- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 22 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Menguap dapat Mengeluarkan Kotoran Telinga, benarkah ?<\/a><\/h3>
Telinga adalah salah satu organ penting yang wajib dijaga kesehatannya, namun tidak semua orang tau bagaimana cara membersihkan telinga dengan baik dan benar, jika kesehatan dan kebersihan telinga tidak dijaga dengan baik dapat menimbulkan gangguan pada pendengaran dan keseimbangan. \nMerawat kebersihan dan kesehatan telinga penting dilakukan untuk mencegah berbagai masalah pada telinga, seperti infeksi telinga, telinga berdenging, hingga gangguan pendengaran atau bahkan tuli mendadak. \nSerumen atau kotoran telinga adalah gumpalan lunak yang dihasilkan secara alami dari kelenjar minyak di bagian luar liang telinga. Serumen tersebut berfungsi sebagai pelindung, mulai dari melindungi telinga dari debu, pertumbuhan kuman patogen, dan menjaga agar binatang tidak masuk dalam telinga. Pada dasarnya, serumen tidak berbahaya jika jumlahnya tidak berlebihan. \nNamun, produksi serumen yang terlalu banyak dapat berdampak pada kualitas pendengaran seseorang. Keluhan yang dapat timbul akibat kotoran yang memenuhi liang telinga antara lain telinga terasa penuh dan kadang disertai gangguan komunikasi dengan lawan bicara. Maka itu, penting untuk membersihkan kotoran telinga sebelum timbul keluhan lebih parah. \n\n \nBolehkah membersihkan telinga dengan cotton bud ? \nTelinga otomatis membersihkan dirinya ketika kita berbicara, mengunyah atau kegiatan menggerakan rahang. Biasanya, jika sudah kotor, kotoran telinga keluar dengan sendirinya bersama dengan gerakan rahang yang membuat otot pipi bergerak. Lalu, apakah masih perlu membersihkan telinga dengan cotton bud ? Faktanya, membersihkan telinga dengan cotton bud adalah tindakan yang kurang tepat. Sahabat Hermina boleh menggunakan cotton bud, namun hanya untuk bagian daun telinga saja, hindari menggunakan cotton bud untuk bersihkan telinga bagian dalam. \nMengorek telinga dengan cotton bud membuat kotoran semakin masuk ke dalam dan menyebabkan kotoran malah mengendap pada bagian dalam telinga yang panjangnya 2,5-3 cm saja. Kotoran yang mengendap dapat menjadi keras dan menghambat sirkulasi dalam telinga. Kondisi ini menyebabkan seseorang mengalami gangguan pendengaran. Pada dasarnya telinga memiliki mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri, sehingga kita tak perlu membersihkan sendiri bagian dalamnya. Sahabat Hermina hanya perlu mengusap bagian luar telinga dengan sabun dan air, lalu keringkan dengan kain atau handuk. \n \nCara menjaga kesehatan telinga yang tepat \nMenjaga kebersihan tubuh dengan cara mandi setiap hari, terutama setelah bepergian ke luar rumah. Cara ini membantu melunakkan kotoran telinga akibat air yang mengalir dari kepala saat mandi atau mencuci rambut. \nSahabat Hermina juga dapat menghindari membersihkan telinga secara mandiri dengan cotton bud karena hal ini berpotensi mendorong kotoran telinga masuk lebih dalam. \n \nHindari mengorek telinga dengan alat yang tidak bersih serta benda tajam dan runcing karena dapat mengakibatkan luka pada liang telinga bahkan gendang telinga. Kerusakan yang ditimbulkan dapat bersifat sementara atau permanen. \nLalu, hindari juga memasukkan cairan atau obat tetes telinga tanpa rekomendasi dari dokter. Kesalahan dalam terapi dapat merusak pendengaran. \nSahabat Hermina bisa mengkonsultasikan masalah kesehatan telinga pada Dokter Spesialis THT di RS Hermina terdekat, bisa juga berkonsultasi secara online melalui aplikasi Halo Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 14 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Meningkatnya Kasus HIV dan AIDS Dikalangan Remaja<\/a><\/h3>
Peningkatan kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia terus mengalami pengingkatan setiap bulannya. Infeksi virus ini mampu menurunkan kemampuan imunitas manusia dalam melawan benda–benda asing di dalam tubuh yang pada tahap terminal infeksinya dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Pada usia remaja lebih rentan terhadap infeksi HIV karena berbagai faktor sosial yaitu keterbatasan akses dan pengetahuan seputar edukasi seksual terutama organ reproduksi, minimnya penjalasan dari orang tua tentang seksualitas, dan adanya trauma yang di dapatkan pada masa lalu, serta rasa ingin tahu yang tinggi. Akibatnya, anak-anak usia remaja ini akan membuat keputusan yang cenderung tidak aman, dan memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan tubuh mereka. \n\n Pada kelompok usia 15-25 tahun yang dikategorikan sebagai remaja menjadi kelompok paling banyak terinfeksi HIV. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 2022, baru 76 persen orang dengan HIV mengetahui statusnya, 41 persen orang dengan HIV mendapatkan pengobatan, serta baru 16 persen orang dengan HIV yang mendapatkan pengobatan, virusnya tersupresi.. Sangat disayangkan Penularan HIV pada remaja bisa disebabkan oleh: \n\n \n Penggunaan narkoba suntik \n Seks bebas terutama dengan sesama jenis. \n Melalui transfusi darah \n Dari ibu ke bayi \n Seks oral \n \n\n \n\n Pentingnya pengetahuan terkait HIV juga perlu disampaikan secara berkelanjutan. Kerja sama berbagai pihak sangat penting untuk memperluas edukasi dan informasi yang disampaikan. Itu sebabnya, edukasi mengenai HIV/AIDS dilakukan perlu dilakukan di sekolah-sekolah dan diluar sekolah agar remaja dapat mengetahui bahaya dari HIV. \n\n \n\n Pentingnya pencegahan penularany HIV dapat dilakukan dengan cara ABCDE yaitu: \n\n A: Abstinience, artinya Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah., dan pada saat akan menikah pentingnya mengecek status HIV bersama pasangan agar pencegahan openuluaran HIV dari ibu dan anak dapat diminimalisir. \n\n B: Be Faithfull, bersikap setia kepada pasangan dan tidak bergonta-ganti pasangan. \n\n C: Condom, mencegah penularan seksusal dengan menggunakan pengaman. \n\n D: Drug No, tidak menggunakan obat-obatan terlarang, serta menghindari pemakaian jarum suntik secara bergantian dan tidak steril. \n\n E: Education pemberian edukasi dan informasi terkait HIV. \n\n \n\n Inilah mengapa, sangat penting untuk memberikan edukasi seksual dan kesehatan organ reproduksi sejak dini pada anak-anak. Bukan soal tabu, lebih pada bagaimana selanjutnya generasi muda mendapatkan informasi dan akses yang tepat sehingga tidak berisiko tertular HIV. \n\n \n\n Jika membutuhkan informasi lebih lengkap tentang HIV dan AIDS, kamu bisa tanyakan pada dokter penyakit dalam RS Hermina Depok \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bitung<\/a><\/li>
- 11 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Penyakit Anak Akibat Cuaca Panas !<\/a><\/h3>
Hallo sahabat Hermina, cuaca panas di Indonesia sudah tidak kunjung usai bahkan diperkikaran di 34-36c. Kondisi cuaca seperti ini, membuat Sahabat hermina perlu memberi perhatian ekstra pada anak. Dikarenakan sistem kekebalan tubuh anak belum sempurna, sehingga cuaca panas bisa menjadi faktor memicu penyakit, \n\n Apa Saja Penyakit Anak Akibat Cuaca Panas : \n\n \n Demam berdarah \n \n\n Peralihan dari musim hujan ke musim pancaroba merupakan waktu yang paling rentan terhadap penyakit demam berdarah. Karena nyamuk demam berdarah berkembang biak pada musim hujan dengan bertelur di tempat-tempat yang tergenang air. \n\n Peralihan dari musim hujan ke musim pancaroba merupakan masa di mana nyamuk Demam berdarah mencapai usia dewasa dan menularkan virus dengue ke manusia melalui gigitannya. Ternyata saat masa peralihan dari musim hujan ke musim panas perlu di waspadai nyamuk Demam Berdarah. \n\n \n Batuk pilek \n \n\n Batuk pilek pada anak memang identik dengan musim hujan. Namun, bukan berarti kondisi tersebut tidak bisa terjadi pada anak saat cuaca panas tiba. \n\n Anak rentan terserang batuk pilek saat cuaca panas karena suhu udara tinggi dan udara kering dapat menyebabkan iritasi pada saluran napas. Risiko batuk pilek makin parah karena paparan polusi udara dan tempat berdebu menjadikan pemicu batuk dan pilek. \n\n \n Penyakit kulit \n \n\n Gatal-gatal akibat alergi dan terbakar sinar matahari juga bisa terjadi pada anak saat cuaca panas. Kondisi kulit yang kering lebih mudah gatal dan digaruk, sehingga muncul luka yang memudahkan kuman untuk menyusup masuk dan menyebabkan infeksi. \n\n \n Dehidrasi dan heatstroke \n \n\n Cuaca panas pastinya lebih mudah mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Karena yang perlu diketahui Sahabat Hermina Bitung adalah karena suhu tinggi dan udara yang kering membuat cairan tubuh lebih cepat menguap melalui pori-pori kulit. \n\n Cuaca panas juga dapat Terjadinya heatstroke, apalagi jika anak terlalu lama berada di luar rumah. Sahabat Hermina dapat melakukan pencegahaan seperti : \n\n \n Gunakan pakaian yang longgar, berwarna terang, dan berbahan ringan saat ingin keluar rumah. \n Pakailah topi dengan tepi yang lebar. \n Oleskan tabir surya ke kulit dengan SPF minimal 30. \n Cukupi asupan cairan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi \n Hindari aktivitas berat di luar ruangan saat cuaca sedang panas terik. \n \n\n Konsultasikan Ke Rumah Sakit Hermina Bitung Ke Dokter Spesialis Anak dr. Irene Arini,SpA apabila mengalami penyakit akibat cuaca panas. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 08 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Anak Flu, Bagaimana Penanganannya?<\/a><\/h3>
Sistem kekebalan tubuh yang ada pada balita yang masih kurang optimal bisa menjadikan balita rentan terserang berbagai penyakit termasuk flu. Beberapa gejala klinis yang muncul adalah demam, nyeri pada tubuh, batuk, pilek, dan beberapa gejala penyerta lainnya. Umumnya, anak atau balita yang terserang flu bisa sembuh dalam kurun waktu kurang dari satu minggu, namun ada beberapa anak, flu bisa berlanjut menjadi infeksi yang lebih serius dan memerlukan perawatan di rumah sakit. \n\n Flu pada anak dapat diatasi dengan memberikan cukup cairan dan istirahat dan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter jika anak tampak tidak nyaman untuk diberikan obat yang dapat mengurangi gejala flu. \n\n Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala flu pada balita: \n\n \n Pastikan agar anak selalu merasa nyaman dengan menyesuaikan suhu ruangan agar tidak terlalu dingin ataupun pengap untuk memudahkan pernapasannya. \n Pastikan anak bisa mendapat cukup cairan dan terhidrasi dengan baik. Jika usianya masih di bawah 6 bulan berikan ASI secara rutin, apabila di atas 6 bulan dapat diberikan air minum atau jus buah alami home made. \n Biarkan anak untuk beristirahat lebih banyak. \n Baringkan anak dalam posisi tengkurap, lalu tepuk punggungnya dengan lembut. Tentunya hal ini bisa dilakukan dalam pengawasan penuh dari orangtua. Pastikan kepalanya sudah bisa tegak dan menopang lehernya sendiri. Hal ini dapat meringankan kondisi hidung tersumbat serta memberikan kenyamanan pada anak. \n Meninggikan posisi kepala anak. Pada anak usia 1 tahun ke atas, meninggikan posisi kepala saat sedang tidur atau beristirahat di kasur bisa membantunya bernapas dengan lebih nyaman. \n Memandikan anak dengan air hangat agar ia dapat tidur lebih nyenyak dan membantu lendir lebih mudah keluar. \n \n\n Walaupun flu adalah salah satu penyakit yang umum dialami anak, namun ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai dan segera dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak, yaitu: \n\n \n Pilek yang disertai batuk, demam melebihi 39 derajat celcius pada anak dibawah usia 3 bulan, dan demam melebihi 40 derajat celcius pada anak di atas 3 bulan. \n Demam yang bisa berlangsung selama lebih dari 2 hari. \n Batuk semakin parah atau diiringi napas yang cepat, terdengar bunyi mengi saat bayi bernapas. \n Perubahan yang signifikan pada pola makan, pola tidur dan sering mengantuk disertai rewel. \n Bayi menangis saat menyusu sambil menggosok atau menarik telinga, dan menangis ketika diletakkan di tempat tidur. \n Pilek tidak membaik setelah 7-10 hari. \n \n\n Selain hal-hal yang telah disebutkan, untuk menghindari diri agar tidak tertular dari penyakit flu, kita dapat mengoptimalkan usaha dengan melakukan vaksin. Vaksin Influenza dapat diberikan sejak dini pada anak, yang bisa dimulai dari usia 6 bulan. Dosis pertama diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak pemberian 1 bulan. Setelah itu vaksinasi dilanjutkan satu tahun sekali, sebab virus Influenza sendiri berpotensi untuk bermutasi. Maka, dibutuhkan vaksin tertentu sesuai dengan keadaan mengenai mutasi tersebut agar mencapai keefektifan. Harapannya yaitu agar tubuh dapat memproduksi antibodi untuk melawan virus Influenza di kemudian hari. Untuk Vaksin Influenza tersedia di RSU Hermina Medan tersedia, untuk itu yuk lakukan vaksin influenza pada anak agar daya tahan tubuh semakin meningkat dan kuat. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Purwokerto<\/a><\/li>
- 06 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada, Ini Penyebab Kelahiran Bayi Prematur<\/a><\/h3>
Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu. Biasanya, kehamilan berlangsung selama 40 minggu. Bayi yang lahir sebelum usia 28 minggu dianggap sebagai bayi prematur ekstrem, sementara yang lahir antara 28 hingga 37 minggu disebut bayi prematur moderat hingga ringan. Setiap tahun, jutaan bayi di seluruh dunia lahir prematur, dan tingkat keberhasilan perawatan mereka terus meningkat. \n\n Mengapa Bayi Prematur Lahir? \n\n Terdapat banyak alasan mengapa bayi prematur bisa lahir, termasuk: \n\n \n \n Infeksi atau Penyakit pada Ibu, penyakit atau infeksi seperti diabetes atau preeklampsia pada ibu bisa menyebabkan kelahiran prematur. \n \n \n Riwayat Kehamilan, jika ibu sebelumnya pernah melahirkan prematur atau memiliki kelainan serviks, risiko kelahiran prematur akan meningkat. \n \n \n Kegemukan atau Kurang Gizi, terlalu kurus atau terlalu gemuk saat hamil juga dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. \n \n \n Kehamilan Ganda, kehamilan kembar atau lebih tinggi memiliki risiko yang lebih besar untuk kelahiran prematur. \n \n \n Merokok dan Narkoba, konsumsi rokok, alkohol, atau narkoba selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. \n \n \n\n Tanda-tanda bayi akan lahir prematur dapat meliputi: \n\n \n Kontraksi rahim yang teratur dan nyeri. \n Perubahan cairan vagina, seperti keputihan berlebihan atau pendarahan. \n Tekanan di perut bagian bawah. \n Nyeri punggung yang terus-menerus. \n Air ketuban yang pecah sebelum waktunya (ketuban pecah dini). \n \n\n Diagnosis kehamilan prematur seringkali didasarkan pada gejala klinis dan hasil pemeriksaan fisik oleh tenaga medis. Selain itu, pemeriksaan ultrasonografi dapat membantu menentukan usia kehamilan dan melihat apakah serviks telah mulai memendek, yang merupakan tanda kehamilan prematur. \n\n Bayi prematur seringkali menghadapi tantangan fisik dan medis yang serius. Sistem organ mereka mungkin belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka memerlukan perawatan intensif di unit perawatan neonatal (NICU). Di NICU, bayi prematur dapat mendapatkan bantuan pernapasan, perawatan khusus, dan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. RS Hermina Purwokerto menjadi rumah sakit yang memiliki fasilitas perawatan NICU bagi bayi-bayi yang prematur dan dokter spesialis anak anak. \n\n Untuk memudahkan mengakses pelayanan & pendaftaran di RS Hermina Purwokerto, berikut caranya: \n\n \n Download mobile aplikasi di Playstore (Ketik Halo Hermina) \n Hubungi Call Center 1500488 \n Melalui website -> www.herminahospitals.com \n Melalui aplikasi Halodoc \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 22 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Penting ya Scalling Itu ?<\/a><\/h3>
Apa itu Scalling Gigi ? \n\n Scaling adalah prosedur membersihkan atau menghilangkan karang gigi (plak gigi yang termineralisasi) yang menempel pada permukaan gigi. Karang dan plak gigi mengandung banyak sekali bakteri yang dapat menyebabkan infeksi di jaringan sekitarnya. Anda dapat melakukan scaling secara rutin untuk menjaga kesehatan gigi dan jaringan pendukung gigi (gusi dan tulang) dari penyakit periodontal. Penyakit periodontal kronis, adalah penyakit yang disebabkan karena adanya infeksi dari bakteri sehingga menyebabkan peradangan pada jaringan periodontal/jaringan pendukung gigi. Dengan jaringan pendukung gigi yang tidak sehat, gigi mudah goyang atau lepas. \n\n Prosedur scaling kerap diiringi dengan prosedur root planning atau deep cleaning. Scaling bertujuan untuk menghilangkan karang gigi dari permukaan gigi yang terlihat, sementara root planning menghilangkan karang gigi di akar gigi yang terletak di bawah gusi. \n\n Apa Tujuan Scalling ? \n\n Proses Scalling memiliki beberapa tujuan, yaitu : \n\n 1. Menghilangkan karang gigi \n\n 2. Menghilangkan plak pada area yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi. \n\n 3. Mencegah penyakit gigi \n\n 4. Mencegah penyakit periodontal dengan mencegah/mengeliminasi pembentukan kantong gusi (kantong gusi terbentuk ketika penumpukan plak dan karang secara terus-menerus sehingga menyebabkan gusi kehilangan perlekatan yang baik dengan gigi). Semakin dalam kantong, semakin parah penyakit gusi yang ditimbulkan. \n\n \n\n Apa Manfaat Scalling ? \n\n Secara keseluruhan, manfaat scaling adalah membersihkan gigi dan mencegah berbagai penyakit gigi. Manfaat scaling lebih terasa bagi orang dengan penyakit periodontal kronis. Bahkan scaling merupakan perawatan wajib bagi pasien dengan riwayat penyakit tersebut. \n\n Scaling dapat memperbaiki perlekatan antara gigi dan gusi yang rusak serta dapat mengeliminasi kantong yang terbentuk di antara gigi dan gusi, sehingga dapat mengurangi resiko penyakit gusi, kehilangan gigi dan tulang. Scaling secara rutin sangat penting bagi orang yang memiliki penyakit atau berisiko tinggi terkena penyakit periodontal. Jika Anda mengalami kerusakan gigi yang parah, merokok, atau menderita diabetes, scaling dapat mengurangi risiko masalah gigi yang timbul. \n\n \n\n Kapan Harus Scalling ? \n\n Dokter gigi sering merekomendasikan scaling dan root planing jika Anda memiliki tanda-tanda penyakit periodontal kronis. Tanda-tanda penyakit periodontal kronis antara lain : terdapat bau mulut, terdapat gigi goyang, terdapat gusi bengkak, merah, nyeri, dan mudah berdarah. \n\n Penyakit periodontal kronis terjadi ketika bakteri dalam plak menyebabkan peradangan pada gusi disekitar gigi sehingga membuat perlekatan gusi rusak. Ketika dibiarkan terus menerus, dapat menyebabkan terbentuknya kantong di antara gigi dan gusi. Peradangan yang mengenai gusi dapat semakin parah dan membuat tulang disekitar gigi rusak, sehingga kantong yang sudah terbentuk sebelumnya menjadi semakin besar dan dalam, akibatnya, lebih banyak bakteri berkembangbiak di sana, yang tidak dapat dieliminasi hanya dengan menyikat gigi. \n\n Jika tidak diobati, penyakit periodontal kronis dapat menyebabkan : \n\n \n Kehilangan jaringan tulang gigi \n Kehilangan gigi karena gigi goyang dan lepas \n \n\n Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko penyakit periodontal kronis adalah: \n\n \n Kebersihan mulut yang buruk \n Merokok. \n Penuaan. \n Perubahan hormon. \n Malnutrisi \n kondisi medis lainnya. \n \n\n Karang gigi yang tidak dibersihkan dapat menyebabkan berbagai masalah. Seberapa sering scaling tergantung pada kondisi kebersihan mulut masing-masing orang. Perawatan gigi ini sebaiknya dilakukan setiap enam bulan sekali. Namun, bagi orang-orang dengan kecenderungan penumpukan plak dan karang gigi yang lebih tinggi, ada baiknya untuk membersihkan karang gigi setiap dua hingga empat bulan sekali. Jadi periksa kondisi gigi Anda dan konsultasikan dengan dokter gigi Anda tentang hal itu. \n\n Prosedur Scalling \n\n Berikut adalah rangkaian prosedur scaling mulai dari persiapan, selama perawatan, hingga sesudah perawatan : \n\n Persiapan \n\n Sebelum prosedur, dokter gigi Anda biasanya akan membuat mulut anda mati rasa dengan anestesi lokal apabila diperlukan. \n\n Selama prosedur \n\n Kemudian, dengan menggunakan alat getar yang disebut scaler ultrasonik, dokter gigi akan mengikis karang gigi. Berikut adalah langkah-langkah scaliing : \n\n \n Ujung logam getar scaler menghancurkan karang gigi \n Semprotan air pada alat ini akan membersihkan karang gigi yang trlah hancur dan menghilangkan plak dari kantong gusi. \n Dokter gigi Anda akan menggunakan scaler dan pengikis manual / kuret (bila diperlukan) untuk menghilangkan karang gigi yang tersisa. \n \n\n Scaling dan root planing dapat menyebabkan ketidaknyamanan sementara, namun, risiko efek samping dari prosedur ini minimal. \n\n Orang dengan kondisi medis tertentu, salah satu contohnya orang dengan penyakit endokarditis atau orang dengan katup jantung sintetis perlu melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi jika perlu melakukan tindakan scaling. \n\n Setelah prosedur \n\n Setelah scaling, gigi anda mungkin tidak nyaman dan sensitif, apabila diperlukan,dokter akan memberikan obat untuk menghilangkan rasa sakit. \n\n Ahli perawatan kesehatan juga akan menjadwalkan kunjungan lagi untuk melihat apakah gusi dan jaringan periodontal Anda sembuh. \n\n Perawatan gigi di rumah setelah scaling juga penting untuk membantu mencegah penyakit gusinlanjutan. Perawatan ini termasuk menyikat gigi dua kali sehari dan flossing secara teratur. Anda juga harus makan makanan yang sehat dan seimbang dan mengunjungi dokter gigi secara rutin, 6 bulan sekali. \n\n Di mana Scalling ? \n\n Scaling dapat dilakukan di klinik gigi, puskesmas, rumah sakit, dan pusat kesehatan lainnya dengan layanan dan peralatan gigi yang sesuai. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 22 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Fakta Tentang Asma Kulit atau Dermatitis Atopik yang Harus Diketahui<\/a><\/h3>
Mungkin Sahabat Hermina sudah familiar dengan penyakit asma untuk pernafasan, tapi bagaimana dengan asma kulit ? Istilah ini memang belum begitu dikenal oleh masyarakat, karena istilah eksim atau dermatitis atopik yang lebih sering digunakan untuk jenis penyakit pada kulit ini. \n\n Angka kejadian dermatitis atopik semakin meningkat, terutama pada anak-anak. Oleh sebab itu sangat penting mengetahui segala hal tentang penyakit kulit yang satu ini. Simak ulasan lengkapnya berikut ini : \n\n \n\n Apa itu asma kulit? \n\n Sebenarnya penyakit ini tidak berbeda dengan dermatitis atopik yaitu kondisi yang membuat kulit kering, gatal hingga meradang. Istilah asma kulit pertama kali muncul karena biasanya dermatitis atopik dan penyakit asma pada penderita saling berkaitan. \n\n Sebesar 50% dari penderita asma mengalami eksim yang parah, hal ini berhubungan dengan respon imunitas tubuh. Kedua penyakit tersebut baik asma atau eksim dua-duanya muncul karena respon kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap alergen, sehingga muncul peradangan pada pernapasan atau kulit. \n\n \n\n Fakta tentang asma kulit \n\n Ada banyak anggapan atau mitos tentang asma kulit beredar di tengah masyarakat yang terkadang membingungkan. Oleh sebab itu penting sekali untuk mengetahui fakta sebenarnya agar tidak salah faham. Ini fakta-faktanya yang perlu dipahami: \n\n \n \n Tidak menular \n \n \n\n Banyak yang mengira bahwa penyakit ini dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya. Namun faktanya dermatitis atopik bukanlah penyakit yang disebabkan bakteri atau virus, sehingga tidak dapat menular. Penyakit ini adalah gejala yang muncul karena masalah respon kekebalan tubuh. \n\n \n \n Bisa diderita seumur hidup \n \n \n\n Fakta lainnya yang harus diketahui adalah penyakit ini bisa diderita seumur hidup. Pasalnya penyakit ini adalah penyakit yang dipengaruhi oleh kekebalan tubuh dan genetik, sehingga tidak akan hilang namun bisa datang dan pergi dengan sendirinya. Ketika imunitas sedang bagus maka akan hilang dan akan kambuh ketika imunitas turun. \n\n \n \n Detergen bisa memicu munculnya dermatitis \n \n \n\n Dermatitis atopik juga bisa disebabkan oleh reaksi alergi yang berlebihan terhadap benda asing dari luar, salah satunya detergen. Kulit penderita dermatitis atopik bisa tiba-tiba iritasi dan merah jika terkena detergen yang digunakan untuk mencuci pakaian yang dikenakannya. \n\n \n \n Penyakit menurun \n \n \n\n Sudah disinggung di atas jika dermatitis atopik merupakan penyakit yang berhubungan dengan gen, sehingga besar kemungkinannya akan diturunkan. Pada orang tua yang memiliki riwayat alergi maka anaknya 80% akan mengalami hal yang serupa. Sedangkan pada orangtua tanpa riwayat alergi, kemungkinan anaknya alergi tetap ada hanya 20%. \n\n \n \n Tidak bisa diobati \n \n \n\n Pada dasarnya pengobatan asma kulit atau dermatitis atopik hanyalah mengatasi gejalanya saja. Dokter akan memberi obat untuk meredakan gatal, kemerahan dan nyeri apabila ada. Sedangkan untuk penyebabnya sendiri belum diketahui, sehingga dokter tidak dapat mengobati penyebabnya secara langsung. \n\n \n\n Tips mengatasi asma kulit \n\n Setelah mengetahui faktanya pasti Sahabat Hermina bisa lebih memahami bagaimana cara menghadapi penyakit ini agar tidak semakin parah. Selain pergi ke dokter Sahabat Hermina bisa mengikuti tips-tipsnya di bawah ini: \n\n \n \n Istirahat cukup dan hindari stress \n \n \n\n Sudah diketahui jika dermatitis atopik ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan sistem imun. Jadi cara mengatasinya tentu saja dengan mengupayakan peningkatan sistem imun tubuh Anda. Dengan menghindari stress dan istirahat yang cukup maka akan meningkatkan sistem imun, sehingga akan terhindar dari dermatitis atopik. \n\n \n \n Olahraga teratur \n \n \n\n Olahraga memang sangat baik untuk kesehatan dan efektif untuk menghalau berbagai macam penyakit. Pada kasus asma kulit, olahraga dibutuhkan untuk menjaga ketahanan tubuh sehingga imunitas naik dan tidak mudah mengalami reaksi alergi. \n\n \n \n Konsumsi makanan yang hipoalergenik \n \n \n\n Salah satu pencetus dermatitis atopik adalah alergi terhadap suatu makanan, sehingga tubuh menunjukkan reaksi alergi. Oleh sebab itu akan lebih baik jika menghindari makanan yang memiliki potensi menimbulkan alergi seperti telur, ayam, seafood. Pilih makanan yang hipoalergenik (tidak menyebabkan alergi). \n\n \n \n Jaga kebersihan \n \n \n\n Eksim atau dermatitis atopik bisa muncul akibat reaksi tubuh terhadap benda asing seperti debu, bulu kucing atau kuman yang tidak terlihat. Oleh sebab itu, untuk menghindari terjadinya reaksi alergi muncul akan lebih baik jika selalu menjaga kebersihan tubuh dan tempat tinggal. \n\n \n \n Kenakan pakaian yang lembut \n \n \n\n Pada orang dengan kulit yang sangat sensitif memang harus menjaga segala sesuatu yang bersentuhan dengan kulitnya, terutama pakaian. Agar tidak iritasi maka pilih pakaian yang berbahan lembut sehingga tidak mengiritasi kulit yang akibatnya bisa muncul reaksi gatal dan dermatitis atopik. \n\n Memahami fakta tentang asma kulit akan membantu Sahabat Hermina mengenali penyakit ini, sehingga tidak salah dalam penangananya. Selain itu mengikuti tips-tips di atas juga akan membantu Sahabat Hermina mengatasi penyakit kulit yang terkenal bandel ini. \n\n Menjaga kesehatan adalah hal yang sangat penting. Jadi jangan pernah anggap remeh suatu penyakit yang diderita karena bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Meskipun terlihat hanya penyakit kulit, namun jika dibiarkan saha asma kulit juga dapat menyebabkan peradangan yang parah. Segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Kulit di RS Hermina Terdekat, atau konsultasikan secara online melalui aplikasi Halo Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 25 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak<\/a><\/h3>
Kebutuhan dasar anak terdiri dari beberapa point penting yaitu \n\n \n Asuh (kebutuhan fisik – biomedis), meliputi nutrisi, imunisasi, hygiene, pengobatan, pakaian, tempat tinggal, sanitasi lingkungan, dll. \n Asih (kebutuhan emosi/kasih sayang) : hubungan yg erat, mesra dan selaras antara ibu/pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang anak yg selaras baik fisik, mental maupun psiko-social. \n Asah (kebutuhan akan stimulasi mental), yaitu merupakan awal proses belajar pd anak, dmn akan mengembangkan mental psikososial, kecerdasan, ketrampilan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas, dsb. \n \n\n Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak \n\n \n Faktor internal : ras/etnik atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, genetic, kelainan kromosom \n Faktor external : \n \n Prenatal : Gizi, mekanis, toksin, endokrin, radiasi, infeksi, kelainan imunologi, anoksia embrio, psikologis ibu \n Persalinan \n Pasca natal : Gizi, penykt kronis / kelainan kongenital, lingk fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingk pengasuhan, stimulasi, obat2an \n \n \n \n\n Aspek – aspek Perkembangan anak meliputi apa saja ? \n\n \n Gerak kasar atau motoric kasar \n \n\n kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yg melibatkan otot2 besar seperti duduk, berdiri dan sebagainya \n\n \n Gerak halus atau motoric halus \n \n\n Kemampuan melakukan Gerakan melibatkan otot2 kecil dan memerlukan koordinasi yg cermat seperti menjimpit, menulis dan sebagainya \n\n \n Kemampuan bicara dan Bahasa \n \n\n kemampuan memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya \n\n \n Sosialisasi dan kemandirian \n \n\n kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan), berpisah dengan ibu/pengasuh, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya \n\n Apa saja ciri-ciri perkembangan pada anak \n\n \n Perkembangan menimbulkan perubahan \n Pertumbuhan dan perkembangan tahap awal menentukan tahap selanjutnya \n Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yg berbeda \n Perkembangan berhubungan dengan pertumbuhan \n Perkembangan mempunyai pola yang tetap \n Perkembangan memiliki tahap yg berurutan \n \n\n Pada intinya optimalkan tumbuh kembang anak ANDA \n\n Genetik : Persiapan ibu (gizi, kebiasaan, pola hidup dll) \n\n Lingkungan : lingk yg sehat, bersih, penuh kasih sayang, dll \n\n Intervensi : Nutrisi dan Imunisasi \n\n Stimulasi : sejak dalam kandungan dan seterusnya \n\n Untuk sahabat hermina yang membutuhkan konsultasi kesehatan anak bisa mengunjungi dokter spesialis anak atau sahabat hermina bisa datang ke RS Hermina Tangkubanprahu dan berjumpa dengan Dokter Spesialis Anak \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 24 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Pada Usia Berapa Anak dikatakan Mengalami Speech Delay<\/a><\/h3>
Siapa disini yang masih beranggapan anak yang jarang bicara itu terlihat cool, Sahabat Hermina jangan sampai salah sangka ya, anak yang jarang berbicara bisa saja bukan karena sifatnya yang pendiam, namun bisa jadi karena anak mengalami kesulitan dalam mengungkapkan apa yang ingin dia sampaikan. \n\n Kemampuan berbicara menjadi salah satu kemampuan dasar yang harus diperhatikan oleh orang tua, karena keterampilan berbicara pada anak akan menjadi salah satu modal utama untuk anak berkomunikasi dengan orang sekitarnya. \n\n \n\n Apa itu Speech Delay ? \n\n Speech delay adalah sebuah keadaan yang dialami oleh anak yang menyebabkan mereka mengalami keterlambatan berbicara dan berbahasa, dalam hal ini anak kesulitan dalam menyampaikan isi pikirannya dengan baik sehingga setiap kata - katanya sulit untuk dimengerti. Anak yang mengalami keterlambatan berbicara mampu mengucapkan kata - kata hanya saja mengalami kesulitan dalam menghubungkannya, sehingga pada kondisi ini orang tua kesulitan dalam memahami kata - katanya. \n\n Umumnya anak pada usia 2 tahun sudah dapat menguasai sekitar 25-50 kosa kata dan menggabungkan 2 kata menjadi sebuah kalimat, sementara pada anak usia 3 tahun sudah mampu menyusun 3-4 kata menjadi kalimat yang utuh. \n\n \n\n Penyebab Speech Delay \n\n Terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab speech delay diantaranya adalah : \n\n 1. Adanya gangguan pendengaran \n\n 2. Kurang Stimulasi \n\n 3. Gangguan pada organ mulut (bibir sumbing,lipatan bawah lidah yang pendek) \n\n 4. Memiliki riwayat kejang, trauma kepala dan radang otak \n\n 5. Autisme \n\n 6. Terlalu banyak bermain gadget \n\n 7. Adanya infeksi telinga \n\n 8. Lingkungan bilingual (bahasa yang beragam) \n\n \n\n Tanda - tanda Speech Delay \n\n 1. Usia 0-6 bulan : bayi tidak menoleh ketika dipanggil, tidak ada babbling (bababa, papapa, dadada) \n\n 2. Usia 6-12 bulan : kurang ekspresi pada wajah bayi, bayi tidak menunjuk dengan jari pada usia 12 bulan \n\n 3. Usia 12-18 bulan : tidak ada kata yang berarti pada bayi usia 16 bulan, (setiap kata yang diucapkan sulit dimengerti) \n\n 4. Usia 18-24 bulan : tidak ada kalimat 2 kata yang dapat dimengerti ketika diucapkan oleh anak \n\n \n\n Penanganan Speech Delay \n\n 1. Sering mengajak anak berkomunikasi \n\n 2. Merespon saat anak mengajak berbicara \n\n 3. Batasi penggunaan gadget \n\n 4. Bantu anak memahami nama benda disekitar \n\n Jika Sahabat Hermina menemukan tanda - tanda speech delay maka segeralah berkonsultasi dengan Dokter Spesialis terdekat, penanganan yang tepat dan cepat akan memudahkan anak dalam mendapatkan terapi. Sahabat Hermina dapat melakukan konsultasi secara online dengan Dokter Spesialis RS Hermina melalui aplikasi Halo Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 13 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Infeksi Amandel, Apakah Harus Dioperasi?<\/a><\/h3>
Infeksi amandel atau biasa dikenal dengan nama tonsilitis merupakan kondisi ketika amandel mengalami infeksi atau peradangan. Kejadian ini umumnya dialami oleh anak usia 3–7 tahun. Meski begitu, infeksi amandel juga dapat terjadi pada orang dewasa. Amandel atau merupakan kelenjar getah bening di tenggorokan yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh untuk mencegah infeksi, khususnya pada anak-anak. Namun, seiring bertambahnya usia dan makin kuatnya daya tahan tubuh, fungsi amandel mulai tergantikan dan ukurannya secara perlahan akan menyusut. \n\n Penyebab Infeksi Amandel \n\n \n Virus dan bakteri \n Beberapa virus penyebab amandel seperti Influenza, Adenovirus, Virus Epstein-Barr dan bakteri seperti Streptococcus Pyogenes. \n Lingkungan \n Debu maupun tungau yang menempel pada kasur yang terhirup dapat memicu alergi yang masuk melalui hidung dan menyebabkan radang tenggorokan. \n Makanan \n Makanan yang mengandung banyak MSG, makanan berminyak maupun makanan pedas jika terlalu sering dikonsumsi juga dapat menyebabkan infeksi tenggorokan akibat asam lambung meningkat dan asam lambung naik ke tenggorokan. \n \n\n Gejala Infeksi Amandel \n\n Beberapa hal yang perlu diwaspadai sebagai gejala infeksi amandel adalah sebagai berikut: \n\n \n Sakit tenggorokan \n Bengkak dan kemerahan pada amandel \n Nyeri saat menelan \n Demam \n Nyeri kepala \n Suara menjadi serak \n Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher \n \n\n Infeksi amandel sering menunjukkan gejala seperti nafsu makan menurun dan sering mengantuk pada pasien anak-anak. \n\n \n\n Cara mengobati infeksi amandel umumnya cukup dengan penggunaan obat-obatan. Biasanya dokter akan meresepkan antibiotik apabila infeksi amandel disebabkan oleh bakteri. Saat mengkonsumsi antibiotik, pastikan untuk menghabiskannya meski kondisi sudah membaik atau pulih sepenuhnya. Sebagai cara meredakan infeksi amandel, dokter akan menyarankan pasien untuk beristirahat dan melakukan perawatan di rumah, seperti: \n\n \n Memperbanyak konsumsi air putih. \n Mengonsumsi makanan lembut. \n Menggunakan pelembap udara. \n Menghindari asap rokok, debu, dan polusi udara. \n \n\n \n\n Pada beberapa kondisi, infeksi amandel tidak dapat disepelekan dan perlu tindakan pengangkatan amandel dengan operasi atau disebut tonsilektomi. Lantas, pada kondisi apa saja infeksi amandel diperlukan operasi atau tonsilektomi? \n\n 1. Saluran pernapasan anak terhambat \n\n Amandel yang besar dapat menyebabkan anak mengalami gangguan napas saat tidur yang disebut Obstryctive Sleep Apnea Syndrome (OSAS) yang membuatnya mendengkur saat tidur malam hari. Kondisi ini disertai napas yang berhenti saat tidur kemudian sering terbangun secara. OSAS membuat anak kekurangan suplai oksigen sehingga menjadi lemas dan mengantuk saat di sekolah. Jika dibiarkan, maka dapat mengganggu prestasi dan perkembangan anak. \n\n 2. Kesulitan menelan makanan \n\n Pembengkakan amandel juga dapat menutupi jalan makanan ke kerongkongan sehingga sulit menelan. Akibatnya, nafsu makan menurun dan asupan nutrisi berkurang. \n\n 3. Infeksi amandel berulang \n\n Jika Infeksi amandel yang terjadi berulang dengan pengobatan adekuat/ maksimal atau disertai kejang demam. \n\n Bagi sahabat hermina yang mengalami gejala diatas dapat melakukan konsultasi dengan dokter spesialis THT di RSU Hermina Pandanaran. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Periuk Tangerang<\/a><\/li>
- 12 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya Imunisasi untuk Anak<\/a><\/h3>
Tujuan imunisasi \n\n Mencegah penyakit infeksi yang berbahaya sebelum penyakit tersebut menular di masyarakat. \n\n Bagaimana kerja vaksin? \n\n Imunisasi à tubuh membentuk imunitas à sistem imun akan membentuk kekebalan spesifik terhadap penyakit tertentu. \n\n Pada masa depan, apabila anak tertular oleh penyakit tersebut, anak tidak akan sakit oleh karena sistem kekebalan tubuh akan segera bereaksi cepat melawan penyakit tersebut. \n\n Mengapa anak harus diimunisasi? \n\n \n Imunisasi adalah upaya yang aman dan efektif untuk mencegah penyakit yang banyak beredar di masyarakat. Keuntungan imunisasi sangat besar apabila dibandingkan dengan risiko efek samping vaksin yang sangat kecil. \n Jika cukup banyak orang dalam masyarakat mendapat imunisasi, maka infeksi tidak akan lama lagi menyebar dari orang kepada orang lain. \n Anak yang telah diimunisasi jika terkena penyakit pada umumnya ringan. \n \n\n \n\n Mengapa anak perlu mendapat imunisasi begitu banyak? \n\n Beberapa imunisasi diperlukan dalam awal tahun kehidupan seorang anak untuk mencegah penyakit yang berbahaya. Semakin banyak penyakit yang dapat dicegah, akan semakin tinggi kemungkinan anak hidup dengan kualitas tumbuh kembang yang lebih baik. \n\n Sistem imun bayi belum matang (imatur). Sistem imun bayi belum dapat bekerja sebaik pada anak yang lebih besar atau orang dewasa, sehingga imunisasi perlu diulang. \n\n Apakah imunisasi aman? \n\n Beberapa anak dapat mengalami efek samping vaksin yang ringan, terjadi dalam waktu 1-2 hari setelah mendapat imunisasi dan segera sembuh tanpa harus mendapat obat. \n\n Efek samping yang tersering adalah kemerahan, bengkak, nyeri di tempat bekas suntikan, dan dapat disertai demam ringan atau rewel. \n\n Cara penanganan : \n\n \n Berikan minum lebih banyak \n Jangan memakai baju tebal \n Apabila perlu, dapat diberikan paracetamol untuk menurunkan demam. \n \n\n Perlu diingat bahwa vaksin yang tersedia saat ini sangat aman dibandingkan jika anak harus menderita penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. \n\n \n\n Berapa lama imunisasi akan memberikan kekebalan? \n\n Secara umum, imunisasi akan menghasilkan kekebalan setelah 2 minggu diberikan. Berarti, pencegahan terhadap penyakit tersebut tidak segera didapat setelah anak mendapat imunisasi. Beberapa imunisasi perlu diberikan pengulangan beberapa kali untuk mendapatkan pencegahan jangka panjang. \n\n \n\n Apa akibat jika imunisasi terlambat? \n\n Jadwal imunisasi telah disusun dengan memperhatikan waktu yang tepat kapan seorang anak harus dilindungi terhadap penyakit infeksi yang berbahaya. Apabila terlambat memberikan imunisasi pada umur yang seharusnya, anak akan rentan terhadap penularan penyakit. \n\n Untuk imunisasi yang harus diberikan beberapa kali, jarak antara kedua imunisasi 4-8 minggu. Apabila terlalu jauh, kekebalan yang terbentuk tidak maksimal. \n\n \n\n Apakah imunisasi terlambat harus diulang? \n\n Jika disadari bahwa imunisasi terlambat, segaralah datang ke fasilitas kesehatan dan mintalah imunisasi yang tertinggal. \n\n \n\n Sahabat Hermina, \n\n Imunisasi anak adalah pemberian vaksin kepada anak untuk mencegah penularan penyakit tertentu. Vaksin adalah zat yang berfungsi membantu membentuk kekebalan tubuh atau imunitas terhadap infeksi sejumlah penyakit menular. \n\n \n\n RS Hermina Periuk Tangerang melayani Imunisasi atau Vaksinasi Anak. \n\n Informasi dan Pendaftaran hubungi: \n\n (021) 29432525 \n\n 0857-8268-2142 (WA) \n\n _ \n\n Stay healthy Teman Hermina \n\n _ \n\n Nikmati kemudahan pendaftaran melalui : \n\n 1. Hermina Mobile Aplikasi (tersedia di Playstore/Appstore) \n\n 2. Website : www.herminahospitals.com \n\n 3. Call Center : 1500488 \n\n 4. Halodoc \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 04 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Asi Eksklusif Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Si Kecil<\/a><\/h3>
Taukah Bunda? ASI merupakan salah satu anugerah yang diberikah Tuhan untuk meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil. Bayi yang mendapatkan ASI saat lahir diketahui memiliki risiko lebih rendah untuk masuk rumah sakit dibanding bayi yang tidak mendapat ASI. Hal ini dikarenakan ASI bisa melindungi si Kecil sesaat setelah ia lahir. \n\n ASI pertama yang keluar berwarna kekuningan. Terkadang ada beberapa Ibu yang membuang ASI tersebut karena warnanya kuningdan menanggap ASI tersebut kurang baik. Padahal, ASI pertama yang keluar tersebut merupakan kolostrum atau yang mengandung antibodi untuk dapat memperkuat daya tahan tubuh si Kecil dalam melawan infeksi. Anti bodi ini sangat penting agar daya tahan tubuh si Kecil dapat bekerja secara sempurna. \n\n Di dalam kandungan ASI terdapat banyak sel, terutama pada minggu-minggu pertama menyusui. Kolostrum dan ASI pertama mengandung 1-3 juta sel darah putih (leukosit) per ml. Pada ASI matur, yaitu ASI setelah 2-3 bulan menyusui, jumlah sel ini menurun menjadi 1000 sel per ml yang terdiri dari monosit/makrofag (59-63%), sel neutrofil (18-23%), dan sel limfosit (7-13%) ASI juga mengandung faktor pelindung (protektif) yang larut dalam ASI seperti enzim lisozim, laktoferin (sebagai pengikat zat besi), sitokin (zat yang dihasilkan oleh sel kekebalan untuk mempengaruhi fungsi sel lain), dan protein yang dapat mengikat vitamin B12, faktor bifidus, enzim-enzim, dan antioksidan. \n\n Mengingat begitu banyaknya sel yang dapat meningkatkan imun si Kecil, Ibu harus selalu semangat dalam memberikan ASI ekslusif. WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama hidup Si Kecil. ASI adalah satu-satunya sumber makanan yang bisa dikonsumsi oleh si Kecil. Selanjutnya, si Kecil dapat diberikan makanan pendamping sambil tetap diberikan ASI hingga ia berusia 2 tahun. \n\n Jadi Bagaimana si ibu sedang berjauhan dengan si bayi? Mungkin si ibu sedang kerja, bepergian atau si ibu sedang sakit dan di rawat terpisah oleh si bayi? \n\n Jangan cemas bunda, bunda harus tetap semangat dalam memompa ASI. Bunda dapat tetap memompa ASI tiap 3 jam agar ASI tetap dapat berproduksi dengan baik. Semakin sering Ibu memompa ASI maka produksi ASI yang keluar juga semakin banyak. \n\n Bunda dapat memompa ASI dan meletakkan ASI di botol atau kantong ASI. Kualitas ASI akan tetap sama, baik yang disimpan dalam lemari es maupun ASI yang diberikan secara langsung pada bayi, asalkan penyimpanannya benar serta sesuai dengan standar penyimpanan yang telah disarankan. \n\n Bagaimana cara penyimpanan ASI yang tepat? \n\n \n Untuk penyimpanan pada suhu kamar, ASI yang sudah dipompa dan ditempatkan dalam wadah akan bertahan selama kurang lebih 8 jam. \n ASI perah tahan hingga 24 jam saat disimpan dalam boks pendingin yang ditambahkan dengan kantung es (ice pack) \n ASI perah tahan sampai 5 hari, ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari pendingin dengan suhu minimal 4°C \n ASI perah tahan hingga 6 bulan pada freezer dengan suhu 18°C dibawah titik beku 0°C (-18°C). Suhu yang dingin dapat menigkatkan fungsi anti mikroba pada ASI serta menghambat aktivitas pertumbuhan mikroba yang merusak ASI. \n \n\n Begitu mudah penyimpanan ASI yang sudah diperah kan Bunda? Tetap semangat dalam MengASIhi. Semoga si Kecil sehat selalu bunda. Jika ada keluhan kesehatan si kecil segera periksakan kesehatannya dengan dokter anak di RSU Hermina Medan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 04 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 12 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 08 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 11 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 14 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 22 September 2023<\/li><\/ul><\/div>