup maka fungsi tubuh dapat berjalan baik dan terhindar dari stress. Sebaliknya kurang tidur secara terus-menerus dapat mengacaukan hormon rasa lapar dan meningkatkan nafsu makan yang bisa membua makan berlebih. \n\n \n\n \n\n \n\n Tips Menjaga Berat Badan Ideal \n\n \n\n Setelah mengetahui IMT dan faktor yang mempengaruhi berat badan, berikut langkah – langkah untuk mewujudkan berat badan ideal kamu. \n\n \n\n 1. Kurangi cemilan tinggi dan mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayur \n\n Camilan tinggi gula, garam, dan lemak tidak hanya bisa memicu penyakit jantung, diabetes, dan penyakit lainnya tapi juga bisa menambah berat badan. Agar tetap menikmati makanan manis dan segar tanpa menambah berat badanmu, bisa memakan pepaya, nenas, anggur, salad sayur atau buah dan sayur lainnya sebagai alternatif camilan. Selain bisa menikmati enaknya buah dan sayur, juga bisa mendapat kaya manfaat seperti vitamin dan antioksidan \n\n \n\n 2. Lakukan aktivitas fisik 30 menit per hari \n\n Tidak diharuskan untuk berolahraga intens selama 30 menit per hari, olahraga ringan seperti jogging, sit up, atau naik-turun tangga juga sudah cukup. bisa mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan menggantinya dengan bersepeda atau berjalan kaki ketika bepergian di area sekitar rumah. \n\n \n\n 3. Istirahat yang cukup \n\n Ternyata begadang bisa mempengaruhi kenaikan berat badan karena meningkatkan hormon yang bisa meningkatkan nafsu makan dan mengganggu metabolisme tubuh. Oleh karena itu, sesuai anjuran pastikan tidur 8 – 10 jam setiap hari. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bogor<\/a><\/li>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Cedera ACL; Menakutkan Bagi Para Atlet - Berbahaya Kah?<\/a><\/h3>
Cedera ACL menghantui banyak atlet. Tidak pandang bulu, dari pemain amatir hingga atlet-atlet profesional banyak yang mengalami cedera ini. Cedera ini sendiri bisa menyebabkan penurunan performance dan tidak jarang keluhan ini menyebabkan pemain pensiun dini dari profesinya. seperti yang pernah terjadi pada pesepak bola profesional Virgil Van Dijk, Radamel falcao dan banyak pemain lainnya. Apa itu ACL dan mengapa menghantui para pemain serta bagaimana mengatasinya? \n\n \n\n \n\n \n\n Ligamen anterior crusiatum atau lebih sering dikenal ACL merupakan salah satu jaringan ikat yang membentuk konfigurasi silang pada bagian tengah lutut, menghubungkan tulang paha ke bagian atas tulang kering dan merupakan struktur penting yang mempertahankan stabilitas sendi lutut.Selama aktifitas \n\n \n\n Cedera ini sering terjadi dikarenakan beban yang berlebihan pada lutut: \n\n \n \n Gerakan deselerasi (berhenti), dan pergantian arah secara tiba-tiba. \n \n \n Gerakan pivot/ memutar saat kaki menumpu beban ke lantai \n \n \n Mendarat setelah lompat dengan posisi yang tidak benar atau salah \n \n \n Benturan langsung ke lutut \n \n \n\n \n\n Ada beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya cedera pada ligamen ini. \n\n \n \n Jenis kelamin, pada perempuan resiko terjadinya cedera ACL lebih tinggi daripada laki-laki. hal ini berkaitan dengan kekuatan otot, perbedaan anatomi dan hormonal \n \n \n Kurang pemanasan dan/ atau pendinginan \n \n \n Menggunakan alas kaki yang tidak pas saat beraktifitas \n \n \n Melakukan olahraga tertentu seperti basket, sepak bola, senam dan ski \n \n \n\n \n\n Gejala dan tanda cedera ACL biasanya meliputi \n\n \n\n \n \n Bunyi / sensasi “pop” pada lutut \n \n \n Nyeri hebat, tidak mampu melanjutkan aktivitas \n \n \n Bengkak tiba-tiba \n \n \n Lingkup gerak sendi terbatas \n \n \n Sensasi lutut terasa “bergeser” \n \n \n\n \n\n Jika Sahabat Hermina mengalami cedera lutut yang menyebabkan timbulnya gejala cedera ACL, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter atau ke fasilitas kesehatan terdekat. Menentukan tingkat keparahan cedera dan menerima perawatan yang sesuai adalah penting, oleh karena itu, diagnosis yang cepat dan akurat sangat diperlukan. \n\n Jika Sahabat hanya mengalami cedera ACL yang ringan, kemungkinan dokter akan menyarankan untuk melakukan perawatan R-I-C-E di rumah sebagai pertolongan pertama, yaitu rest (beristirahat dan batasi tekanan pada lutut), ice (mengkompres lutut dengan es), compression (membalut lutut dengan kain elastis) dan elevation (mengangkat lutut lebih tinggi dari posisi jantung). \n\n Terapi rehabilitasi juga bisa dilakukan untuk mengatasi cedera ACL. Terapis fisik akan mengajari kamu beberapa gerakan latihan yang bisa dilakukan, baik dengan pengawasan atau di rumah. Namun tetapi, bila cedera ACL tidak kunjung sembuh dan bertambah parah atau ada lebih dari satu ligamen yang terluka, tindakan operasi perlu dilakukan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina OPI Jakabaring<\/a><\/li>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
WASPADA BAHAYA POLUSI KABUT ASAP TERHADAP KESEHATAN PARU<\/a><\/h3>
Kabut asap adalah fenomena yang sering terjadi akibat kebakaran hutan, limbah, atau polusi udara lainnya. Kabut asap dapat terlihat seperti kabut tebal yang meliputi langit dan menyelimuti daerah tertentu. Namun, di balik penampilannya yang dramatis, kabut asap juga membawa bahaya serius bagi kesehatan manusia, terutama kesehatan paru. Artikel ini akan membahas bahaya kabut asap terhadap paru dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil. \n\n \n\n Bahaya Kabut Asap Terhadap Paru-paru \n\n \n Iritasi Saluran Pernapasan: Partikel-partikel kecil yang terkandung dalam kabut asap dapat merangsang dan mengiritasi saluran pernapasan. Ini dapat menyebabkan gejala seperti batuk, mata merah, dan hidung berair. \n Masalah Pernapasan: Kabut asap mengandung bahan kimia berbahaya, seperti karbon monoksida, formaldehida, dan senyawa organik volatil. Inhalasi zat-zat ini dapat mengganggu kemampuan paru untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida, yang dapat mengakibatkan kesulitan bernapas. \n Penyakit Paru Kronis: Kabut asap yang berlarut-larut dapat meningkatkan risiko mengembangkan penyakit paru-paru kronis, seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dan asma. Kabut asap juga dapat memperburuk kondisi yang sudah ada. \n Kanker Paru-paru: Paparan jangka panjang terhadap polusi udara dan bahan kimia berbahaya dalam kabut asap dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. \n \n\n \n\n Pencegahan Kabut Asap untuk Kesehatan Paru-paru yang Lebih Baik \n\n \n Pantau Kualitas Udara: Ketika ada kabut asap, pantau indeks kualitas udara lokal dan jaga diri agar tetap di dalam ruangan sebanyak mungkin saat tingkat polusi udara tinggi. \n Gunakan Masker: Saat berada di luar ruangan selama kabut asap, gunakan masker penutup mulut dan hidung untuk mengurangi inhalasi partikel berbahaya. \n Jaga Kelembaban: Menjaga kelembaban dalam rumah dapat membantu mengurangi tingkat iritasi pada saluran pernapasan. Gunakan alat pengontrol kelembaban jika diperlukan. \n Hindari Aktivitas Luar Ruangan: Hindari olahraga atau aktivitas fisik berat saat ada kabut asap, terutama jika Anda memiliki masalah pernapasan yang sudah ada. \n \n\n \n\n Perawatan yang Tepat \n\n Jika Anda mengalami gejala pernapasan seperti batuk, sesak napas, atau mata merah saat terpapar kabut asap, segera cari bantuan medis. Dokter dapat memberikan perawatan yang sesuai, seperti obat untuk meredakan gejala dan saran tentang bagaimana menjaga kesehatan paru-paru Anda. \n\n \n\n Kesimpulan \n\n Kabut asap bukan hanya masalah lingkungan yang perlu diperhatikan, tetapi juga merupakan ancaman serius bagi kesehatan paru-paru manusia. Untuk melindungi kesehatan paru-paru Anda, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat saat terjadi kabut asap, seperti menjaga diri agar tetap di dalam ruangan dan menggunakan masker penutup mulut dan hidung. Selalu pantau kualitas udara dan cari bantuan medis jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan. Melindungi paru-paru kita adalah tugas bersama untuk menjaga kesehatan kita dan generasi mendatang. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Pengaruh Kualitas Udara Bagi Kesehatan <\/a><\/h3>
\n\n Polusi udara atau pencemaran udara merupakan masalah lingkungan yang menimbulkan dampak negatif. Dampak polusi udara yang buruk ini mengancam bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar, termasuk keberlangsungan makhluk hidup di bumi. \n \nBanyak kota-kota besar di dunia memiliki masalah tingkat pencemaran udara yang tinggi. Dampak polusi udara tidak hanya memengaruhi lingkungan, namun juga mengancam kesehatan penduduk yang tinggal di wilayah yang berpolusi tersebut. \n\n Perkembangan zaman menimbulkan peningkatan aktifitas industri dan transportasi. Hal ini memicu timbulnya pencemaran udara (polusi udara) yang berdampak pada kesehatan, terutama di wilayah industri dan kota-kota besar. \n\n Dampak Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana misalnya di dalam rumah, sekolah dan kantor. Pencemaran ini disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan dan proses alami oleh makhluk hidup. \n\n Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan \n\n Dari segi kesehatan, polusi udara atau pencemaran udara dapat berakibat pada terganggunya kesehatan bagi manusia. \n\n \n Melemahkan imun sehingga tubuh rentan terkena infeksi \n Mengganggu pernapasan, misalnya, asma kambuh, sakit paru-paru, batuk, bronkitis kronis, dan infeksi saluran pernapasan \n Menyebabkan kanker paru-paru \n Meningkatkan risiko penyakit jantung \n Mengganggu kesehatan anak dan menghambat perkembangan anak \n Pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko berat badan bayi lahir rendah hingga kematian bayi \n Mengganggu kesehatan kulit, seperti merusak kolagen, memicu jerawat, dan memperbesar risiko kanker kulit \n \n\n \n Masalah Sistem Pernapasan \n \n\n Dampak kualitas udara yang buruk untuk kesehatan tentunya bisa sangat terasa pada sistem pernapasan. Bukan tanpa alasan, ini karena udara selalu masuk ke paru-paru melalui hidung. Apabila udara yang masuk ke saluran pernapasan mengalami kontaminasi, zat-zat berbahaya juga bisa masuk ke paru-paru dan memicu terjadinya kerusakan jaringan di bagian dalamnya. \n\n Dampaknya, berisiko mengalami berbagai gangguan pernapasan. Misalnya asma, emfisema, infeksi saluran napas, dan penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK. Selain itu, paparan polutan juga dapat mengakibatkan bronkitis kronis. \n\n \n Gangguan Kardiovaskular \n \n\n Selain itu, paparan polusi udara juga dapat meningkatkan risiko munculnya gangguan kardiovaskuler, dalam hal ini pembuluh darah dan jantung. Hal ini disebabkan dari paparan zat yang termasuk dalam particulate matter. Saat masuk ke sistem pernapasan, paparan ini akan segera memasuki pembuluh darah. \n\n Efeknya, akan terjadi gangguan pada fungsi pembuluh darah. Tak hanya itu, hal ini juga meningkatkan potensi munculnya plak di arteri yang berdampak pada peningkatan masalah kesehatan jantung. Salah satunya penyakit arteri koroner. \n\n \n Masalah Neurodegeneratif \n \n\n Buruknya kualitas udara juga bisa memicu penyakit neurodegeneratif atau gangguan saraf karena penurunan pada fungsi otak akibat polusi udara. Masalah ini dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer, Parkinson, dan bentuk demensia yang lain. \n\n Jika sering terpapar polusi udara dan mengalami gejala tertentu, seperti batuk-batuk, pilek, sesak napas, sakit kepala, dan batuk berdarah, sebaiknya segeralah ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat. \n\n Selain itu, biasakan juga untuk rajin mencuci tangan dengan sabun. Tangan merupakan bagian tubuh yang paling rentan dihinggapi kuman sehingga perlu sering-sering dibersihkan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 02 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tindakan Pemulihan Setelah Stroke<\/a><\/h3>
Stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia dan menjadi nomor satu penyebab kematian yang sering terjadi di Indonesia. Berdasarkan pada Survei Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, prevalensi stroke sebesar 10,9%. Sebanyak 2.120.362 orang menderita stroke setiap tahunnya. \n\n Lalu apakah anda tahu tentang penyakit stroke? \nStroke adalah suatu penyakit yang dimana mengganggu atau terhentinya aliran darah ke otak sehingga menyebabkan pembuluh darah tersumbat (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). \n\n Kondisi yang dijelaskan tersebut menyebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi di area tertentu di otak sehingga menyebabkan kematian sel-sel otak. Beberapa orang bisa saja dapat pulih dengan sendirinya setelah terkena stroke, namun ada pula yang memerlukan perawatan jangka panjang untuk membantu proses pemulihannya. \n\n Adapun intervensi pasca stroke meliputi terapi obat, terapi fisik, terapi okupasi, bicara dan psikologi. Pasca stroke sebaiknya dilakukan oleh tim rehabilitasi yang terdiri dari dokter rehabilitasi, fisioterapis, okupasi terapis dan psikolog, karena untuk itu diperlukan kemampuan beradaptasi dengan kebutuhan khusus pasien stroke pada saat penugasan pelatihan. \n\n Disatu sisi untuk mengukur kemampuan pasien pasca stroke dapat dilakukan olahraga yang dapat membantu menjaga pemulihan otot sehingga kekuatannya tetap terjaga dan terstimulasi. Misalnya berjalan, mengangkat tangan, menggenggam, dan sebagainya. Terapi jenis ini disebut juga Activity of Daily Living (ADL) yang merupakan salah satu jenis terapi digunakan untuk melatih anggota yang bermasalah dalam beraktivitas sehari-hari agar pasien dapat mandiri. \n\n Berikut adalah berbagai program latihan pasca stroke. Program ini disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pasien stroke, berikut latihan pasca stroke yang dapat dilakukan: \n \n 1. Aktivitas fungsional \n Tujuan dari latihan ini adalah untuk melatih penderita stroke untuk mempraktikkan tugas dan aktivitas fungsional. Aktivitas yang melibatkan senam ini antara lain bangun dari kursi, berjalan, dan menaiki tangga. \n\n 2. Melatih kekuatan otot \n Latihan ini fokus pada penguatan otot-otot yang terkena stroke sehingga mengalami kelumpuhan. Serangkaian latihan kekuatan yang dilakukan, seperti bangkit dari kursi atau mengangkat dan menurunkan benda. \n\n 3. Melatih keseimbangan \n Latihan keseimbangan berfokus pada pemulihan kemampuan berjalan dan keseimbangan tubuh penderita stroke. \n\n 4. Penentuan posisi \n Latihan ini memandu pasien stroke untuk mengambil postur tubuh yang benar. Postur tubuh yang benar dapat membantu mengurangi nyeri otot, kejang, lesu atau kaku akibat stroke. Terapis mengajarkan cara mencapai posisi aman dari duduk hingga berdiri, dan juga menunjukkan cara menopang diri sendiri dengan benar saat duduk atau berbaring dengan alat bantu lainnya. \n\n Salah satu pengobatan yang dapat dilakukan adalah terapi okupasi yang dilakukan secara bertahap untuk melatih aktivitas sehari-hari (ADL). Contoh terapi mencakup perawatan diri (perawatan diri termasuk makan, mandi, berpakaian, menggunakan toilet, reposisi/gerakan), dan produktivitas (pekerjaan, pendidikan) dan waktu luang (hobi). \n\n Latihan pasca stroke dapat berubah seiring waktu. Itu semua tergantung kemajuan dan perkembangan pasien stroke. Selain olahraga, dukungan keluarga juga penting dalam pemulihan pasca stroke. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 01 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Penyebab Karies Gigi Pada Anak<\/a><\/h3>
Karies atau kerusakan gigi merupakan salah satu masalah gigi yang kerap terjadi pada anak. Ketidaksadaran orangtua terhadap gejala karies gigi pada anak dan pengetahuan yang minim terkait upaya pencegahannya seringkali menjadi penyebab kemunculan masalah ini. Faktor penyebab sebagian besar berasal dari makanan dan kebiasaan anak yang enggan menyikat gigi, sementara orang tua tidak memiliki trik membujuk anaknya. Alhasil, kuman semakin bebas berkembang biak sementara sisa makanan bebas menumpuk di sela gigi yang tidak terjangkau dengan sikat. \n\n Apa itu karies gigi pada anak? \n\n Karies gigi pada anak adalah kondisi yang terjadi ketika gigi anak mengalami kerusakan. Kondisi ini menyebabkan gigi keropos, berlubang, dan tampak kehitaman. \n\n Dua jenis kerusakan gigi yang paling sering terjadi pada anak, yaitu karies rampan dan karies botol. Keduanya terlihat mirip, tetapi memiliki karakteristik berbeda. \n\n Karies anak perlu mendapat penanganan serius. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu asupan gizi, kemampuan berbicara, hingga perkembangan gigi anak \n\n Penyebab Karies Gigi pada Anak \n\n \n Kondisi karies gigi yang terjadi pada anak berpengaruh terhadapa kesehatan mulut sampai dia dewasa. Sebagai sarana pencegahan, sebaiknya ketahui dulu apa saja penyebab terjadinya permasalahan pada gigi tersebut. Kenali pemicu seperti sebagai berikut : \n Kebiasaan menyusu dari botol atau menggunakan dot sampai anak tertidur menyebabkan endapan bakteri dari manisnya minuman pada mulut anak. Endapan tersebut memicu terjadinya lubang dengan berbagai tingkat keparahan. \n Kerap memberi anak makanan serta minuman manis tanpa membersihkan area mulut setelahnya, hal tersebut mampu menimbulkan permasalahan serius pada gigi. \n Tidak membiasakan anak menyikat gigi mampu membuat perkembangan bakteri jahat semakin agresif. \n \n\n Berikut beberapa gejala yang menjadi tanda karies gigi pada anak. \n\n \n Rasa nyeri di area sekitar gigi. \n Gigi anak menjadi lebih sensitif terhadap makanan atau minuman manis, dingin, atau panas. \n Bintik putih pada gigi yang menjadi tanda awal kerusakan enamel (lapisan paling luar gigi). \n Munculnya lubang kecil pada gigi, biasanya berwarna coklat muda. \n Lubang pada gigi semakin dalam dan berubah warna menjadi coklat kehitaman. \n \n\n Dampak karies pada anak bila dibiarkan maka akan mengakibatkan karies mencapai pulpa gigi dan menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit akan berdampak pada malasnya anak untuk mengunyah makanan sehingga asupan nutrisi anak akan berkurang dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Karies gigi yang tidak dirawat selain rasa sakit lama-kelamaan juga dapat menimbulkan bengkak akibat terbentuknya nanah yang berasal dari gigi tersebut. \nBila kondisi gigi tersebut sangat parah dan akhirnya terpaksa dilakukan pencabutan gigi susu sebelum waktunya tanggal maka hal ini akan mengakibatkan bergesernya ruang bagi gigi tetap yang akan tumbuh sehingga bisa menimbulkan malposisi gigi tetap. Mengingat sedemikian besarnya dampak karies gigi yang tidak diterapi maka sebaiknya segeralah ke dokter gigi/dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak (pedodontist) untuk dilakukan penambalan gigi yang mengalami karies. \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 01 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 02 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 05 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 05 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 05 September 2023<\/li><\/ul><\/div>