- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 12 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Stunting, Penyebab dan Cara Pencegahan pada Anak<\/a><\/h3>
Stunting yaitu masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang panjang sehingga berakibat terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun. Stunting memiliki gejala-gejala yang bisa Anda kenali, misalnya: \n\n \n\n \n Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya \n Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat \n Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk \n Pubertas yang lambat \n Saat menginjak usia 8-10 tahun, anak cenderung lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya \n Berat badan lebih ringan untuk anak seusianya \n \n\n Pihak Kementrian Kesehatan menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka. Selain itu, anak yang menderita stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk. Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius. \n\n \n\n Mengingat stunting adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup membahayakan, memahami faktor penyebab stunting sangat penting untuk dilakukan. Dengan begitu, Anda bisa melakukan langkah-langkah preventif untuk menghindarinya. \n\n \n\n Berikut ini beberapa faktor penyebab stunting yang perlu Anda ketahui: \n\n \n\n 1. Kurang Gizi dalam Waktu Lama \nTanpa disadari, penyebab stunting pada dasarnya sudah bisa terjadi sejak anak berada di dalam kandungan. Sebab, sejak di dalam kandungan, anak bisa jadi mengalami masalah kurang gizi. Penyebabnya, adalah karena sang ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi seperti makanan berprotein tinggi, sehingga menyebabkan buah hatinya turut kekurangan nutrisi. Selain itu, rendahnya asupan vitamin dan mineral yang dikonsumsi ibu juga bisa ikut memengaruhi kondisi malnutrisi janin. Kekurangan gizi sejak dalam kandungan inilah yang juga bisa menjadi penyebab terbesar kondisi stunting pada anak. \n\n 2. Pola Asuh Kurang Efektif \nPola asuh yang kurang efektif juga menjadi salah satu penyebab stunting pada anak. Pola asuh di sini berkaitan dengan perilaku dan praktik pemberian makanan kepada anak. Bila orang tua tidak memberikan asupan gizi yang baik, maka anak bisa mengalami stunting. Selain itu, faktor ibu yang masa remaja dan kehamilannya kurang nutrisi serta masa laktasi yang kurang baik juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan otak anak. \n\n 3. Pola Makan \nRendahnya akses terhadap makanan dengan nilai gizi tinggi serta menu makanan yang tidak seimbang dapat memengaruhi pertumbuhan anak dan meningkatkan risiko stunting. Hal ini dikarenakan ibu kurang mengerti tentang konsep gizi sebelum, saat, dan setelah melahirkan. \n\n 4. Tidak Melakukan Perawatan Pasca Melahirkan \nSetelah bayi lahir, sebaiknya ibu dan bayi menerima perawatan pasca melahirkan. Sangat dianjurkan juga bagi bayi untuk langsung menerima asupan ASI agar dapat memperkuat sistem imunitasnya. Perawatan pasca melahirkan dianggap perlu untuk mendeteksi gangguan yang mungkin dialami ibu dan anak pasca persalinan. \n\n 5. Gangguan Mental dan Hipertensi Pada Ibu \nPola asuh yang kurang efektif juga menjadi salah satu penyebab stunting pada anak. Pola asuh di sini berkaitan dengan perilaku dan praktik pemberian makanan kepada anak. Bila orang tua tidak memberikan asupan gizi yang baik, maka anak bisa mengalami stunting. Selain itu, faktor ibu yang masa remaja dan kehamilannya kurang nutrisi serta masa laktasi yang kurang baik juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan otak anak. \n\n 6. Sakit Infeksi yang Berulang \nSakit infeksi yang berulang pada anak disebabkan oleh sistem imunitas tubuh yang tidak bekerja secara maksimal. Saat imunitas tubuh anak tidak berfungsi baik, maka risiko terkena berbagai jenis gangguan kesehatan, termasuk stunting, menjadi lebih tinggi. Karena stunting adalah penyakit yang rentan menyerang anak, ada baiknya Anda selalu memastikan imunitas buah hati terjaga sehingga terhindar dari infeksi. \n\n 7. Faktor Sanitasi \nSanitasi yang buruk serta keterbatasan akses pada air bersih akan mempertinggi risiko stunting pada anak. Bila anak tumbuh di lingkungan dengan sanitasi dan kondisi air yang tidak layak, hal ini dapat memengaruhi pertumbuhannya. Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan juga merupakan salah satu faktor penyebab stunting. \n\n \n\n Bagaimana Cara Mencegah Stunting? \n\n 1.Pemeriksaan Rutin \nSelama masa kehamilan, ibu perlu melakukan check up atau pemeriksaan rutin untuk memastikan berat badan sesuai dengan usia kehamilan. Ibu hamil juga tidak boleh mengalami anemia atau kekurangan darah karena akan memengaruhi janin dalam kandungan. Kontrol tekanan darah ini bisa dilakukan saat check up rutin. \n\n 2. Pahami Konsep Gizi \nPastikan Anda mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap hari, terlebih saat masa kehamilan. Pahami konsep gizi dengan baik dan terapkan dalam pola asuh anak. \n\n 3.Pilihan Menu Beragam \nUpayakan untuk selalu memberi menu makanan yang beragam untuk anak. Jangan lupakan faktor gizi dan nutrisi yang dibutuhkan mereka setiap harinya. Saat masa kehamilan dan setelahnya, ibu pun perlu mendapatkan gizi yang baik dan seimbang agar dapat menghindari masalah stunting. \n\n 4.Konsumsi Asam Folat \nAsam folat berperan penting untuk mendukung perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi. Zat ini juga dapat mengurangi risiko gangguan kehamilan hingga 72%. Dengan asupan asam folat, kegagalan perkembangan organ bayi selama masa kehamilan juga bisa dicegah. \n\n 5.Tingkatkan Kebersihan \nSakit infeksi yang berulang pada anak disebabkan oleh sistem imunitas tubuh yang tidak bekerja secara maksimal. Saat imunitas tubuh anak tidak berfungsi baik, maka risiko terkena berbagai jenis gangguan kesehatan, termasuk stunting, menjadi lebih tinggi. Karena stunting adalah penyakit yang rentan menyerang anak, ada baiknya Anda selalu memastikan imunitas buah hati terjaga sehingga terhindar dari infeksi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bekasi<\/a><\/li>
- 24 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Bukan Sekadar Diet, Cek Komposisi Tubuh untuk Sukses Menurunkan Berat Badan<\/a><\/h3>
Saat ini impian untuk memiliki body goals tidak hanya terjadi pada wanita saja, namun juga diimpikan oleh kaum pria baik remaja hingga dewasa. Seringkali cara yang dilakukan untuk memiliki body goals adalah dengan pola diet yang salah, seperti rela menahan lapar berjam-jam dan bahkan mengonsumsi suplemen diet. \n\n Untuk mendapatkan berat badan ideal dan tubuh yang proporsional, Sahabat Hermina perlu mengetahui komposisi tubuh agar tidak terjadi efek samping buruk dalam jangka panjang. Menurunkan berat badan dengan cara yang tepat akan membuat tubuh lebih sehat. Penurunan berat badan hanya berdasarkan angka timbangan saja dapat menyesatkan, karena timbangan tidak dapat membedakan berat dari lemak tubuh dan berat dari otot. Dengan melakukan analisis komposisi tubuh saat melakukan program penurunan berat badan, dapat dilihat perubahan penting dari komposisi tubuh yang tidak bisa dilakukan oleh timbangan biasa. Tubuh kita terdiri dari lima hal yang berbeda yaitu sebagai berikut : \n\n 1. Air \n\n Hampir 60% tubuh kita terdiri dari air. Total air di dalam tubuh terbagi menjadi dua, yaitu Extracellular Water (ECW) atau kandungan air di luar sel dan Intracellular Water (ICW) atau kandungan air di dalam sel tubuh. Air merupakan bahan utama untuk sel tubuh yang membantu mengatur suhu internal tubuh, memperkuat otot, dll. Kadar air di dalam tubuh secara alami akan berfluktuasi saat siang dan malam hari. Makan dalam porsi yang besar, minum alkohol, menstruasi, sakit, berolahraga dapat memengaruhingkat hidrasi seseorang. \n\n 2. Tulang \n\n Kepadatan tulang memiliki bobot tersendiri. Namun, perkembangan bobot serta kepadatannya akan \n\n terhenti di usia 30 dan setelah itu bobot maupun kepadatan tulang akan berkurang secara perlahan. Olahraga dan peningkatan massa otot diketahui berhubungan dengan tulang yang lebih kuat dan sehat. Walaupun struktur tulang tidak mungkin berubah dalam waktu singkat namun penting untuk menjaga kesehatan tulang dengan pola diet seimbang dan banyak berolahraga. \n\n 3. Organ Tubuh \n\n Organ tubuh seperti otak, usus, paru-paru, jantung, ginjal, pembuluh darah, dan empedu sebaiknya memiliki berat yang tetap sebagai tanda kondisi tubuh sehat. Jadi jika ingin mendapatkan tubuh proporsional, berat dari organ tubuh bukanlah sasaran yang tepat untuk dikurangi. \n\n 4. Otot \n\n Otot berfungsi sebagai penentu kekuatan fungsional tubuh. Massa otot yang lebih tinggi akan meningkatkan laju metabolisme dan dapat mencegah terjadinya penyakit dan kondisi mudah terjatuh. Seseorang yang memiliki jumlah massa otot yang lebih tinggi akan membakar lebih banyak kalori saat istirahat dibandingkan dengan seseorang dengan massa otot lebih rendah. Oleh karena itu, masa otot disarankan untuk tetap terjaga dan perlu diusahakan agar meningkat. Seiring bertambahnya usia, kita akan kehilangan massa otot dan lebih rentan terjatuh, sehingga penurunan massa otot sebaiknya dicegah atau diperlambat dengan meningkatkan aktivitas fisik. \n\n 5. Lemak \n\n Terdapat dua jenis lemak tubuh, yaitu lemak subkutan (lapisan lemak dibawah kulit) dan lemak visceral (lemak yang mengelilingi dan melindungi organ perut). Lemak berfungsi sebagai pelindung tubuh, sumber cadangan energi, membawa vitamin larut lemak, membuat hormon tertentu, dan berfungsi sebagai bahan pembangun membran sel. Persentase lemak tubuh yang tinggi merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Jika ingin mendapatkan bentuk tubuh proporsional, maka persentase lemak tubuh harus dapat dikurangi. \n\n \n\n Dalam menjalani program diet untuk mencapai bodygoals yang perlu diturunkan adalah mengurangi massa lemak, bukan total berat badan agar mendapatkan tubuh yang sehat serta proporsional. \n\n Bagaimana Cara Menilai Komposisi Tubuh? \n\n Cara penilaian komposisi tubuh adalah dengan menggunakan alat yang disebut Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) yang cara kerjanya menggunakan elektroda. Signal elektroda akan menjalar dalam tubuh. Pemeriksaan dengan menggunakan alat ini merupakanpemeriksaan sederhana dan mudah. Sahabat Hermina hanya perlu berdiri diatas timbangan yang sudah memiliki elektroda dan hasilnya akan segera diketahui saat itu juga. \n\n BIA tidak hanya menilai kandungan lemak tubuh namun juga dapat menganalisis kebutuhan metabolisme dasar tubuh. Nilai komposisi tubuh yang diperoleh dapat menentukan besarnya energi dan jumlah makanan yang boleh dikonsumsi dalam satu hari. \n\n Manfaat Medical Body Composition Analyzer \n\n 1. Menentukan Perencanaan yang Tepat dalam Mengurangi Massa Lemak dan Meningkatkan Massa Otot \n\n 2. Memahami Risiko Munculnya Osteoporosis \n\n 3. Mengidentifikasi Risiko Kesehatan Tubuh untuk Jangka Panjang \n\n \n\n Konsultasikan ke dokter spesialis gizi klinik untuk petunjuk diet sehat. Menurunkan berat badan yang sehat berdampak pada tubuh yang bugar, dengan pola makan sehat dan aktivitas fisik yang teratur. \n\n Apabila Sahabat Hermina mengalami kesulitan untuk mengatur pola makan yang sesuai kondisi tubuh, segera konsultasikan ke Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Hermina Bekasi. \n\n Unduh aplikasi Halo Hermina untuk membuat janji temu dengan dokter-dokter spesialis di Rumah Sakit Hermina Bekasi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 18 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Kaya Protein Hewani: Cegah Stunting<\/a><\/h3>
Pada peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 tahun 2024, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menekankan tema "MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting" dengan slogan "MP-ASI Berkualitas untuk Generasi Emas". Pemilihan tema ini sangat relevan dengan masalah serius stunting yang masih dihadapi Indonesia. \n\n Stunting, masalah pertumbuhan fisik yang terhambat pada anak, masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menegaskan pentingnya memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) kaya protein hewani sebagai strategi utama dalam mencegah stunting pada anak-anak. \n\n \nMengapa MP-ASI Kaya Protein Hewani Penting? \n\n Protein hewani memiliki peran krusial dalam pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh. Pada MP-ASI, asupan protein hewani dapat memberikan asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal anak. \n\n \nPeran Protein Hewani dalam Pencegahan Stunting \n\n Kualitas protein hewani berkaitan erat dengan kemampuannya meningkatkan kadar insulin, yang merupakan mediator penting dalam pembentukan matriks tulang. Dengan mengonsumsi protein hewani yang cukup, anak-anak memiliki potensi pertumbuhan yang lebih baik. Ini dapat membantu mengatasi masalah stunting yang selama ini menjadi fokus perhatian. \n\n \nSumber Protein Hewani pada MP-ASI \n\n Dalam memberikan MP-ASI kaya protein hewani, kita dapat memilih dari berbagai sumber yang mudah diakses. Daging sapi, daging ayam, hati sapi, ikan, telur, dan susu adalah pilihan yang kaya akan nutrisi penting. Variasi dalam sumber protein ini juga penting untuk memastikan anak mendapatkan manfaat nutrisi yang beragam. \n\n \nRekomendasi Pemberian MP-ASI \n\n Pemberian MP-ASI sebaiknya dimulai sejak bayi berusia enam bulan, sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan. ASI tetap menjadi sumber utama gizi, dan pemberian MP-ASI bertujuan untuk memberikan tambahan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh yang sedang tumbuh pesat. \n\n \nPentingnya Kesadaran Masyarakat \n\n Dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 tahun 2024, tema "MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting" memberikan panggilan kepada semua pihak, termasuk orang tua, keluarga, dan lembaga pemerintah, untuk bersama-sama menciptakan kesadaran akan pentingnya MP-ASI berkualitas. \n\n Memberikan MP-ASI kaya protein hewani bukan hanya langkah preventif terhadap stunting, tetapi juga investasi jangka panjang dalam kesehatan dan pertumbuhan anak-anak Indonesia. Dengan kolaborasi antara keluarga, pemerintah, dan masyarakat, kita dapat menciptakan generasi emas yang sehat dan tangguh. Mari kita berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi masa depan mereka. \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 10 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Remaja Sehat Bebas Anemia Dan KEK<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, manusia mengalami tumbuh kembang semasa hidupnya. Salah satu fase yang dialami adalah ketika remaja. Tumbuh kembang remaja ialah proses perubahan yang terjadi pada fungsi kognitif, perilaku, sosial, dan emosional sesuai perkembangan biologis, serta adanya fungsi dan tuntutan baru dalam lingkungan keluarga maupun sosial. \n\n \n\n Adapun ciri-ciri tumbuh kembang remaja pada fisik, seperti tumbuh jakun dan suara menjadi berat, otot dada dan bahu melebar, tumbuh kumis, jambang, janggut, dan bisa juga di dada, suara lebih berat atau pecah, penis membesar dan memanjang, buah zakar dan testis bertambah besar, mimpi basah, pinggul melebar, payudara membesar, keluarnya sel telur dari Rahim, menstruasi, badan bertambah tinggi dan besar dengan pesat, tumbuh rambut di ketiak dan sekitar alat kelamin, peningkatan produksi kelenjar minyak dan keringat yang menimbulkan jerawat bila tidak dibersihkan secara teratur. \n\n \n\n Kemudian adapun untuk ciri-ciri tumbuh kembang remaja pada psikologis/kejiwaan, seperti emosi mudah berubah dan turun naik, senang mencoba dan mengeksplorasi berbagai hal baru, cenderung lebih senang bersama dengan teman di banding keluarga, ingin diakui kelompok sebaya dan mulai naksir atau jatuh cinta dengan sesama teman atau sebaya. \n\n \n\n Sahabat Hermina, saat fase tumbuh kembang remaja seperti yang disebutkan di atas, kebutuhan gizi remaja penting untuk diperhatikan, karena dapat mempengaruhi kecepatan tumbuh, maturasi fisik, komposisi tubuh, derajat aktivitas. Oleh karenanya, perlu memperhatikan gizi seimbang pada remaja, yaitu dapat menerapkan mengonsumsi aneka ragam pangan, membiasakan perilaku hidup bersih, memantau berat badan, dan melakukan aktivitas fisik. \n\n \n\n Masih banyak remaja yang mengalami anemia, dan ini dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Mengenai anemia, tentunya Sahabat Hermina sudah tau bahwa anemia merupakan kondisi ketika tubuh mengalami penurunan atau jumlah sel darah merah atau hemoglobin berada di bawah kisaran normal. \n\n \n\n Berikut ini kadar hemoglobin (gr/dL) sebagai indikator anemia, pada kelompok usia yaitu : \n\n \n Anak usia 6 bulan - 5 tahun = <11 \n Anak usia 6 tahun – 11 tahun = <11,5 \n Anak usia 12 - 14 tahun = <12 \n Laki-laki dewasa = <13 \n Wanita dewasa tidak hamil = <12 \n Wanita dewasa hamil = <11 \n \n\n \n\n \n\n Jadi untuk Sahabat Hermina, pencegahan pada anemia dapat kita terapkan dengan mengkonsumsi sumber Fe, dan meminum tablet Fe khusus remaja putri agar tumbuh kembang remaja dapat maksimal. Apabila Sahabat Hermina memiliki keluhan segera berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Gizi di RSU Hermina Solo \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Grand Wisata<\/a><\/li>
- 02 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Berikut Cara Mengatasi Hipertensi dengan Diet DASH, Apasih Diet DASH itu?<\/a><\/h3>
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah sistolik meningkat lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik meningkat lebih dari 90 mmHg pada 2 kali pengukuran berbeda di klinik atau rumah sakit, dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Hipertensi mengakibatkan seseorang lebih berisiko terkena penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Republik Indonesia tahun 2018, angka kejadian hipertensi di Indonesia mencapai 34,1%. Salah satu terapi hipertensi yaitu perubahan pola hidup termasuk pola makan dan aktivitas fisik. Pola makan yang dapat diterapkan pada pasien hipertensi adalah dengan diet DASH. \n\n \n\n Diet DASH, diet yang seperti apa? \n\n \n\n Diet Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) pertama kali dikembangkan pada tahun 1990-an. Penelitian oleh National Institute of Health (NIH) mendapatkan intervensi diet saja dapat menurunkan tekanan darah sistolik sekitar 6-11 mmHg. Efek ini terlihat pada pasien dengan hipertensi maupun tekanan darah normal. \n\n \n\n Diet DASH mengutamakan konsumsi sayur dan buah, daging tanpa lemak (lean meat) dan produk dairy/susu, serta mikronutrien dalam menu makan sehari-hari. Diet DASH juga menganjurkan mengurangi asupan natrium menjadi 1500 mg/hari atau setara ¾ sendok teh garam. Terdapat bukti kuat hubungan antara asupan tinggi garam/natrium dengan peningkatan tekanan darah. Hindari konsumsi makanan tinggi garam, seperti kecap, makanan siap saji, dan makanan olahan, seperti roti dan sereal tinggi garam, serta kurangi penambahan garam ketika mempersiapkan makanan atau saat makan. Diet DASH menekankan konsumsi makanan yang segar dan diproses minimal. \n\n \n\n Mari lihat lebih dekat rekomendasi nutrien berdasarkan diet DASH: \n\n \n\n Karbohidrat dalam diet DASH meliputi sayur-sayuran berdaun hijau (kale, brokoli, bayam, sawi), biji-bijian utuh (oat, gandum), buah dengan indeks glikemik rendah, dan kacang-kacangan. Lemak dibagi menjadi lemak baik dan lemak jahat. Lemak baik berperan mencegah inflamasi, sumber asam lemak esensial, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Lemak baik dapat meningkatkan HDL dan menurunkan LDL jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Sumber lemak baik meliputi minyak zaitun (olive oil), alpukat, kacang, flax seeds, ikan kaya asam lemak omega-3 (contoh: ikan kembung, ikan salmon). Sumber lemak jahat meliputi margarin, mentega nabati, minyak nabati terhidrogenasi parsial, yang umum ditemukan dalam ultra-processed food (biskuit, es krim, makanan kemasan), yang dapat meningkatkan kadar LDL yang memicu pembentukan plak dalam pembuluh darah arteri. Lemak yang dianjurkan dalam diet DASH adalah lemak baik. Protein dalam diet DASH meliputi protein nabati seperti kacang-kacangan, produk kedelai, dan biji-bijian, dan protein hewani meliputi daging tanpa lemak, produk susu rendah lemak, telur, dan ikan. Daging olahan atau yang diawetkan tidak direkomendasikan karena dapat menyebabkan hipertensi dan juga mengandung zat karsinogen. \n\n \n\n Diet DASH juga mengikutsertakan makanan tertentu yang kaya kalium, kalsium, dan magnesium karena nutrien tersebut mencegah disfungsi endotel, dan meningkatkan relaksasi otot polos pembuluh darah. Makanan sumber kalium meliputi pisang, jeruk, alpukat, dan bayam. Kalsium dapat ditemukan dalam produk susu dan sayuran berdaun hijau. Magnesium didapatkan dari gandum utuh, sayuran berdaun, kacang dan biji-bijian. \n\n \n\n Panduan penyajian/porsi makan pada diet DASH sebagai berikut: \n\n 1. Sayuran: sekitar 5 saji per hari \n\n 2. Buah: sekitar 5 saji per hari \n\n 3. Karbohidrat: sekitar 7 saji per hari \n\n 4. Produk susu rendah lemak: sekitar 2 saji per hari \n\n 5. Produk daging tanpa lemak: sekitar 2 saji atau kurang per hari \n\n 6. Kacang-kacangan dan biji-bijian 2-3 kali per minggu \n\n \n\n Diet DASH merupakan pendekatan berbasis nutrisi untuk mencegah dan kontrol hipertensi. Namun, tidak terbatas hanya untuk penderita hipertensi, diet DASH juga sudah diteliti memiliki manfaat dalam membantu menurunkan kadar gula darah, trigliserida, LDL, dan resistensi insulin. Diet DASH juga berhubungan dengan pencegahan dan penanganan gagal jantung kronis. Hal terpenting dari diet DASH adalah memerlukan perubahan gaya hidup dan menerapkan pola makan sehat. Penerapan diet DASH perlu dipantau oleh tenaga kesehatan untuk mengoptimalkan manfaat dari pola makan ini. \n\n \n\n Sumber: \n\n 1. Challa HJ, Ameer MA, Uppaluri KR. DASH diet to stop hypertension. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. Tersedia pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482514/ \n\n 2. Kemenkes RI. Tekanan darah tinggi (Hipertensi). [internet]. [diakses 16 September 2023]. Tersedia pada: https://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Tekanan-Darah-Tinggi-Hipertensi.pdf \n\n 3. Unger T, Borghi C, Charchar F, Khan NA, Poulter NR, Prabhakaran D, et al. 2020 International Society of Hypertension Global Hypertension Practice Guidelines. Hypertension. 2020;75:1334-57. \n\n 4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta. 2020. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Makassar<\/a><\/li>
- 11 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Memiliki Berat Badan Berlebih, Bagaimana Menerapkan Diet Sehat ? <\/a><\/h3>
Mempunyai berat badan berlebih tentunya bukan merupakan keinginan bagi sebagian orang. Bagi yang mempunyai berat badan berlebih, ingin melakukan program diet yang dinilai tujuannya adalah menurunkan bobot berat badan agar bisa mencapat berat badan ideal. Namun tahukah Anda, diet bukan hanya bertujuan untuk menurunkan berat badan saja. Setiap orang memiliki pola diet sendiri sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Adapun jenis diet yang bisa dilakukan antara lain Diet manajemen berat badan, diet popular (Diet keto, intermitten fasting, mediteranian), diet medis untuk penderita jantung, diet Diabetes. Selain itu, sebelum memulai program diet, perlu dilakukan perhitungan indeks massa tubuh. Tujuan dari perhitungan indeks massa tubuh agar mengetahui berapa kilogram berat badan yang harus diturunkan untuk mencapai berat badan ideal. \n\n \n\n Dalam hal ini, tidak ada program diet yang terbaik yang ada adalah diet yang paling tepat untuk tubuh kita. Karena kebutuhan dan kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda. Berikut adalah cara menerapkan pola diet sehat untuk mendukung tubuh menjadi lebih sehat, antara lain : \n\n \n\n 1. Menerapkan pola makan dengan gizi seimbang \n\n Susunan pangan sehari-hari yang mengandung gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizi seimbang terdiri dari makan pokok, sayuran, buah, protein dan dilengkapi dengan mineral. Prinsip yang perlu diterapkan yaitu \n\n keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan sehat \n\n 2. Memilih jenis makanan dan menentukan porsi serta cara pengolahan makanan \n\n Kunci diet yang sehat tidak terlepas dari memilih jenis makanan dan mengatur porsinya. Makanan pokok diatur dengan 1-2 porsi sekali makan. Dalam sehari wajib makan secara teratur yaitu 3 kali dalam sehari. Jadi diet bukannya membatasi waktu \n\n makan melainkan mengatur jumlah porsi dan jenis makanan yang sehat. Makanan pokok disini berupa karbohidrat kompleks yang wajib dikonsumsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh terutama untuk sel darah merah dan sistem saraf pusat. \n\n Butuh setidaknya 50 gram karbohidrat setiap hari untuk mempertahankan sel darah merah agar tidak rusak \n\n 3. Mengimbangi dengan olahraga secara rutin \n\n Mengatur pola makan dan gizi seimbang saja tidak cukup untuk program diet. Dampingi diet dengan melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara rutin agar dapat meningkatkan metabolisme tubuh yang efektif \n\n 4. Mengonsumsi air putih yang cukup \n\n Rutin mengonsumsi air putih yang cukup dapat membantu memenuhi cairan tubuh untuk menurunkan berat badan. Kebutuhan air putih dalam tubuh kurang lebih 2 liter per hari \n\n 5. Mempertahankan berat badan secara normal \n\n Mengontrol timbangan berat badan secara rutin adalah kunci diet sehat. Pantau berat badan minimal 2 kali sebulan dengan menimbang tubuh secara rutin. \n\n \n\n Melakukan diet gizi seimbang, mengontrol berat badan secara rutin dan disertai dengan gaya hidup aktif dapat mencegah penyakit kini dan nanti. Salam sehat \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Semangat Mencapai Berat Badan Ideal<\/a><\/h3>
Hai Sahabat Hermina \n\n Obesitas adalah kondisi berat badan melebihi batas normal karena adanya penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh. Obesitas terjadi karena asupan kalori lebih banyak dibandingkan jumlah kalori yang dibakar, sehingga tubuh akan menyimpan kalori yang tidak digunakan dalam bentuk lemak. \n\n \n\n Obesitas bukan sekadar berat badan berlebih (overweight). Obesitas ditandai dengan nilai indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih, mudah atau banyak berkeringat, penumpukan lemak di beberapa area tubuh, mudah lelah, dan nyeri sendi. \n\n \n\n Pada anak-anak, obesitas umumnya ditandai dengan penumpukan lemak di bagian payudara, sesak ketika melakukan aktivitas fisik, dan gangguan pubertas. \n\n \n\n Obesitas dapat disebabkan oleh konsumsi makanan cepat saji atau minuman yang mengandung gula tambahan dalam jangka panjang. Obesitas juga bisa disebabkan oleh konsumsi makanan secara berlebihan yang tidak diimbangi dengan olahraga secara rutin. \n\n \n\n Siapa yang tidak ingin mencapai berat badan ideal? Tentunya hampir semua orang menginginkan hal ini. Berat badan yang ideal selain menarik secara visual juga baik dari segi kesehatan. Kelebihan berat badan rentan menyebabkan beberapa penyakit yang serius, oleh sebab itu diperlukan perhatian khusus untuk menjaga berat badan agar tetap pada angka yang ideal. \n\n \n\n Apabila kamu belum mengetahui berat badan idealmu, kamu bisa menghitung berat badan ideal dengan menggunakan rumus body mass index (BMI) atau yang juga disebut sebagai Indeks Masa Tubuh (IMT). \n\n \n\n IMT ini menghitung berat badan ideal berdasarkan berat dan tinggi badan. Dalam penghitungannya, berat badan harus dikonversikan dalam satuan kilogram dan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat. Kemudian, berat badan dibagi dengan tinggi badan. \n\n \n\n Apabila hasilnya antara 18-25 poin maka ini merupakan kategori normal, jika dibawah 18 maka termasuk underweight dan sebaliknya jika diatas 25 poin maka dapat dikategorikan sebagai overweight alias kelebihan berat badan. \n\n \n\n Berikut ini beberapa bahaya obesitas bagi tubuh: \n\n \n\n 1. Penyakit jantung dan stroke \n\n 2. Diabetes \n\n 3. Obstructive sleep apnea \n\n 4. Kanker tertentu \n\n 5. Osteoarthritis \n\n 6. Asma \n\n 7. Tekanan darah tinggi \n\n 8. Masalah pencernaan dan hati \n\n 9. Gagal ginjal \n\n 10. Varises \n\n 11. Berkurangnya kualitas hidup \n\n \n\n Gaya Hidup adalah Faktor Penting yang Mempengaruhi Berat Badan \n\n \n\n Stress, kurang tidur, kurang aktivitas fisik, banyaknya konsumsi makanan olahan dan minuman tinggi GGL (Garam, Gula, dan Lemak) serta pola makan tidak seimbang merupakan bagian dari gaya hidup yang sangat mempengaruhi kenaikan berat badan. Mungkin banyak yang belum menyadari pentingnya pola tidur yang baik dan sesuai umur. Dengan tidur yang cukup maka fungsi tubuh dapat berjalan baik dan terhindar dari stress. Sebaliknya kurang tidur secara terus-menerus dapat mengacaukan hormon rasa lapar dan meningkatkan nafsu makan yang bisa membua makan berlebih. \n\n \n\n \n\n \n\n Tips Menjaga Berat Badan Ideal \n\n \n\n Setelah mengetahui IMT dan faktor yang mempengaruhi berat badan, berikut langkah – langkah untuk mewujudkan berat badan ideal kamu. \n\n \n\n 1. Kurangi cemilan tinggi dan mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayur \n\n Camilan tinggi gula, garam, dan lemak tidak hanya bisa memicu penyakit jantung, diabetes, dan penyakit lainnya tapi juga bisa menambah berat badan. Agar tetap menikmati makanan manis dan segar tanpa menambah berat badanmu, bisa memakan pepaya, nenas, anggur, salad sayur atau buah dan sayur lainnya sebagai alternatif camilan. Selain bisa menikmati enaknya buah dan sayur, juga bisa mendapat kaya manfaat seperti vitamin dan antioksidan \n\n \n\n 2. Lakukan aktivitas fisik 30 menit per hari \n\n Tidak diharuskan untuk berolahraga intens selama 30 menit per hari, olahraga ringan seperti jogging, sit up, atau naik-turun tangga juga sudah cukup. bisa mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan menggantinya dengan bersepeda atau berjalan kaki ketika bepergian di area sekitar rumah. \n\n \n\n 3. Istirahat yang cukup \n\n Ternyata begadang bisa mempengaruhi kenaikan berat badan karena meningkatkan hormon yang bisa meningkatkan nafsu makan dan mengganggu metabolisme tubuh. Oleh karena itu, sesuai anjuran pastikan tidur 8 – 10 jam setiap hari. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 30 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tetap Sehat Setelah Idul Adha<\/a><\/h3>
Hai Sahabat Hermina \n\n Makanan kaya daging adalah makanan khas saat Idul Adha. Rasanya memang enak, tapi berhati-hatilah untuk tidak mengonsumsinya terlalu banyak. Daging sangat tinggi lemak dan kolesterol sehingga makan terlalu banyak justru berdampak negatif bagi tubuh. \n\n Karena itu, Anda perlu menyeimbangkan konsumsi daging dengan makanan sehat lainnya juga. Itu membuat tubuh tetap sehat, terutama berat badan dan tekanan darah, serta menghindari masalah kesehatan yang mengancam jiwa. Makanan sehat setelah Idul Adha \n\n Lalu apa saja makanan sehat yang bisa Anda konsumsi? Berikut ini adalah: \n\n 1. Sayuran \n\n Mengonsumsi sayuran tentu dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi penting. Namun, pastikan sayuran yang Anda gunakan tidak diolah dengan santan. Ini karena sebenarnya meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Sayuran mengandung serat yang penting untuk kesehatan tubuh. Kandungan ini membantu menurunkan kolesterol darah, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung. \n\n Selain itu, serat penting untuk mendukung fungsi usus yang lebih sehat dengan mengurangi divertikulosis dan sembelit. Terakhir, mengonsumsi sayuran kaya serat juga membantu Anda merasa kenyang lebih lama, namun dengan lebih sedikit kalori yang masuk ke dalam tubuh. \n\n 2. buah \n\n Jangan lupa untuk makan buah-buahan bersama dengan sayuran. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Advances in Nutrition, makan sayur dan buah membantu memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral, terutama vitamin C, vitamin A, antioksidan, dan mineral lainnya. \n\n Selain itu, buah-buahan juga memberikan berbagai nutrisi penting bagi kesehatan tubuh, seperti potasium, serat, dan asam folat. Buah-buahan yang dimakan setelah makan daging dan santan antara lain jeruk, semangka, pisang, dan stroberi. \n\n 3. rempah rempah \n\n Selain digunakan sebagai bumbu masak dan penambah cita rasa, rempah-rempah juga memberikan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. \n\n Berikut beberapa rempah-rempah dan manfaatnya: \n\n Kayu manis. Baik untuk penderita gula darah tinggi. Ramuan ini dapat membantu menurunkan gula darah. \n\n Kunyit. Rempah-rempah jenis ini juga memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah mengurangi peradangan pada tubuh. \n\n Jahe. Ramuan ini bermanfaat untuk meredakan mual, diare, dan sakit perut. \n\n bawang putih Mengkonsumsi bawang putih dapat membantu melindungi jantung dari risiko gangguan kesehatan yang berbahaya. \n\n Cabe rawit. Capsaicin dalam cabai tidak hanya memberikan rasa pedas, tetapi juga dapat membantu menghilangkan rasa sakit. \n\n 4. Teh \n\n Tidak ada salahnya minum teh saat Idul Adha setelah makan daging dan santan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Pharmaceutical Sciences and Research menjelaskan bahwa berbagai jenis teh membantu meningkatkan energi, meredakan masalah perut atau pencernaan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. \n\n \n\n Itulah beberapa makanan yang bisa Anda nikmati setelah Idul Adha untuk mencegah kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Namun, jika kamu mengalami gejala yang tidak biasa, segera konsultasikan ke dokter untuk cara penanganannya. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 21 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Lebaran Aman tanpa Me-Lebar<\/a><\/h3>
Momen berkumpul bersama keluarga dan kerabat saat Idulfitri terasa tidak lengkap tanpa adanya hidangan khas lebaran. Mulai dari ketupat beserta lauk pauk opor, rendang, dan semur. Juga aneka kue kering yang beragam rasa. \n\n Banyaknya makanan saat lebaran, terkadang membuat khilaf hingga menyantapnya tanpa jeda. Alhasil, pasca momen lebaran berakhir, tubuh juga ikut melebar akibat berat badan naik. \n\n Bukan berarti harus menghindari makanan khas lebaran agar tubuh tidak melebar. Kamu hanya perlu tahu trik yang perlu dilakukan. \n\n Kita harus tahu kebutuhan kalori berapa, di kira-kira aja. Karena kita bisa berhenti makan sebelum kenyang. Juga takarannya disesuaikan nutrisi seimbang, tidak kebanyakan lemak, nggak kebanyakan karbohidrat, \n\n Pedoman gizi seimbang isi piringku dari Kementerian Kesehatan bisa diterapkan saat menyantap ketupat beserta lauk lauknya. Selain itu, untuk juga tetap lakukan olahraga. \n\n Isi piringku itu sepertiganya ada buah dan sayur. Lalu olahraga supaya kalori kelebihan itu bisa kita keluarkan. Badan perlu beraktivitas supaya badan tidak lebaran. Tetap harus olahraga seminggu minimal 150 menit, \n\n Asupan cairan juga harus tercukupi dengan konsumsi air mineral, bukan hanya minuman berwarna dengan rasa manis. Dokter Alni mengingatkan, jangan kurang tidur karena bisa merusak metabolisme tubuh sehingga pembakaran energi lebih lambat. Juga berdampak terhadap kondisi kulit jadi lebih kusam. \n\n Mengonsumsi ketupat beserta lauk pauk lain yang bersantan, sebenarnya tidak serta langsung membuat tubuh menggemuk. Hanya saja, mengingatkan untuk perhatikan porsi yang disantap. \n\n Santan itu sebetulnya lemak nabati. Kadang yang disalahkan adalah santannya, tapi sebetulnya tergantung porsi dan (masak) santannya pakai apa. Misalnya, santan pakai daging yang lemaknya masih banyak, porsinya juga banyak. Kalau santan sendiri kalorinya tidak sebesar itu, \n\n perlu upaya keras demi mengembalikan berat badan ke angka semula. Ada beberapa jenis olahraga sebagai pilihan Anda. \n\n berikut olahraga di antaranya: \n\n 1. Joging \n\n Joging atau lari kecil merupakan latihan yang bagus untuk membantu Anda menurunkan berat badan. Kecepatan larinya bisa disesuaikan dengan kemampuan dan bisa dilakukan di mana saja. \n\n Namun, hal yang direkomendasikan agar pembakaran kalori efektif berkisar 4--6 mph (6,4-9,7 km/jam). \n\n Menurut suatu penelitian, olahraga ini dapat membantu membakar lemak visceral yang berbahaya, biasa dikenal sebagai lemak perut. Jenis lemak ini kerap dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis seperti penyakit jatung dan diabetes. \n\n Buat memulai joging, Anda dapat menargetkan selama 20-30 menit per hari ke dalam rutinitas mingguan. Bila merasa joging di jalan aspal terasa berat, cobalah olahraga ini di permukaan lembut, seperti rumput. \n\n 2. bersepeda \n\n Bersepeda kembali populer belakangan ini Sebab, olahraga ini diyakini membantu menurunkan berat badan. Harvard Health memperkirakan, orang dengan berat 70 kg dapat membakar sekitar 260 kalori per 30 menit. \n\n 3 berenang \n\n Berenang menjadi cara yang menyenangkan untuk menurunkan berat badan dan menjadi bugar. Harvard Health memperkirakan bahwa orang dengan berat badan 70 kg dapat membakar sekitar 233 kalori per setengah jam. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 18 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
berat badan turun selama Puasa, wajarkah?<\/a><\/h3>
Hai Sahabat Hermina \n\n Asupan makan yang tepat dengan gizi yang seimbang saat berpuasa dapat menjadikan berat badan turun dan tubuh menjadi ideal. Sebab, saat berpuasa tubuh kita dipaksa untuk tetap bergerak dan beraktivitas meski dengan asupan yang dibatasi. Dengan demikian, berpuasa adalah saat yang tepat untuk menurunkan berat badan menjadi ideal. \n\n Akan tetapi, terkadang faktanya tidak demikian, karena terdapat juga potensi yang tinggi untuk menambah berat badan saat menjalankan puasa. Menu makanan dan minuman yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka memegang peranan penting dalam keberhasilan diet selama puasa. \n\n Bagi seseorang yang kurus, asupan nutrisi yang tidak tepat selama berpuasa berdampak pada berat badan yang semakin berkurang. Jika Anda tidak memiliki asupan nutrisi yang cukup saat berpuasa, maka cadangan energi yang tersimpan dalam otot akan digunakan. Hal ini membuat massa otot Anda semakin berkurang. \n\n Waktu dan pola makan yang berubah saat menjalankan ibadah puasa, sangat mungkin menurunkan berat badan. Ketika puasa, pola makan Anda akan memicu tubuh untuk beradaptasi terhadap perubahan asupan makanan. Berkurangnya asupan makanan ke dalam tubuh akan memicu terjadinya perubahan pada metabolisme tubuh. \n\n Dalam keadaan normal, sumber utama energi tubuh didapatkan dari gula darah (glukosa). Ketika persediaan glukosa habis, maka glikogen menjadi sumber energi kedua untuk tubuh. Pada saat puasa, tubuh tidak mendapat asupan makanan selama berjam-jam. Hal ini menyebabkan tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi alternatif ketika glukosa dan glikogen telah habis terpakai. Pembakaran lemak sebagai sumber energi alternatif menyebabkan turunnya berat badan dan kadar kolesterol tubuh. \n\n Berkurangnya lemak pada tubuh dapat menjadi hal yang membahagiakan bagi seseorang dengan obesitas. Namun sering kali berat badan tak berubah karena pilihan makanan yang salah saat sahur dan berbuka puasa. \n\n Idealnya seseorang yang menjalankan puasa, turun 1 kilogram selama 1 minggu. Hal ini dapat tercapai apabila Anda menerapkan pola makan yang sehat. \n\n Usahakan untuk tidak melewati waktu sahur dengan mengonsumsi menu makanan yang lengkap dengan kadar tidak berlebihan. Lengkap berarti mengandung seluruh komposisi utama jenis makanan yaitu karbohidrat kompleks, protein hewani atau nabati, sayuran dan buah, asupan cairan dan mineral yang cukup. \n\n Selain itu, Anda sebaiknya menghindari santan, lemak dan gula sederhana. Anda dapat pula mengonsumsi makanan manis dari sumber alami seperti buah-buahan. Hal lainnya yang tidak boleh Anda lewatkan adalah tetap rutin berolahraga. Anda dapat melakukan olahraga ringan atau mengurangi frekuensinya. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 18 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tips Sehat Menikmati Menu Lebaran<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, tidak terasa bulan puasa segera berakhir. Momen tahunan Lebaran menjadi momen untuk lebih waspada bagi mereka yang menderita hipertensi, diabetes, kolesterol, asam urat, atau sedang hamil. Kita semua, tak terkecuali, harus lebih selektif dalam memilih menu makanan Lebaran yang banyak mengandung santan, lemak, dan gula tinggi. \n\n Meskipun banyak makanan lezat, Anda tetap perlu memerhatikan setiap makanan yang dikonsumsi. Sebab, makanan khas Lebaran cenderung mengandung banyak karbohidrat dan lemak yang bisa memengaruhi kesehatan. \n\n Tips Sehat Saat Lebaran \n\n Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan ada beberapa tips sehat saat menikmati hidangan lebaran: \n\n \n Memperhatikan porsi makan \n \n\n Hal paling penting dalam menikmati makanan saat lebaran adalah memperhatikan dan mengatur porsi makan. Makan dengan porsi yang berlebih dapat berdampak buruk bagi kesehatan \n\n \n Konsumsi Sayur dan Buah \n \n\n Makan sayur dan buah dapat mengimbangi makanan yang mengandung kolesterol dalam tubuh sekaligus memperlancar pencernaan dalam tubuh. Dalam hal ini meskipun telah makan sayur, tetap harus menjaga porsi makan. \n\n \n Minum air putih yang cukup \n \n\n Hindari minuman berakohol dan bersoda karena hal tersebut dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh. Hingga kemungkinan untuk terkena diabetes akan meningkat. Minum air putih sebagai pengganti minuman manis. \n\n \n Turunkan Berat Badan Setelah Lebaran \n \n\n Setelah berpuasa dan lebaran beberapa orang mengalami kenaikan berat badan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membuat berat badan kembali normal. \n\n \n Hindari makanan yang berkuah seperti opor, gulai, atau rendang. Jika terpaksa makan usahakan tidak dengan kuahnya. \n Pilih makanan yang tidak digoreng. Ganti makanan yang digoreng dengan makanan yang dipanggang, dikukus, direbus, atau dipepes. \n Tambahkan menu sehat. Semisal sayur sop, pepes ikan, atau urap yang mengandung banyak sayur. \n Konsumsi buah. Lebih baik menyantap buah tanpa pemanis apa-apa seperti es buah yang mengandung banyak gula. \n \n\n Nah Sahabat Hermina, setelah Lebaran berlalu, kembalilah ke pola makan sehat dan seimbang, kurangi jumlah makanan dan batasi makanan yang telah banyak disantap selama lebaran. Anda juga bisa mencoba tips sehat di atas agar kesehatan tetap terjaga dan terhindar dari penyakit yang timbul pasca Lebaran nanti. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Purwokerto<\/a><\/li>
- 14 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tips Menjaga Gizi Makan Saat Lebaran<\/a><\/h3>
Halo Sahabat Hermina \n\n Hari Raya Idul Fitri atau sering disebut Lebaran adalah momen yang paling dinanti-nanti oleh masyarakat Indonesia. Banyak kegiatan yang dilakukan selama Lebaran, seperti silaturahmi dengan keluarga dan teman, berziarah ke makam keluarga, serta makan bersama. Namun, seringkali makanan yang disajikan selama Lebaran memiliki kandungan gula, lemak, dan garam yang tinggi, sehingga bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Oleh karena itu, penting untuk menjaga gizi saat Lebaran agar tetap sehat dan bugar. \n\n Berikut adalah beberapa tips menjaga gizi saat Lebaran: \n\n \n Konsumsi makanan dengan porsi yang seimbang \n \n\n Porsi makan yang berlebihan bisa membuat tubuh merasa lelah dan tidak nyaman. Oleh karena itu, cobalah untuk mengatur porsi makan dengan baik. Sebaiknya konsumsi makanan dalam porsi yang cukup, namun jangan terlalu banyak. Jangan lupa untuk mengonsumsi sayur dan buah sebagai sumber serat dan vitamin yang penting untuk tubuh. Untuk porsi dan kualitas makanan masih sama seperti saat puasa. \n\n \n Pilih makanan yang sehat \n \n\n Mengurangi makanan yang mengandung gula, lemak, garam dan bahan tambahan lainnya. meningkatkan konsumsi sayur dan buah sebagai sumber serat, vitamin dan mineral. Pilihlah makanan yang lebih sehat, seperti sayuran, buah-buahan, ikan, dan daging tanpa lemak. Selain itu, hindari makanan yang digoreng atau berlemak tinggi, karena bisa menyebabkan masalah pencernaan dan membuat tubuh merasa tidak nyaman. \n\n \n Perbanyak minum air putih \n \n\n Minum air putih adalah cara terbaik untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Tidak perlu menunggu haus untuk mulai minum air putih. Konsumsilah air putih dengan cukup selama Lebaran, dan hindari minuman yang mengandung gula tinggi seperti minuman bersoda atau sirup. \n\n \n Hindari makanan yang mengandung MSG \n \n\n Monosodium glutamat (MSG) adalah bahan tambahan makanan yang sering digunakan untuk memberikan rasa pada makanan. Namun, MSG dapat menyebabkan sakit kepala, mual, dan kelelahan pada beberapa orang. Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan yang mengandung MSG, dan pilihlah makanan yang lebih alami. \n\n \n Olahraga secara teratur \n \n\n Saat Lebaran, kita cenderung menjadi kurang aktif karena lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. Namun, olahraga secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Coba luangkan waktu untuk berjalan-jalan atau berlari di pagi hari, atau ikut dalam kegiatan olahraga bersama keluarga atau teman. Selain itu juga bisa berjemur saat pagi hari. \n\n \n Jangan lupa untuk istirahat yang cukup \n \n\n Selain makanan dan olahraga, istirahat yang cukup juga sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Pastikan Anda tidur selama 7-8 jam setiap malam untuk memastikan tubuh Anda mendapatkan istirahat yang cukup. \n\n Menjaga gizi saat Lebaran bisa menjadi tantangan, dengan tips - tips diatas semoga bisa membantu anda dalam menjaga kesehatan tubuh. Namun apabila mengalami keluhan setelah Lebaran dapat langsung berkonsultasi ke dokter spesialis gizi. Di RSU Hermina Purwokerto terdapat beberapa spesialis gizi yang sahabat hermina bisa konsultasikan. \n\n Untuk memudahkan mengakses pelayanan & pendaftaran di RS Hermina Purwokerto, berikut caranya: \n\n \n Download mobile aplikasi di Playstore (Ketik Halo Hermina) \n Hubungi Call Center 1500488 \n Melalui website -> www.herminahospitals.com \n Melaui URL -> bit.ly/PendaftaranHerminaPurwokerto \n Melalui aplikasi Halodoc \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 14 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 18 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 18 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 21 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 11 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 02 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 12 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>