- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 11 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Bantuan Hidup Dasar: Menyelamatkan Nyawa dalam Situasi Gawat Darurat<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah serangkaian tindakan medis sederhana yang dapat dilakukan oleh siapa saja dalam situasi darurat. Tujuan utama BHD adalah memberikan pertolongan pertama bagi orang – orang yang mengalami kondisi mengancam nyawa seperti henti nafas dan henti jantung hingga bantuan medis profesional tiba. \n\n Pentingnya Bantuan Hidup Dasar \n\n Ketika seseorang tiba-tiba mengalami henti napas atau gagal jantung, respons cepat adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa. BHD adalah keterampilan yang penting karena dalam banyak situasi, waktu sangat berharga. Beberapa penyebab umum henti napas atau gagal jantung termasuk serangan jantung, tenggelam, kecelakaan lalu lintas, atau kejadian lain yang mengancam jiwa. BHD dapat memberi peluang terbaik untuk bertahan hidup dalam situasi seperti diatas. \n\n Langkah-Langkah Utama Bantuan Hidup Dasar \n\n BHD terdiri dari dua aspek yaitu mengenali kondisi henti jantung dan aktivasi sistem tanggap darurat. Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan BHD : \n\n \n Periksa Keamanan diri, korban dan lingkungan \n \n\n Pastikan bahwa area sekitar aman untuk Anda, korban, dan saksi lainnya. Pastikan tidak ada bahaya seperti api atau lalu lintas yang dapat membahayakan lebih lanjut. Letakkan korban di alas datar yang keras \n\n \n Periksa Respons Korban \n \n\n Tepuk pundak korban dan panggil namanya. Tanyakan, "Apakah Anda baik-baik saja?" Jika tidak ada respons, korban mungkin mengalami henti napas atau tidak sadarkan diri. \n\n \n Panggil Bantuan Medis \n \n\n Jika korban tidak merespons, segera panggil nomor darurat (misalnya, 119) atau mintalah seseorang disekitar lokasi untuk melakukannya. \n\n \n Mulai Kompresi Dada (Pijat Jantung Luar) \n \n\n 1. Tempatkan telapak tangan Anda di tengah dada korban, tepat di pertengahan antar puting susu. \n\n 2. Tekan dada dengan kedalaman sekitar 5-6 cm dengan kecepatan 100-120 kali per menit. \n\n 3. Setelah setiap 30 kompresi dada, berikan dua kali nafas (bila tidak memungkinkan pemberian nafas boleh tidak dilakukan) \n\n \n\n Gambar 1. Kompresi dada \n\n \n Lanjutkan Bantuan Hidup Sampai Bantuan Medis Tiba \n \n\n Jangan berhenti melakukan BHD sampai bantuan medis profesional tiba atau korban mulai bernapas dan menunjukkan tanda-tanda kesadaran. \n\n Pendidikan dan Pelatihan BHD \n\n Pendidikan dan pelatihan BHD sangat penting. Banyak organisasi kesehatan, seperti Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan American Heart Association (AHA), menawarkan kursus BHD untuk masyarakat umum. Pelatihan ini akan mengajarkan Anda teknik-teknik BHD yang benar, termasuk penggunaan defibrilator otomatis eksternal (AED) jika tersedia. \n\n Selain itu, ada banyak aplikasi dan sumber belajar online yang dapat membantu Anda memahami BHD dengan lebih baik. Keberhasilan dalam memberikan BHD tergantung pada latihan dan pemahaman yang baik tentang langkah-langkahnya. \n\n Nah Sahabat Hermina, Bantuan Hidup Dasar adalah keterampilan yang dapat menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat. Semua orang dapat mempelajari BHD dan dapat menyelamatkan nyawa seseorang bila dalam keadaan kritis. Ingatlah untuk tetap tenang, panggil bantuan medis, dan ikuti langkah-langkah BHD yang benar. Dengan melakukan hal ini, Anda dapat memberikan peluang terbaik untuk bertahan hidup bagi mereka yang membutuhkan pertolongan Anda dalam saat-saat genting. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 10 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Remaja Sehat Bebas Anemia Dan KEK<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, manusia mengalami tumbuh kembang semasa hidupnya. Salah satu fase yang dialami adalah ketika remaja. Tumbuh kembang remaja ialah proses perubahan yang terjadi pada fungsi kognitif, perilaku, sosial, dan emosional sesuai perkembangan biologis, serta adanya fungsi dan tuntutan baru dalam lingkungan keluarga maupun sosial. \n\n \n\n Adapun ciri-ciri tumbuh kembang remaja pada fisik, seperti tumbuh jakun dan suara menjadi berat, otot dada dan bahu melebar, tumbuh kumis, jambang, janggut, dan bisa juga di dada, suara lebih berat atau pecah, penis membesar dan memanjang, buah zakar dan testis bertambah besar, mimpi basah, pinggul melebar, payudara membesar, keluarnya sel telur dari Rahim, menstruasi, badan bertambah tinggi dan besar dengan pesat, tumbuh rambut di ketiak dan sekitar alat kelamin, peningkatan produksi kelenjar minyak dan keringat yang menimbulkan jerawat bila tidak dibersihkan secara teratur. \n\n \n\n Kemudian adapun untuk ciri-ciri tumbuh kembang remaja pada psikologis/kejiwaan, seperti emosi mudah berubah dan turun naik, senang mencoba dan mengeksplorasi berbagai hal baru, cenderung lebih senang bersama dengan teman di banding keluarga, ingin diakui kelompok sebaya dan mulai naksir atau jatuh cinta dengan sesama teman atau sebaya. \n\n \n\n Sahabat Hermina, saat fase tumbuh kembang remaja seperti yang disebutkan di atas, kebutuhan gizi remaja penting untuk diperhatikan, karena dapat mempengaruhi kecepatan tumbuh, maturasi fisik, komposisi tubuh, derajat aktivitas. Oleh karenanya, perlu memperhatikan gizi seimbang pada remaja, yaitu dapat menerapkan mengonsumsi aneka ragam pangan, membiasakan perilaku hidup bersih, memantau berat badan, dan melakukan aktivitas fisik. \n\n \n\n Masih banyak remaja yang mengalami anemia, dan ini dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Mengenai anemia, tentunya Sahabat Hermina sudah tau bahwa anemia merupakan kondisi ketika tubuh mengalami penurunan atau jumlah sel darah merah atau hemoglobin berada di bawah kisaran normal. \n\n \n\n Berikut ini kadar hemoglobin (gr/dL) sebagai indikator anemia, pada kelompok usia yaitu : \n\n \n Anak usia 6 bulan - 5 tahun = <11 \n Anak usia 6 tahun – 11 tahun = <11,5 \n Anak usia 12 - 14 tahun = <12 \n Laki-laki dewasa = <13 \n Wanita dewasa tidak hamil = <12 \n Wanita dewasa hamil = <11 \n \n\n \n\n \n\n Jadi untuk Sahabat Hermina, pencegahan pada anemia dapat kita terapkan dengan mengkonsumsi sumber Fe, dan meminum tablet Fe khusus remaja putri agar tumbuh kembang remaja dapat maksimal. Apabila Sahabat Hermina memiliki keluhan segera berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Gizi di RSU Hermina Solo \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 10 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Awasi Bahaya polusi bagi kesehatan <\/a><\/h3>
Sahabat Hermina Tahukah kamu? \n \nPolusi udara telah menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang muncul di era modern ini. Pencemaran udara tidak hanya disebabkan oleh kendaraan bermotor, namun juga oleh asap pabrik. Polusi udara berdampak besar pada kualitas udara yang kita hirup dan kesehatan kita secara keseluruhan. \n\n Polusi udara sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita, karena polusi banyak mengandung zat berbahaya seperti karbon monoksida, nitrogen dioksida, partikel padat dan cair seperti sulfat, nitrat, bahan kimia organik, logam, partikel tanah atau debu, sulfur dioksida. Oleh karena itu, kita perlu mengambil langkah serius untuk mengatasi masalah pencemaran udara. \n\n Lalu apa dampak kesehatan dari polusi udara? \nDengan adanya pencemaran udara, udara atau oksigen yang dihirup bercampur dengan zat-zat berbahaya saat ini, sehingga dapat muncul menimbulkan berbagai penyakit yang dapat mengancam kesehatan antara lain : \n \n1. Iritasi pada hidung dan mata merah \nIni merupakan gejala awal polusi udara. Reaksi langsung terhadap polusi udara bergantung pada sensitivitas tubuh masing-masing orang. Beberapa orang mungkin langsung merasakan efeknya, seperti iritasi pada mata, hidung, atau tenggorokan. \n\n 2 Masalah pernapasan \nGangguan pernapasan ini disebabkan oleh peradangan pada lapisan bronkus. Penyakit ini dengan gejala batuk berlendir (berdahak) atau tidak adanya lendir. Jika berdahak, umumnya dahak yang dikeluarkan berwarna bening, kehijauan, dan kekuningan. Bronkitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus, dan polusi udara dapat memperburuk keadaan. Menghirup polusi udara setiap hari dapat membahayakan kesehatan Anda, misalnya \n - Asma \n - Bronkitis \n - Radang paru-paru \n - PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) \n - Ca Paru-paru \n \n\n 3. Gangguan kardiovaskular \n\n Partikel kecil polusi udara yang masuk ke aliran darah dapat merusak pembuluh darah bahkan menempel pada plak yang dapat menyumbat aliran darah ke jantung, otak, atau kaki. \n\n 4. Penyakit autoimun \nDampak lain dari polusi udara adalah memicu penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan multiple sclerosis. Paparan polutan mengganggu sistem kekebalan tubuh dan justru menyerang bagian tubuh yang sehat. Faktanya, sistem imun dianggap sebagai pertahanan tubuh terhadap penyakit dan zat asing seperti bakteri dan virus. \n\n 5. Gangguan kehamilan dan janin \nDampak paparan polusi udara dalam jangka panjang juga dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesuburan pada wanita dan pria serta membuat sulit hamil. \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pasteur<\/a><\/li>
- 10 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kanker dapat Merenggut Nyawa ; Waspada dengan Kanker yang Menyerang Payudara<\/a><\/h3>
Kanker adalah suatu kondisi medis berupa terjadinya pertumbuhan sel secara abnormal dan bersifat ganas di dalam tubuh. Pertumbuhan sel kanker dapat terjadi di seluruh organ tubuh. Kondisi ini dapat dialami oleh kalangan usia anak-anak sampai usia lanjut. \n\n Berdasarkan data dari Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO), jumlah kasus penyakit kanker yang tercatat di Indonesia sepanjang tahun 2020 yaitu sebanyak 396.914 kasus. 10 Kasus kanker tertinggi diantaranya : Kanker payudara (16.6%), kanker serviks (9.2%), kanker paru-paru (8.8%), kanker hati (5.4%), kanker nasofaring (5.0%), kanker Colon (usus besar) 4.4%, NHL 4.1%, Kanker rectum 4.0, Kanker darah (leukemia) 3.8%, kanker ovarium 3.8% \n\n \n Jenis kasus kanker tertinggi pada pria berdasarkan laporan data Globocan tahun 2020 : Kanker paru, colorectum, liver, nasofaring, prostat \n Jenis kasus tertinggi pada Wanita : kanker payudara, cervix, paru-paru, colorectum, liver \n Secara berurutan Angka kematian tertinggi ada pada kasus: kanker paru, payudara, servix, liver, nasofaring \n \n\n Pada dasarnya, Pengobatan kanker baik secara non-operatif maupun operatif akan di mulai lebih cepat apabila hasil pemeriksaan penunjang kanker menunjukan jenis kanker yang dialami memiliki sifat yang dapat berkembang dan menyebar secara cepat. \n\n Contoh : \n\n o Beberapa jenis kanker darah seperti Acute lymphoblastic Leukemia (ALL), Acute myeloid Leukemia (AML) \n\n o Beberapa jenis kanker payudara \n\n o Kanker paru-paru \n\n o Limfoma \n\n o Dan beberapa jenis kanker payudara \n\n \n \n\n Atau pada kondisi terdapatnya pertumbuhan kanker yang menekan organ vital di dalam tubuh, sehingga terapi diperlukan untuk membebaskan penekanan pada organ vital tersebut. \n\n Gejala kanker cukup bervariasi, tergantung dari jenis kanker serta bagian tubuh yang terdampak.Namun, beberapa gejala umum dari kanker adalah sebagai berikut : \n\n \n Terdapat benjolan pada sekitar bagian tubuh yang terdampak. \n Berat badan naik atau turun secara drastis tanpa alasan jelas. \n Perubahan warna atau tekstur kulit. \n Mudah lelah. \n Kesulitan bernapas. \n Nyeri otot dan sendi. \n Luka yang tidak kunjung sembuh. \n Keluarnya cairan tidak normal dari tubuh. \n \n\n Perlu diketahui terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dimulainya terapi yaitu ; \n\n \n Menunggu hasil lab atau pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan pilihan terapi yang tepat \n Baru saja melakukan tindakan operatif pengangkatan tumor sehingga butuh waktu untuk recovery terlebih dahulu \n Terdapatnya masalah Kesehatan /medis lainnya yang harus diobati terlebih dulu \n Pasien membutuhkan waktu untuk mencari pendapat dari dokter ahli lainnya (Second Opinion) \n \n\n Kanker adalah gangguan kesehatan yang serius dan perlu ditangani sedini mungkin. Bila mengalami gejala-gejala di atas, konsultasikan hal tersebut dengan dokter di RS Hermina Pasteur guna mendapatkan diagnosis serta pengobatan kanker yang tepat. \n\n Ditulis oleh : dr. Shania Amanda Warubania \n\n Ditinjau oleh : dr.Dimmy Prasetya Sp.PD-KHOM \n\n Sumber : \n\n \n Pubmed.ncbi.nlm.nih.gov, 2020, Global Cancer Statistic 2020, 12 September 2023, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33538338 \n Cancer.org, American Cancer Society 2 September 2022, When Treatment Should start., 12 September 2023, https://www.cancer.org/cancer/managing-cancer/making-treatment-decisions/when-treatment-should-start. \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 10 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Melindungi Diri dari Ancaman Virus Nipah<\/a><\/h3>
Halo sahabat Hermina, Virus Nipah adalah salah satu penyakit yang mungkin belum begitu terdengar oleh banyak orang. Namun, kenyataannya adalah bahwa virus ini adalah ancaman serius bagi kesehatan manusia, dan penting untuk memahaminya. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu Virus Nipah, cara penularannya, gejala, serta cara untuk menghindarinya. \n\n \n\n Apa Itu Virus Nipah? \n\n Virus Nipah pertama kali muncul di Malaysia pada tahun 1998 dan diakui sebagai penyebab wabah penyakit yang mematikan pada manusia. Virus ini juga telah muncul di negara-negara lain seperti Bangladesh dan India. Virus Nipah termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan virus rabies, yang berarti dapat menyebabkan infeksi yang parah pada otak dan sistem saraf. \n\n \n\n Cara Penularan Virus Nipah \n\n Penularan Virus Nipah terutama melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi, terutama kelelawar buah yang merupakan reservoir alami virus ini. Manusia dapat terinfeksi melalui makan buah-buahan yang telah terkontaminasi oleh air liur atau kotoran kelelawar yang terinfeksi. Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita atau benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan tersebut. \n\n \n\n Gejala Virus Nipah \n\n Gejala awal infeksi Virus Nipah mirip dengan gejala flu, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri otot. Namun, penyakit ini dapat berkembang menjadi gejala lebih serius, seperti: \n\n \n Ensefalitis: Radang otak yang dapat menyebabkan kebingungan, kelemahan otot, dan bahkan koma. \n Gagal ginjal: Infeksi Virus Nipah dapat memengaruhi fungsi ginjal, menyebabkan masalah ginjal yang serius. \n Masalah pernapasan: Beberapa penderita mengalami kesulitan bernapas dan infeksi paru-paru. \n Meningitis: Radang selaput otak yang dapat menyebabkan sakit kepala yang parah. \n \n\n \n\n Cara Menghindari Virus Nipah \n\n Meskipun Virus Nipah dapat menyebabkan penyakit yang serius, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindarinya: \n\n \n Hindari kontak dengan hewan yang berpotensi terinfeksi, terutama kelelawar. Jangan menyentuh atau mendekati kelelawar yang sakit atau mati. \n Cuci tangan dengan seksama. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah bersentuhan dengan hewan atau produk hewan yang mungkin terkontaminasi. \n Hindari mengonsumsi buah yang jatuh dari pohon. Buah yang jatuh ke tanah dapat terkontaminasi dengan air liur kelelawar. \n Kenali gejala. Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segeralah mencari perawatan medis. \n \n\n \n\n Virus Nipah adalah penyakit yang harus diwaspadai karena dapat menyebabkan infeksi parah pada manusia. Penting untuk menjaga kebersihan dan hindari kontak dengan hewan yang berpotensi terinfeksi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita. Tetap waspada terhadap Virus Nipah adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan keamanan kita ya sahabat Hermina. Jika mengalami gejala yang disebut diatas, segera konsultasi dan periksa ke Dokter kepercayaan Sahabat Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 09 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Abses Kulit<\/a><\/h3>
Abses Kulit \n\n Mengenal Abses Kulit \n\n Abses kulit adalah kantong berisi nanah, mirip dengan jerawat, namun lebih besar di bawah kulit. Abses kulit bisa terjadi di seluruh bagian permukaan tubuh, antara lain di ketiak, payudara, sekitar dubur dan pantat. Penyakit ini sering terjadi dan menyerang orang dari segala usia. Abses kulit terbentuk saat tubuh mencoba melindungi dirinya dari infeksi dengan membuat dinding di sekelilingnya. Nanahnya mengandung bakteri, sel darah putih, dan kulit mati. Bakteri yang paling umum adalah Staphylococcus aureus dan methicillin-resistant Staphylococcus aureus. Orang sehat mempunyai bakteri ini di kulitnya tetapi tidak mengalami infeksi. Namun, ketika bakteri menembus kulit melalui luka, bakteri tersebut dapat menyebabkan abses. \n\n Tanda dan Gejala \n\n Abses kulit berbentuk benjolan bulat dan terasa kencang serta licin karena adanya selaput tebal di sekitarnya dan adanya cairan nanah di dalamnya. Biasanya terasa nyeri, dan kulit di atasnya seringkali berwarna merah. Abses kulit dapat memburuk jika tanpa perawatan. Infeksi bisa menyebar ke jaringan di bawah kulit dan bahkan ke aliran darah. Jika infeksi menyebar ke jaringan yang lebih dalam, maka akan muncul gejala demam. \n\n Pengobatan Abses Kulit di Rumah \n\n Pengobatan abses kulit bisa dilakukan di rumah jika absesnya kecil (kurang dari 1 cm atau kurang dari setengah inci), dengan cara kompres hangat pada area abses selama sekitar 30 menit, 4 kali sehari. Jangan mencoba mengeluarkan abses dengan memencet atau menekannya. Hal ini dapat mendorong bahan yang terinfeksi ke jaringan yang lebih dalam. Jangan menusukkan jarum atau alat tajam lainnya ke bagian tengah abses, karena dapat melukai pembuluh darah di bawahnya atau menyebabkan penyebaran infeksi. \n\n Pertolongan Medis \n\n Kita perlu ke dokter jika hal berikut terjadi bersamaan dengan abses kulit yaitu : \n\n \n Abses yang lebarnya lebih dari 1 cm atau setengah inci. \n Abses terus membesar atau semakin nyeri. \n Abses di atau dekat area dubur atau selangkangan. \n Abses pada wajah yang lebarnya lebih dari 1 cm atau setengah inci. \n Demam tinggi. \n Ada area kemerahan yang meluas melebihi luka yang menunjukkan infeksinya menyebar. \n Penderita penyakit kronis atau sedang pengobatan steroid, kemoterapi, atau cuci darah. \n Ada kelenjar getah bening yang membengkak (misalnya, abses di kaki dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di area selangkangan). \n \n\n Cara Penegakan Diagnosis Abses Kulit \n\n Dokter akan menanyakan gejala lain yang menyertai abses kulit dan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti ultrasonografi (USG) pada abses yang lebih dalam. Dokter mungkin mengumpulkan sampel nanah dari abses untuk diuji agar dapat mengidentifikasi jenis bakteri yang menyebabkan abses. Hal ini dapat membantu dokter memutuskan pengobatan terbaik. \n\n Pengobatan Abses Kulit di Rumah Sakit \n\n \n Insisi dan drainase \n \n\n Satu-satunya cara pasti untuk mengobati abses kulit adalah dengan membuka kantongnya dan mengeluarkan nanahnya. Ini dikenal sebagai “insisi (sayatan) dan drainase”. Pisau bedah digunakan untuk membuat lubang di dinding abses dan mengosongkannya dari nanah. \n\n Dokter tidak menjahit luka sayatan tetapi akan membalut lukanya atau meninggalkan kain kasa untuk mengisi daerah yang kosong. Hal ini memungkinkan nanah terus mengalir dan mencegah abses kembali. Kain kasa diganti setiap hari atau beberapa hari sesuai dengan pertimbangan dokter. Pada akhirnya, seluruh kain kasa akan dilepas dan luka akan sembuh dari dalam ke luar. Kompres atau mandi air hangat dan lembab juga dianjurkan untuk menjaga luka tetap terbuka dan mengeluarkan cairan. Penyembuhan luka sayatan abses tergantung pada ukuran dan tingkat keparahan abses. Rasa sakit sering kali membaik dengan segera dan semakin mereda setiap hari. \n\n \n Obat antibiotik \n \n\n Pengobatan antibiotik untuk beberapa pasien yang menjalani sayatan dan drainase abses kulit perlu diberikan. Namun, antibiotik boleh tidak diberikan pada kondisi sebagai berikut : \n\n \n \n \n Abses tunggal. \n Ukuran abses diameter <2 cm. \n Tidak ada atau minimal selulitis (radang kulit) di sekitarnya. \n Tidak ada demam >38°C, tekanan darah turun, atau denyut jantung meningkat. \n Tidak ada gangguan kekebalan tubuh atau penyakit penyerta lainnya. \n Tidak ada kegagalan klinis sebelumnya hanya dengan insisi dan drainase. \n Tidak ada perangkat medis yang terpasang di dalam (seperti sendi prostetik, cangkok pembuluh darah, atau alat pacu jantung). \n Tidak ada faktor risiko endokarditis (infeksi jantung). \n Tidak ada paparan terhadap situasi yang dapat menularkan ke orang lain (misalnya, olahraga dengan kontak fisik, barak militer). \n \n \n \n\n Komplikasi Abses Kulit \n\n Jika tidak diobati, abses kulit dapat memicu infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh, dapat mengancam jiwa, dan bisa menyebabkan kematian. Hubungi dokter jika abses kulit Anda tidak hilang dengan sendirinya, atau tidak membaik dengan perawatan di rumah. \n\n Pencegahan Abses Kulit \n\n Kita dapat mencegah abses kulit dengan menjaga kulit tetap bersih dan kering. Bakteri yang masuk ke luka bisa menyebabkan abses kulit. Langkah lain yang dapat Anda lakukan untuk mencegah abses kulit antara lain: \n\n \n Rajin mencuci tangan. \n Tidak berbagi handuk, pisau cukur, atau sikat gigi. \n Menghindari menggaruk kulit atau berhati-hati saat bercukur. \n Menjaga pola makan yang sehat. \n Berhenti merokok. \n Menjaga kebersihan badan. \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 09 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Anemia dan Cara Mengatasinya dengan Pola Hidup Sehat<\/a><\/h3>
Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh jaringan. Anemia dapat menimbulkan berbagai keluhan, seperti kelelahan, kulit pucat, sesak napas, pening, dan nyeri kepala. Anemia juga dapat memperburuk kondisi kesehatan lainnya, seperti masalah jantung dan ginjal. Untuk itu, sangat penting untuk melakukan pencegahan anemia dengan langkah-langkah berikut: \n\n 1.Mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi. \n Zat besi adalah mineral yang diperlukan tubuh untuk membentuk hemoglobin, yaitu zat yang memberikan warna merah pada sel darah dan mengikat oksigen. Makanan yang kaya zat besi di antaranya daging tanpa lemak, telur, sayuran berwarna hijau seperti bayam dan kangkung, dan sereal yang diperkaya zat besi. Kebutuhan zat besi per hari untuk orang dewasa adalah 26 mg. \n2.Mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin B12 \n Vitamin B12 adalah nutrisi yang membantu pembuatan sel darah merah yang sehat dan menjaga fungsi saraf. Makanan yang kaya vitamin B12 di antaranya hati hewan, kerang laut, ikan, daging, unggas, telur, dan susu dan produk olahan susunya. Kebutuhan vitamin B12 per hari untuk orang dewasa adalah 2,6 mcg. \n3.Mengonsumsi makanan yang tinggi asam folat \n Asam folat atau vitamin B9 adalah nutrisi yang membantu pembentukan sel-sel baru, termasuk sel darah merah. Makanan yang kaya asam folat di antaranya sayuran berdaun hijau, buah jeruk, kacang polong, roti, sereal, nasi, dan pasta. \n4.Mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin C \n Vitamin C adalah nutrisi yang membantu penyerapan zat besi dari makanan. Vitamin C juga berperan dalam menjaga daya tahan tubuh dan melindungi sel-sel dari kerusakan. Makanan yang kaya vitamin C di antaranya jeruk, kiwi, paprika merah, brokoli, dan tomat. \n5.Mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) secara teratur \n TTD adalah suplemen yang mengandung zat besi dan asam folat yang dapat membantu mencegah dan mengatasi anemia. TTD disarankan untuk dikonsumsi oleh remaja putri dan wanita usia subur yang berisiko mengalami anemia karena menstruasi atau kehamilan. TTD dapat didapatkan secara gratis di fasilitas kesehatan terdekat. \n6.Menjaga gaya hidup sehat \n Gaya hidup sehat mencakup menghindari rokok dan alkohol, berolahraga secara rutin, tidur cukup, dan mengelola stres dengan baik. Gaya hidup sehat dapat membantu menjaga keseimbangan hormon, meningkatkan aliran darah, dan memperkuat daya tahan tubuh. \n7.Melakukan cek kesehatan secara rutin \n Cek kesehatan dapat membantu mendeteksi adanya anemia atau penyebabnya sejak awal. Cek kesehatan mencakup tes darah lengkap untuk mengetahui kadar hemoglobin dan jenis anemia yang diderita. Cek kesehatan juga dapat meliputi tes lain untuk mengetahui adanya penyakit kronis atau infeksi yang dapat menyebabkan anemia. \n\n Itulah beberapa langkah pencegahan anemia yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan darah Anda. Jika Anda mengalami gejala anemia atau memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang anemia, segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Grand Wisata<\/a><\/li>
- 09 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Gejala Penyakit Hernia Mulai dari Penyebab dan Cara Mengobatinya<\/a><\/h3>
\n\n Mengejan di toilet (karena sembelit jangka panjang, misalnya) batuk terus menerus fibrosis kistik pembesaran prostat berusaha untuk buang air kecil kelebihan berat badan atau obesitas cairan perut mengangkat barang-barang berat dialisis peritoneum gizi buruk merokok mengerahkan tenaga fisik testis yang tidak turun Gejala hernia menurut yang paling umum adalah tonjolan atau benjolan di daerah yang terkena. \n\n Hernia atau turun berok adalah benjolan yang muncul akibat keluarnya organ dalam tubuh melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Jika dibiarkan tidak tertangani, hernia bisa menyebabkan aliran darah tersumbat sehingga terjadi kematian jaringan. \n\n \n\n Penyebab Hernia \n\n Hernia terjadi ketika organ tubuh menonjol keluar melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Penyebabnya bisa bervariasi, antara lain: \n\n \n \n Pertambahan usia atau penuaan \n \n \n Sering mengangkat beban berat \n \n \n Menjalani operasi perut \n \n \n Berat badan berlebih atau obesitas \n \n \n Batuk kronis \n \n \n Sembelit \n \n \n\n Selain kondisi di atas, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita turun berok atau hernia, antara lain: \n\n \n \n Terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah \n \n \n Memiliki keluarga yang menderita hernia \n \n \n Mengalami peningkatan tekanan dalam dinding perut akibat kehamilan \n \n \n Pernah menjalani operasi perbaikan hernia \n \n \n\n Gejala Hernia \n\n Gejala hernia dapat bervariasi, tergantung pada jenis yang dialami pasien. Berikut ini adalah jenis-jenis hernia dan gejala yang menyertainya: \n\n 1. Hernia inguinalis \n\n Hernia inguinalis paling sering dialami oleh pria. Kondisi ini terjadi ketika usus atau jaringan di rongga perut menonjol ke selangkangan sehingga menimbulkan gejala berupa: \n\n \n \n Benjolan di selangkangan yang terkena hernia, tetapi menghilang ketika berbaring \n \n \n Nyeri di pangkal paha, terutama saat batuk, berolahraga, atau mengangkat barang berat \n \n \n Selangkangan terasa berat atau panas \n \n \n Bengkak dan nyeri di kantong buah zakar (skrotum) \n \n \n\n 2. Hernia femoralis \n\n Hernia femoralis terjadi ketika jaringan atau sebagian usus menonjol ke paha atas bagian dalam. Hernia femoralis lebih sering dialami oleh wanita yang memiliki berat badan berlebih. \n\n Gejala hernia femoralis antara lain: \n\n \n \n Nyeri di selangkangan ketika berdiri, mengangkat benda berat, batuk, atau berolahraga \n \n \n Sakit perut \n \n \n Mual dan muntah \n \n \n\n 3. Hernia umbilikalis \n\n Hernia umbilikalis terjadi ketika sebagian usus atau jaringan menonjol melalui otot di dekat pusar. Jenis hernia ini umumnya dialami bayi akibat lubang tali pusatnya yang belum menutup sempurna. \n\n Gejala hernia umbilikus meliputi: \n\n \n \n Pusar menonjol berwarna kemerahan atau keunguan \n \n \n Perut berbentuk bulat \n \n \n Perut terasa penuh \n \n \n Perut nyeri saat ditekan \n \n \n Sembelit \n \n \n Demam \n \n \n Muntah \n \n \n\n 4. Hernia hiatus \n\n Hernia hiatus atau dikenal juga sebagai hernia diafragma terjadi ketika sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada. Benjolan tersebut masuk melalui otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut (diafragma). \n\n Gejala yang umum terjadi pada hernia hiatus adalah: \n\n \n \n Nyeri ulu hati (heartburn) \n \n \n Penyakit asam lambung (GERD) \n \n \n Kesulitan menelan (diasfagia) \n \n \n Sesak napas \n \n \n Muntah darah \n \n \n Dada nyeri \n \n \n Sakit perut \n \n \n Tinja berwarna kehitaman \n \n \n\n 5. Hernia insisional \n\n Hernia insisional terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui bekas luka operasi di perut. Gejala yang umum terjadi adalah: \n\n \n \n Sembelit \n \n \n Benjolan di dekat bekas sayatan operasi \n \n \n Nyeri di sekitar benjolan \n \n \n Jantung berdetak cepat (takikardia) \n \n \n Mual dan muntah \n \n \n Demam \n \n \n\n 6. Hernia epigastrik \n\n Hernia epigastrik terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui dinding perut bagian atas, tepatnya dari ulu hati hingga pusar. Gejala kondisi ini antara lain: \n\n \n \n Benjolan di atas pusar \n \n \n Nyeri di sekitar benjolan hernia \n \n \n Sakit perut, terutama saat, bersin, batuk, atau tertawa \n \n \n\n 7. Hernia spigelian \n\n Hernia spigelian terjadi ketika sebagian usus menonjol dari jaringan ikat perut spigelian (spigelian fascia). Gejalanya meliputi: \n\n \n \n Benjolan di bawah atau di samping pusar \n \n \n Sakit perut yang hilang-timbul atau menetap \n \n \n Sakit perut ketika berolahraga, mengangkat benda berat, atau ketika buang air besar \n \n \n Sembelit \n \n \n\n 8. Hernia otot \n\n Hernia otot terjadi ketika sebagian otot menonjol melalui lapisan pelindung otot (fascia). Berbeda dengan jenis hernia lainnya, hernia ini paling sering terjadi di otot tulang kering kaki akibat cedera, bisa karena berolahraga terlalu berat atau angkat beban. \n\n Gejala hernia otot di antaranya nyeri di kaki yang berkepanjangan dan bisa disertai bengkak. Pembengkakan ini bisa hilang saat beristirahat dan muncul kembali saat otot menegang. \n\n Kapan harus ke dokter? \n\n Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala hernia seperti yang telah disebutkan di atas. Pemeriksaan dan penanganan perlu segera dilakukan jika: \n\n \n \n Nyeri muncul mendadak dan terasa parah \n \n \n Benjolan hernia berubah warna menjadi ungu atau hitam \n \n \n Benjolan hernia terasa sakit dan mengeras \n \n \n Sulit buang air besar atau buang angin \n \n \n Mual dan muntah hebat \n \n \n Demam \n \n \n\n Diagnosis Hernia \n\n Dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai gejala dan riwayat penyakit, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik pada pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti: \n\n \n \n USG, untuk melihat bagian dalam organ perut dan panggul \n \n \n Foto Rontgen, untuk memeriksa kerongkongan, lambung, dan usus \n \n \n CT scan, untuk memeriksa lebih detil organ-organ bagian dalam rongga perut \n \n \n MRI, untuk mendeteksi adanya robekan pada otot perut, meski tidak terlihat benjolan \n \n \n Endoscopy, untuk memeriksa bagian dalam kerongkongan dan perut \n \n \n\n Pengobatan Hernia \n\n Setelah menentukan diagnosis, dokter akan menentukan penanganan yang tepat sesuai jenis hernia dan kondisi pasien. Beberapa metode penanganan yang dapat dilakukan oleh dokter adalah: \n\n Pemberian obat-obatan \n\n Pemberian obat-obatan dapat dilakukan pada penderita hernia hiatus. Obat-obatan ini berfungsi menurunkan asam lambung guna meredakan gejala. Beberapa jenis obat yang diresepkan adalah: \n\n \n \n Antasida \n \n \n Antagonis reseptor H-2 \n \n \n Penghambat pompa proton (PPI) \n \n \n\n Operasi \n\n Operasi untuk mengatasi hernia dapat dilakukan dengan bedah terbuka atau operasi lubang kunci (laparoskopi). Ada beberapa metode operasi yang dapat dilakukan oleh dokter untuk menangani hernia, yaitu: \n\n \n \n Herniotomi \n Herniotomi dilakukan dengan membuat sayatan pada perut untuk membuang kantung hernia. \n \n \n Herniorafi \n Sama seperti pada tindakan herniotomi, herniorafi dilakukan dengan menjahit area keluarnya hernia untuk memperkuat dinding perut. \n \n \n Hernioplasti \n Pada hernioplasti, dokter akan menggunakan jaring sintetis untuk menutup lubang tempat keluarnya hernia. \n \n \n\n Komplikasi Hernia \n\n Hernia yang tidak segera ditangani akan makin membesar dan menekan jaringan di sekitarnya. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi berupa: \n\n \n \n Hernia inkarserata \n Hernia inkarserata adalah kondisi ketika usus terjebak di dinding perut sehingga memicu nyeri hebat, mual, muntah, dan sulit buang air besar. \n \n \n Hernia strangulata \n Hernia strangulata adalah kondisi ketika aliran darah ke bagian usus tersumbat dan menyebabkan kematian jaringan. \n \n \n\n Pencegahan Hernia \n\n Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hernia: \n\n \n \n Berhenti merokok \n \n \n Berolahraga secara rutin \n \n \n Menjaga berat badan ideal \n \n \n Mengonsumsi makanan sehat, bergizi lengkap dan seimbang \n \n \n Memperbanyak asupan serat untuk mencegah sembelit \n \n \n Tidak mengangkat beban di luar kemampuan, termasuk olahraga angkat beban \n \n \n Berhati-hati bila hendak mengangkat benda berat \n \n \n Memeriksakan diri ke dokter bila mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh \n \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Arcamanik<\/a><\/li>
- 09 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Yuk Kenali Penyebab dan Gejala Usus Buntu<\/a><\/h3>
Peradangan usus buntu atau yang kita kenal dengan apendisitis, merupakan salah satu kasus bedah yang sering terjadi. Angka kejadian usus buntu mencapai 200 kasus setiap 100.000 populasi, dengan kemungkinan seseorang terkena infeksi usus buntu mencapai 5-8% semasa hidupnya. \n\n Penyebab usus buntu salah satunya adalah sumbatan atau adanya fecalith (feses yang mengeras di saluran pencernaan) pada lumen usus buntu. Ukuran usus buntu bekisar 8-10 cm dengan lebar setengah sampai 1,5 cm. Penyumbatan pada lumen usus buntu dapat menyebabkan pembengkakan dan radang usus buntu yang dikenal dengan apendisitis. \n\n Gejala utama dari usus buntu adalah nyeri perut kanan bawah, rasa nyeri dapat menyerang secara mendadak. Rasa nyeri biasanya akan bertambah parah dalam beberapa jam terutama saat bergerak, batuk, bersin atau tarik napas panjang dan juga dapat disertai demam, mual, muntah, penurunan nafsu makan, diare dan lemah badan. \n\n Diagnosis usus buntu secara umum adalah dari gejala, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, maupun pemeriksaan ultrasonography (USG) perut. \n\n Risiko radang usus buntu atau apendisitis menjadi usus buntu pecah atau perforasi akan meningkat bila tidak ditangani segera, risiko usus buntu pecah meningkat hingga 30 persen setelah lebih dari 24 jam. \n\n Penanganan utama dari usus buntu adalah pembedahan baik secara operasi terbuka (open surgery), maupun operasi laparoskopi. Operasi terbuka dapat dilakukan dengan melakukan sayatan pada daerah perut kanan bawah (Mc Burney area) ataupun pada sayatan laparatomi pada tengah perut. Sedangkan, operasi laparoskopi secara umum membutuhkan sayatan pada daerah perut yang lebih kecil. Komplikasi utama pasca operasi usus buntu yang utama adalah infeksi dari luka daerah operasi, adanya kontaminasi luka akibat usus buntu pecah akan meningkatkan risiko infeksi luka operasi. Abses rongga perut juga dapat terjadi bila kontaminasi pada daerah perut tidak dibersihkan secara adekuat. \n\n Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika merasakan nyeri parah di perut bagian kanan bawah disertai demam, mual, muntah, penurunan nafsu makan, diare dan lemah badan. Jika Anda mengalami gejala yang mengarah ke usus buntu, jangan menunda ke dokter atau menggunakan obat sendiri untuk meredakan gejala. \n\n Download aplikasi Hermina Mobile Apps untuk memudahkan akses kesehatan dan pendaftaran ke RS Hermina Arcamanik. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bitung<\/a><\/li>
- 09 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
“Gaya Hidup Sehat Ternyata Dapat Mengatasi Asam Lambung, Yuk Kenali Cara Mengatasinya”<\/a><\/h3>
Hallo sahabat Hermina, Asam lambung ternyata dapat disembuhkan dengan gaya hidup sehat loh, untuk Sahabat Hermina perlu diketahui apa itu asam lambung. Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah gejala yang membuat munculnya rasa terbakar di dada akibat asam lambung naik ke kerongkongan. Asam lambung naik atau penyakit asam lambung bisa dialami oleh orang dewasa atau anak-anak. Gejala penyakit pada lambung ini sering diduga sebagai serangan jantung atau penyakit jantung koroner, karena gejalanya yang hampir mirip dengan nyeri dada. Gejala penyakit asam lambung muncul minimal dua kali dalam seminggu. \n\n Apa Saja Gejala Asam Lambung ? \n\n Aam Lambung/GERD memiliki gelaja umum yang mirip dengan penyakit mag. Meski memiliki gejala umum yang mirip dengan mag, gejala GERD perlu sahabat Hermina waspadai kalu keluhan sudah menimbulkan gejala tersebut : \n\n \n Merasakan sensasi terbakar di bagian dada yang terkadang menjalar hingga ke kerongkongan \n Sensasi terbakar memberat setelah makan maupun berbaring juga dapat memperberat gejala \n Sensasi tersebut juga disertai dengan rasa pahit dan asam di mulut \n Nyeri pada tenggorokan dan suara menjadi serak \n Kesulitan bernapas hingga mual \n Bau mulut maupun batuk kering yang berkepanjangan \n \n\n Jadi Sahabat Hermina, gaya hidup sehat dapat juga membantu mengatasi asam lambung, Untuk Sahabat Hermina yang mempunyai keluhan asam lambung yuk ikuti cara tersebut : \n\n 1. Turunkan Berat Badan \n\n Obesitas adalah penyebab utama GERD, penyakit asam lambung kronis. Lemak perut yang berlebih dapat memberi tekanan pada perut, sehingga mendorong cairan lambung naik ke kerongkongan. Maka dari itu, kamu mungkin perlu menurunkan badan jika memiliki kelebihan berat badan. Turunkan berat badan dengan cara pola makan yang sehat dan berolahraga. \n\n 2. Hindari Makanan Pemicu Refluks \n\n Banyak sekali makanan yang mudah memicu refluks asam. Jika kamu mengidap penyakit asam lambung, sebaiknya hindari jenis makanan berikut: \n\n \n Makanan berlemak. \n Makanan pedas. \n Makanan asam, seperti tomat dan jeruk. \n Kopi atau minuman berkafein. \n Minuman berkarbonasi. \n \n\n Makanan dan minuman di atas terbukti dapat memicu refluks asam. Oleh karenanya, kurangi atau hindari konsumsinya sama sekali. \n\n \n Makan dalam Porsi Kecil \n \n\n Makan dengan porsi kecil sangat baik untuk mengatasi asam lambung karena dalam makan porsi besar sekaligus dapat dan memberi tekanan pada otot kerongkongan bagian bawah yang kemudian dapat memicu refluks asam. \n\n \n Berhenti Merokok \n \n\n Beberapa penelitian menemukan bahwa nikotin dapat mengendurkan otot-otot kerongkongan bagian bawah dan juga dapat mengganggu kemampuan air liur untuk membersihkan asam dari kerongkongan. \n\n \n Hindari Tidur Sebelum Makan \n \n\n Penderita asam lambung dianjurkan untuk menghindari aktivitas makan setidaknya dua-tiga jam sebelum tidur. \n\n Bila ada tanda gejala asam lambung yang perlu di waspadai, silahkan Konsultasikan Ke Rumah Sakit Hermina Bitung Ke Dokter Spesialis Penyaki Dalam dr. Lingga Ramot Gumelar,SpPD \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 06 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mitos Atau Fakta, Ketindihan Saat Tidur itu Ulah Mahluk Halus ?<\/a><\/h3>
Pernahkah anda merasa ada sesuatu yang menekan anda saat Anda tidur sehingga tubuh anda tidak bisa bergerak? Nah, ketindihan dalam dunia medis disebut dengan sleep paralysis. Ketindihan atau Sleep paralysis adalah keadaan transisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kelumpuhan sementara untuk bereaksi, bergerak atau berbicara ketika tertidur (hypnagogic) atau saat bangun dari tidur (hypnopompic). Sleep paralysis ditandai dengan ketidakmampuan orang tersebut untuk menggerakan otot saat tidur. \n\n Fakta tentang Ketindihan atau Sleep Paralysis : \n\n Kondisi ini sering dianggap sebagai fenomena mistis. Faktanya, ketindihan atau sleep paralysis terjadi karena mekanisme otak dan tubuh tumpang tindih dan tidak bekerja secara harmonis saat Anda tertidur, sehingga dapat menyebabkan Anda terbangun di tengah siklus REM.. Siklus REM adalah tahap tidur terdalam, saat semua otot dalam keadaan rileks. \n\n Oleh karena itu, ketika Anda tiba-tiba terbangun sebelum siklus REM selesai, otak belum siap mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih setengah terjaga. Inilah sebabnya mengapa Anda akan "lumpuh" untuk sementara. \n\n Kenali gejalanya : \n\n Gejala utama ketindihan atau sleep paralysis sebenarnya sederhana. Pasien tidak dapat bergerak atau berbicara bahkan setelah bangun tidur . Namun terkadang fenomena tidur ini juga menunjukkan gejala lain seperti : \n\n \n \n Kesulitan bernapas karena sesak dada. \n \n \n Halusinasi seolah-olah ada seseorang atau sesuatu di dekatnya. \n \n \n Masih bisa menggerakkan bola mata. Ada orang yang masih bisa membuka mata saat mengalami ketindihan atau sleep paralysis, namun ada pula yang tidak. \n \n \n Merasa ketakutan \n \n \n\n Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketindihan atau Sleep Paralysis, antara lain : \n\n \n \n Tidak bisa tidur \n \n \n\n Misalnya, sering begadang dan jadwal tidur yang tidak teratur karena jet lag bisa menyebabkan ketindihan atau sleep paralysis. \n\n \n \n Psikosis atau gangguan mental \n \n \n\n Ketindihan atau sleep paralysis sering kali terjadi pada orang yang sedang merasa depresi atau stres. Hal ini juga didukung oleh berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa sleep paralysis umumnya terjadi pada penderita gangguan jiwa, seperti skizofrenia. \n\n \n \n Tidur telentang \n \n \n\n Beberapa ulasan menyebutkan bahwa posisi tidur menjadi salah satu penyebab ketindihan atau sleep paralysis , terutama tidur telentang. \n\n \n \n Masalah tidur \n \n \n\n Gangguan tidur seperti narkolepsi dan kram kaki mendadak di malam hari dapat mengganggu tidur REM sehingga berpotensi menyebabkan Ketindihan atau sleep paralysis. \n\n Bagaimana cara menghadapinya? \n\n Jika Anda mengalami kelumpuhan tidur, jangan panik. Sebab menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Psychological Science, gangguan panik saat terjadi kelumpuhan tidur justru menyebabkan seseorang semakin depresi. \n\n Cara mengatasi ketindihan atau sleep paralysis : \n\n Berikut tips saat anda mengalami ketindihan atau sleep paralysis : \n\n \n \n Jangan panik dan usahakan tetap tenang, tarik napas dalam-dalam dan bernapaslah sekuat tenaga beberapa kali. Kemudian cobalah memaksa tubuh Anda untuk bergerak, dimulai dari ujung jari tangan atau kaki sebagai penahan. \n \n \n Menjaga pola hidup sehat, seperti tidur yang cukup, rutin berolahraga, dan berhenti merokok atau minum minuman beralkohol.. \n \n \n Lakukan latihan pernapasan sebelum tidur untuk mencegah ketindihan atau sleep paralysis \n \n \n Atur jadwal tidur 7-8 jam sehari. \n \n \n Periksakan diri ke psikiater untuk mendapatkan pengobatan dengan antidepresan untuk meningkatkan siklus tidur. \n \n \n Mengobati kondisi kesehatan mental yang mungkin berhubungan dengan ketindihan atau sleep paralysis. \n \n \n Hindari cahaya biru saat ingin tidur. \n \n \n Pastikan suhu ruangan tetap rendah. \n \n \n\n Siapa Saja yang Bisa Terkena Kondisi Ini? \n\n Orang dewasa dan anak-anak bisa mengalami sleep paralysis. Meskipun demikian, beberapa kelompok memiliki risiko yang lebih tinggi antara lain sebagai berikut : \n\n · Insomnia \n\n · Narkolepsi \n\n · Sering cemas dan resah \n\n · Depresi tinggi \n\n · Kelainan bipolar \n\n · Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau kelainan stress pasca trauma \n\n Maka dari informasi diatas penyebab ketindihan atau sleep paralysis bukan karena mahluk halus , jin, setan atau mahluk tak kasat mata ya, sehingga hal ini mitos belaka. Faktanya ketindihan atau sleep paralysis terjadi karena ada beberapa fungsi tubuh kita yang terganggu. Apabila diperlukan anda bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis kedokteran jiwa atau Psikiater. Semoga artikel ini bermanfaat. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 06 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Apakah Nyeri Dada Selalu Dari Jantung?<\/a><\/h3>
\n\n \n\n Nyeri dada seringkali menimbulkan kekhawatiran mendalam, karena sering dikaitkan dengan masalah jantung. Namun, tahukah Anda bahwa nyeri dada tidak selalu berasal dari jantung? Mari kita cek fakta-fakta menarik seputar hal ini. \n\n Penyebab Nyeri Dada \n\n \n \n Penyakit Jantung: Tentu saja, masalah jantung seperti serangan jantung atau angina (nyeri dada akibat suplai darah yang kurang ke otot jantung) dapat menyebabkan nyeri dada. \n \n \n Masalah Pernapasan: Infeksi saluran pernapasan, pneumonia, atau bahkan pneumonia yang menyebar ke dada bisa menghasilkan nyeri di daerah tersebut. \n \n \n Gangguan Pencernaan: Asam lambung yang naik ke kerongkongan (refluks asam) bisa menyebabkan sensasi terbakar di dada, sering disalahartikan sebagai nyeri jantung. \n \n \n Otot dan Tulang Rusak: Ketegangan otot, cedera, atau kondisi seperti osteoarthritis bisa menciptakan nyeri dada yang menyerupai nyeri jantung. \n \n \n Gangguan Kecemasan: Serangan panik atau gangguan kecemasan bisa menghasilkan nyeri dada yang terkadang sulit dibedakan dari nyeri jantung. \n \n \n\n Tidak jarang, ternyata nyeri dada yang mengkhawatirkan tidak berasal dari masalah jantung sama sekali. Salah satu penyebab yang mungkin, dan sering kali terlupakan, adalah gangguan pencernaan. Mari kita terus memahami sisi lain dari masalah ini. \n\n Mengenal GERD \n\n Refluks asam lambung, yang terkadang dikenal sebagai GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), bisa menjadi penyebab nyeri dada yang dapat menyerupai nyeri jantung. Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, sensasi terbakar atau nyeri dapat dirasakan di dada, khususnya di sisi kiri. \n\n Mengapa GERD Menyebabkan Nyeri Dada? \n\n Ketika refluks asam terjadi, ia dapat memicu iritasi dan peradangan pada bagian atas perut dan kerongkongan. Inilah yang bisa menghasilkan nyeri atau sensasi terbakar yang terasa mirip dengan nyeri jantung. Namun, penting untuk dicatat bahwa kondisi pencernaan ini memiliki karakteristik sendiri yang bisa membantu dalam diagnosis. \n\n Tanda-tanda GERD \n\n \n \n Nyeri atau terbakar di bagian atas perut atau kerongkongan. \n \n \n Sensasi asam atau pahit di mulut. \n \n \n Batuk atau suara serak yang persisten. \n \n \n Perburukan gejala saat berbaring atau setelah makan. \n \n \n\n Kapan Harus Berkonsultasi \n\n Jika Anda mencurigai nyeri dada berasal dari gangguan pencernaan, segera konsultasikan dengan dokter. Mereka dapat melakukan evaluasi dan tes untuk mengkonfirmasi diagnosis. Jika memang terbukti sebagai masalah pencernaan, langkah-langkah perawatan yang sesuai dapat direkomendasikan. \n\n Jadi, ingatlah bahwa nyeri dada tidak selalu berasal dari jantung. Faktor lain seperti gangguan pencernaan juga bisa menjadi penyebabnya. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan dan perawatan yang tepat. Keselamatan dan kesehatan adalah prioritas utama kita. Periksakan dengan spesialis penyakit dalam di RS Hermina Podomoro untuk sahabat Hermina yang berada di Jakarta Utara dan sekitarnya. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 06 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 09 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 09 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 09 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 09 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 09 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 11 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>