- Hermina Makassar<\/a><\/li>
- 27 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Serangan Jantung, Silent Killer yang Tidak Memandang Usia !<\/a><\/h3>
Serangan jantung menyerang kapan saja dan tidak memandang usia. Namun hal ini sering diabaikan oleh kalangan usia muda. Serangan jantung adalah terjadinya penyumbatan di pembuluh darah koroner secara akut atau mendadak, yang biasanya diawali dengan pembentukan kerak di dalam pembuluh darah. Ketika jantung dan pembuluh darah tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya, hal tersebut mungkin saja disebabkan oleh kebiasaan buruk yang terus menerus diterapkan pada usia muda. Jantung menjadi salah satu organ yang tidak pernah berhenti bekerja memompa darah ke seluruh tubuh. Serangan jantung umumnya disebabkan oleh penumpukan plak akibat lemak, kolesterol atau zat lainnya di pembuluh darah arteri. Hal yang sering diakibatkan adalah serangan jantung dan stroke. Apa saja penyebab terjadinya serangan jantung di usia muda ? \n\n 1. Merokok \n\n Kondisi ini termasuk ke dalam 3 faktor risiko dan menjadi penyebab kematian pada sepertiga pengidap. Menghirup rokok berarti Anda sudah memasukkan banyak bahan kimia ke dalam tubuh salah satunya adalah karbon monoksida. Jika terus menerus dihirup, karbon monoksida dapat menurunkan jumlah oksigen dalam sel darah merah. Kandungan tersebut juga meningkatkan risiko penumpukan kolesterol pada pembuluh arteri yang menjadi penyebab serangan jantung. \n\n 2. Konsumsi makanan yang tidak sehat \n\n Salah satu penyebab serangan jantung diusia muda adalah kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Makanan ceoat saji banyak disukai kalangan usia muda karena rasanya yang enak dan mudah didapatkan adalah salah satu kebiasaan yang bisa memicu serangan jantung. Nutrisi yang baik dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung \n\n 3. Gaya Hidup Sedentary \n\n Gaya hidup sedentary atau kurang beraktivitas fisik, menjadi penyebab serangan jantung di usia muda. Terlalu sibuk seharian duduk di depan laptop atau terlalu sering rebahan di rumah, memiliki risiko tinggi mengalami serangan jantung di usia muda. Salah satu penyebab serangan jantung diusia muda adalah kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Makanan ceoat saji banyak disukai kalangan usia muda karena rasanya yang enak dan mudah didapatkan adalah salah satu kebiasaan yang bisa memicu serangan jantung. Nutrisi yang baik dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung \n\n 4. Gaya Hidup Sedentary \n\n Jika sering mengalami stres, hal ini dapat meningkatkan tekanan darah dan memberikan banyak tekanan ke jantung maupun pembuluh arteri. Jika dibiarkan terus menerus, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jantung. Untuk mengatasi hal tersebut, bisa dimulai dengan banyak melakukan hal-hal atau kegiatan yang disenangi. \n\n 5. Terlalu banyak mengonsumsi alkohol \n\n Dampak dari terlalu banyak mengonsumsi alkohol yaitu meningkatnya tekanan darah yang berujung pada kerusakan jantung dan pembulih arteri. Mumpung usia masih muda, sebaiknya hal ini bisa dihindari dan mulai menerapkan pola hidup sehat secara perlahan. \n\n Kita tidak bisa mengubah atau menunda datangnya sebuah penyakit dalam tubuh kita, namun hal ini dapat dicegah dengan beberapa cara antara lain : \n\n 1. Konsumsi makanan sehat \n\n Memilih makanan yang tepat menjadi salah satu untuk mencegah serangan jantung di usia muda. Mengonsumsi buah dan sayur serta makanan yang tinggi akan kandungan omega 3 seperti ikan, adalah makanan yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan jantung. \n\n 2. Berhenti merokok \n\n Rokok memiliki banyak dampak yang buruk untuk kesehatan. Dengan mulai menghentikan kebiasaan merokok, dapat mengurangi risiko terjadinya serangan jantung diusia muda. Jadi, berhenti merokok yuk! \n\n 3. Aktif bergerak dan berolahraga \n\n Olahraga seperti berjalan, berlari atau berenang dapat menjadi pilihan yang tepat untuk membantu menjaga kesehatan otot-otot jantung. \n\n 4. Melakukan pemeriksaan rutin secara berkala \n\n Hal yang tidak kalah pentingnya adalah rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengetahui dan mendeteksi secara dini jika tubuh mengalami masalah kesehatan agar dapat diberikan penanganan yang cepat dan tepat. \n\n \n\n Jangan ragu untuk memeriksakan diri dan melakukan konsultasi untuk memperolah diagnosis dan penanganan secara cepat dan tepat. Salam Sehat \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 07 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Alami Gigi Berlubang, Perlukah Dicabut?<\/a><\/h3>
Gigi berlubang dapat menimbulkan rasa ngilu atau gigi nyeri yang mungkin tidak tertahankan. Selain itu, dalam beberapa kasus juga bisa mengakibatkan komplikasi, mulai dari infeksi, abses gigi, sepsis, hingga gigi tanggal. Karena itu, penting untuk mengobati sakit gigi berlubang yang paling tepat pada artikel berikut. \n\n Beragam cara mengatasi gigi berlubang dapat dilakukan agar lubang pada gigi tidak terus membesar dan gejala yang menyertainya dapat teratasi. Gigi berlubang sering ditandai dengan gigi sensitif dan noda putih atau coklat pada gigi. Lubang pada gigi terbentuk saat plak menempel pada lapisan terluar gigi atau enamel dan terjadi proses fermentasi setelah 4 jam. Plak merupakan lapisan lengket yang terbentuk dari sisa makanan dan bakteri. \n\n Gigi berlubang dapat terjadi karena kombinasi beberapa faktor, seperti terlalu banyak mengonsumsi asupan yang manis, ngemil yang berlebihan, atau tidak membersihkan gigi secara baik dan benar. Jika Sahabat Hermina mengalami gigi berlubang, sebaiknya dicabut atau ditambal, ya? Perawatan gigi berlubang yang utama adalah ditambal. Namun, keputusan akhir untuk menambal atau mencabut gigi akan bergantung pada evaluasi dan konsultasi dengan dokter gigi. \n\n \n\n Kondisi Gigi Berlubang yang Masih Dapat Ditambal \n\n Gigi yang berlubang yang dapat ditambal adalah yang memiliki kerusakan yang masih terbatas pada bagian luar atau email gigi (enamel) dan dentin. Biasanya, gigi yang memiliki kerusakan kecil hingga sedang dapat ditambal dan diperbaiki tanpa perlu dicabut. Berikut contoh kasus gigi berlubang yang dapat ditambal: \n\n 1. Gigi dengan Lubang Sebatas Email \n\n Penambalan bisa dilakukan pada gigi yang mengalami karies email. Kondisi ini terjadi ketika kerusakan gigi hanya sampai ke lapisan permukaan email gigi. Lapisan email merupakan lapisan terluar dari gigi. Pada tahap ini, gigi bisa langsung ditambal permanen. \n\n 2. Gigi dengan Lubang Sebatas Dentin \n\n Kondisi ini terjadi ketika kerusakan gigi sudah lebih dalam lagi sampai ke bagian dentin. Pada tahap ini, menambal gigi berlubang dengan tambalan permanen masih bisa dilakukan. \n\n Namun, jika bagian dentin yang rusak sudah terlalu dalam hingga mendekati ruang pulpa gigi, maka perlu diobati dahulu. Jika diidentifikasi lebih awal, kerusakan dentin dapat segera diatasi dengan tambalan. \n\n 3. Gigi dengan Lubang Sudah Menembus Pulpa \n\n Untuk mengetahui gigi berlubang yang sudah mencapai pulpa tersebut masih bisa dipertahankan atau dicabut, tergantung pada hasil pemeriksaan klinis dan penunjang setelah dilakukan konsultasi dengan dokter gigi. \n\n Pada gigi dengan lubang yang sudah menembus pulpa, artinya kerusakan gigi sudah sampai bagian saraf, pembuluh darah dan pembuluh limfa gigi, sehingga perlu dilakukan serangkaian perawatan saluran akar untuk mempertahankan gigi tersebut. \n\n Perawatan saluran akar bertujuan untuk mengambil seluruh jaringan pulpa yang sudah terinfeksi. Selain itu, perawatan ini akan membentuk saluran akar gigi yang pada akhirnya akan diisi dengan bahan pengisian gigi. Setelahnya, gigi yang berlubang baru dapat ditambal secara permanen. \n\n 4. Abses \n\n Jika abses telah terbentuk, dokter gigi kemungkinan akan melakukan perawatan saluran akar untuk menghilangkan infeksi. Dalam kasus yang parah, gigi yang terkena kemungkinan perlu dicabut sepenuhnya. \n\n Pemberian medika mentosa seperti antibiotik juga dapat diresepkan untuk membantu proses penyembuhan. Obat ini berfungsi untuk mengurangi infeksi bakteri yang sudah terjadi. \n\n \n\n Kondisi Gigi Berlubang yang Harus Dicabut \n\n Gigi yang sebaiknya dicabut adalah gigi yang mengalami kerusakan yang sangat parah, seperti kerusakan hingga ke akar gigi, infeksi pada gusi dan tulang atau meliputi deformitas wajah, atau gigi yang tidak bisa lagi diperbaiki dengan penambalan. Berikut contoh kasus gigi berlubang yang harus dicabut agar kondisinya tidak semakin bertambah parah: \n\n 1. Gigi Berlubang Besar dan Dalam \n\n Tindakan pencabutan gigi diperlukan pada kondisi gigi yang lubangnya besar dan dalam sampai bagian pulpa gigi, lalu tembus lagi dari dasar kamar pulpa sampai ke percabangan akar gigi (bifurkasi). Pada kondisi tersebut, gigi tidak bisa dirawat lagi karena infeksi telah menyebar ke bagian bawah gigi. \n\n 2. Gigi Berlubang Disertai Goyang \n\n Pada kondisi ini, menambal gigi berlubang akan sia-sia. Pasalnya, gigi akan tetap sakit karena goyangnya gigi tersebut, kecuali dilakukan terapi splinting untuk menstabilkan gigi goyang. Namun, dengan catatan kerusakan tulang alveolar tidak terlalu berat dan gigi masih bisa ditambal. \n\n 3. Gigi Berlubang Tinggal Akar \n\n Untuk mengetahui apakah gigi berlubang Sahabat Hermina perlu dicabut atau cukup ditambal, bisa dilihat dari kondisi ini juga. Bila mengalami gigi berlubang dan menyebabkan gigi hanya tinggal sisa akar, tindakan mencabut lebih baik dilakukan supaya tidak menyebabkan infeksi. \n\n 4. Gigi Berlubang pada Geraham Bungsu yang Tumbuh Miring \n\n Tindakan pencabutan gigi perlu dilakukan pada kondisi gigi geraham bungsu yang berlubang, serta tumbuhnya miring. Hal ini penting untuk mencegah kerusakan pada gigi sebelahnya. \n\n Apabila gigi tidak segera dicabut dan hanya dilakukan penambalan saja pada kondisi-kondisi tersebut, maka gigi dapat mengalami infeksi lebih lanjut. Kondisi ini yang akan membahayakan kesehatan gigi maupun tubuh. \n\n 5. Gigi Berlubang Terletak di Dekat Jaringan Abnormal \n\n Pertumbuhan abnormal bisa terjadi di bagian manapun pada tubuh, termasuk bagian dalam mulut. Jika kamu mengalami gigi berlubang yang letaknya berdekatan dengan jaringan abnormal, kemungkinan gigi tersebut perlu dicabut. Dikhawatirkan gigi berlubang berisiko infeksi dan membahayakan kesehatan, terlebih ada jaringan yang tumbuh tidak normal. \n\n 6. Gigi Berlubang Terjadi Pada Gigi Bertumpuk \n\n Terkadang gigi bisa tumbuh di area yang tidak seharusnya, misalnya berdempetan dengan gigi lain. Kondisi ini menyebabkan kondisi gigi yang tidak rata alias berantakan. Selain mengurangi tampilan gigi, kondisi gigi ini juga bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, misalnya bergesekan dengan bagian mulut dalam sehingga mudah sariawan. \n\n Bila gigi yang tumbuh pada lokasi yang tidak tepat ini juga berlubang, dokter mungkin merekomendasikan untuk mencabutnya. \n\n Penting bagi Sahabat Hermina untuk melakukan pemeriksaan ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, agar adanya karies / lubang gigi dapat dideteksi sedini dan kerusakan gigi lebih lanjut bisa dicegah. RSU Hermina Pandanaran memiliki klinik gigi spesialistik dengan dokter yang ahli pada bidangnya. Dapatkan kemudahan informasi jadwal dan pendaftaran dokter melalui mobile aplikasi Hermina, Website www.herminahospitals.com, atau Call Center 1500 488. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 05 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Batu Empedu Hilang, Sayatan Tak Terpandang Dengan Laparoskopi<\/a><\/h3>
Batu empedu atau disebut dengan cholelithiasis adalah kondisi medis seseorang yang diakibatkan karena terbentuknya kantong empedu di dalam kantong empedu. Kantong empedu merupakan organ kecil manusia yang terdapat pada sebelah sisi kanan perut dan tepat berada dibawah hati. Kantong empedu memproduksi dan menyimpan cairan empedu yang berfungsi dalam proses pencernaan seseorang. Mencerna kolestrol dalam tubuh merupakan tugas utama kantong empedu dan menjadikan salah satu organ pentimg dalam tubuh manusia karena batu empedu yang terbentuk berasal dari endapan kolestrol yang mengeras. \n\n Hingga saat ini, belum diketahui penyebab terbentuknya batu empedu. Namun, ada beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko menderita batu empedu. Beberapa faktor tersebut meliputi kehamilan, obesitas, pola makan tidak sehat, diabetes, dan kondisi tertentu seperti anemia, leukemia, serta penyakit liver. Jumlah batu empedu yang dimiliki penderita bervariasi, bisa hanya satu, bisa juga beberapa buah. Ukurannya pun bermacam-macam, mulai dari sekecil butiran pasir hingga sebesar bola golf. \n\n Kapan Operasi Batu Empedu Diperlukan? \n\n Seseorang yang mengalami batu empedu biasanya merasakan sakit perut, mual, muntah, sakit bahu, sakit punggung diantara tulang belikat hingga mengalami demam tinggi. Pengobatan untuk penyakit batu empedu akan disesuaikan dengan kondisi penderita serta jenis, lokasi, dan ukuran batu empedu. Secara spesifik, batu empedu dikatakan besar yang wajib dioperasi adalah jika ukurannya mencapai 5 cm atau lebih. Akan tetapi, batu empedu yang kecil pun, jika jumlahnya banyak, memicu gejala berat, atau menyumbat saluran empedu/ pankreas seringnya tidak cukup juga ditangani dengan terapi konservatif, seperti lewat modifikasi pola makan, gaya hidup, dan obat-obatan semata. Jadi, memang tidak hanya ukurannya yang dijadikan acuan dalam menentukan penanganan terbaik. \n\n Salah satu pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengastasi sakit batu empedu yaitu dengan melakukan tindakan laparaskopi. Laparoskopi operasi batu empedu adalah pengangkatan batu dan kantong empedu melalui beberapa sayatan kecil, kurang lebih 0,5 sampai 1 cm. Tidak semua pasien yang mengalami sakit batu empedu dapat melakukan laparaskopi misalnya seseorang yang sebelumnya pernah melakukan operasi di area sekitar kandung empedu karena berisiko akan terjadi pendarahan. Tetapi, apabila pasien belum pernah melakukan operasi di area batu empedu disarankan melakukan laparaskopi karena operasi laparaskopi mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan operasi konvensional. \n\n Keunggulan Operasi dengan Laparaskopi \n\n Operasi batu empedu dengan laparaskopi adalah tindakan dengan cara pembuatan luka kecil berupa sayatan di perut guna pengangkatan kandung serta batu empedu. Keunggulan melakukan operasi laparaskopi batu empedu yaitu : \n\n \n \n Luka bekas operasi kecil \n \n \n Rasa sakit lebih ringan setalah melakukan operasi \n \n \n Pendarahan minimal \n \n \n Masa rawat inap di rumah sakit lebih singkat \n \n \n Masa pemulihan lebih cepat dibanding dengan operasi laparatomi \n \n \n\n Sebelum melakukan Operasi Laparaskopi Batu Empedu \n\n Sebelum melakukan operasi laparaskopi batu empedu pasien melakukan beberapa pemeriksaan yaitu melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh termasuk melakukan cek darah dan foto rontgen. Persiapan lainnya yang dilakukan pasien yaitu : \n\n \n Tidak makan dan minum beberapa jam sebelum melakukan operasi \n Mandi dengan menggunakan sabun antiseptik \n Minum air putih 2 jam sebelum menjelang laparaskopi \n Mengkonsumsi obat pencahar supaya dapat membersihkan feses di dalam usus \n Tidak menggunakan perhiasan selama perawatan \n \n\n Prosedur Operasi Batu Empedu dengan Laparaskopi \n\n Sebelum menjalani operasi, dokter melakukan bius total supaya pasien tidak dapat merasakan nyeri selama operasi. Dokter bedah digestif menjalankan prosedur operasi dengan membuat sayatan kecil di perut pasien. Disalah satu sayatan yang dibuat oleh dokter memasukan kamera untuk mengamati lokasi batu empedu dan sayatan yang lain dokter akan memotong dan mengangkat kandung empedu. \n\n Setelah melakukan Operasi Laparaskopi Batu Empedu \n\n Operasi laparaskopi batu empedu tidak membutuhkan waktu pemulihan yang lama. Penyembuhan setelah melakukan operasi laparaskopi umumnya berlangsung selama 1 sampai 2 minggu. Apabila pasien melakukan operasi konvensional penyembuhan pasien bisa berlangsung lebih lama. \n\n Bagi sahabat hermina yang memiliki keluhan seputar batu empedu dapat melakukan konsultasi dengan dokter spesialis bedah digestif RSU Hermina Pandanaran. Dapatkan kemudahan jadwal dan pendaftaran dokter melalui mobile aplikasi Hermina, Website www.herminahospitals.com, atau Call Center 1500 488 \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 28 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Terapi STROKE Dengan Pendekatan Exercise Bobath<\/a><\/h3>
Penanganan stroke memerlukan terapi yang sesuai untuk memberikan hasil terbaik bagi pasien, dari dokter ahli saraf hingga dokter rehabilitasi medis. Sebab, stroke yang terjadi karena sumbatan pembuluh darah otak atau perdarahan otak bisa mempengaruhi banyak organ lain karena otak adalah pusat saraf. Penanganan periode emas pada serangan stroke harus dilanjutkan hingga proses terapi untuk pasien. Terapi Bobath adalah salah satu jenis terapi yang dapat diterapkan dalam pemulihan pasien stroke. \n\n \n\n Mengenal Terapi Bobath \nGangguan gerak dan fungsi tubuh dapat menurunkan kualitas hidup manusia. Di kalangan orang dewasa, stroke adalah faktor utama pemicu gangguan tersebut. Pasien stroke kerap kehilangan kemampuan keseimbangan dalam beraktivitas dan gerakan sejumlah anggota tubuhnya terbatas, terutama bagian tangan dan kaki. Misalnya pasien stroke tak bisa memegang pensil, memakai baju sendiri, bahkan bangkit dari kasur sendiri. Dalam penanganan stroke, terapi Bobath bisa digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. \n\n Terapi Bobath juga sering disebut sebagai Neurodevelopmental Treatment (NDT). Pasien stroke memiliki pola gerakan yang terbatas. Karena itu, dalam penanganan stroke menggunakan terapi Bobath, pasien akan dibimbing untuk mempelajari kembali gerakan tertentu secara bertahap dan berulang hingga terbentuk pola yang normal. Pasien diajari untuk menguasai tiap gerakan tertentu sebelum beralih ke gerakan lain. \n\n Makin banyak latihan gerakan, makin banyak pola yang terbentuk sehingga fungsi tubuh pasien secara keseluruhan akan meningkat. Terapi Bobath bertujuan mencegah pasien mengembangkan pola gerakan sendiri yang tidak normal. Bila sudah menguasai pola normal, pasien diharapkan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik sehingga kualitas hidupnya terjaga. \n\n \n\n Tujuan Terapi Bobath: \n\n \n Perbaikan postur tubuh, koordinasi dan gerak \n Mengurangi kaku pada otot \n Mengoptimalkan dan memodifikasi kemampuan fungsional \n Mengurangi nyeri \n Mencapai kemandirian \n Meningkatkan kualitas hidup \n \n\n \n\n Prosedur Terapi Bobath \n\n Bentuk penanganan stroke dengan terapi Bobath bergantung pada kondisi tiap pasien. Tim medis akan menggunakan hasil pemeriksaan yang mengidentifikasi gejala yang dialami pasien sebagai dasar penentuan program terapi. Inti terapi ini adalah melatih pasien untuk mempelajari pola gerakan tertentu sesuai dengan kebutuhannya. \n\n Jadi tim medis akan memeriksa dulu kondisi pasien untuk mengetahui keterbatasan gerakan akibat stroke yang dialami. Secara umum, ada tiga metode yang digunakan dalam terapi Bobath, yakni fasilitasi, stimulasi, dan stabilisasi. \n\n Dalam fasilitasi, pasien dibimbing untuk menguasai pola gerakan yang diperlukan untuk melakukan suatu hal. Misalnya duduk dari sebelumnya berbaring. Pasien akan diajari bagaimana mengendalikan postur dari berbaring untuk dapat duduk dengan sempurna. \n\n Adapun stimulasi adalah rangsangan yang diberikan dalam bentuk verbal maupun non-verbal bagi pasien saat melatih gerakan. Misalnya terapis memberi rangsangan verbal berupa aba-aba. Sedangkan stimulasi non-verbal antara lain berupa tepukan atau tekanan pada anggota tubuh pasien yang dilatih. Sementara itu, stabilisasi adalah metode untuk meraih keseimbangan agar gerakan lebih stabil. \n\n \n\n Jenis & Kasus yang Dapat Ditangani Dengan Terapi Bobath \n\n \n Pasca stroke \n Pasca cedera kepala \n Pasca infeksi/tumor otak \n Parkinson (Penyakit Degeneratif Saraf) \n Dementia (Penurunan kemampuan mental seperti gangguan ingatan pikiran dan gangguan memusatkan perhatian kelainan saraf lainnya). \n \n\n \n\n RSU Hermina Pandanaran telah memiliki fasilitas terapi bobath dengan fisioterapis yang ahli dibidangnya. Dalam menentukan terapi pasien, sesuai dengan rekomendasi dari dokter syaraf dan rehabilitasi medik. Dapatkan kemudahan pendaftaran melalui mobile aplikasi halo hermina, call center 1500488 dan website www.herminahospitals.com. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 22 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Fakta Tentang Asma Kulit atau Dermatitis Atopik yang Harus Diketahui<\/a><\/h3>
Mungkin Sahabat Hermina sudah familiar dengan penyakit asma untuk pernafasan, tapi bagaimana dengan asma kulit ? Istilah ini memang belum begitu dikenal oleh masyarakat, karena istilah eksim atau dermatitis atopik yang lebih sering digunakan untuk jenis penyakit pada kulit ini. \n\n Angka kejadian dermatitis atopik semakin meningkat, terutama pada anak-anak. Oleh sebab itu sangat penting mengetahui segala hal tentang penyakit kulit yang satu ini. Simak ulasan lengkapnya berikut ini : \n\n \n\n Apa itu asma kulit? \n\n Sebenarnya penyakit ini tidak berbeda dengan dermatitis atopik yaitu kondisi yang membuat kulit kering, gatal hingga meradang. Istilah asma kulit pertama kali muncul karena biasanya dermatitis atopik dan penyakit asma pada penderita saling berkaitan. \n\n Sebesar 50% dari penderita asma mengalami eksim yang parah, hal ini berhubungan dengan respon imunitas tubuh. Kedua penyakit tersebut baik asma atau eksim dua-duanya muncul karena respon kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap alergen, sehingga muncul peradangan pada pernapasan atau kulit. \n\n \n\n Fakta tentang asma kulit \n\n Ada banyak anggapan atau mitos tentang asma kulit beredar di tengah masyarakat yang terkadang membingungkan. Oleh sebab itu penting sekali untuk mengetahui fakta sebenarnya agar tidak salah faham. Ini fakta-faktanya yang perlu dipahami: \n\n \n \n Tidak menular \n \n \n\n Banyak yang mengira bahwa penyakit ini dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya. Namun faktanya dermatitis atopik bukanlah penyakit yang disebabkan bakteri atau virus, sehingga tidak dapat menular. Penyakit ini adalah gejala yang muncul karena masalah respon kekebalan tubuh. \n\n \n \n Bisa diderita seumur hidup \n \n \n\n Fakta lainnya yang harus diketahui adalah penyakit ini bisa diderita seumur hidup. Pasalnya penyakit ini adalah penyakit yang dipengaruhi oleh kekebalan tubuh dan genetik, sehingga tidak akan hilang namun bisa datang dan pergi dengan sendirinya. Ketika imunitas sedang bagus maka akan hilang dan akan kambuh ketika imunitas turun. \n\n \n \n Detergen bisa memicu munculnya dermatitis \n \n \n\n Dermatitis atopik juga bisa disebabkan oleh reaksi alergi yang berlebihan terhadap benda asing dari luar, salah satunya detergen. Kulit penderita dermatitis atopik bisa tiba-tiba iritasi dan merah jika terkena detergen yang digunakan untuk mencuci pakaian yang dikenakannya. \n\n \n \n Penyakit menurun \n \n \n\n Sudah disinggung di atas jika dermatitis atopik merupakan penyakit yang berhubungan dengan gen, sehingga besar kemungkinannya akan diturunkan. Pada orang tua yang memiliki riwayat alergi maka anaknya 80% akan mengalami hal yang serupa. Sedangkan pada orangtua tanpa riwayat alergi, kemungkinan anaknya alergi tetap ada hanya 20%. \n\n \n \n Tidak bisa diobati \n \n \n\n Pada dasarnya pengobatan asma kulit atau dermatitis atopik hanyalah mengatasi gejalanya saja. Dokter akan memberi obat untuk meredakan gatal, kemerahan dan nyeri apabila ada. Sedangkan untuk penyebabnya sendiri belum diketahui, sehingga dokter tidak dapat mengobati penyebabnya secara langsung. \n\n \n\n Tips mengatasi asma kulit \n\n Setelah mengetahui faktanya pasti Sahabat Hermina bisa lebih memahami bagaimana cara menghadapi penyakit ini agar tidak semakin parah. Selain pergi ke dokter Sahabat Hermina bisa mengikuti tips-tipsnya di bawah ini: \n\n \n \n Istirahat cukup dan hindari stress \n \n \n\n Sudah diketahui jika dermatitis atopik ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan sistem imun. Jadi cara mengatasinya tentu saja dengan mengupayakan peningkatan sistem imun tubuh Anda. Dengan menghindari stress dan istirahat yang cukup maka akan meningkatkan sistem imun, sehingga akan terhindar dari dermatitis atopik. \n\n \n \n Olahraga teratur \n \n \n\n Olahraga memang sangat baik untuk kesehatan dan efektif untuk menghalau berbagai macam penyakit. Pada kasus asma kulit, olahraga dibutuhkan untuk menjaga ketahanan tubuh sehingga imunitas naik dan tidak mudah mengalami reaksi alergi. \n\n \n \n Konsumsi makanan yang hipoalergenik \n \n \n\n Salah satu pencetus dermatitis atopik adalah alergi terhadap suatu makanan, sehingga tubuh menunjukkan reaksi alergi. Oleh sebab itu akan lebih baik jika menghindari makanan yang memiliki potensi menimbulkan alergi seperti telur, ayam, seafood. Pilih makanan yang hipoalergenik (tidak menyebabkan alergi). \n\n \n \n Jaga kebersihan \n \n \n\n Eksim atau dermatitis atopik bisa muncul akibat reaksi tubuh terhadap benda asing seperti debu, bulu kucing atau kuman yang tidak terlihat. Oleh sebab itu, untuk menghindari terjadinya reaksi alergi muncul akan lebih baik jika selalu menjaga kebersihan tubuh dan tempat tinggal. \n\n \n \n Kenakan pakaian yang lembut \n \n \n\n Pada orang dengan kulit yang sangat sensitif memang harus menjaga segala sesuatu yang bersentuhan dengan kulitnya, terutama pakaian. Agar tidak iritasi maka pilih pakaian yang berbahan lembut sehingga tidak mengiritasi kulit yang akibatnya bisa muncul reaksi gatal dan dermatitis atopik. \n\n Memahami fakta tentang asma kulit akan membantu Sahabat Hermina mengenali penyakit ini, sehingga tidak salah dalam penangananya. Selain itu mengikuti tips-tips di atas juga akan membantu Sahabat Hermina mengatasi penyakit kulit yang terkenal bandel ini. \n\n Menjaga kesehatan adalah hal yang sangat penting. Jadi jangan pernah anggap remeh suatu penyakit yang diderita karena bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Meskipun terlihat hanya penyakit kulit, namun jika dibiarkan saha asma kulit juga dapat menyebabkan peradangan yang parah. Segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Kulit di RS Hermina Terdekat, atau konsultasikan secara online melalui aplikasi Halo Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 31 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Bagaimana Cara Pengobatan Frozen Shoulder?<\/a><\/h3>
Frozen Shoulder atau bahu beku dalam bahasa medis disebut dengan adhesive capsulitis. Merupakan kondisi yang sangat mengganggu aktifitas penderitanya. Kondisi ini merupakan akibat dari radang yang terjadi pada pembungkus sendi yang mengakibatkan sendi menjadi kaku atau beku. Sehingga sendi tidak dapat bergerak bebas sesuai dengan lingkup gerak sendi atau range of motion. Tidak langsung beku, biasanya gejala yang muncul diawal adalah pegal, sampai pada akhirnya kaku hingga tidak bisa digerakkan. Fase beku atau freezing terjadi selama 6-9 bulan. Apabila tidak segera di treatment maka akan menyebabkan bahu tidak bisa digerakkan sama sekali atau fase frozen pada frozen shoulder. \n\n \n\n Penyebab dan Faktor Resiko Frozen Shoulder. \n\n Secara medis, tidak dapat dijelaskan secara rinci apa penyebab terjadinya frozen shoulder ini. Namun kita masih dapat mengidentifikasi faktor resiko penyebab terjadinya frozen shoulder ini. Frozen shoulder sering terjadi pada pasien dengan range usia 40 an akhir hingga 50 an awal. Selain itu frozen shoulder sering ditemukan pada pasien penderita diabetes. Frozen shoulder juga kemungkinan dapat terjadi pada pasien dengan riwayat cedera akut atau cedera kronis. \n\n \n\n Apakah frozen shoulder dapat disembuhkan? \n\n Frozen shoulder merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya. Biasanya dalam waktu 24 bulan penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya asalkan selama 24 minggu damage yang terjadi tidak terlalu parah. Namun kesembuhan setiap pasien berbeda-beda, biasanya pasien akan diidentifikasi terlebih dahulu, apakah masih dalam fase freezing atau sudah memasuki fase stawing atau fase membaik. \n\n \n\n Pengobatan Frozen Shoulder \n\n Agar dapat diobati, tentunya kita harus mengenal terlebih dahulu, apakah kondisi yang dialami adalah frozen shoulder atau penyakit bahu lainnya. Apabila sudah terdiagnosa Frozen Shoulder, maka pengobatan yang dilakukan adalah Fisioterapi. Masalah fisik, obatnya adalah latihan fisik, maka dokter akan memberikan latihan fisik seperti ROM (Range Of Motion). Apabila dalam waktu 3 bulan tidak ada perubahan bahkan semakin parah, maka dibutuhkan tindakan operatif. \n\n \n\n Apabila Sahabat Hermina mengalami kondisi bahu yang sulit digerakkan atau pergerakannya tidak seperti sebelumnya maka boleh diberikan obat anti nyeri seperti paracetamol, sebaiknya jangan diurut dahulu untuk menghindari keparahan yang terjadi. Konsultasikan terlebih dahulu ke dokter terdekat agar mengetahui lebih jelas tentang penyakit bahu yang sedang dialami. Atau boleh langsung dikonsultasikan ke dokter ortopedi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Identifikasi yang dini akan memperbaiki outcome kedepannya. Penyembuhan lebih cepat, sehingga return to activity juga lebih cepat. Penatalaksanaan yang lama apalagi salah akan memperpanjang penyembuhannya pula. \n\n \n\n Sahabat Hermina simak penjelasan selengkapnya tentang Frozen Shoulder pada episode Hermina Podcast bersama dr. Herjuno Ardhi, Sp,OT (klik disini) \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 24 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Manfaat Fisioterapi Rutin Membantu Pemulihan Pasien Stroke<\/a><\/h3>
Stroke adalah salah satu kondisi yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otak berkurang atau mengalami gangguan yang diakibatkan oleh penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Stroke bisa terjadi secara tiba - tiba dan harus ditangani segera. Tanpa pasokan darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan tidak berfungsi (mati). \n\n \n\n Gejala dan Penyebab Stroke \n\n Stroke umumnya terjadi pada sebagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak, gejala yang umum dialami oleh penderita stroke diantaranya : \n\n \n Kelemahan pada salah satu sisi tubuh (hemiparesis) \n Lemah pada otot-otot wajah yang membuat satu sisi wajah turun \n Kesulitan mengangkat kedua lengan akibat lemas atau mati rasa \n Kesulitan berbicara \n Disartria \n Kesemutan \n Kesulitan mengenal wajah (prosopagnosia) \n \n\n Penyebab stroke secara umum terbagi menjadi dua, pertama karena adanya gumpalan darah pada pembuluh darah di otak dan yang kedua disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak. \n\n Penyembuhan Stroke \n\n Penangan stroke dilakukan sesuai dengan jenis stroke yang sedang dialami oleh pasien, tindakan yang dapat dilakukan mulai dari pemberian obat - obatan, fisioterapi, dan operasi. Untuk mendukung proses pemulihan pasien stroke biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan fisioterapi, terapi okupasi dan terapi psikologis. Ini semua bertujuan untuk mengembalikan fungsi tubuh pasien agar bisa kembali beraktivitas secara normal. \n\n \n\n Manfaat Fisioterapi \n\n beberapa manfaat yang bisa Sahabat Hermina dapatkan dari perawatan fisioterapi pasca stroke. \n\n \n Mengurangi rasa sakit \n \n\n Bukan hanya mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari penderita stroke juga akan lebih mengalami rasa sakit, dengan melakukan fisioterapi rasa sakit akan berangsur membaik dan diharap bisa menghilangkan rasa sakit. Untuk menanggulangi rasa sakit tersebut, terapis akan menggunakan terapi menggunakan stimulasi listrik, ultrasound, terapi panas, dan lain-lain, tergantung dari kebutuhan. \n\n \n Mengatasi kekakuan otot \n \n\n Beberapa penelitian membuktikan jika spastisitas atau kekakuan otot bisa disembuhkan dengan fisioterapi, Dokter akan mengevaluasi kondisi pasien dan kemudian menentukan program terapi apa yang cocok. Dokter akan memberi saran terkait gaya hidup yang harus dijalani, termasuk pola diet yang efektif untuk mengatasi kekakuan otot tersebut. \n\n \n Meningkatkan kemampuan gerak tubuh \n \n\n Salah satu hal yang biasa terjadi pada pasien stroke adalah kemampuan pada gerak tubuh seperti berjalan, berdiri, tersenyum, menggerakan tangan, makan, berbicara dan lainnya, dengan melakukan fisioterapi masalah ini akan bertahap membaik dan diharapkan akan bisa sembuh seperti semula. Sahabat Hermina dapat melakukan fisioterapi di RS Hermina terdekat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 13 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Cara Jitu Atasi Gigi Ngilu!<\/a><\/h3>
Pada beberapa orang gigi ngilu kerap terjadi saat menyantap es krim, mengonsumsi teh hangat, atau saat menyikat gigi. Keluhan ini umumnya disebabkan oleh kondisi gigi yang sensitif. Gigi ngilu akibat gigi sensitif terjadi ketika lapisan bawah gigi (dentin) terbuka. Hal ini membuat akar gigi yang memiliki ribuan saraf kecil menjadi lebih mudah terpapar berbagai rangsangan, seperti makanan atau minuman panas, dingin, manis, atau asam. \n\n \n\n Penyebab Gigi Sensitif \n\n Gigi sensitif atau mudah terasa ngilu dapat disebabkan oleh banyak hal. Berikut ini adalah beberapa penyebab gigi ngilu yang cukup sering terjadi: \n\n \n Kebiasaan menyikat gigi terlalu kencang atau menggunakan sikat gigi berbulu kasar \n Radang gusi atau gusi tertarik \n Gigi berlubang, retak, patah, atau terbiasa menggemeretakkan gigi \n Efek samping prosedur tertentu pada gigi, seperti pemutihan gigi dan pemasangan crown gigi \n Penggunaan mouthwash dalam jangka panjang \n Penumpukan plak pada gigi \n Konsumsi makanan dan minuman yang terlalu asam atau manis \n Penyakit refluks asam lambung (GERD) \n \n\n Faktor risiko gigi sensitif \n\n Meski dapat terjadi pada siapa saja, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gigi sensitif, yaitu: \n\n \n Merokok \n Sering mengonsumsi minuman bersoda \n Jarang membersihkan dan kurang menjaga kesehatan gigi dan mulut \n \n\n \n\n Gejala Gigi Sensitif \n\n Seseorang yang mengalami gigi sensitif akan merasakan nyeri dan ngilu, Selain sensasi nyeri dan ngilu, gejala lain yang dapat muncul meliputi: \n\n \n Bau mulut (Halitosis) \n Perubahan sensasi rasa di mulut \n Penyusutan gusi \n Kemerahan dan pembengkakan di gusi \n \n\n \n\n Cara Mengatasi Gigi Sensitif \n\n Memeriksakan diri ke dokter gigi adalah langkah pertama yang dapat dilakukan jika gigi Anda terasa ngilu. Dokter akan mendeteksi penyebab gigi ngilu berdasarkan riwayat keluhan, gejala yang dialami, dan hasil pemeriksaan. \n\n 1. Menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif \n\n Pasta gigi khusus untuk gigi sensitif mengandung formula tertentu yang mampu menghambat atau mengurangi nyeri atau ngilu pada gigi. Namun, pasta gigi tersebut perlu digunakan beberapa kali hingga keluhan gigi ngilu dapat teratasi. \n\n 2. Flouride treatment \n\n Fluoride treatment dapat dilakukan dengan cara mengoleskan gel fluoride ke lapisan terluar gigi untuk memperkuat lapisan pelindung gigi (email). Jika lapisan gigi menguat, keluhan gigi ngilu pun bisa mereda. \n\n 3. Teeth bonding \n\n Prosedur ini dilakukan dengan cara menempelkan bahan tertentu, biasanya berupa resin, pada permukaan akar gigi yang terpapar atau terbuka. Jika Sahabat Hermina menjalani prosedur teeth bonding untuk mengatasi gigi berlubang, dokter umumnya memberikan bius lokal. \n\n 4. Operasi gusi \n\n Akar gigi yang telah kehilangan lapisan gusi dapat menyebabkan gigi menjadi ngilu. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi adalah operasi gusi. Dokter akan mengambil gusi dari bagian lain untuk dipasangkan ke bagian yang hilang. \n\n 5. Perawatan saluran akar gigi (root canal treatment) \n\n Perawatan saluran akar gigi dilakukan dengan cara merawat bagian inti atau pulpa gigi. Cara ini umumnya dilakukan bila jenis perawatan lain tidak efektif untuk mengatasi gigi ngilu atau rasa nyeri yang Sahabat Hermina alami sudah tidak tertahankan. \n\n \n\n Tips Mencegah Gigi Sensitif \n\n Agar gigi terbebas dari rasa ngilu akibat gigi sensitif saat mengonsumsi berbagai jenis makanan atau minuman, Sahabat Hermina wajib menjaga kesehatan gigi dan mulut. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah gigi ngilu atau gigi sensitif: \n\n 1. Sikat gigi secara rutin \n\n Menyikat gigi 2 kali sehari dengan bulu sikat yang lembut dan pasta gigi yang mengandung flouride adalah cara paling sederhana untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Hindari menggosok gigi terlalu keras, terutama di sekitar garis gusi, untuk mencegah terjadinya luka pada gusi. Setelah menggosok gigi, gunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan yang terselip di sela gigi. \n\n 2. Hindari menggeretakkan gigi \n\n Kebiasaan menggeretakkan gigi lama-kelamaan bisa membuat gigi menjadi rapuh dan sensitif. Jika Sahabat Hermina memiliki kebiasaan ini, cobalah gunakan pelindung mulut, terutama saat tidur. \n\n 3. Perhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi \n\n Batasi konsumsi makanan dan minuman yang asam, seperti minuman soda, yoghurt, tomat, dan jeruk, serta makanan atau minuman yang banyak mengandung gula. Makanan dan minuman asam atau manis dapat mengikis email gigi, sehingga membuat dentin gigi terbuka. \n\n Jika Sahabat Hermina ingin minum soda atau minuman asam lainnya, gunakan sedotan agar cairan minuman tidak mengenai gigi. Setelah itu, minumlah air putih untuk menormalkan kadar asam di mulut. \n\n Hindari langsung menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung asam atau gula. Tunggulah sekitar 30 menit terlebih dahulu. Asam membuat email gigi menjadi lebih lunak dan mudah terkikis saat disikat. \n\n 4. Periksakan gigi secara rutin ke dokter gigi \n\n Selain rutin menyikat gigi dan membatasi konsumsi makanan asam, Sahabat Hermina juga perlu memeriksakan kesehatan gigi ke dokter gigi setiap 6 bulan atau sesuai jadwal yang disarankan dokter oleh gigi. \n\n Perawatan rutin dan menjaga kebersihan gigi adalah kunci utama untuk mencegah gigi ngilu karena gigi sensitif. Jika Sahabat Hermina masih merasakan gigi ngilu meski telah melakukan beberapa tips di atas, segera konsultasikan keluhan ke dokter gigi di klinik gigi spesialistik RSU Hermina Pandanaran. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 26 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Sunat Anak Laki-Laki, Kapan Waktu yang Tepat?<\/a><\/h3>
Sudah banyak yang mengetahui bahwa selain diwajibkan bagi laki-laki muslim khitan memiliki manfaat yang banyak bagi kesehatan seperti mencegah terjadinya infeksi saluran kemih, fimosis atau nyeri pada kepala penis akibat kulup atau kulit kepala penis yang melekat erat pada kepala penis selain itu khitan juga dapat mengurangi terjadinya kanker penis dan tentunya juga membuat kesehatan penis lebih terjaga kebersihannya. Selain itu infeksi juga dapat menghambat pertumbuhan berat badan anak sehingga tidak sesuai dengan perkembangan usianya. \n\n \n\n Kapan usia yang tepat untuk dilakukan sunat? \n\n Banyak orang tua yang takut jika anaknya disunat ketika masih bayi, atau bahkan sebaliknya. Sebenarnya tidak ada patokan usia kapan saat yang tepat untuk dilakukannya sunat. Namun, sebenarnya di sisi medis lebih baik kalau dilakukan lebih awal karena penyembuhan akan lebih cepat, anak masih belum terlalu aktif sehingga kebanyakan tidak membutuhkan pembiusan total. \n\n \n\n Mitos atau Fakta: anak yang disunat akan lebih cepat besar atau tinggi? \n\n Sirkumsisi hanya tindakan membuang kulup atau preputium kulit kepala penis. Tidak ada hormon - hormon tertentu yang memicu untuk menambah berat badan maupun tinggi badan. Di Indonesia rata-rata anak laki-laki khitan pada usia pra pubertas sekitar usia 8-9 tahun sehingga seolah-olah membuat anak terlihat semakin besar dan tinggi setelah dilakukan sirkumsisi. \n\n \n\n Apakah yang orang tua harus diperhatikan setelah anak dilakukan tindakan sirkumsisi atau khitan? \n\n tentunya orang tua harus menjaga kebersihan daerah bekas operasi agar tidak terjadi infeksi. Hindari terkena air selama lebih kurang 4-5 hari. Luka akan kering biasanya sekitar waktu 4-5 hari tersebut. Selama waktu tersebut orang tua akan diberikan edukasi bagaimana cara merawat luka bekas operasi seperti pemberian salep. Disarankan agar anak diberikan makanan yang bergizi dengan protein yang tinggi untuk mempercepat proses penyembuhan luka pasca operasi. \n\n \n\n Jadi, tidak ada alasan lagi untuk Ayah dan ibu menunda Si Kecil untuk dilakukan khitan atau sirkumsisi. Karena banyak sekali manfaatnya. Akan lebih baik jika tindakan khitan dilakukan dengan berkonsultasi dengan ahlinya seperti dokter spesialis bedah anak. \n\n \n\n Tonton episode Hermina Podcast tentang manfaat sirkumsisi selengkapnya dari dr. Nanok Edi Susilo, Sp.BA di channel youtube Hermina Hospitals (Klik Disini) \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 16 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Peran Tidur Dalam Kesehatan Fisik dan Mental<\/a><\/h3>
Tidur merupakan kegiatan yang penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental seseorang. Selain sebagai waktu istirahat bagi tubuh, tidur juga memiliki peran penting dalam memperbaiki sel-sel tubuh, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan membantu proses pemulihan setelah aktivitas fisik maupun mental. Kurang tidur diketahui dapat mempengaruhi kondisi psikologis dan kesehatan mental seseorang. Di lain sisi, orang yang memiliki masalah dengan kesehatan mental seringnya juga mengalami gangguan tidur, misalnya insomnia atau susah tidur di malam hari. \n\n Gangguan tidur juga sering menjadi salah satu tanda yang muncul sebagai gejala gangguan kesehatan mental. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Setelah beraktivitas seharian, tidur yang berkualitas di malam hari bisa membantu menjaga kondisi tubuh dan mengembalikan energi untuk kembali beraktivitas keesokan harinya. Orang dewasa umumnya membutuhkan waktu tidur sekitar 7-8 jam pada malam hari. \n\n Gangguan tidur seperti insomnia, disebut sudah lama diamati sebagai salah satu gejala yang muncul akibat sebagian besar masalah kesehatan mental. Pada proses tidur, ada empat tahap yang akan dilalui tubuh sebelum akhirnya terlelap dengan sempurna. Saat tubuh mencoba tidur, suhu tubuh akan menurun, otot menjadi rileks, dan detak jantung serta pernapasan melambat. Tahap terdalam dari fase ini menghasilkan perubahan fisiologis yang nantinya akan membantu fungsi sistem kekebalan tubuh. Berikut peran tidur dalam menjaga kesehatan fisik dan mental: \n\n \n\n \n Memperbaiki sel-sel tubuh \n \n\n Tidur merupakan waktu yang ideal bagi tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak akibat paparan lingkungan yang buruk maupun kelelahan setelah aktivitas harian. Selama tidur, tubuh akan memproduksi hormon pertumbuhan yang membantu memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak serta memperkuat tulang dan otot. Oleh karena itu, kurang tidur dapat menyebabkan proses pemulihan tubuh menjadi terganggu, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap berbagai penyakit dan infeksi. \n\n \n\n \n Memperkuat sistem kekebalan tubuh \n \n\n Tidur juga memiliki peran penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selama tidur, tubuh akan memproduksi protein yang disebut sitokin yang berperan dalam memerangi infeksi dan peradangan dalam tubuh. Selain itu, tidur juga membantu meningkatkan jumlah sel-sel imun dalam tubuh sehingga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya berbagai penyakit. \n\n \n\n \n Membantu proses pemulihan setelah aktivitas fisik maupun mental \n \n\n Tidur juga memiliki peran penting dalam membantu proses pemulihan setelah aktivitas fisik maupun mental. Setelah melakukan aktivitas fisik, tubuh memerlukan waktu untuk memperbaiki otot yang rusak dan mengisi ulang energi yang hilang. Sedangkan setelah aktivitas mental yang melelahkan, tidur akan membantu mengembalikan konsentrasi dan fokus sehingga seseorang dapat lebih produktif di keesokan harinya. \n\n \n\n \n Menjaga kesehatan mental \n \n\n Tidur juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mental seseorang. Kurang tidur dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati. Selama tidur, otak akan memproses informasi yang telah diterima selama aktivitas harian serta membersihkan racun-racun yang terbentuk di dalam otak. Oleh karena itu, tidur yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mencegah terjadinya berbagai masalah kesehatan mental. \n\n \n\n Dalam kesimpulannya, tidur memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental seseorang. Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, sehingga sangat penting bagi setiap orang untuk memperhatikan kebutuhan tidur mereka dan mengusahakan untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap harinya. Konsultasi masalah kesehatan Sahabat Hermina di RSU Hermina Pandanaran. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 16 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Vaksin Dengue, Langkah Awal Cegah Anak Alami Gejala Berat DBD!<\/a><\/h3>
Vaksin dengue atau demam berdarah bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit demam berdarah dengue parah. Demam berdarah merupakan salah satu penyakit infeksi yang mematikan di negara-negara beriklim tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dari awal tahun sampai dengan pekan ke-20 tahun 2023 telah tercatat 33,027 kasus demam berdarah dengan 258 kematian. Hal ini menunjukkan demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang harus diwaspadai oleh masyarakat. \n\n Apa Penyebab Demam Berdarah Dengue? \n\n Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini merupakan penyebab DBD yang akan menularkan virus saat menggigit dan menghisap darah korbannya. Jenis nyamuk tersebut biasanya menyerang di pagi dan sore hari. \n\n Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang membuat Sahabat Hermina lebih rentan terkena penyakit demam berdarah, antara lain: \n\n \n Tinggal atau sedang bepergian ke daerah tropis. \n Anak-anak, lansia, dan orang yang kekurangan sistem kekebalan tubuh. \n \n\n Bagaimana Gejala Demam Berdarah Dengue? \n\n Umumnya, gejala dari penyakit DBD ditandai dengan demam yang mendadak tinggi. Selain demam tinggi, berikut ada pula beberapa tanda dan gejala DBD adalah: \n\n \n Sakit kepala \n Mual hingga muntah \n Nyeri di belakang mata, tulang, dan otot \n Muncul ruam kulit atau bercak kemerahan di kulit \n Radang tenggorokan yang diiringi dengan sulit menelan dan minum \n Perdarahan seperti mimisan, bintik merah dikulit, gusi berdarah, BAB warna hitam, muntah darah \n \n\n Setelah muncul gejala tersebut, maka akan memasuki fase kritis selama 2-3 hari. Di fase ini, banyak orang yang menyangka sudah sembuh karena demam tinggi tadi sudah menurun, rasa sakit di tubuh mulai berkurang, dan menghilangnya beberapa gejala tambahan. Fase ini harus diwaspadai karena bisa menyebabkan Dengue Shock Syndrome (DSS) yang bisa sangat berbahaya, bahkan berpotensi menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melawan penyakit tersebut adalah dengan melakukan vaksinasi. \n\n \n\n Kapan Harus Melakukan Vaksin Demam Berdarah Dengue? \n\n Pemberian vaksin dengue atau DBD dapat dilakukan pada rentang usia 6-45 tahun. Apalagi jika mereka yang tinggal di area dengan curah hujan tinggi. Vaksin DBD diberikan pada seseorang yang tinggal atau bepergian ke daerah tropis, terutama Asia Tenggara, pulau-pulau Pasifik barat, Amerika Latin dan Afrika. Vaksin dengue juga perlu diberikan pada seseorang yang pernah mengidap demam berdarah. \n\n \n\n Dimana dapat melakukan Vaksin Demam Berdarah Dengue? \n\n RSU Hermina Pandanaran melayani vaksin dengue dengan produk Qdenga yang diindikasikan untuk pencegahan penyakit dengue yang disebabkan oleh semua serotipe virus dengue pada individu berusia 6 – 45 tahun dengan pemberian 2 dosis dengan jarak antar dosis 3 bulan. Yuk konsultasi dan lakukan vaksin dengue di RSU Hermina Pandanaran. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 29 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali dan Waspadai Campak pada Anak <\/a><\/h3>
Campak merupakan penyakit yang sering dijumpai pada anak-anak. Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Banyak juga penyakit lain yang disebabkan oleh virus sehingga menimbulkan gejala yang mirip satu dengan lainnya. Terkadang pada saat kondisi anak yang muncul bintik merah sering kita sangka dengan campak. Ternyata belum tentu itu merupakan penyakit campak. Penyakit campak ditularkan melalui droplet atau percikan ludah dari penderita campak tersebut. \n\n Tanda dan gejala campak: \n\n \n Demam selama 3-4 hari disertai munculnya bercak merah-merah yang tumbuh mulai dari belakang kepala, belakang telinga, wajah, leher dan terakhir badan \n Muncul bercak di pipi bagian dalam berwarna putih keabu-abuan dengan dasar kemerahan \n Muncul gejala lain seperti batuk pilek, mata berair, atau mata merah \n Gangguan saluran pencernaan seperti diare \n Kemerahan yang muncul biasanya lama kelamaan akan menghitam dan menghilang \n Jika berat bisa sampai mengakibatkan penurunan kesadaran, infeksi susunan saraf pusat dan radang paru-paru \n \n\n Imunisasi atau vaksin yang belum lengkap menjadi faktor resiko anak terkena campak, biasanya banyak orang tua yang tidak memberikan imunisasi campak lagi apabila anaknya diduga sudah pernah mengalami campak. Sebaiknya orang tua memastikan apakah benar anak tersebut mengalami campak atau hanya virus lain yang menyerupai. Sebaiknya pun apabila anak diduga sudah pernah mengalami campak tetap diberikan imunisasi campak agar dapat memastikan anak sudah terbentuk antibodi untuk melawan virus campak. \n\n Apa yang harus orangtua lakukan apabila mencurigai anak terkena campak? \n\n Orang tua segera agar segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak agar dapat dipastikan apakan Si Kecil benar terkena campak. Selain itu cukupi kebutuhan cairan anak agar tidak dehidrasi. Dan jangan lupa untuk memberikan vitamin A selamat 2 hari kepada anak. \n\n Jadwal Pemberian Vaksin Campak \n\n Berdasarkan data Kemenkes RI, sejak pandemi COVID-19 telah terjadi penurunan angka cakupan imunisasi dasar lengkap secara signifikan dari 84,2% pada tahun 2020 menjadi 79,6% pada tahun 2021. Apabila imunisasi campak terlewatkan maka, orang tua perlu segera melakukan kejar imunisasi agar Si Kecil terhindar dari bahaya penyakit campak. Segera menuju fasilitas kesehatan untuk memberikan imunisasi kepada Si Kecil. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 29 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 16 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 16 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 05 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 07 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 27 September 2023<\/li><\/ul><\/div>