- Hermina OPI Jakabaring<\/a><\/li>
- 27 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mencegah Osteoporosis: Langkah Sederhana Untuk Tulang yang Sehat dan Kuat<\/a><\/h3>
Osteoporosis adalah kondisi kesehatan di mana kepadatan dan kualitas tulang menurun. Tulang yang sehat memiliki kepadatan dan kekuatan yang cukup untuk menopang berat tubuh dan menahan tekanan. Namun, pada osteoporosis, tulang menjadi rapuh dan rentan terhadap patah. \n\n Proses normal tubuh melibatkan pembentukan tulang baru dan penghancuran tulang lama. Pada osteoporosis, keseimbangan antara pembentukan tulang baru dan penghancuran tulang lama terganggu, sehingga tulang kehilangan kepadatan dan kekuatannya. Tulang yang paling rentan terhadap osteoporosis adalah tulang panggul, tulang belakang, dan tulang pergelangan tangan. \n\n Meskipun faktor genetik memainkan peran penting dalam risiko osteoporosis, ada banyak langkah yang dapat diambil untuk mencegah atau mengurangi risikonya. Artikel ini akan membahas beberapa langkah praktis yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. \n\n 1. Asupan Kalsium yang Cukup: \n\n Kalsium adalah blok bangunan utama tulang. Pastikan asupan kalsium harian yang cukup dengan mengonsumsi produk susu rendah lemak, sayuran berdaun hijau, dan makanan kaya kalsium lainnya. \n\n 2. Vitamin D: \n\n Vitamin D memainkan peran kunci dalam penyerapan kalsium. Dapatkan cukup sinar matahari, atau pertimbangkan suplemen vitamin D jika tinggal di daerah dengan sinar matahari yang kurang. \n\n 3. Aktivitas Fisik Teratur: \n\n Latihan beban dan aktivitas fisik membantu membangun dan mempertahankan kepadatan tulang. Aktivitas aerobik, seperti berjalan kaki atau berenang, juga bermanfaat untuk kesehatan tulang secara keseluruhan. \n\n 4. Hindari Rokok dan Konsumsi Alkohol Berlebihan: \n\n Rokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis. Berhenti merokok dan minum alkohol dengan bijak adalah langkah penting. \n\n 5. Pertimbangkan Hormon Pengganti: \n\n Wanita setelah menopause memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis. Pembicarakan dengan dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan hormon pengganti untuk melindungi kesehatan tulang. \n\n 6. Pantau Kesehatan Tulang dengan Densitometri: \n\n Densitometri tulang adalah tes yang dapat membantu mengidentifikasi risiko osteoporosis. Pertimbangkan untuk melakukan tes ini, terutama jika ada riwayat keluarga atau faktor risiko lainnya. \n\n 7. Konsumsi Makanan yang Kaya Nutrisi: \n\n Makanan yang kaya nutrisi, termasuk buah-buahan, sayuran, dan protein berkualitas tinggi, dapat mendukung kesehatan tulang dan menyediakan nutrisi penting. \n \n8. Perhatikan Kesehatan Umum: \n\n Penyakit tertentu, seperti rheumatoid arthritis atau penyakit celiac, dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Kelola kondisi kesehatan umum dengan baik bersama dengan dokter. \n \n9. Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan: \n\n Jika memiliki faktor risiko tertentu atau pertanyaan mengenai kesehatan tulang, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan. Mereka dapat memberikan panduan spesifik sesuai kebutuhan individual. \n\n Mencegah osteoporosis melibatkan kombinasi pola hidup sehat, asupan nutrisi yang baik, dan perhatian kesehatan umum. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat membangun dan memelihara tulang yang kuat sepanjang hidup. Tetaplah aktif, makanlah seimbang, dan konsultasikan dengan dokter untuk strategi pencegahan yang sesuai. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bogor<\/a><\/li>
- 03 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kifosis: Kelainan Tulang Belakang yang Beresiko Menyerang Lansia<\/a><\/h3>
Berbicara mengenai penyakit yang beresiko dan dapat menyerang lansia, ada banyak jenisnya. Salah satunya yaitu kelainan tulang belakang yang umumnya disebut sebagai Kifosis. Walaupun beresiko menyerang lansia namun tidak berarti tidak dapat menyerang anak muda. Dalam artikel ini akan dijelaskan terkait pengertian, penyebab serta treatment atau penanganan yang tepat pada penderita Kifosis. \n\n Pengertian Kifosis, Kelainan Tulang Belakang yang Membungkuk \n\n Apabila seseorang mengalami kelainan tulang belakang dikarenakanan tulang terlalu membungkuk kedepan, maka dapat dikatakan sebagai kelainan tulang belakang atau kifosis. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, namun umumnya lebih beresiko menyerang orang yang sudah lanjut usia khususnya memasuki usia 40 tahun. \n\n Menurut jurnal dari National Library of Medicine Amerika Serikat, dijelaskan bahwa usia diatas 40 tahun sudut kifosis lebih cepat meningkat dan lebih signifikan pada penderita wanita dibandingkan pria. Sedangkan untuk sudut bungkuknya beragam dan beberapa pasien dapat mencapai lebih dari 52 derajat. Dengan sudut ini tentu akan menekan tubuh dan menyebabkan penderitanya bungkuk. \n\n \n\n Penyebab Kifosis Berdasarkan Tipe/Jenisnya \n\n Jika dilihat berdasarkan penyebabnya, terbagi menjadi 3 penyebab. Diantaranya yaitu: \n\n \n Scheuermann’s Kyphosis : Penyebab pertama terjadi dimana kelainan tulang belakang terjadi pada masa pertumbuhan anak atau sebelum memasuki fase pubertas. Kifosis ini akan memburuk seiring berkembangnya anak. Jika penderita mengalami kifosis tipe ini, maka terasa nyeri pada punggung dan dapat memburuk saat aktivitas. \n Congenital Kyphosis : Penyebab kedua terjadi jika seorang penderita kelainan tulang belakang telah menderita kifosis sejak dalam kandungan. Kondisinya akan memburuk seiring tumbuh dan berkembangnya anggota tubuh secara keseluruhan. \n Postural Kyphosis : Penyebab ketiga yang paling umum dialami ditengah masyarakat. Dimana kifosis terjadi akibat kesalahan postur duduk dan beraktivitas. Kifosis yang disebabkan oleh postural tidak menimbulkan nyeri serta tidak berdampak besar bagi kegiatan sehari-hari. \n \n\n Sedangkan jika penyebab kifosis diluar dari tipe dan jenis diatas bisa disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya saja: \n\n \n Osteoporosis \n Fraktur \n disk generation \n other causes atau penyebab lain \n \n\n \n\n Treatment atau Penanganan Kifosis \n\n Berdasarkan penanganan atau pengobatan kifosis, ada beberapa cara yang dapat disarankan bagi penderita. Diantaranya yaitu: \n\n \n Obat-obatan \n Fisioterapi, khususnya bagi yang menderita kifosis ringan \n Penyangga punggung atau braces, khususnya bagi pasien anak dan digunakan setiap hari kecuali saat mandi. \n Operasi tulang belakang khususnya bagi pasien Scheuermann’s Kyphosis dan Congenital Kyphosis yang dapat membungkukan tubuh pasien hingga lebih dari 50 derajat dan menimbulkan rasa nyeri serta tidak nyaman. \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bogor<\/a><\/li>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Cedera ACL; Menakutkan Bagi Para Atlet - Berbahaya Kah?<\/a><\/h3>
Cedera ACL menghantui banyak atlet. Tidak pandang bulu, dari pemain amatir hingga atlet-atlet profesional banyak yang mengalami cedera ini. Cedera ini sendiri bisa menyebabkan penurunan performance dan tidak jarang keluhan ini menyebabkan pemain pensiun dini dari profesinya. seperti yang pernah terjadi pada pesepak bola profesional Virgil Van Dijk, Radamel falcao dan banyak pemain lainnya. Apa itu ACL dan mengapa menghantui para pemain serta bagaimana mengatasinya? \n\n \n\n \n\n \n\n Ligamen anterior crusiatum atau lebih sering dikenal ACL merupakan salah satu jaringan ikat yang membentuk konfigurasi silang pada bagian tengah lutut, menghubungkan tulang paha ke bagian atas tulang kering dan merupakan struktur penting yang mempertahankan stabilitas sendi lutut.Selama aktifitas \n\n \n\n Cedera ini sering terjadi dikarenakan beban yang berlebihan pada lutut: \n\n \n \n Gerakan deselerasi (berhenti), dan pergantian arah secara tiba-tiba. \n \n \n Gerakan pivot/ memutar saat kaki menumpu beban ke lantai \n \n \n Mendarat setelah lompat dengan posisi yang tidak benar atau salah \n \n \n Benturan langsung ke lutut \n \n \n\n \n\n Ada beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya cedera pada ligamen ini. \n\n \n \n Jenis kelamin, pada perempuan resiko terjadinya cedera ACL lebih tinggi daripada laki-laki. hal ini berkaitan dengan kekuatan otot, perbedaan anatomi dan hormonal \n \n \n Kurang pemanasan dan/ atau pendinginan \n \n \n Menggunakan alas kaki yang tidak pas saat beraktifitas \n \n \n Melakukan olahraga tertentu seperti basket, sepak bola, senam dan ski \n \n \n\n \n\n Gejala dan tanda cedera ACL biasanya meliputi \n\n \n\n \n \n Bunyi / sensasi “pop” pada lutut \n \n \n Nyeri hebat, tidak mampu melanjutkan aktivitas \n \n \n Bengkak tiba-tiba \n \n \n Lingkup gerak sendi terbatas \n \n \n Sensasi lutut terasa “bergeser” \n \n \n\n \n\n Jika Sahabat Hermina mengalami cedera lutut yang menyebabkan timbulnya gejala cedera ACL, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter atau ke fasilitas kesehatan terdekat. Menentukan tingkat keparahan cedera dan menerima perawatan yang sesuai adalah penting, oleh karena itu, diagnosis yang cepat dan akurat sangat diperlukan. \n\n Jika Sahabat hanya mengalami cedera ACL yang ringan, kemungkinan dokter akan menyarankan untuk melakukan perawatan R-I-C-E di rumah sebagai pertolongan pertama, yaitu rest (beristirahat dan batasi tekanan pada lutut), ice (mengkompres lutut dengan es), compression (membalut lutut dengan kain elastis) dan elevation (mengangkat lutut lebih tinggi dari posisi jantung). \n\n Terapi rehabilitasi juga bisa dilakukan untuk mengatasi cedera ACL. Terapis fisik akan mengajari kamu beberapa gerakan latihan yang bisa dilakukan, baik dengan pengawasan atau di rumah. Namun tetapi, bila cedera ACL tidak kunjung sembuh dan bertambah parah atau ada lebih dari satu ligamen yang terluka, tindakan operasi perlu dilakukan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 11 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada, Kenali Gejala Kanker Tulang !<\/a><\/h3>
Halo Sahabat Hermina, salah satu jenis kanker yang tergolong berbahaya namun jarang terdeteksi dini adalah kanker tulang. Kanker tulang yang memiliki gejala umum seperti nyeri pada tulang dan persendian seringkali membuat penderitanya salah mengartikan penyakit tersebut. Nyeri tulang pada anak-anak dan remaja sering dianggap sebagai efek samping dari pertumbuhan tulang. Namun, pada orang dewasa, nyeri tulang sering disalahartikan sebagai gejala osteoarthritis. \n\n Kanker tulang terbagi menjadi dua area yaitu kanker tulang primer dan sekunder. Disebut kanker tulang primer bila kanker terjadi dan berkembang langsung di tulang. Kanker tulang sekunder, di sisi lain, adalah kanker dari bagian tubuh lain yang telah menyebar ke tulang. Penyakit ini dapat menyerang tulang manapun di tubuh, namun sebagian besar terjadi pada tulang kaki dan lengan. \n\n \n\n Gejala Kanker Tulang \n\n Berikut ini adalah tiga tanda dan gejala utama kanker tulang, yaitu: \n\n \n Nyeri. Seseorang dengan kanker tulang merasakan nyeri di area tulang yang terkena dan nyeri bertambah dengan gerakan. Nyeri biasanya dirasakan terus menerus pada malam hari. \n Pembengkakan. Area di sekitar tulang yang rusak akan mengalami pembengkakan dan kemerahan. Saat tulang membengkak di dekat sendi, gerakan menjadi sulit dan terbatas. \n Tulang rapuh. Kanker tulang menyebabkan tulang melemah atau menjadi rapuh. Meski sulit, jatuh kecil atau bahkan cedera ringan bisa mematahkan tulang. \n \n\n Ada juga beberapa gejala lain seperti mati rasa dan kesemutan saat kanker tulang belakang menekan saraf, terbentuk benjolan di tulang, tubuh terasa lelah, berat badan turun, demam di atas 38°C dan berkeringat. terutama pada malam hari. \n\n \n\n Penyebab Kanker Tulang \n\n Para ahli tidak yakin apa yang menyebabkan kanker tulang. Namun, mereka menemukan hubungan antara kanker tulang dan faktor lainnya. Berikut adalah beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker tulang: \n\n \n Genetika \n \n\n Para ilmuwan telah mempelajari bagaimana perubahan tertentu terjadi pada DNA. Genetika bisa menjadi penyebab kanker tulang. Gen yang biasanya membantu sel tumbuh, membelah, atau tetap hidup terkadang bisa berubah menjadi "racun". Artinya, jika seseorang memiliki DNA tertentu, itu ditakdirkan untuk kanker. \n\n \n Pengaruh radioterapi \n \n\n Beberapa orang menggunakan terapi radiasi untuk mengobati jenis kanker tertentu. Sayangnya, ada efek samping yang dirasakan, termasuk kanker yang menyebar ke tulang. Pengenalan National Health Service, jika Anda memiliki riwayat terapi radiasi, Anda memiliki risiko tinggi terkena kanker tulang. \n\n \n Penyakit Paget \n \n\n Penyakit Paget disebabkan oleh infeksi virus, yang gejalanya menjadi jelas secara perlahan. Infeksi virus ini termasuk masalah pernapasan dan campak. Diketahui bahwa mereka yang mengalami kondisi ini bisa terkena kanker pada tulang. Meski jarang, namun tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk mengalaminya. \n\n \n Sindrom Li-Fraumen \n \n\n Dikenal karena genetikanya yang langka, ini adalah Sindrom Li-Fraumen. Seseorang dengan kondisi ini memiliki genetika yang salah. Pada kasus tertentu, dapat memicu pertumbuhan sel kanker pada tulang di berbagai area tubuh. \n\n \n Keturunan keluarga \n \n\n Beberapa kanker tulang terjadi karena penyakit ini diturunkan dalam keluarga. Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalaminya, maka besar kemungkinan kita akan terkena juga. Biasanya nanti dokter akan melakukan pemeriksaan untuk melihat seberapa serius penyakit kanker tersebut. \n\n \n\n Pada orang dewasa, gejala nyeri tulang terkadang dianggap sebagai radang sendi. Pada anak-anak dan remaja, terkadang dianggap sebagai efek samping dari pertumbuhan tulang. Sebaiknya segera konsultasi dengan Dokter jika Sahabat Hermina terus mengalami nyeri tulang atau jika nyeri semakin parah. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bogor<\/a><\/li>
- 24 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Nyeri Sendi Lutut? Yuk Kenali Total Knee Replacement (TKR)<\/a><\/h3>
Total Knee Replacement (TKR) atau disebut juga dengan Total Knee Arthoplasty merupakan prosedur tindakan untuk mengganti permukaan sendi lutut yang mengalami peradangan dengan sendi baru (sendi lutut buatan Prostetik). Pada TKR, ujung tulang femur akan dibuang dan akan diganti dengan metal shell dan ujung dari tibia akan digantikan dengan metal stem diantara keduannya dihubungan dengan plastik yang berguna sebagai peredam gerakan. \n\n Prosedur pergantian lutut total adalah solusi efektif untuk prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengganti sendi lutut. Prosedur ini dilakukan karena adanya peradangan di sendi sehingga kaki terasa kaku dan sakit jika digerakkan. \n\n Banyak hal yang mempengaruhi rasa nyeri di lutut, nyeri bisa terjadi karena cedera, selain cedera faktor pertambahan usia juga meningkatkan risiko memunculkan penyakit tersebut. Degenerasi lutut tersebut diperberat oleh kondisi lutut yang mengalami trauma yang tidak segera ditangani. \n\n \n\n Penyebab Nyeri Lutut \n\n \n Osteoartritis menjadi penyebab nyeri lutut, hal ini tulang rawan bergesekan sehingga menyebabkan menipisnya tulang rawan, lutut menjadi kaku dan kelainan bentuk. karena faktor usia. Ostroartritis biasanya terjadi pada pasien di usia 50 tahun ke atas, tetapi dapat juga terjadi kepada pasien yang lebih muda. \n Rheumatoid Arthritis. Penyakit autoimun juga dapat menyebabkan peradangan pada lapisan sendi lutut (sinovitis) sehingga menyebabkan kerusakan sendi. Hal ini dapat mempengaruhi banyak sendi. \n Post-Traumatic Arthritis dapat terjadi setelah cedera tulang rawan atau patah. \n \n\n \n\n Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Melakukan Tindakan Operasi Penggantian Lutut? \n\n \n Saat nyeri atau kaku pada lutut yang mulai mengganggu aktivitas harian seperti, saat berjalan, menaiki tangga, duduk maupun jongkok. \n Adanya radang pada sendi di lutut yang tidak kunjung sembuh meski sudah mengonsumsi obat. \n Nyeri lutut dengan intensitas sedang, tetapi berlanjut walaupun sedang tidak melakukan aktivitas, seperti saat sedang tidur hingga nyeri hebat. \n \n\n Oleh karena itu, untuk menangani gangguan tulang, Sahabat Hermina perlu tindakan yang cepat tepat dalam penangan lebih baik segera konsultasikan kepada dokter spesialis ortopedi. dan pentingnya kita menjaga kesehatan sendi dengan hindari duduk terlalu lama, menjaga berat badan, dan konsumsi makanan bergizi serta olahraga secara teratur. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciruas<\/a><\/li>
- 27 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Patah tulang dan cara mengobatinya<\/a><\/h3>
Pengertian \n\n Patah tulang adalah cedera yang dapat terjadi pada seseorang ketika tulang di dalam tubuhnya patah atau retak. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, termasuk trauma fisik, osteoporosis, atau kondisi medis lainnya. \n\n \n\n Jenis Patah Tulang \n\n Ada beberapa tingkat kerusakan yang dapat terjadi pada tulang yang patah, termasuk patah tulang tertutup dan patah tulang terbuka. Patah tulang tertutup adalah ketika tulang patah tetapi kulit di atasnya tidak terluka. Patah tulang terbuka adalah ketika tulang yg patah kontak langsung dengan udara luar melalui kulit yg terbuka \n\n \n\n Gejala \n\n Gejala patah tulang biasanya termasuk nyeri, pembengkakan, dan kesulitan untuk bergerak. Jika Anda mencurigai bahwa Anda atau seseorang lain telah patah tulang, segera pergi ke dokter atau ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. \n\n \n\n Cara Perawatan \n\n Perawatan patah tulang dapat meliputi immobilisasi, seperti menggunakan gips atau perangkat lain untuk menjaga tulang tetap dalam posisi yang benar selama proses penyembuhan. Fisioterapi juga dapat digunakan untuk membantu pasien untuk kembali ke aktivitas sehari-hari mereka secepat mungkin. \n\n Dalam beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan untuk menstabilkan tulang atau untuk memperbaiki kerusakan yang lebih serius. \n\n \n\n Cara Pencegahan \n\n Mencegah patah tulang adalah dengan menjaga kesehatan tulang dengan cara mengonsumsi makanan yang kaya kalsium dan vitamin D, melakukan olahraga secara teratur, dan menghindari merokok atau mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar. \n\n Patah tulang merupakan cedera serius yang dapat menyebabkan kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari. Namun dengan perawatan yang tepat dan pencegahan yang baik, pasien dapat pulih dan kembali ke aktivitas normal mereka. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Periuk Tangerang<\/a><\/li>
- 20 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Pengapuran Sendi Lutut dan Pencegahannya<\/a><\/h3>
Pengapuran Sendi (Osteoarthritis), Apakah itu? \n\n Penyakit pengapuran pada sendi sering dialami oleh mereka dengan usia di atas 50 tahun. Istilah pengapuran sendi sering salah diartikan oleh pasien atau masyarakat awam sehingga penyakit ini dihubungkan dengan zat kapur berlebihan di dalam badan. Beberapa pasien juga mengira penyakit ini akibat kebanyakan kalsium yang dikonsumsinya, padahal hal tersebut tidak berhubungan. \n\n Dalam dunia kedokteran penyakit ini dikenal sebagai osteoarthritis, karena mekanisme terjadinya penyakit ini tidak saja akibat adanya degenerasi pada tulang disekitar sendi tetapi juga melibatkan banyak faktor yang lain. \n\n Hal terpenting yang perlu diketahui tentang osteoarthritis adalah penyakit ini tidak bisa sembuh. Meski demikian, ada sejumlah tindakan yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala, mencegah perburukan, dan membantu penderitanya agar bisa beraktivitas kembali secara mandiri. \n\n Pasien dengan penyakit Osteoarthritis lutut jika mendapatkan tata laksana yang tepat pada umumnya dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik dengan bantuan Fisioterapi , kebiasaan yang baik, olah raga yang sesuai, istirahat yang cukup. Pada keadaan dimana kerusakan sendi yang terjadi sudah cukup berat, operasi penggantian sendi lutut dapat menjadi pilihan agar dapat mengilangkan rasa nyeri, memperbaiki mobilitas penderita, serta kualitas hidup yang lebih baik. \n\n Penyebab dan Faktor Risiko Osteoarthritis \n\n Osteoarthritis disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan dan sendi. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan yang merupakan lapisan pelindung tulang mulai tergerus atau degenerasi . Akibatnya, terjadi gesekan antartulang yang membuatnya lebih rentan mengalami kerusakan dan pada ahirnya dapat menyebabkan peradangan pada sendi. \n\n Pertambahan usia adalah salah satu faktor utama terjadinya osteoarthritis. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita osteoarthritis, yaitu: \n\n \n Menderita obesitas atau berat badan belebihan \n Mengalami cedera pada sendi lutut \n Memiliki riwayat operasi pada tulang dan sendi \n Berjenis kelamin perempuan, terutama yang sudah menopause \n Memiliki kelainan bawaan pada tulang rawan atau sendi \n Menderita penyakit tertentu, seperti rheumatoid arthritis dan hemokromatosis \n Melakukan pekerjaan atau aktivitas fisik yang menyebabkan sendi tertekan secara terus-menerus, misalnya mengenakan sepatu hak tinggi \n \n\n Gejala apa saja yang sering dialami oleh penderita Osteoarthritis lutut? \n\n Penderita osteoarthritis mengalami keluhan rasa nyeri pada lutut dan tidak jarang disertai dengan kekakuan . Gejala tersebut akan berkembang secara perlahan dan semakin memberat seiring waktu. Kondisi ini menyebabkan penderita mengalami gangguan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, terutama dengan aktifitas yang membebani lutut seperti naik turun tangga, berdiri dari posisi jongkok, berdiri terlalu lama atau berjalan jauh \n\n Selain nyeri sendi dan kaku, gejala lain dari osteoarthritis yang umum dapat terjadi adalah: \n\n \n Sendi lutut bengkak \n Terdengar suara gesekan atau berbunyi saat menggerakkan sendi \n Otot paha lemah dan masa otot berkurang \n Muncul taji atau tulang tambahan \n Timbul benjolan pada lutut \n Lutut bengkok \n Gerakan melipat lutut tidak maksimal \n \n\n Sahabat Hermina, Osteoarthritis tidak selalu dapat dicegah. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperlambat progresivitas dari osteoarthritis, antara lain: \n\n \n Menjaga berat badan ideal \n Berolahraga rutin dan aktif secara fisik \n Menghindari aktifitas yg membebani persendian secara terus menerus dalam waktu lama,terutama sendi panggul,lutut dan pergelangan kaki \n Berhati-hati dalam berjalan dan berkendara untuk menghindari cedera sendi \n \n\n Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang disebutkan di atas, terutama jika keluhan tersebut membuat aktivitas Anda terbatas. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebabnya dan menentukan penanganan sesuai dengan keluhan yang dialami. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Periuk Tangerang<\/a><\/li>
- 05 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Mari Ketahui dan Jaga Kesehatan Tulang Sejak Dini<\/a><\/h3>
\n\n Halo Sahabat Hermina, kesehatan tulang merupakan hal penting untuk dijaga, karena tulang merupakan organ yang keras sebagai penopang tubuh yang menggerakan anggota tubuh kita, tulang juga dapat melindungi organ penting, melindungi saraf, dan menghasilkan sel darah merah dan putih yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi. Maka dari itu penting kita jaga tulang kita agar terjadi kerusakan pada tulang seperti penyakit osteoporosis, tulang keropos dan penyakit lainnya. Penting juga perlu diketahui saat di usia muda jika melakukan pola hidup sehat itu sama halnya menabung tulang yang bisa berdampak positif untuk kepadatan tulang, bisa dilakukan dengan cara beraktivitas yang bagus, makan-makanan yang bernutrisi, rutin berolahraga. Usia-usia penting seperti umur 20-30 tahun masih memiliki kepuncakan kepadatan tulang, memasuki usia 35 tahun berkurang massa kepadatannya, berkurang massa kepadatan tulang dapat menyebabkan penyakit osteoporosis dimana tulang akan menjadi lemah dan rapuh. \n\n Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan tulang: \n\n \n \n Berat badan kurang atau berlebih \n \n \n Makan tak seimbang atau makan tidak teratur \n \n \n Kurangnya asupan kalsium yang dikonsumsi \n \n \n Aktivitas fisik yang berlebih atau kurang \n \n \n Ras dan keturunan \n \n \n Olahraga yang dilakukan \n \n \n Suka merokok dan minum alkohol \n \n \n Kondisi kesehatan yang mengalami anoreksia akan berisiko terkena osteoporosis \n \n \n Hormon tertentu jika terlalu tinggi bisa menyebabkan hilangnya massa tulang, misalnya hormon tiroid. \n \n \n Penggunaan obat-obatan atau penyalahgunaan obat atau zat terlarang dapat menyebabkan osteoporosis, kerusakan kondisi tulang belakang, dan lainnya. \n \n \n\n Berikut ini beberapa cara menjaga kesehatan tulang yang dapat dilakukan sejak dini: \n\n \n \n Mengkonsumsi asupan nutrisi kalsium sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh. Sumber utama yang didapatkan pada makanan seperti dari susu, kacang almond, brokoli, dan yang terbuat dari kedelai. \n \n \n Merubah kebiasaan posisi duduk yang benar, dengan posisi tegak. \n \n \n Melakukan olahraga rutin di bawah sinar matahari pagi. \n \n \n Melakukan gerakan ringan, atau aktivitas yang dapat menjadi kebiasaan agar tidak terus duduk dan berdiam diri. \n \n \n Mengkonsumsi suplemen, vitamin diutamakan pada anak-anak usia muda yang tulangnya masih dalam masa pertumbuhan atau masa berkembang. \n \n \n\n Selain itu, banyak juga cara atau tips yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan dan mempertahankan kepadatan tulang, seperti dibawah ini: \n\n Mencoba mengangkat beban dan latihan kekuatan, kegiatan tersebut dapat membantu meningkatkan pertumbuhan tulang baru dan mempertahankan struktur tulang yang ada. Manfaat latihan tersebut dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang, ukuran tulang meningkat, perlindungan terhadap keropos tulang, mengurangi peradangan, meningkatkan massa otot. \n\n Untuk cara yang alami banyak juga caranya, dengan mengkonsumsi sayuran lebih banyak, seperti sayuran hijau dan kuning sayuran ini dapat membantu meningkatkan pertumbuhan tulang pada orang dewasa dan anak-anak. Sayuran merupakan salah satu sumber vitamin c yang dapat merangsang produksi sel pembentuk tulang. Nutrisi sayuran pada anak-anak dapat mineralisasi tulang, pada dewasa dapat membantu pemulihan massa tulang. Ada penelitian pada sayuran brokoli, kubis atau lainnya yang kaya antioksidan. \n\n Konsumsi protein juga yang cukup, asupan protein yang kurang akan mempengaruhi pembentukan tulang dan kerusakan tulang. Ada studi menunjukkan bahwa wanita yang lebih tua, memiliki kepadatan tulang yang akan lebih baik jika masa muda nya mengkonsumsi protein dalam jumlah yang banyak. \n\n Menghindari diet rendah kalori yang berlebihan, karena itu tidaklah baik. Karena hal tersebut membuat metabolisme tubuh melambat, menyebabkan hilangnya massa otot, dan akan berbahaya bagi kesehatan tulang. \n\n Perlu sekali menerapkan cara diatas agar mengurangi risiko terkena masalah tulang seperti osteoporosis. Karena semakin bertambahnya usia, kepadatan tulang akan mengalami penurunan. Terapkan gaya hidup yang sehat sejak dini. Jika memiliki masalah kesehatan tulang dapat segera dikonsultasikan atau periksakan ke dokter spesialis orthopedi. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebabnya dan menentukan penanganan sesuai dengan keluhan yang dialami. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 22 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
Cyclist’s Palsy, Gejala yang Menghantui Para Pesepeda<\/a><\/h3>
Olahraga bersepeda merupakan salah satu jenis olahraga yang semakin banyak digemari sejak terjadinya pandemi Covid -19 di Indonesia. Selain untuk menjaga kesehatan, olahraga ini menjadi salah satu alat ekskresi yaitu bersepeda ke tempat-tempat tertentu yang jauh jaraknya. Beberapa pesepeda mempunyai keluhan pada tangan mereka, yang sering muncul saat bersepeda jarak jauh antara lain kekakuan jari tangan, rasa kesemutan pada jari-jari tangan, bahkan rasa kebas/baal pada tangan. \n\n Penelitian mengenai hal ini menemukan bahwa sekitar 31% dari pesepeda pernah merasakan gejala-gejala ini. Keluhan ini dikenal sebagai Cyclist’s palsy atau dikenal juga sebagai handlebar palsy. Istilah terakhir ini berkaitan dengan penyebab dari rasa kesemutan itu sendiri yang terkait dengan posisi tangan saat menggenggam handlebar. Sebenarnya gangguan ini tidak berbahaya dan bersifat sementara, namun cukup mengganggu kenyamanan saat beraktivitas. Keluhan tangan kesemutan pada pesepeda erat kaitannya dengan cara memegang stang sepeda (handlebar), banyaknya tekanan pada tangan dan pergelangan tangan yang juga berhubungan dengan posisi duduk pesepeda dan cara mengayuh sepeda (pedalling). \n\n \n\n Apa saja gejala utama Cyclist’s palsy? \n\n Gejala yang utama yaitu rasa kebas/baal/ tebal pada ibu jari dan telapak tangan, jari-jari tangan terasa kaku, adanya rasa lemas pada jari-jari tangan. Pada beberapa kasus terdapat gangguan melakukan gerakan motorik halus. \n\n \n\n Apa penyebab dari masalah ini? \n\n Cyclist’s palsy terutama dirasakan ketika bersepeda jarak jauh, penyebab nya adalah penekanan pada saraf ulnaris yang melewati kanal Guyon (daerah dekat jari kelingking) dan penekanan pada saraf Medianus yang melewati bagian pergelangan tangan (lebih dikenal sebagai Carpal Tunnel Syndrome/CTS). \n\n Penyebab utama adalah getaran terus menerus yang dirasakan oleh tangan. Hal ini bisa disebabkan oleh kondisi jalan yang dilalui (berbatu, berlubang-lubang), melewati jalur turunan saat bersepeda, ban sepeda yang tipis dan kecil, tekanan ban yang berlebihan. Selain itu terlalu banyak tekanan pada tangan sehingga menyebabkan penekanan pembuluh darah dan saraf, ini berkaitan dengan postur yang kurang baik saat bersepeda sehingga pesepeda cenderung membebankan seluruh badannya pada pergelangan tangan, posisi hiperekstensi pergelangan tangan dalam waktu yang lama, pengaturan posisi sadel dan pedal serta stang (handle bar) yang tidak tepat (posisi sadel terlalu tinggi atau handlebar terlalu rendah). \n\n \n\n Bagaimana cara menghindari gangguan ini? \n\n Berikut ini beberapa cara menghindari Cyclist’s palsy: \n\n \n Memakai sarung tangan khusus dengan bantalan (padding), sarung tangan dengan padding akan membantu menyerap keringat pada telapak tangan, sehingga mencegah tangan tergelincir dari handle bar. Selain itu akan membantu menyerap getaran yang mengenai tangan dan pergelangan tangan selama bersepeda. \n Memilih tipe handlebar yang tepat, pilih handlebar yang dilapisi foam yang cukup tebal untuk membantu meredam getaran serta memilih ukuran handlebar yang tepat \n Mengubah-ubah posisi tangan saat memegang handle bar. Hal ini penting untuk menghindari tekanan yang terus menerus pada pergelangan tangan, telapak tangan dan ibu jari selama bersepeda. \n Mengatur posisi duduk saat bersepeda, posisi yang nyaman saat duduk di sadel akan membantu mengurangi tekanan pada tangan dan pergelangan tangan. Cara yang bisa dilakukan adalah merendahkan sadel dan memasangnya pada posisi sedikit ke belakang \n Melakukan bike fitting untuk mengatur/ menentukan posisi komponen-komponen sepeda (handlebar, seatpost) yang tepat sesuai dengan postur pengendaranya \n Rutin melakukan stretching (peregangan) saat bersepeda, khususnya saat bersepeda jarak jauh. \n \n\n \n\n Tatalaksana Cyclist’s Palsy \n\n \n Istirahatkan \n Menggunakan splint/brace pada pergelangan tangan \n Jika sangat mengganggu, minum obat pereda nyeri (golongan NSAID/ non-steroidal anti-inflammatory drugs), misalnya asam mefenamat, ibuprofen \n Obat injeksi mengandung kortikosteroid bisa diberikan pada kasus-kasus tertentu \n \n\n \n\n Jangan lupa konsultasikan dengan dokter Hermina jika keluhan tidak membaik dalam waktu 1 minggu untuk pengobatan yang tepat dan sesuai kondisi kesehatan anda. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 28 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
Sering Sakit Tulang Belakang? Kamu harus baca ini!<\/a><\/h3>
Hallo Sahabat Hermina Tahukah Kamu sering sakit tulang belakang tidak bisa dianggap remeh loh. Sakit tulang belakang atau spinal pain adalah nyeri yang terjadi pada bagian dari ruas tulang belakang. Nyeri atau sakit ini dapat terjadi di ruas tulang belakang bagian leher (tulang servikal), punggung atas dan tengah (tulang toraks), punggung bawah atau pinggang (tulang lumbal), dan/atau tulang ekor (tulang sakral). \n\n Namun, dari seluruh bagian tulang tersebut, nyeri pada tulang lumbal (sakit punggung bawah) serta tulang servikal (sakit leher) lebih sering terjadi. Pasalnya, kedua tulang tersebut rentan mengalami cedera, gangguan, atau ketegangan karena fungsi utamanya yang menahan postur dan beban tubuh. Bagian tulang ini juga terlibat dalam pergerakan badan bagian atas, seperti memutar dan membungkuk. \n\n Tanda dan gejala sakit tulang belakang \n\n Nyeri bisa terjadi di salah satu area spesifik pada tulang belakang atau di sepanjang ruas punggung. Kebanyakan rasa sakit bersifat sementara, tetapi nyeri kronis dan berulang pun bisa terjadi. \n\n Secara umum, berikut adalah ciri-ciri dan gejala yang bisa dirasakan ketika tulang belakang sakit: \n\n \n Rasa sakit atau nyeri seperti tertusuk yang bisa bertahan hingga 10-14 hari. \n Rasa sakit dapat menjalar ke area tubuh lain, seperti kaki, tangan atau dada, atau memburuk dengan gerakan. \n Punggung bagian bawah terasa kaku sehingga sulit bergerak. \n Postur menjadi terlihat tidak normal. \n Terjadinya kejang otot saat beraktivitas atau beristirahat. \n Kehilangan fungsi motorik seperti berjinjit. \n Refleks yang melambat. \n Mati rasa atau kesemutan. \n \n\n \n\n Penyebab Sakit Tulang Belakang \n\n Tulang belakang terdiri dari 33 ruas tulang belakang, cakram, saraf tulang belakang, dan serabut saraf. Tulang belakang juga didukung oleh tiga jenis otot, yaitu extensor (otot punggung dan otot gluteal), fleksor (otot perut dan otot iliopsoas), dan oblique atau rotator (otot samping). \n\n Nyeri tulang belakang umum terjadi akibat trauma atau cedera mendadak maupun penggunaan berlebihan dalam jangka waktu panjang. Hal ini membuat serat-serat otot (ligamen) meregang secara abnormal sehingga mungkin kram, menegang, terpelintir, atau sobek. \n\n Nyeri tulang belakang juga dapat diakibatkan oleh masalah pada saraf, seperti nyeri sciatica. Saraf terjepit di bagian belakang dapat menyebabkan sakit yang menjalar dari tulang belakang ke ujung-ujung tubuh atau dinding dada. \n\n Penyebab sakit tulang belakang, baik bagian leher, punggung atas atau bawah, maupun ekor, juga bisa berasal dari beberapa kondisi lain, seperti: \n\n \n Kelainan Tulang Belakang \n Patah Tulang \n Degenerasi diskus cakram tulang belakang \n Hernia diskus \n Stenosis \n \n\n Kapan harus periksa ke dokter ? \n\n Anda perlu berkonsultasi ke dokter saat merasakan berbagai gejala yang mengacu pada nyeri di punggung atau tulang belakang, terutama jika sakitnya tidak juga mereda dalam beberapa hari atau hitungan minggu meski sudah mengonsumsi obat. \n\n Dokter dapat mendiagnosis dan mencarikan penanganan terbaik untuk mencegah sekaligus mengobati sakit yang Anda rasakan. \n\n \n\n Sahabat Hermina itulah informasi seputar penyakit tulang belakang yang sering di alami. Semoga informasi di atas dapat memberikan kita pengethuan dan kita bisa lebih peduli terhadap Kesehatan diri kita. Jangan lupa konsultasikan Kesehatan anada dan keluarga ke Rumah Sakit Hermina Padang secara rutin. Karena RS Hermina Padang memberikan pelayanan yang professional bagi anda dan keluarga. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 28 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
Sering Main HP ? kamu bisa mengidap penyakit ini lho!<\/a><\/h3>
Hallo Sahabat Hermina, segala aktivitas yang melibatkan komunikasi antar keluarga, teman sekolah, rekan bisnis, dan teman kerja dapat dilakukan lewat ponsel. Tidak hanya sebagai sarana komunikasi penting, HP juga berfungsi sebagai hiburan seperti untuk bermain game, mendengarkan lagu, dan membaca. Tak jarang ketika Anda lama bermain handphone, Anda merasakan sakit pada pergelangan tangan, jari, hingga sakit pada lipatan siku. Lalu, adakah solusi sakit tangan karena main HP? \n\n \n\n Mengapa kita tidak boleh terlalu sering mengetik di HP? \n\n Terlalu banyak mengetik dapat menyebabkan peradangan atau tendonitis, yang dapat menyebabkan rasa nyeri, kram, dan berdenyut-denyut di daerah lengan. Rasa nyeri tersebut mungkin akan hilang setelah Anda tidak lagi mengetik atau bermain HP. Rasa sakit tersebut hampir sama dengan sindrom ‘mommy thumb’, sindrom yang biasanya dialami oleh beberapa ibu baru ketika mereka baru mulai sering mengendong bayi. \n\n Pada dewasa muda, rasa sakit ini bisa dikenali sebagai gejala arthritis. Hal ini adalah hasil dari bermain game dan mengirim pesan singkat yang mereka lakukan dari menggunakan ponsel. Gejala dari kegiatan penekanan yang berulang (seperti mengetik) dapat berupa nyeri sendi parah pada jari, pergelangan tangan, siku, leher, punggung, disertai dengan rasa kebas, kaku, kesemutan, panas, dan kehilangan kekuatan. \n\n \n\n Bagaimana cara mengatasi sakit tangan karena main HP? \n\n Rasa sakit atau pegal di tangan mungkin memang tidak bisa dihindari saat main HP, tapi Anda bisa meminimalisir rasa sakit yang muncul tersebut dengan melakukan beberapa latihan peregangan. Hal ini mampu mengurangi gejala awal dan cedera gerakan berulang. Tahan peregangan selama 10 detik dan ulangi gerakan tersebut selama delapan kali. Apa saja yang perlu dilakukan? \n\n \n Satukan kedua telapak tangan Anda dengan cara menyatukan dan mengaitkannya jari jemari. Perlahan, biarkan telapak tangan menjauhi tubuh saat Anda memanjangkan tangan ke depan. Rasakan peregangan ini dari bahu hingga ke jari-jari Anda. \n Sama seperti gerakan pertama, jemari kedua tangan saling bertautan, namun kali ini bawa kedua tangan Anda ke atas kepala. Rasakan peregangan pada tubuh bagian atas dan dari bahu hingga ke tangan. \n Panjangkan tangan di depan Anda, pastikan siku benar-benar lurus. Posisikan telapak tangan menghadap ke bawah, kaitkan kedua tangan, dan bungkukkan tangan ke arah lantai. \n Putarkan telapak telapak tangan ke atas dan regangkan tangan ke atas tubuh Anda. Latihan ini ditujukan meregangkan lengan bawah dan otot pergelangan. \n Buka tangan selebar-lebarnya dan regangkan jari sejauh mungkin \n \n\n \n\n Bagaimana cara mencegah tangan sakit jika Anda sering main HP? \n\n Berikut ini ada beberapa cara yang direkomendasikan untuk menghindari rasa sakit di tangan akibat main HP, seperti: \n\n \n Jangan menekan terlalu keras – meskipun saat ini hampir seluruh layar sudah berganti touch screen, tetap saja hal tersebut dapat menekan saraf. \n Gunakan kuku untuk menggulir tampilan ke bawah daripada menggunakan ibu jari Anda sendiri. \n Jika harus mengirim pesan. Sebaiknya kirim pesan singkat dan jangan mengetik banyak pesan dalam waktu yang bersamaan. Jika Anda terus menerus berkirim pesan, istirahatkan jari dan tangan setiap 15 atau 20 menit. \n Ibu jari Anda terbiasa menjadi fokus utama saat memainkan ponsel. Ketika ibu jari Anda sudah pegal. Anda bisa gunakan alternatif jari lainnya. \n Jangan menggenggam terlalu lama ponsel Anda, ada baiknya taruh di meja, di tempat HP yang bisa disangga – saat ini sudah banyak dijual di pasaran. \n Entah itu aktivitas apa pun yang Anda lakukan, selalu atur postur tubuh yang baik. \n Ketika Anda beristirahat, ada baiknya gunakan untuk berjalan-jalan, meregangkan badan, memutar-mutar, atau melemaskan pergelangan tangan. \n Ketika Anda sedang beristirahat, jauhkan ponsel Anda dari jangkauan. Jangan biarkan kita diperbudak oleh ponsel. \n Hindari tekanan yang membuat bahu dan leher Anda pegal. \n Gunakan fitur voice-to-text jika terdapat pada ponsel Anda, sehingga ketika Anda capek mengetik, jari dan pergelangan tangan dapat beristirahat. \n \n\n \n\n Sahabat Hermina Itulah sedikit informasi mengenai kenapa kita terutama anak-anak tidak boleh terlalu sering memainkan ponsel karena bisa berakibat fatal terhadap Kesehatan anak tersebut. Jangan lupa konsultasikan Kesehatan anada dan keluarga ke Rumah Sakit Hermina Padang secara rutin. Karena RS Hermina Padang memberikan pelayanan yang professional bagi anda dan keluarga. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 11 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
KANKER TULANG / TUMOR TULANG<\/a><\/h3>
KANKER TULANG / TUMOR TULANG \n\n Oleh dr. Irissandya Dyah Atisuksma, Sp.OT \n\n \n\n Arti kata untuk kanker sendiri adalah suatu bentuk penyakit dimana sel-sel tumbuh secara abnormal (tidak normal), pada pembahasan kali ini adalah sel pada tulang. \n\n \n\n Arti kata untuk tumor adalah suatu jaringan yang abnormal, bisa berupa benjolan, akibat dari pertumbuhan sel yang abnormal, pada pembahasan kali ini adalah benjolan yang berasal dari tulang. \n\n \n\n Tumor tulang dapat dibagi menurut tingkat keparahannya, secara umum dibagi menjadi : \n\n \n Benign atau jinak \n Malignant atau ganas \n \n\n Baik jinak maupun ganas masing-masing mempunyai tingkat derajat keparahan berdasarkan aktivitas sel tumor dan ukurannya. \n\n \n\n Selain dibagi berdasarkan tingkat keparahannya, tumor tulang juga dibagi berdasarkan usia, gambaran radiologi, lokasi, dan histologi (gambaran struktur jaringan yang dilihat secara miskroskopis) \n\n \n\n \n\n \n\n https://epomedicine.com/medical-students/primary-bone-tumors-systematic-pathology/ \n\n Gambar di atas merupakan ringkasan dari contoh-contoh jenis kanker/tumor tulang pada tulang panjang. \n\n \n\n Beberapa tanda dan gejala pada kanker/tumor tulang adalah, \n\n \n Mudah lelah yang berlebihan \n Teraba benjolan pada tulang \n Bengkak \n Nyeri hebat dari tulang \n Fracture (patah tulang) yang diakibatkan dari cedera ringan atau tanpa cedera \n Penurunan berat badan secara drastis \n \n\n \n\n Apakah bisa kanker/tumor tulang dilakukan deteksi dini? \n\n Untuk saat ini, belum ada rekomendasi deteksi dini untuk kanker/tumor tulang pada orang yang diketahui tidak memiliki risiko. Orang yang disebut memiliki risiko adalah yang ditemukan tanda dan gejala yang telah disebutkan di atas. \n\n \n\n Namun, kanker/tumor tulang dapat dideteksi sedini mungkin pada tahap awal sebelum sel-sel kanker menyebar ke bagian tubuh lainnya. Sehingga, sangat penting untuk diperhatikan bila terdapat benjolan pada tulang, terdapat bengkak, dan nyeri hebat pada tulang untuk segera memeriksakan diri ke dokter orthopaedi dan TIDAK melakukan tindakan-tindakan di luar rekomendasi medis seperti pemijatan pada area yang sakit atau bengkak. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 11 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 05 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 20 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 11 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 03 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>