- Hermina Makassar<\/a><\/li>
- 30 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Penyakit yang Rentan Dialami Lansia <\/a><\/h3>
Halo sahabat Hermina, seiring dengan pertambahan usia, kita akan mengalami perubahan baik secara fisik maupun mental. Beberapa penyakit mulai bermunculan dan sering terjadi pada lansia, diantaranya yaitu penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, stroke, hipertensi, gangguan kecemasan hingga katarak. Munculnya penyakit degeneratif tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Dengan mengetahui beberapa penyakit yang sering terjadi pada lansia, kita bisa mulai merencakan dan menerapkan pola hidup sehat sejak dini. \n\n Beberapa penyakit yang sering muncul dan berisiko terjadi pada lansia, antara lain : \n\n \n Diabetes Mellitus. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang rentan dialami oleh lansia. Diabetes mellitus atau yang bisa kita kenal dengan kencing manis, bisa menyerang mulai dari usia muda dan paling rentan terjadi pada lansia. Diabetes mellitus dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar gula darah dalam tubuh. Ada istilah GDS (Gula Darah Sewaktu) yaitu tes gula darah yang dilakukan pada saat kapanpun walaupun sesudah makan. Hasilnya akan menggambarkan kadar gula darah. Jika hasil menunjukkan >200 mg/dl (11,1 mmol/L), maka sudah pasti orang tersebut menderita gula darah. Ada juga istilah GDP (Gula Darah Puasa), biasanya tes GDP dilakukan dengan sengaja dan untuk mengetahui kadar gula dalam darah setelah 8 sampai 10 jam tidak makan. Dianjurkan untuk dilakukan di pagi hari. Nilai GDP tidak boleh lebih dari 126 mg/dl \n Hipertensi. Hipertensi adalah pengertian medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa jika dibiarkan. Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian. Seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri. Hipertensi dapat diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun oleh semua orang dewasa. \n Penyakit Jantung Koroner. Penyakit jantung koroner adalah suatu kondisi ketika pembuluh darah utama yang memberi psaokan darah, oksigen dan nutrisi untuk jantung mengalami gangguan. Kondisi ini disebabkan oleh plak kolesterol dan peradangan. \n Stroke. Stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung iskemik baik di negara maju maupun berkembang. Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak, Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik. \n Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain. \n Katarak. Katarak adalah suatu kondisi dimana lensa mata berubah menjadi keruh dan penglihatan jadi seburam kaca jendela yang berembun. Selain menyebabkan ketidaknyamanan, katarak juga dapat mengakibatkan bahaya. Penyebab katarak bisa akibat dari beberapa faktor antara lain, dari faktor usia, paparan sinar ultraviolet, merokok, hingga diabetes. \n \n\n Penjelasan diatas adalah beberapa penyakit yang rentan dialami oleh lansia. Rutin memeriksakan diri dengan melakukan medical check up, rutin berolahraga dan menerapkan pola hidup sehat sejak dini adalah upaya kita untuk tetap hidup sehat dan bugar di masa tua nanti. Salam sehat \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Makassar<\/a><\/li>
- 30 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Luka Kaki Diabetik, Luka yang Harus Segera Ditangani <\/a><\/h3>
Pernahkah Anda mengalami luka yang tidak kunjung sembuh pada area kaki dan tangan ? Hati-hati, bisa jadi terkena ulkus diabetik. \n\n Luka pada kaki yang tidak kunjung sembuh bisa jadi pertanda dari penyakit diabetes lho, sahabat Hermina. Terlebih lagi jika sudah ada tanda keluar cairan berbau, hal ini harus segera ditangani oleh dokter. Luka kaki diabetik merupakan kondisi yang kerap dialami oleh penderita diabetes. Kondisi ini ditandai dengan munculnya luka yang disertai keluarnya cairan berbau tidak sedap dari kaki. Luka kaki diabetik biasa disebut ulkus diabetik terjadi akibat kerusakan saraf dan pembuluh darah karena kadar gula darah yang tidak terkontrol. \n\n Ulkus diabetik biasanya terjadi pada bagian tubuh yang menahan beban tubuh seperti area telapak kaki ataupun jempol kaki. Kondisi ini bisa terjadi dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda pula. Awalnya dimulai dari luka kecil yang tidak kunjung sembuh, berair dan mengakibatkan kematian pada sel jaringan tubuh jika tidak segera ditangani. Ulkus diabetik ini terjadi akibat dari komplikasi dari penyakit diabetes. Kondisi ini dapat berbahaya bagi penderitanya jika tidak segera ditangani oleh dokter dapat dapat mengakibatkan komplikasi lainnya seperti disfungsi organ (sepsis) hingga menyebabkan pembusukan jaringan yang mengharuskan mengambil tindakan amputasi pada bagian yang terkena ulkus diabetik. \n\n Adapun tanda dan gejala dari ulkus diabetik antara lain : \n\n \n \n Tidak Terasa Nyeri pada Area Luka \n \n \n\n Gejala yang ditimbulkan pada ulkus diabetik yaitu tidak ada rasa nyeri pada area luka. Hal ini terjadinya diakibatkan karena rusaknya sel saraf pada area tertentu seperti kaki atau tangan yang terkena luka diabetik. \n\n Akhirnya rasa nyeri pun tidak terasa atau mati rasa. \n\n \n \n Luka yang Tidak Kunjung Sembuh \n \n \n\n Ulkus diabetik ditandai dengan luka yang sulit sembuh. Hal ini dipengaruhi karena kadar gula darah yang tinggi serta tidak terkontrol. \n\n Bahkan ulkus diabetik bisa menimbulkan infeksi dan berujung pada kematian sel jaringan tubuh \n\n \n \n Keluarnya cairan dari kaki yang mungkin dapat menodai kaos kaki atau alas kaki. Pada tingkatan yang lebih parag, dapat berkembang menjadi pembengkakan yang tidak biasa, iritasi, kemerahan dan keluarnya bau dari salah satu atau dua kaki yang terkena ulkus diabetik \n \n \n Ulkus diabetik sering ditandai dengan adanya jaringan hitam disekitar ulkus. Ini terjadi karena tidak adanya aliran darah yang sehat ke area sekitar ulkus \n Adapun tanda dan gejala dari ulkus diabetik antara lain : \n \n \n\n Penderita diabetes yang mengalami ulkus diabetik dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat dan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter serta menjaga kadar gula darah agar tetap stabil. \n\n Jika sahabat Hermina mengalami masalah seputar luka kaki diabetik, silahkan melakukan konsultasi ke dokter spesialis bedah ke rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Salam sehat \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Makassar<\/a><\/li>
- 28 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Serangan Jantung, Penyakit yang Tidak Kenal Usia !<\/a><\/h3>
Dunia musik Indoensia kembali berduka ! Salah satu vokalis band kahitna, Carlo Saba menghembuskan napas terakhirnya pada usia 54 tahun. Diduga penyebabnya akibat serangan jantung yang sempat dialaminya. \n\n Kerap kali gejalanya tidak disadari, serangan jantung dapat berakibat fatal pada kondisi ksehatan bahkan dapat menyebabkan kematian. Serangan jantung terjadi saat aliran darah ke jantung berkurang atau bahkan tersumbat. Penyumbatan ini biasanya dipicu oleh penumpukan lemak, kolesterol hingga zat lain di dalam arteri jantung. Serangan jantung juga disebut dengan infark miokard. Jika hal ini sampai terjadi, pasien harus segera memerlukan perawatan sesegera mungkin untuk menghindari kejadi yang menimbulkan efek yang fatal hingga menyebabkan kematian \n\n Serangan jantung juga disebut infark miokard. Jika hal ini sampai terjadi, pasien harus segera memerlukan perawatan sesegera mungkin untuk menghindari kejadian yang menimbulkan efek yang fatal hingga menyebabkan kematian. \n\n Adapun gejala yang sering timbul namun tak jarang sering diabaikan oleh sebagian orang yang mengalaminya, antara lain : \n\n \n Nyeri dada yang terasa seperti ditekan, sesak napas, nyeri seperti rasa diremas \n Nyeri atau rasa tidak nyaman yang menjalar ke bahu, lengan, punggung, leher atau biasa terjadi di perut bagian atas \n Sering merasa kelelahan \n Mual dan muntah \n Sesak napas \n Sering merasa sakit kepala dan pusing secara tiba-tiba \n \n\n Beberapa kasus serangan jantung terjadi secara tiba-tiba. Tetap banyak juga orang yang mengalami tanda dan gejala sebelumnya berjam-jam, berhari-hari hingga berminggu-minggu tapi seringkali juga diabaikan dan tidak sadar kalau ada masalah pada kesehatannya. \n\n Serangan jantung juga bisa dipicu oleh beberapa faktor risiko, antara lain : \n\n \n Faktor usia \n \n\n Adanya pertambahan usia dapat memicu terjadinya serangan jantung. Terlebih lagi jika pola hidup yang tidak sehat dan sering mengabaikan istirahat secara teratur \n\n \n Adanya riwayat penyakit jantung dari keluarga \n \n\n Apabila ada salah satu anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung maka potensi penyakit jantung juga akan lebih besar terjadi. \n\n \n Obesitas \n \n\n Obesitas menjadi salah satu penyebab terjadinya serangan jantung. Berat badan yang berlebih akan menyebabkan pembuluh darah pada area jantung kurang lancar bahkan bisa sampai tersumbat oleh lemak \n\n \n Stress \n \n\n Ketika seseorang mengalami stres, maka tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol yang berakibat pada kakunya pembuluh darah seseorang. \n\n \n Pola hidup yang tidak sehat. \n \n\n Kurangnya aktivitas dan olahraga Kurangnya berolahraga, merokok, dan berbagai aktivitas yang buruk bagi kesehatan juga dapat memicu seseorang terserang penyakit jantung.Beberapa kasus serangan jantung terjadi secara tiba-tiba. Tetap banyak juga orang yang mengalami tanda dan gejala sebelumnya berjam-jam, berhari-hari hingga berminggu-minggu tapi seringkali juga diabaikan dan tidak sadar kalau ada masalah pada kesehatannya. \n\n Jika mengalami salah satu gejala serangan jantung, segera melakukan konsultasi ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Hermina Makassar. Lakukan pemeriksaan penunjang echocardiografi untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung Anda dan mendapatkan terapi penanganan sesuai dengan keluhan Anda. Salam sehat \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 28 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Cegah Bau Mulut, Lakukan Scaling atau Perawatan Ini<\/a><\/h3>
Bau mulut atau halitosis menjadi salah satu masalah yang dialami oleh banyak orang. Kondisi ini seringkali memicu rasa tidak percaya diri dan kurang nyaman. Apalagi jika Sahabat Hermina adalah tipe orang yang harus berinteraksi dengan banyak orang setiap harinya. Tapi tenang, bau mulut bisa dicegah dengan perawatan gigi dan mulut yang tepat. \n\n Perawatan untuk Mencegah Bau Mulut \n\n Rongga mulut yang tidak dijaga kebersihannya menjadi salah satu penyebab utama terjadinya bau tidak sedap. Kunci utama perawatan bau mulut adalah memastikan rongga mulut selalu dalam kondisi bersih, bebas plak dan kuman. Berikut ini beberapa jenis perawatan yang biasanya dilakukan dokter gigi untuk mencegah bau mulut: \n\n 1. Scaling \n\n Pembersihan karang gigi atau scaling menjadi salah satu tindakan yang sangat populer dilakukan demi menjaga kebersihan rongga mulut. Perlu diketahui bahwa bau mulut bisa muncul saat karang gigi menumpuk dan bakteri berkembang biak di dalamnya. Plak dan bakteri tersebut akan terus bertambah dan membuat bau mulut jadi semakin parah. \n\n Plak gigi adalah tumpukan sisa makanan serta bakteri yang berkembang di dalam mulut dan dibiarkan begitu saja. Sisa makanan dan bakteri tadi kemudian mengeras seiring berjalannya waktu menjadi karang gigi. Proses menyikat gigi secara rutin tidak akan bisa menghilangkan karang gigi tersebut karena sudah mengeras. Dibutuhkan scaling sehingga karang gigi bisa benar-benar bersih. \n\n Scaling sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali demi menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulut. Jika dibersihkan secara rutin maka karang gigi lebih mudah dihilangkan dan tidak akan memicu bau mulut. \n\n 2. Penambalan Gigi \n\n Selanjutnya ada perawatan tambal gigi yang juga menjadi salah satu upaya untuk menghilangkan bau mulut. Perlu diketahui bahwa bau mulut juga dipicu oleh adanya gigi yang berlubang. Lubang pada gigi menyebabkan sisa makanan lebih mudah terjebak di sana. Sisa makanan tadi membuat bakteri berkembang biak lalu menghasilkan aroma yang tidak sedap. \n\n Itulah mengapa diperlukan langkah penambalan gigi supaya tidak ada ruang yang memungkinkan sisa makanan menumpuk. Selain itu penambalan gigi juga dilakukan agar lubang pada gigi tidak menjadi tempat tumbuhnya bakteri. Saat gigi berlubang dibiarkan saja maka bakteri mudah berkembang biak di sana dan menyebabkan munculnya bau. \n\n Cek gigi rutin setiap 6 bulan sekali menjadi salah satu upaya untuk mencegah terjadinya gigi berlubang. Jika Sahabat Hermina melakukan pemeriksaan rutin, maka dokter gigi bisa langsung mengetahui apakah ada gigi yang berlubang. Semakin cepat ketahuan maka akan semakin mudah untuk ditambal karena lubangnya belum terlalu besar. \n\n 3. Sikat Gigi dan Flossing secara Rutin \n\n Perawatan paling mudah yang bisa dilakukan demi mencegah bau mulut adalah sikat gigi dan flossing secara rutin. Sahabat Hermina tentunya sudah tahu bahwa menyikat gigi adalah sebuah kebiasaan yang harus dilakukan setiap hari. Menyikat gigi secara rutin bisa membantu menjaga rongga mulut tetap bersih dan sisa makanan tidak menumpuk di sela-sela gigi. \n\n Proses pembersihan gigi bisa lebih sempurna jika Sahabat Hermina melakukan flossing. Flossing adalah teknik pembersihan sela-sela gigi menggunakan dental floss atau benang gigi. Alat ini bisa membantu membersihkan sisa makanan sampai ke sela gigi secara menyeluruh. Pastikan untuk berhati-hati saat melakukannya agar tidak memicu timbulnya luka. \n\n Jika dirasa masih kurang, Sahabat Hermina juga bisa menggunakan obat kumur untuk mencegah bau mulut. Saat ini ada banyak pilihan produk obat kumur yang beredar di pasaran. Tinggal pilih saja produk obat kumur yang banyak manfaat dan bisa menghilangkan aroma tidak sedap. \n\n Cegah Bau Mulut dengan Pola Hidup Sehat \n\n Selain perawatan di dokter gigi dan melakukan kebiasaan sikat gigi serta flossing, Sahabat Hermina juga perlu menerapkan pola hidup sehat. Pola hidup ternyata berpengaruh pada kesehatan rongga mulut. Jika pola hidup Sahabat Hermina berantakan dan tidak sehat maka bisa jadi muncul beberapa masalah di rongga mulut dan salah satunya adalah bau tidak sedap. \n\n Demi mencegah bau mulut, cobalah untuk menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Misalnya dengan minum cukup air agar tidak dehidrasi dan rongga mulut tidak kering. Pastikan untuk banyak makan sayur dan buah yang memberikan asupan vitamin di rongga mulut. Selain itu hindari rokok dan alkohol yang bisa memicu munculnya bau mulut. \n\n Hal-hal semacam ini seringkali diabaikan padahal sangat penting tidak hanya bagi kesehatan tubuh namun juga rongga mulut. Jangan lupa, kelola stres dengan baik karena pengaruh stres ini juga bisa mengganggu keseimbangan kesehatan rongga mulut. \n\n Masalah bau mulut jangan dianggap sepele. Sahabat Hermina bisa jadi tidak percaya diri karena bau mulut bahkan bisa merasakan stres karena masalah tersebut. Jadi sebaiknya langsung cari tahu apa penyebab bau mulut tadi dan dapatkan solusi yang paling sesuai. Sahabat Hermina pun bisa lebih percaya diri dengan kondisi rongga mulut yang jauh lebih sehat dan bebas bau. \n\n Konsultasikan segera keluhan seputar gigi dan mulut Sahabat Hermina dengan Dokter Gigi di Rumah Sakit Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi dengan dokter kami secara online melalui Halo Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 28 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
13 Faktor Penyebab Katarak Pada Mata dan Cara Mengurangi Resikonya<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina pasti sudah sering mendengar tentang penyakit katarak, bukan? Sebenarnya apa penyebab katarak ini dan adakah cara untuk mencegahnya? \n\n Katarak adalah salah satu penyakit yang sering terjadi pada mata, terutama pada orang yang lebih tua. Kondisi ini terjadi ketika lensa mata yang jernih menjadi keruh, sehingga penglihatan menjadi kabur atau buram. \n\n Bahkan hal tersebut dapat mempengaruhi salah satu atau kedua mata. Jika tidak segera diobati, bukan tak mungkin katarak ini menyebabkan kebutaan. Nah, untuk mengetahui lebih jelas mengenai penyakit ini, silakan ikuti ulasan ini hingga selesai. \n\n \n\n Penyebab Katarak Pada Mata \n\n Seperti yang sudah dijelaskan di atas, katarak adalah kondisi dimana lensa mata yang biasanya jernih menjadi keruh atau buram. Lensa mata yang keruh ini menghalangi cahaya masuk ke mata dan mengganggu penglihatan. Ada banyak faktor penyebab terjadinya katarak, diantaranya adalah: \n\n 1. Usia \n\n Usia adalah faktor utama yang menyebabkan katarak dan biasanya terjadi pada mereka yang berusia di atas 60 tahun.. Semakin tua usia seseorang, semakin besar kemungkinannya untuk mengalami katarak. Hal ini karena lensa mata telah mengalami penuaan dan menjadi kurang elastis seiring bertambahnya usia. \n\n 2. Radiasi \n\n Terpapar radiasi seperti radiasi ion, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami katarak. Misalnya terjadi pada pasien yang menjalani terapi radiasi pada kepala atau leher. Selain itu, radiasi ultraviolet dari sinar matahari juga dapat merusak lensa mata dan meningkatkan risiko katarak. \n\n 3. Konsumsi alkohol \n\n Orang yang mengkonsumsi alkohol secara berlebihan memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami katarak. Hal ini mungkin karena efek toksik alkohol pada lensa mata. \n\n 4. Konsumsi rokok \n\n Perokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami katarak. Paparan asap rokok dan bahan kimia dalam asap rokok dapat merusak lensa serta sel-sel mata. Inilah yang menyebabkan terjadinya katarak. \n\n 5. Penyakit \n\n Beberapa penyakit, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan tiroid, dapat meningkatkan risiko katarak. Utamanya penderita diabetes, mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami katarak. Hal ini terkait dengan kadar gula darah yang tinggi yang dapat merusak lensa mata dan mempercepat penuaan pada bagian tersebut. \n\n Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid yang digunakan untuk mengobati penyakit tertentu, seperti asma atau arthritis, juga dapat meningkatkan risiko katarak. \n\n 6. Obesitas \n\n Obesitas dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami katarak. Kondisi ini dapat mengganggu metabolisme dan kesehatan secara umum, termasuk kesehatan mata. \n\n 7. Gangguan mata lainnya \n\n Gangguan mata lainnya, seperti miopi atau hipermetropi, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami katarak. Hal ini mungkin karena gangguan tersebut mempengaruhi penggunaan lensa mata. \n\n 8. Riwayat keluarga \n\n Beberapa jenis katarak dapat disebabkan oleh faktor genetik. Seperti katarak kongenital, yang terjadi pada bayi yang baru lahir atau ketika katarak berkembang pada usia dini. \n\n Selain itu, jika ada riwayat keluarga yang mengalami katarak, maka risiko seseorang untuk mengalami kondisi yang sama meningkat. Faktor genetik dan lingkungan yang serupa dapat mempengaruhi risiko katarak. \n\n 9. Kebiasaan makan \n\n Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin C dan E, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami katarak. Konsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi dapat membantu menjaga kesehatan mata. \n\n 10. Penggunaan steroid \n\n Penggunaan steroid jangka panjang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami katarak. Steroid dapat menyebabkan perubahan pada struktur lensa mata. \n\n 11. Trauma mata \n\n Cedera pada mata dapat memicu katarak, terutama jika trauma mempengaruhi lensa mata. Cedera pada mata dapat terjadi akibat kecelakaan, tindakan kekerasan, atau aktivitas olahraga yang ekstrim. Bukan hanya itu, trauma yang berulang pada mata juga dapat meningkatkan risiko katarak. \n\n 12. Infeksi \n\n Infeksi pada mata, seperti konjungtivitis atau uveitis, juga merupakan salah satu penyebab katarak. Infeksi ini dapat mengakibatkan peradangan pada lensa mata dan menyebabkan kerusakan. \n\n 13. Paparan lingkungan \n\n Paparan polusi lingkungan, seperti asap kendaraan bermotor, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami katarak. Polutan di udara dapat merusak lensa mata dan menyebabkan katarak. \n\n \n\n Tanda dan Gejala Katarak \n\n Munculnya suatu penyakit pasti berawal dari beberapa gejala, begitu juga dengan katarak. Beberapa gejala katarak yang sering terjadi, misalnya: \n\n - Penglihatan kabur \n\n - Sulit melihat dalam cahaya redup \n\n - Terlihat seperti melihat melalui kabur \n\n - Penglihatan Sahabat Hermina pada satu mata \n\n - Perubahan persepsi warna \n\n - Penglihatan buram \n\n Ketika gejala-gejala ini muncul, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mata. Dokter mata dapat melakukan pemeriksaan mata dan menentukan apakah katarak mempengaruhi penglihatan dan seberapa serius kondisinya. \n\n \n\n Cara Mengurangi Resiko Terjadinya Katarak \n\n Mengobati katarak dapat dilakukan dengan cara operasi. Ini merupakan prosedur yang relatif sederhana dan hanya menggunakan anestesi lokal. Prosedur ini melibatkan pengangkatan lensa yang keruh dan penggantian lensa dengan lensa buatan. \n\n Selain operasi, perubahan gaya hidup juga dapat membantu mengurangi risiko katarak. Beberapa cara untuk mengurangi risiko katarak termasuk: \n\n - Menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan \n\n - Buang kebiasaan merokok \n\n - Mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah-buahan \n\n - Memakai kacamata hitam saat berada di luar ruangan pada siang hari \n\n - Mengendalikan kondisi medis yang mendasari, seperti diabetes.dan lainnya. \n\n Pada intinya, katarak adalah penyakit yang umum terjadi pada mata, terutama pada orang yang lebih tua. oleh karena itu, penting untuk mendeteksi dan mengobati katarak sesegera mungkin untuk mencegah kebutaan. \n\n Jika Sahabat Hermina mengalami gejala katarak, Konsultasikan segera keluhan Sahabat Hermina dengan Dokter Spesialis Mata di Rumah Sakit Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi dengan dokter kami secara online melalui Halo Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 26 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Sindrom Metabolik! Terutama "Kaum Mager"?<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina juga barangkali sudah ada yang mendengar atau belum pernah mendengar tentang sindrom metabolik. Sindrom metabolik terdiri dari dua kata “Sindrom” dan “Metabolik” Sindrom artinya kumpulan dari gejala-gejala dan metabolik berasal dari kata metabolisme. Jadi Sindrom metabolik merupakan sekumpulan gejala-gejala atau penyakit yang mengganggu metabolisme seseorang. Sindrom metabolik ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit-penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner selain itu juga dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes yaitu diabetes tipe 2, dan juga stroke. \n\n \n\n Penyebab sindrom metabolik itu sendiri itu sebenarnya sampai saat ini belum terlalu jelas penyebabnya kalau menurut para ahli. Namun, sebenarnya yang bisa dipastikan itu adalah adanya faktor risiko yang menyebabkan sindrom metabolik antara lain: \n\n \n \n Usia, semakin tinggi usia semakin tinggi risiko terkena sindrom metabolik \n \n \n Etnis atau ras. \n \n \n Jenis kelamin, perempuan memiliki risiko lebih tinggi dibanding laki-laki \n \n \n Pola hidup yang “mager” atau kurang aktivitas fisik \n \n \n Orang dengan kondisi khusus seperti pernah mengalami diabetes pada saat kehamilan (diabetes gestasional) \n \n \n\n \n\n Ada lima gejala-gejala sindrom metabolik: \n\n \n \n Obesitas sentral (orang orang yang bentuk badannya seperti apple shape atau peer shape) atau buncit. Jika ukuran lingkar perut sudah diatas 102 cm untuk pria dan di atas 89 cm untuk wanita. \n \n \n Tekanan darah di atas 130/85 mmHg \n \n \n Kadar trigliserida lebih dari 150 mg/dl \n \n \n Peningkatan gula darah puasa \n \n \n Penurunan kadar HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik \n \n \n\n Apabila ada 3 dari kelima gejala di atas Anda alami, maka Anda sudah mengalami sindrom metabolik. \n\n Komplikasi Sindrom Metabolik \n\n Komplikasi sindrom metabolik antara lain adalah: \n\n \n \n Diabetes \n \n \n Penyakit jantung koroner \n \n \n Penyakit Stroke \n \n \n Kanker \n \n \n\n \n \n\n Bagaimana cara mencegah agar tidak terkena sindrom metabolik? \n\n \n \n Berolahraga lebih kurang 50 menit seminggu. \n \n \n Diet makanan, jadi makanan yang dianjurkan itu adalah makanan yang tinggi akan serat serat seperti buah, sayur, gandum dan contoh yang mudah adalah nasi merah yang memiliki serat lebih banyak dibanding nasi putih biasa. \n \n \n Rutin melakukan cek kesehatan agar dapat mengetahui langkah tepat selanjutnya. \n \n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 20 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Jaga Kesehatan dari Resiko penyakit Jantung dan Hipertensi<\/a><\/h3>
Definisi Hipertensi \n\n \n \n Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sitolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. \n \n \n\n \n \n Hipertensi sering disebut “The silent killer” karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak tahu kalo dirinya mengidap hipertensi, dan kemudian mendapati komplikasi berupa serangan mendadak. \n\n \n \n \n\n Jenis Hipertensi \n\n \n \n Hipertensi Esensial/Primer : Hipertensi yang tidak diketahui sebabnya (90% kasus) \n \n \n Hipertensi Sekunder : Penyebabnya dapat ditentukan (10%) antara lain : kelainan gijal, kelainan tiroid, dll \n \n \n\n \n\n Faktor Resiko Hipertensi \n\n Faktor yang tidak bisa diubah (MELEKAT PADA PASIEN) \n\n \n \n Umur \n \n \n Jenis kelamin \n \n \n Genetik / keturunan \n\n \n \n \n\n Faktor yang bisa diubah (PERILAKU TIDAK SEHAT) \n\n \n \n Merokok \n \n \n Konsumsi garam berlebih \n \n \n Kegemukan \n \n \n Kurang serat \n \n \n Kurang aktivitas fisik \n \n \n Konsumsi alkohol \n\n \n \n \n\n Gejala Hipertensi \n\n Tidak semua penderita hipertensi mengenali atau merasakan keluhan maupun gejala. Sehingga hipertensi dijuluki pembunuh diam-diam (silent killer). \n \nKeluhan penderita Hipertensi antara lain : \n\n \n \n Sakit kepala \n \n \n Gelisah \n \n \n Jantung berdebar \n \n \n Pusing \n \n \n Penglihatan kabur \n \n \n Rasa sakit di dada \n \n \n Mudah lelah dll \n \n \n \n\n Mengapa hiPERTENSI BERBAHAYA? \n\n ika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung koroner dan stroke, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit vaskular perifer dan kerusakan pembuluh darah retina yang mengakibatkan gangguan penglihatan. \n\n \n\n Bagaimana cara mencegah dan mengobati hipertensI? \n\n \n \n Setiap orang dewasa harus memeriksa tekanan darah secara rutin \n \n \n\n \n \n Jika tekanan darahnya tinggi, segeralah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lajut. \n \n \n Sebagian penderita hipertensi dapat mengontrol tekanan darah dengan melakukan perubahan gaya hidup saja. Namun sebagian lainnya memerlukan tambahan obat. \n \n \n\n CERAMAH (cek tekanan darah di rumah) \n\n \n \n Sebelum Pengecekan : usahakan tubuh posisi duduk selama 2-5 menit, tidak diperbolehkan untuk minum kopi, tidak mengkonsumsi obat sebelum pengecekan, tidak menahan buang air kecil. \n \n \n Pengecekan dilakukan sebanyak 3 kali dengan jangka waktu 5 menit untuk mendapatkan variasi data tekanan darah. \n \n \n Alat ukur tekanan darah yang paling dianjurkan adalah jenis digital, gunakan alat ukur yang tervalidasi, lebih baik gunakan alat ukur yang menggunakan manset dan dililitkan pada lengan. \n\n \n \n \n\n emakin tinggi tekanan darah, semakin tinggi risiko kerusakan pada jantung dan pembuluh darah pada organ besar seperti otak dan ginjal. Jika Anda sedang mengalami masalah kesehatan segera periksa dan konultasikan dengan dokter. Untuk memperoleh menanganan yang tetap. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 24 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Penyebab Batu Ginjal dan Cara Pengobatannya<\/a><\/h3>
Salah satu penyakit yang kerap dikeluhkan dan dapat mengganggu aktivitas adalah batu ginjal. Penyakit dengan gejala nyeri pada ginjal karena adanya batu yang mengganjal pada salurannya memang masih bisa diobati secara medis. Namun, alangkah baiknya apabila Sahabat Hermina kenali penyebab batu ginjal agar tahu bagaimana cara pencegahannya. \n\n Sebagaimana yang diketahui bahwa rasa nyeri yang ditimbulkan bisa mengganggu kegiatan dan jika dibiarkan terlalu lama, batu yang ada di saluran ginjal bisa semakin besar. Penyebab munculnya batu ini beragam, oleh karena itu tepat sekali jika Sahabat Hermina berada di sini untuk mengetahui penyebab detailnya. \n\n \n\n Penyebab Batu Ginjal yang Kerap Diremehkan \n\n Apabila Sahabat Hermina ketahui, sebenarnya munculnya batu pada saluran ginjal bisa terjadi karena hal yang sepele. Kurangnya menjaga kesehatan serta asupan pola makan yang salah bisa menjadi pemicu munculnya batu ginjal. Berikut akan diulas secara lengkap berbagai penyebab adanya batu ginjal; \n\n 1. Kurang Minum Air \n\n Penyebab paling banyak hingga mudah munculnya batu ginjal adalah karena kurangnya asupan air yang masuk ke dalam tubuh. Sedangkan jumlah mayoritas dalam tubuh adalah air. Oleh karena itu, untuk mencukupi kebutuhan cairan setiap hari sangatlah penting. Apabila asupan air yang masuk ke dalam tubuh kurang akibatnya mineral yang ada dalam tubuh akan mudah mengkristal. Oleh sebab itu, apabila Sahabat Hermina tidak ingin mengalami penyakit batu ginjal sebaiknya rajin minum air yang cukup setiap harinya agar asupan untuk tubuh dapat terpenuhi. \n\n 2. Konsumsi Garam Berlebih \n\n Penyebab batu ginjal selanjutnya selain konsumsi air yang kurang adalah karena banyaknya konsumsi garam. Oleh karena itu, sebagai langkah pencegahan dan pengobatan biasanya akan dianjurkan untuk mengurangi penggunaan garam berlebih serta menghindari konsumsi makanan tinggi garam. Misalnya saja makanan yang diawetkan, makanan kalengan dan roti. Makanan yang mengandung kadar garam tinggi dapat meningkatkan risiko pembentukan batu kalsium di saluran ginjal. \n\n 3. Konsumsi Protein Hewani Berlebih \n\n Sahabat Hermina butuh asupan protein hewani untuk mencukupi kebutuhan protein dalam tubuh. Akan tetapi, apabila konsumsi protein ini terlalu berlebih juga bisa jadi penyebab batu ginjal. Daging merah dan kerang adalah dua jenis makanan yang mengandung banyak protein. Jika keduanya dikonsumsi secara berlebih akan meningkatkan asam urat, menambah kadar keasaman pada air seni serta menurunkan kandungan sitrat. \n\n Perlu Sahabat Hermina ketahui apabila kadar asam urat dalam tubuh apabila terjadi peningkatan, tidak hanya dapat menyebabkan nyeri pada persendian. Namun, juga bisa jadi penyebab munculnya batu ginjal. \n\n 4. Konsumsi Oksalat Berlebih \n\n Batu ginjal yang ada pada ginjal dan salurannya bentuknya beragam sesuai dengan jenis mineral yang membentuknya. Jenis batu ginjal yang paling banyak ditemui adalah batu yang merupakan campuran oksalat dan kalsium yang akan bereaksi dan menyatu saat air seni diproduksi. \n\n Penyebab munculnya batu ginjal jenis ini karena konsumsi senyawa oksalat yang berlebih. Senyawa ini mudah ditemukan dalam jenis makanan seperti sayur bayam, buah bit, kacang-kacangan, belimbing dan sebagainya. \n\n Tidak ada larangan untuk mengonsumsi makanan tersebut. Namun, alangkah baiknya apabila Sahabat Hermina mengkonsumsi makanan tersebut dibarengi dengan asupan makanan yang mengandung kalsium tinggi. Sebab, kalsium dapat membantu tubuh memproses oksalat dan mengikatnya bersama kalsium di pencernaan agar tidak mengendap di organ ginjal. \n\n 5. Konsumsi Obat-Obatan Tertentu \n\n Tidak hanya karena mengonsumsi makanan tertentu yang mengandung senyawa pemicu batu ginjal, penyebab batu ginjal yang lain bisa terjadi karena konsumsi obat-obatan tertentu. Contohnya adalah obat antibiotik, obat untuk HIV, obat diuretik dan sebagainya. Obat-obatan tersebut juga berpotensi menjadi penyebab munculnya batu pada saluran ginjal. \n\n 6. Kondisi Medis Tertentu \n\n Penyebab munculnya batu ginjal selanjutnya adalah karena kondisi medis tertentu. Misalnya saja penyakit diabetes tipe 2, asam urat dan hiperparatiroidisme. Untuk pencegahannya memang harus menjalani pola hidup dan pola makan yang sehat, karena munculnya penyakit tersebut adalah lalainya Sahabat Hermina dalam menjaga kedua pola tersebut. Utamanya dalam menjaga pola makan sehat. \n\n 7. Masalah Pada Pencernaan \n\n Munculnya penyakit batu ginjal juga bisa berasal dari adanya gangguan pencernaan seperti penyakit radang usus dan kolitis ulseratif. Gangguan yang timbul pada sistem pencernaan dapat menimbulkan diare dan mengurangi frekuensi buang air kecil. Apabila kadar air seni yang keluar tidak sebanyak biasanya, tubuh dapat menyerap lebih banyak oksalat dari usus yang tercampur dengan air seni. \n\n Dari banyaknya penyebab batu ginjal di atas, cara pengobatannya sebenarnya tidak terlalu sulit apabila Sahabat Hermina mau melakukannya dengan konsisten dan serius. Pengobatan yang paling mudah tentu saja banyak-banyak konsumsi air putih. Namun, bagi penderita batu ginjal yang juga memiliki riwayat penyakit jantung harus mengatur asupan air putih ini. Sebab, banyak konsumsi air putih juga tidak bagus untuk jantung. \n\n Pengobatan selanjutnya adalah menghindari makanan yang jadi pemicu munculnya batu ginjal. Lebih baik konsumsi makanan sehat dan seimbang yang baik untuk tubuh. Pengobatan lainnya adalah melalui tindakan medis. Bisa menggunakan obat peluruh batu ginjal atau tindakan operasi untuk menghancurkan batu ginjal tersebut. \n\n Konsultasikan segera jika Sahabat Hermina mengalami gejala - gejala seputar batu ginjal dengan dokter spesialis di RS. Hermina terdekat atau Sahabat Hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mekarsari<\/a><\/li>
- 22 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Gejala Penyakit Autoimun <\/a><\/h3>
\n\n Sahabat Hermina, \n\n Penyakit Autoimun merupakan penyakit yang terjadi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang sehat dalam tubuh. Sedangkan sistem kekebalan tubuh, seharusnya berfungsi melindungi tubuh untuk melawan penyakit dan sel jahat, seperti bakteri maupun virus. Banyak dampak yang akan timbul jika tubuh terserang autoimun. \n\n Perlu kita ketahui, penyebab autoimun bisa muncul karena banyak faktor, mulai dari keturunan hingga gaya hidup yang tidak sehat. Gangguan ini pun bisa terjadi sangat panjang bahkan bisa sampai seumur hidup \n\n Secara umum, gejala-gejala awal autoimun antara lain: \n\n \n Nyeri di seluruh tubuh yang membuat badan seperti ngilu dan ditusuk-tusuk. \n Nyeri sendi di bagian lutut, sendi di pergelangan tangan, punggung tangan hingga buku-buku jari. Nyeri ini terjadi di kedua sisi kiri dan kanan. Nyeri ini juga sering diiringi pembengkakan dan/atau kekakuan, sehingga membuat kesakitan dan sulit bergerak. \n Merasakan lelah yang berlebihan dan berkepanjangan \n Timbul demam ringan \n Rambut mengalami kerontokan \n Sering terkena sariawan. \n Kehilangan memori, fokus, dan konsentrasi \n Ruam pada kulit \n Kesemutan ditangan atau kaki \n \n\n Faktor yang menyebabkan seseorang berisiko mengidap penyakit autoimun, diantaranya adalah: \n\n \n Faktor genetik atau keturunan. Faktor genetik merupakan faktor risiko utama yang bisa menimbulkan penyakit autoimun. \n Perubahan hormon. Perubahan hormon memiliki korelasi dengan penyakit autoimun. \n \n\n \n Memiliki riwayat penyakit autoimun dalam keluarga \n Menderita infeksi bakteri atau virus, \n Terkena paparan bahan kimia, seperti asbes, merkuri, dioksin, atau pestisida \n Merokok \n Memiliki berat badan berlebih atau obesitas \n \n\n \n Jenis kelamin. Sekitar tiga perempat orang dengan gangguan autoimun adalah wanita. \n \n\n Upaya yang dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit autoimun, diantaranya adalah: \n\n \n Berolahraga secara rutin \n Tidak merokok \n Menjaga berat badan agar tetap ideal \n Menggunakan alat pelindung ketika bekerja, agar terhindar dari paparan bahan kimia \n Rutin mencuci tangan dengan benar agar terhindar dari infeksi virus dan bakteri \n \n\n Beberapa metode untuk mendeteksi auto imun diantaranya adalah : \n\n \n Pemeriksaan Fisik. \n Riwayat kesehatan. \n Tes darah. \n Biopsi. \n Sinar-X. \n \n\n Lakukan konsultasi dan periksakan diri secara teratur dengan dokter apabila ada ciri-ciri penyakit auto imun yang dirasakan agar dapat diatasi dan dilakukan pengobatan lanjutan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Purwokerto<\/a><\/li>
- 14 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya Olahraga bagi Kesehatan Wanita Lanjut Usia (Menopause)<\/a><\/h3>
Menginjak masa menopause, wanita akan mengalami beberapa perubahan pada tubuhnya. Mulai dari suhu tubuh yang lebih hangat, berkeringat di malam hari, berhentinya menstruasi, vagina menjadi lebih kering, hingga perubahan suasana hati yang terlalu cepat. \n\n Terkadang, berbagai perubahan tersebut kerap membuat wanita semakin malas beraktivitas fisik, termasuk olahraga. Padahal, olahraga sangat baik untuk dilakukan oleh wanita telah memasuki masa menopause. \n\n Sudah menjadi rahasia umum bahwa dengan semakin aktif bergerak, semakin sedikit berat badan yang Anda miliki. Bahkan, ulasan National Institute of Health menunjukkan bahwa orang yang melakukan aktivitas aerobik selama 10 menit atau lebih setiap harinya dapat memiliki ukuran pinggang 6 inci lebih kecil ketimbang orang yang tidak berolahraga sama sekali. \n\n Lebih dari itu, berolahraga rutin setelah masuk ke fase menopause juga memiliki sejumlah manfaat lain, yaitu: \n\n \n Menurunkan risiko terkena pengeroposan tulang atau osteoporosis. \n Menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular. \n Meningkatkan resistensi insulin. \n Menjaga persendian dan otot agar lebih kuat serta jarang mengalami cedera. \n Meredakan depresi dan gangguan kecemasan. \n \n\n \n\n Walau begitu, tidak semua olahraga cocok untuk dilakukan saat wanita sudah memasuki masa menopause. Berikut beberapa olahraga yang cocok untuk dilakukan, antara lain: \n\n \n Cardio \n \n\n Salah satu olahraga yang baik dilakukan saat menopause adalah cardio. Aktivitas aerobik ini dilakukan dengan memanfaatkan beberapa otot besar sambil menjaga detak jantung pada tubuh. Beberapa kegiatan cardio yang baik dilakukan adalah berjalan, jogging, bersepeda, hingga renang. Jika kamu tidak terbiasa, cobalah untuk mengawalinya selama 10 menit yang secara perlahan intensitasnya akan ditingkatkan. \n\n \n Latihan Kekuatan \n \n\n Kamu juga dapat melakukan latihan kekuatan sebagai salah satu olahraga saat memasuki masa menopause. Hal ini juga dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya osteoporosis yang membuat tulang rusak. Olahraga ini dapat membantu meningkatkan kekuatan tulang dan otot, membakar lemak tubuh, hingga meningkatkan metabolisme pada tubuh. \n\n \n Yoga dan Meditasi \n \n\n Yoga dan meditasi juga dapat menjadi salah satu alternatif olahraga yang dapat dilakukan oleh wanita ketika sudah memasuki masa menopause. Teknik relaksasi ini sangat baik untuk menenangkan saraf dengan cara memusatkan pikiran dan meringankan gejala-gejala dari menopause, seperti hot flashes, sifat mudah marah, dan kelelahan. Kamu dapat melakukan gerakan pernapasan dalam, yoga, hingga meditasi. \n\n \n Zumba \n \n\n Salah satu olahraga yang sedang populer saat ini sekaligus menyehatkan tubuh, terutama saat wanita sudah memasuki masa menopause adalah zumba. Olahraga ini dilakukan dengan sekelompok orang, sehingga kamu tidak akan mudah bosan. Gerakan zumba dilakukan dengan menggabungkan salsa, merengue, dan musik yang terinspirasi dari latin. Gerakan ini dapat membakar kalori dan melatih otot-otot di tubuh karena semua bagian tubuh bergerak saat melakukannya. \n\n Selain olahraga, jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan secara rutin karena kadar hormon estrogen akan menurun akibat menopause dan dapat meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya lakukan pemantauan kesehatan secara rutin agar terhindar dari berbagai penyakit kronis. Segera konsultasikan kondisi kesehatan Anda setelah menopause ke dokter spesialis obgyn Rumah Sakit Hermina terdekat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 09 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Masalah Trigger Finger (Jari Kaku) yang sering terjadi pada Wanita<\/a><\/h3>
Apa itu Trigger Finger ? \n\n Trigger finger atau jari kaku adalah kondisi ketika salah satu jari tangan dalam posisi bengkok dan sulit untuk digerakan. Kondisi ini juga dikenal sebagai stenosing tenosynovitis. Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya peradangan pada tendon sehingga mengalami pembengkakan dan kaku. \n\n \n\n Apa Gejalannya? \n\n Trigger finger terjadi pada jari, dengan kasus yang sering ditemukan pada ibu jari. Gejala ini akan berbeda setiap orang, muali dari yang ringan hingga berat. Beberapa gejala yang kerap dialami pengidap trigger finger, atara lain: \n\n Jari menjadi kaku, terutama pada pagi hari. \n\n \n \n Muncul sensasi kejut saat menggerakkan jari. \n \n \n Bengkak atau timbul benjolan di telapak tangan bagian tangan yang mengalami kondisi ini. \n \n \n Jari terkunci dalam posisi bengkok dan tidak dapat diluruskan. \n \n \n\n Bagi orang yang sedang mengalami penyakit trigger finger, kondisi ini biasanya akan semakin memburuk pada saat: \n\n \n \n Menggenggam sesuatu. \n \n \n Mencoba meluruskan jari. \n \n \n\n \n\n Faktor Penyebab Terjadinya Trigger Finger \n\n Ada beberapa faktor risiko atau penyebab terjadinya penyakit Trigger finger, antara lain: \n\n \n \n Sering melakukan gerakan yang sama berulang kali. Pekerjaan yang memerlukan gerakan tangan yang sama dan memegang dalam waktu lama meningkatkan risiko penyakit Trigger finger. Bisanya sering terjadi pada Ibu rumah tangga yang sering melakukan pekerjaan berulang-ulang. \n \n \n Adanya penyakit tertentu, seperti diabetes dan rheumatoid arthritis. \n \n \n Wanita lebih mudah terpengaruh. \n \n \n\n \n\n Cara Pencegahan Resiko Trigger Finger \n\n mengurangi aktivitas penggunaan tangan secara berlebihan adalah kunci untuk mencegah trigger finger. Jika seseorang mulai mengalami kekakuan dan pembengkakan di jari, pastikan untuk banyak istirahat dari aktivitas yg dilakukan. \n\n Bila perlu lakukan dengan bergantian jari dalam melakukan aktivitas hal tersebut dapat membantu menjaga dan menghindari dari peradangan. \n\n Apabila Anda sedang mengalami gejala seperti jari bengkak, kaku dan sulit untuk digerakkan. Segera berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat dan berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda. \n\n \n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 31 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mitos dan Fakta Ambeien serta Pencegahannya<\/a><\/h3>
Ambeien merupakan salah satu penyakit di saluran pencernaan yang umum terjadi. Wasir atau ambeien dan dalam bahasa medis disebut dengan hemoroid sebenarnya adalah berawal dari suatu bantalan normal yang ada pada semua orang miliki. Bantalan ini pada saat kita buang air besar tidak akan membuat lecet atau luka. Namun apabila sudah membesar akan menyebabkan komplikasi yang sering dikeluhkan. Seperti benjolan dan buang air besar yang berdarah. \n\n \n\n Apa yang menyebabkan ambeien? \n\n Tidak sedikit orang yang mengira bahwa salah satu penyebab ambeien adalah penyakit keturunan. Hal tersebut adalah mitos, ambeien tidak ada hubungannya dengan faktor keturunan. Ambeien bisa terjadi akibat pola hidup yang tidak baik. Misalnya buang air besar yang keras yang harus membuat kita “ngeden” dan duduk terlalu lama di dalam kamar mandi pada saat buang air besar. Hal tersebut dapat disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang kurang serat dan kurang minum. Semua yang menyebabkan tekanan yang besar kepada anus akan dapat menyebabkan ambeien bertambah besar. \n\n \n\n Siapa yang lebih berisiko terkena ambeien? \n\n Baik laki-laki maupun perempuan memiliki resiko yang sama. Namun, wanita yang sedang hamil memiliki resiko ambeien karena tekanan dari rahimnya dan juga mengedan yang tidak benar pada saat melahirkan normal \n\n \n\n Apa bahayanya apabila ambeien dibiarkan? \n\n Apabila Sahabat Hermina sudah memiliki keluhan seperti buang air besar berdarah apabila dibiarkan tentunya akan menyebabkan darah yang keluar semakin banyak dan menyebabkan kekurangan darah. Benjolan yang muncul meskipun masih kecil, apabila dibiarkan tentunya akan semakin membesar dan tentunya akan menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan. \n\n \n\n Apakah Ambeien Harus Dioperasi? \n\n Banyak yang apabila sudah ambeien takut untuk di operasi. Apabila ambeien masih dalam tahap awal maka dapat diobati dengan mengubah pola hidup. Jangan takut untuk segera konsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Dokter akan melakukan pengecekan terlebih dahulu. Semakin dini maka semakin sedikit kemungkinan untuk di operasi. \n\n \n\n Tips mencegah ambeien \n\n \n \n Perbanyak minum air putih minimal 1.5 Liter perhari \n \n \n Perbanyak serat seperti sayur sayuran dan buah-buahan \n \n \n Untuk yang susah menemukan atau kurang menyukai buah-buahan dan sayuran dapat mencoba mengkonsumsi agar-agar untuk memperlancar buang air besar. \n \n \n\n \n \n\n Sahabat Hermina, mari mulai terapkan pola hidup sehat agar terhindar dapat mencegah ambeien dan perlu diingat bahwa semakin dini memeriksakan ambeien ke dokter maka tingkat keparahan akan semakin kecil dan pengobatannya dapat dilakukan dengan mengubah pola hidup. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 31 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 09 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 14 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 20 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 28 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 30 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>