- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 20 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Benarkah Bubble Tea (Boba) berbahaya bagi kesehatan ?<\/a><\/h3>
Halo Sahabat Hermina, seminggu ini berapa kali kamu minum bubble tea? Adanya aplikasi online untuk membeli makanan ditambah juga ada promo-promo, makin membuat kita mudah mengkonsumsi bubble tea. Eits.. tapi pastikan kamu tahu ya kandungan nutrisi dan kalori dalam bubble tea, serta faktor resiko jika kamu konsumsi rutin. \n\n Bubble tea adalah minuman manis berasal dari asia yang sedang populer dan digemari oleh banyak kalangan muda. Bubble atau pearl atau boba terbuat dari tepung tapioka yang dikombinasikan dengan minuman manis dan disajikan dingin. Bubble memiliki tekstur yang kenyal saat digigit. \n\n Minuman Bubble Tea, itu apa? Bubble tea adalah minuman manis yang tidak berkarbonasi dan tidak beralkohol. Beberapa jenis minuman bubble tea: \n\n \n Teh beraneka rasa \n Minuman mengandung susu atau yang berbentuk creamy \n Mengandung pemanis \n Ada tambahan bola tapioka \n Minuman memiliki rasa buah-buahan \n \n\n Selain bubble, umumnya juga ada jenis lain yang ditambahkan dalam minuman seperti jeli dan pudding telur. Selain teh, juga ada minuman lain yang ditambahkan bubble adalah jus buah, kopi dan milk tea. \n\n \n\n Kandungan Nutrisi dalam Bubble tea \n\n Bahan utama bubble adalah tepung tapioka, sehingga kandungan utama dalam bubble adalah karbohidrat. Bubble memiliki kandungan vitamin dan mineral yang sangat rendah, bahkan bubble juga hanya mengandung sedikit serat. Konsumsi bubble terlalu banyak dapat meningkatkan resiko terjadinya konstipasi atau sembelit. \n\n Berikut rentang jumlah kandungan nutrisi dalam 1 wadah bubble tea: \n\n \n Kalori: 230-450 kalori \n Karbohidrat: 54-70 gram \n Gula: 30-70 gram \n \n\n Jika mengkonsumsi bubble dengan menggunakan teh, maka akan ada kandungan fenol dan polifenol dalam teh yang menguntungkan untuk kesehatan jantung. Namun, mengkonsumsi bubble tea demi manfaat tersebut maka tidak sepadan dengan jumlah asupan pemanis pada bubble tea. \n\n \n\n Apakah Bahaya Konsumsi Bubble tea Berlebihan? \n\n Sahabat Hermina berikut beberapa dampak negative mengkonsumsi boba dengan berlebihan. \n\n \n Peningkatan Berat Badan \n \n\n Konsumsi bubble tea secara teratur atau berlebihan tanpa penyesuaian asupan kalori harian dapat menyebabkan penambahan berat badan. Kombinasi antara sirup buah, susu dan tapioka dapat meningkatkan jumlah kalori hingga 350-400. \n\n \n Peningkatan Resiko Sembelit \n \n\n Seperti telah dijelaskan pada bagian atas, bubble tea mengandung sedikit serat. Hal ini dapat menyebabkan sembelit jika dikonsumsi secara rutin. \n\n \n Peningkatan Resiko Diabetes \n \n\n Kadar gula yang sangat tinggi dan kandungan karbohidrat dalam bubble yang tinggi maka menyebabkan minuman ini dapat meningkatkan resiko diabetes. Dan oleh karena itu, bubble tea perlu dihindari oleh penderita diabetes. \n\n \n\n Berapa Asupan Gula yang Disarankan? \n\n The American Heart Association (AHA) merekomendasikan untuk membatasi jumlah gula tambahan. Bagi wanita, asupan gula yang dianjurkan adalah 100 kalori per hari atau sekitar 6 sendok teh gula. Bagi pria, asupan gula yang dianjurkan adalah 150 kalori per hari atau sekitar 9 sendok teh. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Periuk Tangerang<\/a><\/li>
- 20 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Pengapuran Sendi Lutut dan Pencegahannya<\/a><\/h3>
Pengapuran Sendi (Osteoarthritis), Apakah itu? \n\n Penyakit pengapuran pada sendi sering dialami oleh mereka dengan usia di atas 50 tahun. Istilah pengapuran sendi sering salah diartikan oleh pasien atau masyarakat awam sehingga penyakit ini dihubungkan dengan zat kapur berlebihan di dalam badan. Beberapa pasien juga mengira penyakit ini akibat kebanyakan kalsium yang dikonsumsinya, padahal hal tersebut tidak berhubungan. \n\n Dalam dunia kedokteran penyakit ini dikenal sebagai osteoarthritis, karena mekanisme terjadinya penyakit ini tidak saja akibat adanya degenerasi pada tulang disekitar sendi tetapi juga melibatkan banyak faktor yang lain. \n\n Hal terpenting yang perlu diketahui tentang osteoarthritis adalah penyakit ini tidak bisa sembuh. Meski demikian, ada sejumlah tindakan yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala, mencegah perburukan, dan membantu penderitanya agar bisa beraktivitas kembali secara mandiri. \n\n Pasien dengan penyakit Osteoarthritis lutut jika mendapatkan tata laksana yang tepat pada umumnya dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik dengan bantuan Fisioterapi , kebiasaan yang baik, olah raga yang sesuai, istirahat yang cukup. Pada keadaan dimana kerusakan sendi yang terjadi sudah cukup berat, operasi penggantian sendi lutut dapat menjadi pilihan agar dapat mengilangkan rasa nyeri, memperbaiki mobilitas penderita, serta kualitas hidup yang lebih baik. \n\n Penyebab dan Faktor Risiko Osteoarthritis \n\n Osteoarthritis disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan dan sendi. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan yang merupakan lapisan pelindung tulang mulai tergerus atau degenerasi . Akibatnya, terjadi gesekan antartulang yang membuatnya lebih rentan mengalami kerusakan dan pada ahirnya dapat menyebabkan peradangan pada sendi. \n\n Pertambahan usia adalah salah satu faktor utama terjadinya osteoarthritis. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita osteoarthritis, yaitu: \n\n \n Menderita obesitas atau berat badan belebihan \n Mengalami cedera pada sendi lutut \n Memiliki riwayat operasi pada tulang dan sendi \n Berjenis kelamin perempuan, terutama yang sudah menopause \n Memiliki kelainan bawaan pada tulang rawan atau sendi \n Menderita penyakit tertentu, seperti rheumatoid arthritis dan hemokromatosis \n Melakukan pekerjaan atau aktivitas fisik yang menyebabkan sendi tertekan secara terus-menerus, misalnya mengenakan sepatu hak tinggi \n \n\n Gejala apa saja yang sering dialami oleh penderita Osteoarthritis lutut? \n\n Penderita osteoarthritis mengalami keluhan rasa nyeri pada lutut dan tidak jarang disertai dengan kekakuan . Gejala tersebut akan berkembang secara perlahan dan semakin memberat seiring waktu. Kondisi ini menyebabkan penderita mengalami gangguan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, terutama dengan aktifitas yang membebani lutut seperti naik turun tangga, berdiri dari posisi jongkok, berdiri terlalu lama atau berjalan jauh \n\n Selain nyeri sendi dan kaku, gejala lain dari osteoarthritis yang umum dapat terjadi adalah: \n\n \n Sendi lutut bengkak \n Terdengar suara gesekan atau berbunyi saat menggerakkan sendi \n Otot paha lemah dan masa otot berkurang \n Muncul taji atau tulang tambahan \n Timbul benjolan pada lutut \n Lutut bengkok \n Gerakan melipat lutut tidak maksimal \n \n\n Sahabat Hermina, Osteoarthritis tidak selalu dapat dicegah. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperlambat progresivitas dari osteoarthritis, antara lain: \n\n \n Menjaga berat badan ideal \n Berolahraga rutin dan aktif secara fisik \n Menghindari aktifitas yg membebani persendian secara terus menerus dalam waktu lama,terutama sendi panggul,lutut dan pergelangan kaki \n Berhati-hati dalam berjalan dan berkendara untuk menghindari cedera sendi \n \n\n Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang disebutkan di atas, terutama jika keluhan tersebut membuat aktivitas Anda terbatas. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebabnya dan menentukan penanganan sesuai dengan keluhan yang dialami. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 20 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Waspadai! 8 Jenis Cedera Saat Bekerja Maupun Saat Berolahraga dan Cara Mengatasinya<\/a><\/h3>
Definisi \n\n Gangguan kronis (menahun) pada otot, tendon & syaraf yang disebabkan oleh kegiatan berulang (repetitive), cepat, beban tinggi, tekanan, postur abnormal pada pekerja \n\n \n \n Bursitis \n \n \n Tendinitis \n \n \n Kista ganglion \n \n \n Sprain dan strain \n \n \n Tenosynovitis \n \n \n Trigger finger \n \n \n Nyeri punggung bawah (low back pain/LBP) \n \n \n Carpal tunnel syndrome (CTS) \n \n \n\n \n\n Kenali berbagai jenis gangguan pada otot, sendi dan tulang : \n\n \n\n Bursitis \n\n Peradangan pada bursa (bantalan antara tulang dan tendon) \n\n \n \n Bahu, siku, lutut, pinggul \n \n \n Penyebab : \n \n \n\n - Tekanan pada sendi \n\n - Gerakan repetitif \n\n \n\n \n\n Tendinitis \n\n Peradangan pada tendon otot \n\n \n \n Bahu, siku, lutut, ankle \n \n \n Penyebab : \n \n \n\n - Gerakan mendadak, beban berat \n\n - Gerakan repetitive \n\n - Postur yang tidak ergonomis \n\n - Tendinitis kronis tendinosis ( tumbuhnya jaringan parut pada tendon otot) \n\n \n\n Kista Ganglion \n\n Benjolan pada sendi berisi cairan sendi \n\n \n \n Pergelangan tangan, kaki \n \n \n Penyebab : \n \n \n\n - Gerakan repetitive \n\n \n\n Sprain dan strain \n\n Sprain atau yang biasa dikenal keseleo adalah cedera pada ligamen penunjang yang mengelilingi sendi penghubung tulang yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan Strains atau salah urat adalah cedera pada otot atau tendon yang merupakan penghubung tulang dan otot. Sprain/keseleo bisa akut (terjadi segera setelah otot digunakan atau ditekan secara berlebihan) atau kronis (disebabkan oleh penggunaan otot secara berlebihan dan berulang-ulang). Pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan ibu jari yang keseleo merupakan cedera sendi yang paling umum. Sedangkan strain sering terjadi pada tungkai atas dan punggung, seperti pada otot hamstring (paha) dan lumbar (punggung bawah). Keseleo dan salah urat biasanya sembuh tanpa diperbaiki pembedahan. \n\n \n\n Tenosynovitis \n\n - De Quervain tenosynovitis \n\n \n Peradangan membrane synovial (lapisan pelindung otot), \n \n\n - Pergelangan tangan \n\n \n \n Penyebab \n \n \n Gerakan repetitive \n \n \n Postur yang keliru \n \n \n DM, kehamilan, penyakit rematik sendi \n \n \n Stenosing tenosynovitis - trigger finger - jari macet \n\n \n \n \n\n Low Back Pain/Nyeri Punggung Bawah \n\n \n \n Akut vs Kronis \n \n \n Non radicular - spasme otot, spondylosis lumbal \n \n \n Radicular - HNP (Hernia Nucleus Pulposus) \n \n \n Faktor risiko pada pekerja : \n \n \n\n - Frequent lifting \n\n - Beban berat (> 10 kg/ > 33% berat badan) \n\n - Pushing and pulling (> 22,5 kg) \n\n - Pekerjaan memutar badan \n\n - Prolong standing (> 6 jam/shift) \n\n - Prolong sitting (> 6 jam/shift) \n\n - Vibrasi \n\n \n\n Carpal Tunnel Syndrome (CTS) \n\n Penekanan saraf medianus ketika melewati terowongan di pergelangan tangan \n\n \n \n Penyebab : \n \n \n\n - Gerakan repetitive pergelangan tangan \n\n - Posisi tidak normal pergelangan tangan \n\n - Membawa beban berat \n\n - Vibrasi \n\n - female, forty, fatty, forced \n\n \n\n Tatalaksana Gangguan Muskuloskeletal \n\n \n\n \n\n Pencegahan \n\n \n \n Pola hidup sehat \n \n \n Istirahat cukup \n \n \n Makanan bergizi \n \n \n Hindari stress, asap rokok \n \n \n Olahraga teratur \n \n \n Memperhatikan ergonomi dalam bekerja \n \n \n Rotasi pekerjaan \n \n \n\n \n\n Nah, Sahabat Hermina mengalami permasalahan seputar kesehatan tulang otot dan sendi. Sahabat Hermina bisa bertanya langsung pada dokter spesialis tulang, dokter spesialis saraf atau dokter spesilais rehabmedik. Selain itu, sahabat hermina, jika dokter menyarankan butuh dampingan oleh terapis sahabat hermina tidak perlu hawatir kami telah menyediakan fasilitas yaitu fisioterapi di RS Hermina Tangkubanprahu \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Purwokerto<\/a><\/li>
- 20 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Yuk, Kenali Perbedaan USG 2D, 3D dan 4D<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, saat sedang hamil pemeriksaan rutin perlu dilakukan, salah satunya adalah pemeriksaan USG. Tindakan ini dapat melihat kondisi janin, rahim, dan berbagai hal lainnya dengan gelombang suara. \n\n Saat USG dilakukan, gelombang suara dipancarkan saat alatnya ditempelkan ke permukaan perut. Lalu, gelombang suara dapat bertabrakan dengan organ-organ di dalam perut dan dipantulkan kembali, akhirnya menghasilkan gambar janin. \n\n Ada beberapa pilihan dari USG yang bisa dilakukan, mulai dari 2D, 3D, hingga 4D. Maka dari itu, perlu tahu perbedaan dari berbagai jenis pemeriksaan ini sehingga bisa menentukan mana yang lebih cocok. \n\n \n\n \n Perbedaan USG 2D, 3D dan 4D \n \n\n Pada USG 2D, pemeriksaan ini dapat menunjukkan garis abu-abu dan buram pada bayi. Pemindaian ini dapat melihat langsung ke seluruh tubuh, termasuk dalam melihat organ dalam pada bayi. Namun, banyak ibu yang kecewa dengan jenis USG ini karena tidak terlihat dengan baik. \n\n Pada USG 3D dan 4D, pemeriksaan ini bisa memperlihatkan lebih dari hanya organ pada bayi, ibu bahkan bisa melihat kulit janin, termasuk mulut dan hidung. Selain itu, orang tua juga bisa melihat janin saat menghisap jari atau menjulurkan lidah. Jenis USG ini dapat memperlihatkan janin di dalam kandungan lebih realistis. \n\n Selain itu, USG 4D memiliki keunggulan lebih dibandingkan jenis lainnya, yaitu dapat melihat gambar bergerak pada janin. Pemeriksaan dengan metode 4 dimensi ini memang memiliki keunggulan yang paling mutakhir dibandingkan 2D dan 3D. \n\n \n Keunggulan USG 3D dan 4D \n \n\n Keunggulan USG 3D yaitu: \n\n \n Mampu memvisualisasikan struktur jantung janin dengan lebih baik dibandingkan 2D, bahkan dapat mendeteksi cacat saat bayi masih di dalam perut. \n Diagnosis terkait cacat wajah pada janin lebih baik, seperti bibir sumbing. \n Diagnosis yang lebih mudah untuk berbagai kondisi kesehatan lainnya. \n \n\n Tindakan pemeriksaan ini pada dasarnya “video streaming” secara langsung dari jenis USG 3D. Semua keunggulan dari 3D yang disebutkan sebelumnya juga terdapat pada 4D. Lalu, ada beberapa keuntungan lainnya dari USG 4D, yaitu: \n\n \n Dapat melihat gerakan dinding dan katup jantung janin, untuk mendiagnosis kondisi tertentu. \n Dokter dapat mengamati gerakan berbagai organ yang bergerak di dalam tubuh. \n Bisa mendapatkan video janin dibandingkan hanya foto. \n \n\n Apabila Sahabat Hermina ingin melakukan pemeriksaan USG 2D, 3D atau 4D, segera lakukan appointment dengan Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan di RS Hermina terdekat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 19 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Waspada, Jangan Sepelekan Gejala Stroke!<\/a><\/h3>
Stroke merupakan keadaan darurat medis karena tanpa suplai oksigen dan nutrisi, sel-sel pada bagian otak yang terdampak bisa mati hanya dalam hitungan menit. Akibatnya, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut tidak bisa berfungsi dengan baik. \n\n \n\n Definisi stroke \n\n Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak, bukan oleh sebab yang lain (WHO). Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik. Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain. Stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung iskemik baik di negara maju maupun berkembang. \n\n \n\n Penyebab terjadinya stroke \n\n Secara umum, stroke dapat terbagi menjadi 2 jenis, yaitu stroke hemoragik dan stroke iskemik. Perbedaan di antara keduanya adalah stroke hemoragik terjadi akibat pembuluh darah yang pecah di otak, sedangkan stroke iskemik muncul karena pembuluh darah di otak mengalami penyumbatan. Penyempitan atau pencahnya pembuluh darah ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti: \n\n \n Tekanan darah tinggi \n \n\n Salah satu penyebab stroke yang paling umum terjadi adalah tingginya tekanan darah atau hipertensi. Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen pecah atau tersumbat, sehingga menyebabkan stroke. \n\n \n Kolesterol tinggi \n \n\n Kondisi kolesterol tinggi juga bisa menjadi penyebab stroke. Pasalnya, kolesterol bisa menyebabkan penumpukan plak di dinding pembuluh darah dan memicu aterosklerosis. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengakibatkan penyumbatan yang berakhir menjadi stroke. \n\n \n Diabetes \n \n\n Selain kadar kolesterol yang tinggi, diabetes. juga bisa menyebabkan stroke. Tingginya kadar gula darah dalam tubuh dapat merusak dinding pembuluh darah. Pembuluh darah yang rusak bisa menimbulkan gumpalan darah dan membentuk sumbatan, sehingga kemungkinan terjadinya stroke pun meningkat. \n\n \n Aneurisma otak \n \n\n Aneurisma otak merupakan salah satu penyebab terjadinya stroke jenis hemoragik. Dinding pembuluh darah yang mengalami aneurisma akan menjadi lemah dan rapuh, sehingga mudah pecah. Kondisi inilah yang dapat berujung pada terjadinya stroke. \n\n \n Aritmia \n \n\n Penyebab stroke selanjutnya adalah aritmia atau gangguan irama jantung. Aritmia menyebabkan aliran darah yang masuk dan keluar jantung tidak teratur. Hal inilah yang membuat darah rentan menggumpal dan membentuk sumbatan di pembuluh darah. \n\n Apabila gumpalan ini terbawa dalam aliran darah ke otak, penyumbatan di pembuluh darah otak pun bisa timbul dan memicu stroke. Selain faktor-faktor di atas, stroke juga bisa terjadi sebagai akibat kebiasaan atau kondisi medis tertentu, seperti kebiasaan merokok, obesitas, cidera kepala berat, penyakit jantung, dan lain-lain. \n\n \n\n Gejala dan pencegahan stroke \n\n Pengobatan stroke dapat dilakukan dengan memberikan penanganan yang tepat dan sesegera mungkin sejak serangan stroke terjadi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awal stroke. Kementerian Kesehatan RI memperkenalkan gejala awal stroke pada masyarakat dengan slogan “SEGERA KE RS” yang memiliki arti: \n\n \n Senyum tidak simetris \n Gerak separuh anggota tubuh tiba-tiba melemah \n BicaRa pelo atau tiba-tiba tidak dapat berbicara \n Kesemutan separuh tubuh \n Rabun atau pandangan satu mata kabur secara tiba-tiba \n Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan gangguan fungsi keseimbangan \n \n\n Selain mengenali gejalanya, Sahabat Hermina juga harus memahami cara pencegahan stroke yang dikenal dengan istilah “CERDIK”. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi: \n\n \n Cek kesehatan secara rutin \n Enyahkan asap rokok \n Rajin aktivitas fisik \n Diet seimbang \n Istirahat yang cukup \n Kelola stres \n \n\n Stroke di usia muda dapat dicegah dengan cara olahraga secara teratur, diet sehat, memantau tekanan darah, dan menghentikan gaya hidup tidak sehat (merokok, narkoba, dan alkohol). Jika gejala stroke berlanjut, sebaiknya segera diskusikan konsultasi dengan dokter spesialis saraf di RSU Hermina Pandanaran. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 19 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Ketahui Cara Mencegah & Mengatasi Gigi Berlubang<\/a><\/h3>
Gigi berlubang yang tidak segera ditangani berisiko menyebabkan terjadinya infeksi. Infeksi yang terjadi akan menyebabkan rasa nyeri pada gigi, terutama saat mengunyah makanan. Cari tahu penyebab gigi berlubang dan cara mengatasinya dalam artikel berikut. \n\n Gigi berlubang merupakan kondisi rusaknya jaringan gigi sehingga terbentuk lubang pada gigi. Hal tersebut umumnya terjadi karena disebabkan oleh bakteri yang memfermentasi sisa-sisa makanan pada permukaan gigi. Selain itu, konsumsi makanan atau minuman manis, serta tidak menjaga kebersihan mulut juga menyebabkan gigi menjadi berlubang. Kondisi ini dapat dialami oleh siapapun, termasuk orang dewasa, remaja, anak-anak, dan bayi. Jika sudah parah, gigi yang berlubang dapat menyebabkan infeksi hingga gigi menjadi mati. Oleh karena itu, menjaga kebersihan gigi dan mulut adalah hal penting untuk pencegahan awal. \n\n \n\n Penyebab Gigi Berlubang \n\n Penyebab gigi berlubang awalnya selalu ditandai dengan adanya plak pada gigi. Plak yang melekat secara perlahan akan mengikis lapisan pada gigi hingga membentuk lubang. Berikut beberapa penyebab terjadinya gigi berlubang : \n\n 1. Plak \n\n Plak adalah penyebab utama gigi berlubang, karena plak merupakan lapisan yang terdiri dari bakteri dan sisa makanan yang lengket dan menempel pada gigi. Biasanya terkandung pada makanan atau minuman manis yang mengandung karbohidrat tertentu. Contohnya kue, permen, soda, dan makanan manis lainnya. Apabila anda tidak segera periksakan kondisi kesehatan gigi anda ke dokter gigi maka akan menyebabkan gejala sakit gigi. \n\n 2. Kebiasaan jarang menyikat gigi \n\n Apabila Sahabat Hermina malas untuk menyikat gigi, sisa-sisa makanan yang terdapat di permukaan gigi anda akan difermentasi oleh bakteri dalam rongga mulut dan menghasilkan asam yang akhirnya dapat merusak jaringan gigi. \n\n 3. Kondisi mulut kering \n\n Air liur dapat membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang terdapat di gigi dan mengurangi bakteri pada mulut yang menyebabkan pembusukan. \n\n 4. Asam Lambung \n\n Asam lambung dapat naik ke rongga mulut yang menyebabkan kondisi asam sehingga akan mengikis permukaan gigi. Apabila dibiarkan maka kondisi ini akan menyebabkan kerusakan gigi yang serius. \n\n Selain itu, lokasi gigi juga dapat menyebabkan gigi berlubang. Misalnya gigi bungsu atau gigi berdesakan. Gigi bungsu yang lokasinya di belakang terkadang sulit untuk dibersihkan. Sedangkan gigi yang berdesakan akan menyulitkan pembersihan yang menyeluruh pada sela-sela gigi. Akibatnya, sisa makanan sering tertinggal dan menyebabkan gigi berlubang. \n\n \n\n Gejala Gigi Berlubang \n\n \n \n Lubang pada gigi biasanya berwarna keputihan saat tahap awal, kemudian menjadi kecoklatan dan kehitaman hingga terlihat jelas \n \n \n Nyeri ringan hingga parah saat makan atau minum dingin, panas dan manis \n \n \n Kadang muncul rasa nyeri tiba-tiba / spontan tanpa ada rangsangan \n \n \n Nyeri saat makanan masuk kedalam lubang gigi atau saat mengunyah \n \n \n Bau mulut \n \n \n Gigi lebih sensitif \n \n \n\n \n\n Cara Mencegah Gigi Berlubang \n\n 1. Rajin menyikat gigi \n\n Sikat gigi 2 kali sehari, setelah sarapan pagi dan sebelum tidur. Dianjurkan sikat gigi minimal 2 kali sehari untuk mengurangi dan membersihkan sisa makanan dan plak pada rongga mulut. \n\n 2. Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride \n\n Pasta gigi yang mengandung fluoride diketahui lebih efektif untuk membantu memperkuat dan melindungi lapisan terluar gigi (email). Pasta gigi berfluoride juga dapat membantu meremineralisasi kembali daerah email gigi yang sudah mulai terkikis. \n\n 3. Memilih Sikat Gigi yang tepat \n\n Selain pasta gigi, pastikan Sahabat Hermina juga memilih sikat gigi yang tepat. Pilihlah sikat gigi yang berbulu lembut dan memiliki bentuk kepala sikat yang kecil dan pas dengan ukuran rongga mulut. \n\n 4. Mengurangi makanan manis \n\n Makanan manis biasanya mengandung gula tinggi yang dapat mempercepat terbentuknya lubang pada gigi, membatasi makanan yang manis-manis artinya anda mencegah gigi berlubang dan setelah makan manis wajib untuk sikat gigi. \n\n 5. Rutin Periksa ke dokter gigi \n\n Periksakan gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi untuk mendeteksi adanya lubang gigi. Sahabat Hermina juga dapat konsultasi tidak hanya lubang gigi namun keluhan lainnya seperti karang gigi, merapikan gigi dan lain – lain. Dokter gigi akan memberikan perawatan sesuai diagnosa. Nah biasanya apa saja perawatan untuk gigi berlubang? \n\n \n\n Perawatan Gigi Berlubang \n\n Berikut beberapa perawatan untuk kasus gigi berlubang: \n\n 1. Penambalan Gigi \n\n Perawatan pada gigi berlubang yang belum terlalu dalam hingga mengenai pulpa gigi biasanya dokter gigi akan melakukan penambalan gigi. Dokter gigi akan melakukan pembersihan pada sekitar lubang gigi dengan bur kemudian menambahkan bahan kedokteran gigi untuk menambal permukaan gigi. Setelah itu anda biasanya diminta untuk kontrol 1 minggu kemudian untuk evaluasi apakah gigi anda sudah nyaman atau masih terdapat keluhan. \n\n 2. Perawatan Saluran Akar (Root Canal Treatment) \n\n Perawatan saluran akar ini dilakukan ketika lubang gigi sudah mengenai pulpa gigi, biasanya untuk perawatan ini membutuhkan beberapa kali kunjungan tergantung kasus gigi. Apabila tidak segera dilakukan perawatan maka akan terjadi infeksi pada sekitar gigi tersebut dan dapat menyebabkan bengkak pada gusi hingga keluar ke permukaan wajah. \n\n 3. Pencabutan Gigi \n\n Pencabutan gigi dilakukan sebagai pilihan terakhir perawatan gigi ketika gigi tersebut sudah tidak memungkinkan untuk dipertahankan. \n\n 4. Pemberian obat \n\n Pemberian obat tergantung kasus gigi jika terdeteksi adanya infeksi atau peradangan disertasi dengan nyeri, atau hanya nyeri saja maka dokter gigi akan meresepkan obat sesuai diagnosa. \n\n Jadi Sahabat Hermina jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut anda agar terhindar dari gigi berlubang dan periksa rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi. Pelayanan Kesehatan Gigi di Poliklinik RSU Hermina Pandanaran merupakan salah satu pelayanan unggulan yang berfokus pada kesehatan gigi. Pelayanan Kesehatan Gigi dilayani oleh dokter dan perawat gigi yang berpengalaman klinis dan praktis selama bertahun–tahun dan memiliki kualifikasi kemampuan dan skill medis maupun non medis agar senantiasa memberikan keramahan, kecepatan dan kualitas dalam pelayanan kepada Sahabat Hermina. \n\n Adapun pelayanan kesehatan gigi yang dapat kami layani seperti : konsultasi dan penyuluhan kesehatan gigi anak dan umum, pelayanan kesehatan gigi dasar maupun lanjutan awal seperti pembersihan karang gigi (Scaling), penambalan gigi, perawatan saluran akar gigi (Root Canal Treatment), pencabutan gigi, pembuatan gigi palsu, pemasangan kawat gigi, dan tindakan bedah mulut. Pendaftaran dokter dapat melalui Halo Hermina yang dapat didownload di playstore/IOS atau menghubungi Call Center kami di 1500488. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 16 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Diabetes dapat Menyebabkan Disfungsi Ereksi<\/a><\/h3>
Adanya gangguan saat hubungan seksual sebenarnya hal yang wajar, jika hanya terjadi sesekali. Namun, pengidap diabetes akan memiliki faktor risiko yang lebih tinggi dalam mengalami disfungsi seksual. Sebab, tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak fungsi alami pembuluh darah, sehingga dapat menimbulkan disfungsi ereksi. \n\n Disfungsi ereksi pada seorang pengidap diabetes terjadi karena adanya perubahan pada tubuh yang menyebabkan gangguan pada saraf dan pembuluh darah. Tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak fungsi alami pembuluh darah, sehingga seseorang tidak dapat ereksi dengan maksimal. \n\n Perlu diketahui bahwa organ penis bukanlah otot. Organ penis sendiri tidak dapat digerakkan secara sengaja saat mengalami ereksi. Ereksi sendiri terjadi karena adanya perubahan aliran darah pada penis. Ketika terangsang, saraf akan membuat pembuluh darah dalam penis melebar, sehingga aliran darah yang masuk akan lebih besar daripada yang keluar, sehingga organ tersebut mengeras. \n\n Pada pengidap diabetes, mereka akan memiliki gangguan pada pembuluh darah. Kondisi tersebut membuat darah tidak dapat menetap di dalam penis, sehingga disfungsi ereksi dapat terjadi. Tidak hanya pada pengidap diabetes, pengidap tekanan darah tinggi dan penyakit jantung juga harus waspada, karena keduanya memiliki risiko yang sama untuk mengidap disfungsi ereksi. \n\n Gejala Disfungsi Ereksi Pasien Diabetes : \n\n Mereka yang mengalami disfungsi ereksi bisa mengalami beberapa gejala, yaitu: \n\n \n Turun atau hilangnya hasrat berhubungan intim. \n Disfungsi ereksi yang ditandai dengan sulitnya pria dalam menjaga penisnya tetap mengeras saat berhubungan seksual. \n Mengalami gangguan orgasme. Berbeda dengan wanita, laki-laki akan mengalami ejakulasi yang terlalu cepat. Kondisi ini dikenal dengan istilah ejakulasi dini. Pria juga dapat memiliki kondisi yang sebaliknya. \n \n\n Disfungsi ereksi dapat membuat kesenanganmu terganggu. Hal tersebut tentunya bukan sesuatu yang dapat disepelekan. Sebab, bila dibiarkan begitu saja, kualitas hubungan pasangan bisa saja menurun. \n\n Faktor Risiko Disfungsi Ereksi Selain Diabetes : \n\n Selain diabetes, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat memicu terjadinya disfungsi ereksi, antara lain: \n\n \n Kondisi Kesehatan tertentu, seperti gangguan jantung. \n Konsumsi tembakau, karena dapat membatasi aliran darah ke vena dan arteri. Seiring waktu, hal tersebut dapat memicu gangguan kesehatan kronis yang dapat menimbulkan disfungsi ereksi. \n Kelebihan berat badan atau obesitas. \n Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti misalnya antidepresan, antihistamin, dan obat yang berfungsi untuk mengurangi tekanan darah. \n Adanya luka atau cedera yang menimbulkan kerusakan pada saraf atau arteri yang berfungsi untuk mengendalikan ereksi. \n Kondisi psikologis, seperti stres, gangguan kecemasan hingga depresi. \n Konsumsi narkoba dan alkohol, terutama bila keduanya dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. \n \n\n Adanya gangguan saat hubungan seksual sebenarnya hal yang wajar, jika hanya terjadi sesekali. Namun, pengidap diabetes akan memiliki faktor yang lebih tinggi dalam mengalami disfungsi seksual. Oleh sebab itu, pengidap diabetes perlu melakukan pemeriksaan rutin guna mencegah terjadinya komplikasi, salah satunya disfungsi ereksi. \n\n Pengidap diabetes juga perlu memperhatikan asupan vitamin C pada tubuhnya. Sebab, vitamin C dapat mengendalikan kadar gula darah dan mengendalikan jumlah kolesterol pada pengidap diabetes. Oleh sebab itu, pastikan bahwa asupan vitamin C terpenuhi dengan baik. \n\n Jangan lupa konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apabila sahabat Hermina mengalami gejala – gejala disfungsi ereksi untuk mendapat penanganan yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 16 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Cara Memandikan Bayi Bagi yang Benar<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, memandikan bayi adalah suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap orang tua. Tidak sedikit pasangan atau orang tua baru, yang masih gugup memandikan bayi tercintanya. Karena itu, yuk simak bagaimana cara memandikan bayi yang benar. \n\n Memandikan bayi harus dilakukan dengan tepat dan benar. Berbagai hal perlu diperhatikan dan orang tua pun dituntut untuk lebih hati-hati. Hindari memandikan bayi setelah bayi selesai menyusu atau makan agar bayi tidak muntah. Selain itu, masih ada banyak hal yang perlu diketahui seputar cara memandikan bayi yang tepat agar Anda bisa melakukannya dengan baik dan lancar. \n\n \n\n Tujuan Memandikan Bayi \n\n \n Membersihkan tubuh bayi dari kotoran yg menempel pada bayi \n Memberikan kenyamanan pada bayi \n \n\n \n\n Persiapan Alat yang Diperlukan untuk Memandikan Bayi \n\n Sebelum memandikan bayi, siapkan semua perlengkapan mandi bayi. Letakkan semua perlengkapan mandi pada tempat yang mudah dijangkau \n\n Berikut ini adalah peralatan esensial yang diperlukan untuk memandikan bayi: \n\n \n Bak mandi berisi air hangat-hangat kuku 2/3 bagian \n Sabun mandi bayi, shampo bayi (alat mandi) \n Waslap (2), Handuk (1) \n Pakaian bayi 1 set \n Kassa steril \n Kapas pada tempatnya untuk membersihkan kotorannya \n Tempat sampah yang tertutup \n Sisir rambut, baby oil \n Ember tertutup untuk tempat pakaian kotor (disiapkan di rumah) \n \n\n \n\n Langkah dan Cara Memandikan Bayi \n\n Berikut adalah langkah dan cara memandikan bayi yang dapat Orang Tua lakukan: \n\n \n Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi \n Tempat tidur dialasi Perlak dan kain alas \n Bersihkan mata bayi dengan kapas bulat (terlebih dahulu direndam di air panas) dari pangkal hidung ke ujung mata (1x usap/jangan bolak balik /harus searah) \n Bersihkan muka bayi dengan waslap basah tanpa sabun \n Bila bayi BAB maka bersihkan dengan kapas basah arahkan dari atas ke bawah, bila masih kotor ulangi dengan kapas yang baru \n Sabuni bayi mulai dari kepala, leher, dada, tangan/ketiak, punggung, kaki, terakhir kemaluan \n Kasa pembungkus tali pusat di buka dan di buang ke dalam tempat sampah \n Angkat bayi masukkan ke dalam kom mandi, di bilas sampai bersih dari kepala, leher, dada, tangan/ketiak, punggung, kaki, dan kemaluan \n Kemudian angkat bayi dari kom mandi, hati-hati jangan sampai jatuh \n Letakkan bayi diatas tempat tidur yang sudah dialasi handuk dan keringkan terutama lipatan-lipatan, sambil mengeringkan, lihat kelainan yang ada pada bayi \n Tali pusat dirawat, dibungkus dengan kasa steril yang kering \n Kenakan pakaian bayi \n \n\n \n\n Hal yang perlu Orang Tua ingat yaitu jangan pernah meninggalkan bayi sendirian di dalam bak mandi meski sebentar saja. Dalam hal ini bayi belum bisa menyeimbangkan tubuhnya sehingga berisiko tenggelam ataupun tersedak air. \n\n Nah Sahabat Hermina, itulah beberapa langkah dan cara yang perlu dipersiapkan saat memandikan bayi. Jangan lupa untuk berkonsultasi ke dokter anak RS Hermina Tangerang untuk menanyakan pertanyaan lebih lanjut atau masalah orang tua dalam memandikan bayi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 15 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
18 Fakta Batuk Pilek Pada Anak Menurut Dokter Spesialis Anak<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, Di musim pancaroba ini, banyak anak yang batuk pilek ya Bunda. Lalu kapan harus di bawa ke rumah sakit? dan bagaimana cara tepat mengatasinya? Yuk simak tanya jawab seputar batuk pilek pada anak berikut ini bersama dr. Eka Sari Astuti, Sp.A! \n\n \n Apa yang harus dilakukan jika anak batuk pilek ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Bila gejala ringan, sebaiknya tidak diberikan terlalu banyak obat-obatan. Istirahat cukup, makan minum yang bergizi, mengatur suhu ruangan yang nyaman, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, elevasi kepala saat tidur untuk mengurangi gejala hidung tersumbat, dll. \n\n Bila gejalanya mengganggu, maka bisa diberikan obat-obatan simptomatik untuk mengurangi gejala, misalnya paracetamol untuk menurunkan demam atau sakit kepala, tetes salin atau dekongestan untuk mengurangi lendir hidung dan mengurangi gejala hidung tersumbat, pengencer lendir (mukolitik) dan lain sebagainya. \n\n Anak perlu dibawa ke dokter bila ada gejala ‘Alarm’ antara lain: Demam tinggi lebih dari 2 hari, atau demam sudah turun beberapa hari kemudian demam lagi, gejala tidak kunjung membaik bahkan makin parah, terdengar mengi atau nafas berbunyi seperti pada serangan asma, nafas cepat, nafsu makan turun, kurang aktif, anak tampak lemah, tidak mau menyusu pada bayi atau sakit telinga. \n\n \n\n \n Berapa lama biasanya batuk pilek pada anak (masih dalam hitungan normal) ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Insidens batuk pilek ringan pada anak usia balita biasanya sekitar 5-7 episode per tahun dengan durasi sakit sekitar 7 -10 hari. Kita perlu waspada bila batuk pilek berlangsung lebih lama dan tidak kunjung sembuh. Terlebih bila batuk pilek disertai tanda Alarm yang sudah disebutkan di atas. (Batuk pilek disebut kronis bila durasi melebihi 14 hari). \n\n \n\n \n Apakah anak yang batuk berdahak apakah perlu dinebu atau diuap ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Nebu atau Nebulizer adalah salah satu teknik terapi inhalasi atau hirupan ke dalam saluran nafas. Nebulizer akan mengubah obat cairan menjadi aerosol atau partikel kecil yang masuk ke organ target saluran nafas, baik saluran nafas atas maupun saluran nafas bawah. \n\n Tujuan nebulizer: 1). Melebarkan saluran nafas atau mengurangi sesak nafas akibat menyempitnya saluran nafas misalnya pada asma. Jenis obat yang digunakan adalah bronchodilator yang bekerja melebarkan saluran nafas dan mengurangi sesak. 2). Mengurangi reaksi peradangan (inflamasi) pada saluran nafas. Jenis obat yang dipakai antara lain dari golongan steroid. 3). Mengencerkan lendir pada saluran nafas. Jenis obat yang digunakan adalah larutan saline hipertonik. \n\n Sehingga disini kunci utama adalah indikasi terapi dan pemilihan jenis obatnya. Hal ini biasanya tergantung dari keluhan dan pemeriksaan fisik pasien. Biasanya dokter akan membantu meresepkan dan memilihkan obat nebulizer yang akan dipakai di rumah. \n\n \n\n \n Apakah boleh bayi yang sedang batuk pilek diberikan nebu dengan obat ½ dosis tanpa resep ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Terapi nebulizer memiliki beberapa tujuan/manfaat seperti disebutkan di atas. Pemilihan jenis obat dan juga frekuensi pemberian obat nebulizer sebaiknya disesuaikan dengan tujuan terapi. Biasanya dokter akan membantu meresepkan jenis obat nebulizer yang paling sesuai untuk kondisi anak. \n\n \n\n Tergantung pada jenis alatnya, nebulizer memerlukan volume minimal agar obat dalam bentuk cairan diubah menjadi aerosol atau partikel kecil yang dihirup ke saluran nafas dan mencapai oran targetnya. Biasanya alat nebulizer memerlukan minimal volume 4 ml. Volume obat yang kurang akan mempengaruhi delivery aerosol pada saluran nafas. \n\n \n\n \n Apakah anak dengan asma apa perlu nebulizer di rumah ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Penggunaan nebulizer pada asma sangat efektif untuk mengurangi gejala nafas saat serangan asma dan dapat meminimalkan risiko efek samping obat. \n\n \n\n \n Apakah anak yang sering pilek boleh cuci hidung menggunakan NaCl agar cepat sembuh ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Dengan teknik yang benar, tindakan cuci hidung atau irigasi nasal (Nasal Saline Irrigation/NSI) aman dilakukan pada anak dan bermanfaat untuk mengencerkan lendir hidung dan mengurangi gejala hidung tersumbat. Mekanisme kerja NSI adalah membuang mediator penyebab reaksi radang, mengurangi produksi lendir dan memperbaiki kelembaban hidung. Yang perlu diperhatikan adalah kebersihan cairan dan alat yag digunakan untuk mencegah kontaminasi kuman. \n\n \n\n \n Bayi usia 1 bulan yang batuk pilek apakah harus langsung dibawa periksa ke dokter ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Bayi merupakan kelompok khusus karena memiliki risiko yang lebih tinggi karena sistem imun yang belum bekerja sempurna. Selain itu bayi dan anak memiliki anatomi saluran nafas yang berbeda dibandingkan dewasa. Diameter saluran nafas pada anak lebih kecil dibanding dewasa (sekitar 1:5) sehingga lebih mudah terjadi sesak nafas yang bisa berakibat fatal. Mempertimbangkan kondisi tersebut, maka bayi yang masih sangat kecil bila menunjukkan gejala batuk pilek sebaiknya dibawa ke dokter. \n\n \n\n \n Apa bedanya batuk pilek dengan penyakit pernafasan berat yang lain ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Bapil (batuk pilek) atau istilah lainnya common cold merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari hidung tersumbat, bersin, produksi lendir di hidung, nyeri tenggorokan dan batuk. Biasanya gejalanya ringan, bersifat akut (berlangsung sekitar 7-10 hari) , disebabkan oleh virus dan bisa sembuh spontan bila daya tahan tubuh baik. Namun bila sistem imun kurang baik, common cold mungkin akan menyebabkan komplikasi seperti infeksi telinga (otitis media), asma, bronchitis atau pneumonia (radang paru). \n\n Common cold merupakan infeksi saluran bagian atas. Biasanya yang berpotensi serius adalah infeksi saluran nafas yang melibatkan saluran nafas bagian bawah (infeksi laring di area pita suara ke bawah sampai jaringan paru-paru). Jumlahnya sekitar 5% dari seluruh infeksi saluran nafas pada anak. Gejalanya akan lebih berat, antara lain nafas cepat, tarikan dinding dada yang menunjukkan sesak nafas. \n\n \n\n \n Anak batuk pilek baru sehari/dua hari, bolehkah langsung dibelikan obat di apotek ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Obat batuk pilek yang masuk kategori obat bebas (yang bisa dibeli tanpa resep dokter) atau istilah lainnya OTD (Over The Counter), biasanya obat-obatan penghilang gejala seperti penurun panas, dekongestan, pengencer lendir, obat yang mengurangi refleks batuk dll. \n\n Obat-obat tersebut boleh langsung dibeli sendiri dengan memperhatikan aspek keamanannya, antara lain pemilihan obat yang tepat, rentang dosis sesuai yang dianjurkan dan efek samping yang minimal. Bila obat dibeli di apotek, apoteker bisa membantu memberikan informasi dan konseling agar obat digunakan secara aman, tepat dan rasional. \n\n \n\n \n Jika anak sering terkena pilek itu tanda anak terkena sinusitis ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Pilek (yang ditandai hidung tersumbat dan produksi lendir hidung) merupakan salah satu gejala pada sinusitis. Namun tidak hanya pilek, sinusitis biasanya menunjukkan gejala lain seperti nyeri pada wajah, ingus yang kental, post nasal drip (menumpuknya lendir kental di hidung atau tenggorokan yang pada anak menunjukkan gejala sering berdehem), anosmia/hiposmia (berkurangnya penciuman) dll. Pemeriksaan penunjang yang membantu menegakkan diagnosis sinusitis adalah Rontgen, CT Scan dan pemeriksaan mikrobiologi dari spesimen lendir hidung. \n\n \n\n \n Anak sering sekali batuk pilek, baru saja sembuh sudah kambuh lagi, disebabkan apa ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Sering batuk pilek pada anak bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: 1) faktor paparan virus, 2) faktor daya tahan tubuh yang kurang baik, 3) faktor alergi, 4) faktor lingkungan (paparan asap rokok, debu, hewan piaraan, sirkulasi udara/paparan sinar matahari yang kurang sanitasi yang kurang baik), 5) faktor risiko penyakit (tonsilitis/amandel, asma). \n\n Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah batuk pilek berulang adalah memberikan makanan bergizi seimbang, memperbaiki lingkungan yang kurang baik, pola hidup bersih dan sehat seperti rajin mencuci tangan, cukup istirahat, pemberian suplemen vitamin dan vaksin tambahan. \n\n \n\n \n Kalau anak batuk pilek sudah sembuh kemudian selang 1 minggu batuk lagi disertai demam, apakah perlu minum antibiotik lagi ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Mayoritas batuk pilek pada anak disebabkan oleh virus. Pemberian antibiotik dipertimbangkan untuk beberapa kondisi, antara lain: terjadinya infeksi sekunder bakteri seperti infeksi telinga, sinusitis dan radang paru (pneumonia) atau masa sakit yang sudah berlangsung lebih dari 10 hari tanpa perbaikan. \n\n Gejala batuk dan demam yang muncul kembali setelah batuk pilek sebelumnya bisa merupakan episode sakit yang baru atau masih dalam satu episode dengan batuk pilek sebelumnya. Pemeriksaan oleh dokter akan membantu sebagai dasar pemberian obat yang tepat. \n\n \n\n \n Bagaimana posisi tidur yang tepat saat anak mengalami batuk berdahak ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Saat batuk pilek, posisi elevasi kepala lebih tinggi akan membantu anak lebih mudah bernafas saat tidur, mengurangi batuk dan mengurangi gejala hidung tersumbat. Atur posisi tidur dengan bantal yang lebih tinggi atau dengan menambahkan satu bantal. \n\n \n\n \n Kalau anak bapil tapi sudah waktunya vaksin, baiknya vaksin ditunda dulu atau gimana ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Anak yang sakit ringan masih diperbolehkan mendapat imunisasi karena sakit ringan yang dialami anak tidak akan memengaruhi respons tubuh terhadap imunisasi. Kecuali bila bayi sangat rewel, imunisasi dapat ditunda 1-2 minggu kemudian. \n\n \n\n \n Kapan boleh PCR ketika anak bapil ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Dengan memendeknya masa inkubasi virus Covid varian yang baru, test PCR bisa dilakukan segera setelah muncul gejala. \n\n \n\n \n Bayi dengan Riwayat lahir gagal nafas karena pneumonia, kemudian terkena bapil, apakah berbahaya ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Tanda bahaya (danger sign) yang perlu diperhatikan pada bayi/anak dengan batuk pilek antara lain tanda nafas cepat, kesulitan bernafas atau sesak nafas, anak tampak pucat dan lemah atau tidak mau menyusu pada bayi. \n\n \n\n \n Mengapa anak dengan jantung bawaan seperti ASD 2, stenosis pulmonary lebih sering bapil ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Jantung dan paru adalah dua organ yang saling berkaitan. Jantung memompa darah ke paru-paru untuk oksigenasi, kemudian pembuluh darah membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Jika kemampuan jantung terganggu, maka akan menyebabkan kongesti atau bendungan pada paru sehingga paru akan menjadi lebih rentan dan lebih mudah terjadi batuk pilek. \n\n \n\n \n Ketika anak batuk berdahak tapi belum bisa mengeluarkan lendir, dahaknya keluar lewat mana ? \n \n\n Jawabannya : \n\n Mekanisme mengeluarkan lendir (mukus) di saluran pernapasan pada anak melalui menelan atau muntah pada bayi kecil. \n\n \n\n Demikian penjelasan yang dapat disampaikan mengenai kondisi seperti yang sudah disebutkan terkait Q&A batuk pilek pada anak. Apabila mengalami keluhan, sebaiknya si kecil segera periksakan ke Dokter Spesialis Anak RSU Hermina Solo ya. Untuk jadwal dapat dicek melalui website kami atau menghubungi 0821-3552-2454. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciruas<\/a><\/li>
- 15 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Bahaya Cacar monyet<\/a><\/h3>
Menurut World Health Organization (WHO), gejala monkeypox ini mulai timbul 14–21 hari sejak kali pertama terinfeksi virus. Gejalanya bisa berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), sakit punggung, mialgia (nyeri otot), dan asthenia (kekurangan energi). \n\n Selain itu, cacar monyet ini juga bisa menimbulkan ruam kulit mulai di wajah dan kemudian menyebar di tempat lain di tubuh. Dalam beberapa kasus, demam dan mual (gejala awal monkeypox), dan muncul bintil-bintil pada kulit bisa terjadi setelah 4–7 hari. \n\n Menurut para ahli, pengobatan untuk monkeypox ini sama dengan cacar, begitu juga dengan pencegahannya, yaitu dengan menggunakan vaksin cacar. Pasalnya, virus monkeypox ini berkerabat dekat dengan virus cacar air. \n\n Tentang Cacar Monyet \n\n Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi. \n\n Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox. Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya seperti : Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone. \n\n Penularan Cacar Monyet \n\n Virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus. Virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin. Virus cacar monyet dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi. Virus juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi atau dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen. \n\n Cacar monyet ditularkan pula dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan Ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan. \n\n Berbagai spesies hewan telah diidentifikasi rentan terinfeksi virus cacar monyet. Masih ada ketidakpastian tentang sejarah alami virus ini. Begitu pula sampai sekarang belum diketahui reservoir spesifiknya dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Walaupun memiliki nama cacar monyet, namun monyet bukanlah reservoir utama. \n\n Gejala dan Tanda Cacar Monyet \n\n Pada manusia, gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak. Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari. \n\n Gejala dan tanda cacar monyet : \n\n \n \n Sakit kepala \n \n \n Demam akut >38,5oC \n \n \n Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening) \n \n \n Nyeri otot/Myalgia \n \n \n Sakit punggung \n \n \n Asthenia (kelemahan tubuh) \n \n \n Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh) \n \n \n\n Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh. \n\n Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 minggu. Di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi penyakit tersebut. \n\n Pencegahan Cacar Monyet \n\n Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet, yang meliputi : \n\n \n \n Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi). \n \n \n Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit. \n \n \n Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi. \n \n \n Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi. \n \n \n Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi \n \n \n Memasak daging dengan benar dan matang. \n \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciruas<\/a><\/li>
- 14 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Cara Mengatasi Haid yang Tidak Lancar<\/a><\/h3>
Menstruasi adalah proses di mana luruhnya dinding rahim disertai dengan keluarnya darah dari vagina. Siklus menstruasi biasanya berlangsung 28-35 hari, sedangkan menstruasi itu sendiri biasanya berlangsung 2-7 hari. Namun, siklus menstruasi setiap wanita berbeda dan bisa lebih pendek atau bahkan lebih lama. Menstruasi yang tidak teratur seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian wanita. Kondisi ini dapat berupa siklus menstruasi yang memanjang atau memendek, atau bahkan tidak ada menstruasi sama sekali. Ada banyak alasan untuk ini dan mungkin memerlukan perhatian medis. \n\n \n\n Tipe Menstruasi Tidak Lancar \n\n \n Jika siklus terjadi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari, dikatakan haid tidak teratur atau tidak teratur. Selain itu, jika lamanya haid berubah setiap bulannya, maka tergolong haid tidak teratur. \n Volume darah yang berbeda, terkadang lebih dan terkadang lebih sedikit, yang juga merupakan siklus dari menstruasi yang tidak teratur. \n Biasanya menstruasi yang tidak teratur terjadi pada tahun pertama setelah seorang wanita memasuki masa pubertas. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh hormon yang tidak seimbang. \n \n\n Namun, jika haid tidak teratur masih ada setelah satu tahun, kondisi ini dapat dianggap sebagai menstruasi tidak normal, yang dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: \n\n \n Polymenorrhea, yaitu siklus menstruasi yang berlangsung kurang dari 21 hari \n Oligomenorea, siklus menstruasi lebih lama atau tidak haid lebih dari 35 hari, tetapi kurang dari 90 hari \n Amenorrhea, yaitu tidak adanya menstruasi selama 3 bulan berturut-turut \n Dismenore, yaitu sakit perut yang parah atau kram saat menstruasi \n Pendarahan rahim yang tidak normal, yaitu suatu kondisi yang meliputi perdarahan menstruasi yang banyak, perdarahan menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari, atau perdarahan dan bercak selama dua periode menstruasi. \n \n\n \n\n Penyebab Menstruasi Tidak Lancar \n\n Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur atau tidak lancar, antara lain: \n\n 1. Menopause \n\n Secara umum, ketika menopause semakin dekat, menstruasi mungkin tidak lancar. Hal ini karena produksi estrogen dan progesteron dalam tubuh menjadi tidak teratur. \n\n 2. Kehamilan \n\n Kehamilan biasanya ditandai dengan berhentinya menstruasi. Jika Anda mengalami kondisi ini, coba konsultasikan ke dokter untuk mengetahui apakah Anda hamil. Dokter biasanya merekomendasikan tes kehamilan dan USG. \n\n 3. Kontrasepsi \n\n Penggunaan alat kontrasepsi, seperti IUD (spiral) atau pil KB, memang menyebabkan perubahan siklus menstruasi. IUD dapat menyebabkan lebih banyak pendarahan atau sakit perut saat menstruasi daripada biasanya. Pada saat yang sama, penggunaan pil KB dapat menyebabkan sedikit darah menstruasi yang keluar, terutama pada tahap awal penggunaan, bahkan hingga 6 bulan tanpa menstruasi. \n\n 4. Gaya Hidup \n\n Menstruasi yang tidak teratur dapat disebabkan oleh olahraga yang berlebihan, penurunan berat badan yang cepat, atau kelebihan berat badan (obesitas). Tidak hanya berat badan yang berubah, stres juga mempengaruhi siklus menstruasi Anda. \n\n 5. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) \n\n Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah ketidakseimbangan hormon yang terjadi pada wanita. Wanita dengan PCOS mungkin mengalami periode menstruasi yang sangat jarang atau berkepanjangan. Kelainan juga terjadi pada saat ovulasi sehingga menyebabkan wanita penderita PCOS tidak mengalami menstruasi atau haid, tetapi darah yang keluar hanya sedikit. \n\n 6. Masalah tiroid \n\n Kelenjar tiroid terletak di leher dan fungsinya untuk menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Jika ada masalah dengan tiroid, menstruasi juga akan terpengaruh. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda untuk tes darah untuk mengetahui tingkat hormon tiroid dalam darah Anda. Selain itu, haid yang tidak teratur juga bisa disebabkan oleh gangguan pola makan, konsumsi obat tertentu, tingginya kadar prolaktin dalam darah, dan diabetes yang tidak terkontrol. \n\n \n\n Cara Mengatasi Menstruasi Tidak Lancar \n\n Saat menghadapi menstruasi yang tidak teratur, penting untuk memahami faktor-faktor penyebabnya. Oleh karena itu, jika Anda mengalami menstruasi yang tidak teratur, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat. Ada beberapa cara mengatasi haid tidak teratur berdasarkan penyebabnya, antara lain: \n\n \n Ubah gaya hidup Anda agar lebih sehat dan kelola stres dengan baik \n Ganti pil kontrasepsi yang digunakan, jika menstruasi masih belum lancar setelah 3 bulan pemakaian \n Mengobati penyakit tiroid atau sindrom ovarium polikistik \n Jika Anda berada di bawah tekanan yang mengarah pada penurunan berat badan yang cepat, silakan mencari konseling \n Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin \n Jika Anda mengalami menstruasi lebih dari 7 hari, atau jika Anda mengalami pendarahan dan merasa nyeri hebat saat menstruasi, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan lakukan pengobatan yang tepat. \n \n\n \n\n Siklus Menstruasi yang Perlu Diwaspadai \n\n Sebenarnya penting untuk setiap wanita mencatat siklus menstruasi secara rutin. Tujuannya jelas, untuk mengetahui pola menstruasi yang normal. Sebab, ada beberapa siklus menstruasi tertentu perlu diwaspadai. Misalnya: \n\n \n Darah haid lebih banyak dari biasanya, sehingga kamu harus sering mengganti pembalut \n Haid berubah menjadi tidak teratur setelah sekian lama teratur \n Mengalami nyeri perut bawah selama haid \n Perdarahan haid lebih dari tujuh hari \n Siklus haid kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari \n Terjadi perdarahan di antara dua siklus haid \n Tidak haid selama lebih dari tiga bulan meskipun tidak sedang hamil \n \n\n \n\n Apabila Sahabat mengalami mentsruasi tidak lancar yang berkepanjangan ada baiknya untuk memeriksakan ke dokter spesialis kandungan. Agar bisa di tangani dengan cepat dan tepat. Rumah Sakit Hermina siap melayani. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 13 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Penanganan Luka Kaki Pada Penderita Diabetes<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina luka pada penderita diabetes bis berakibat fatal jika tidak ditangani dengan benar dan tepat. Luka yang terjadi pada penderita diabetes melitus dinamakan Ulkus Diabetik. Hal ini diakibatkan kontrol gula darah yang buruk serta kelainan saraf, kelainan pembuluh darah (vaskular) atau kombinasi keduanya. \n\n Ulkus diabetik dapat menyebabkan gangguan dan juga kerusakan pada kaki yait: \n\n \n Gangguan pembuluh darah \n \n\n Gangguan pembuluh darah besar disebut makroangiopati \n\n Gangguan pembuluh darah kecil disebut mikroangiopati \n\n \n Gangguan sensorik \n \n\n Kaki mata rasa jika terjadi luka atau benturan \n\n \n Gangguan motorik pada otot kaki \n \n\n Kaki menjadi tidak sempurna dan tidak seimbang \n\n Titik tumpu kaki menjadi terganggu sehingga mudah terluka \n\n \n Kerusakan saraf otonom \n \n\n Menyebabkan kaki menjadi kering sehingga pecah – pecah dan mudah mengalami infeksi \n\n Bentuk – bentuk gangguan kaki diabetik : \n\n \n Infeksi jamur \n \n\n Infeksi jamur pada kulit kaki penderita diabetes biasanya disebabkan oleh Candida albicans. Jamur ini dapat menyerang bagian kulit yang lembap, kurang sirkulasi udara, dan tidak terkena sinar matahari. \n\n Gangguan kaki pada penderita diabetes yang mengalami infeksi jamur menyebabkan gatal dan bercak merah di permukaan kaki. \n\n Kondisi ini selanjutnya mengarah pada terbentuknya ulkus diabetik. Infeksi jamur yang umum terjadi adalah athlete’s foot atau dikenal dengan kutu air. \n\n 2. Borok \n\n Borok adalah bentuk luka terbuka pada kaki akibat kaki diabetik. Kondisi ini akan butuh waktu yang sangat lama sampai akhirnya luka tertutup kembali. \n\n Borok bisa menjadi gerbang bagi kuman dari luar yang kemudian menginfeksi kaki apabila tidak ditangani sedini mungkin. \n\n Saat infeksi terjadi, borok bisa bertambah parah dan menjadi ulkus diabetik yang ditandai dengan keluarnya cairan dan bau tak sedap dari kaki. \n\n 3. Hammertoes \n\n Hammertoes adalah masalah yang menyebabkan jari-jemari kaki tampak menekuk ke bawah. \n\n Kondisi ini terjadi karena otot yang melemah dan tendon (jaringan yang menghubungkan otot ke tulang) menjadi lebih pendek. \n\n Hal serupa juga dapat terjadi pada ibu jari kaki yang melengkung ke arah jari kaki kedua. Kondisi ini disebut dengan bunion. \n\n Gangguan kaki diabetik ini menyebabkan penderita diabetes dapat mengalami kesulitan berjalan dan menimbulkan rasa sakit. \n\n 4. Kulit kering dan pecah-pecah \n\n Kondisi neuropati diabetik dapat membuat kulit di bagian kaki menjadi kering. Gangguan ini juga menjadi salah satu gejala diabetes yang umum dialami. \n\n Sekilas mungkin tidak berbahaya, tetapi kulit yang kering dapat mengakibatkan retakan yang mungkin menjadi luka diabetes dan selanjutnya menyebabkan ulkus diabetik yang sulit sembuh. \n\n 5. Lenting \n\n Selain kapalan, masalah kaki diabetik yang umum dialami oleh penderita diabetes adalah lenting. Gangguan pada kaki ini disebabkan oleh gesekan terus-menerus pada permukaan alas kaki. \n\n Lenting berbentuk seperti gelembung yang berisi cairan. Pada penderita diabetes, biasanya lenting akan berukuran lebih besar di permukaan kaki. \n\n Anda tidak disarankan untuk memecahkan lenting karena ini bisa menimbulkan luka pada kaki yang berisiko terinfeksi dan membentuk ulkus diabetik. \n\n 6. Kapalan \n\n Kapalan atau callous adalah bentuk gangguan kaki diabetik yang menimbulkan penumpukan kulit sehingga akhirnya mengeras. Gangguan ini biasanya muncul di sekitar tumit atau telapak kaki. \n\n Proses penumpukan kulit akan lebih cepat terjadi terjadi pada individu yang mengalami diabetes sehingga terbentuk kapalan. \n\n Kapalan pada penderita diabetes biasanya dipicu oleh alas kaki yang tidak cocok dengan bentuk kaki yang berubah karena hammertoes. \n\n Lakukan pemeriksaan ke dokter apabila kami memiliki keluhan seperti berikut : \n\n \n Kesemutan \n Mati rasa \n Kaki terasa dingin \n Kuku kaki kusam \n Sering bengkak \n Jari kaki berubah menjadi kehitaman \n \n\n Tips penanganan luka kaki pada penderita diabetes adalah sebagai berikut : \n\n \n Pasien harus sering periksa mandiri dan membersihkan kaki secara teratur \n Mengoleskan pelembab atau lotion pada kaki yang kering \n Meraba kaki secara berkala untuk mengetahui sensasi atau indra peraba terhadap luka \n Yang terpenting adalah merawat sebelum terjadi luka \n \n\n Ulkus kaki diabetik harus cepat ditangani karena dapat menyebabkan infeksi dan gangguan aliran darah. Untuk mencegah terjadinya luka kaki pada pasien diabetes, sebaiknya rutin kontrol gula darah dan selalu memakai alas kaki yang tepat agar menghindari luka kaki. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 13 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 14 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 15 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 15 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 16 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 16 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 19 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 19 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 20 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 20 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 20 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 20 September 2022<\/li><\/ul><\/div>