- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 20 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Langkah Cegah Anemia Defisiensi Besi<\/a><\/h3>
Halo Sahabat Hermina. Kali ini kita akan sedikit membahas tentang anemia defisiensi besi. Apa sih sebetulnya anemia defisiensi besi itu? \n\n Anemia merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) tubuh kurang dari normal. Hemoglobin ini sendiri berfungsi untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh agar tubuh bekerja secara optimal. Hemoglobin ibarat sebuah mobil yang bertugas mengantarkan logistik ke seluruh tubuh. Apabila “mobil” ini terganggu, maka “logistik” yang seharusnya diantarkan tidak akan mencapai sel-sel tubuh. \n\n Kadar Hb normal setiap populasi berbeda, namun secara garis besar nilai normal dari Hb adalah \n\n \n 13 – 18 gr/dL pada laki-laki \n 12 - 15 gr/dL pada wanita \n 11 – 16 gr/dL pada anak-anak \n Pada ibu hamil nilai normal pada tiap trimester berbeda, namun secara umum adalah lebih dari 10 gr/dL \n \n\n Penyebab dari anemia sangat banyak. Namun yang sering ditemui pada populasi secara umum antara lain adalah anemia kekurangan zat besi atau yang biasa disebut sebagai anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi merupakan suatu keadaan dimana besi yang merupakan salah satu bahan pembentuk sel darah merah. Jika besi sebagai bahan baku pembentu sel darah merah berkurang jumlahnya, maka otomatis darah yang terbentuk juga akan berkurang jumlahnya. \n\n Sangat banyak hal yang dapat menyebabkan anemia defisiensi besi ini, antara lain: \n\n \n Asupan gizi yang kurang, terutama protein hewani sebagai sumber utama zat besi \n Kebutuhan yang meningkat, seperti pada kehamilan \n Infeksi, seperti cacingan ataupun pada malaria \n Hilangnya darah yang banyak, misal pada menstruasi \n \n\n Penyerapan zat besi dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan tertentu. Vitamin C, daging, ikan dan unggas dapat meningkatkan penyerapan zat besi, sedangkan kalsium dapat menghambat penyerapan zat besi \n\n Gejala yang dapat terjadi pada orang-orang dengan anemia defisiensi besi antara lain lesu, lemah, letih, lelah, dan lalai (5L). \n\n Akibat dari anemia ini sendiri antara lain adalah meningkatnya resiko keguguran pada wanita hamil, bayi lahir sebelum waktunya, berat bayi lahir rendah, gangguan pertumbuhan dan perkembangan, gangguan jantung, dan dapat menurunkan kualitas hidup dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari \n\n Hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah dan menanggulangi anemia defisiensi besi: \n\n \n Pola makan gizi seimbang. Makanan yang kaya sumber zat besi: hati, ikan, daging dan unggas. Buah-buahan, terutama yang mengandung vitamin C yang tinggi, akan meningkatkan penyerapan zat besi \n Apabila dirasa kebutuhan zat besi dari makanan tidak akan mencukupi, dapat ditambahkan suplemen besi/tablet tambah darah . Namun apabila pola makan sudah memenuhi gizi seimbang, maka suplementasi zat besi ini tidak diperlukan lagi \n \n\n Anemia defisiensi besi merupakan salah satu penyakit yang dapat disembuhkan apabil ditangani secara tepat. Silahkan konsultasikan kepada dokter spesialis penyakit dalam apabila sekiranya sahabat hermina mempunyai keluhan ataupun kondisi-kondisi yang mungkin dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi besi ini. RSU Hermina Pandanaran memiliki dokter spesialis penyakit dalam yang dapat menangani gejala anemia yang Sahabat Hermina alami. Dapatkan kemudahan pendaftaran dokter poli padma melalui mobile aplikasi halo hermina, Call Center 1500 488 dan website www.herminahospitals.com. Stay Healthy Sahabat Hermina! \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Purwokerto<\/a><\/li>
- 11 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Demam Tifoid Sering Terjadi pada Anak, Yuk Cari Tahu Penyebabnya !<\/a><\/h3>
Demam tifoid adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Meskipun dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, demam tifoid sering kali lebih serius pada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sepenuhnya berkembang. Kali ini akan membahas mengenai demam tifoid pada anak. \n\n Penyakit ini umumnya disebabkan oleh konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi. Anak-anak yang tinggal di daerah dengan sanitasi yang buruk atau akses air bersih yang terbatas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk tertular demam tifoid. Selain itu, kurangnya kebersihan pribadi juga dapat meningkatkan risiko infeksi. \n\n Gejala demam tifoid pada anak bisa bervariasi, tetapi yang umum meliputi: \n\n \n Demam Tinggi, suhu tubuh anak dapat mencapai 39-40°C atau bahkan lebih tinggi. \n Sakit Kepala, anak mungkin mengalami sakit kepala yang parah. \n Nyeri Perut, sakit perut, terutama di sekitar pusar, dapat terjadi. \n Nyeri Sendi dan Otot, anak-anak dapat merasakan nyeri sendi dan otot. \n Kehilangan Nafsu Makan, anak mungkin kehilangan selera makan dan mengalami penurunan berat badan. \n Diare atau Konstipasi, gangguan pencernaan seperti diare atau konstipasi bisa terjadi. \n Mual dan Muntah, anak dapat merasakan mual dan muntah, terkadang disertai warna kuning (bilious vomiting). \n \n\n Pengobatan demam tifoid pada anak biasanya melibatkan pemberian antibiotik, seperti ciprofloxacin atau azithromycin. Penting untuk mengikuti petunjuk dokter dengan tepat dan menyelesaikan seluruh siklus antibiotik, bahkan jika gejala telah membaik. Selain antibiotik, penting juga untuk memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup, hidrasi yang adekuat, dan nutrisi yang baik. \n\n Tindakan pencegahan sangat penting untuk mengurangi risiko demam tifoid pada anak-anak. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi: \n\n \n Vaksinasi, vaksin demam tifoid dapat memberikan perlindungan signifikan. Konsultasikan dengan dokter untuk jadwal vaksinasi yang sesuai. \n Kebersihan Pribadi, ajarkan anak untuk mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. \n Pengolahan Makanan, pastikan makanan dimasak dengan baik, dan hindari mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang. \n Akses Air Bersih, pastikan anak memiliki akses yang memadai ke air bersih untuk minum dan mencuci. \n \n\n Demam tifoid pada anak dapat menjadi kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, serta langkah-langkah pencegahan yang diterapkan, risiko infeksi dapat dikurangi. Sahabat Hermina perlu memahami gejala demam tifoid dan berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran mengenai kesehatan anak. Untuk konsultasi mengenai kesehatan anak, RS Hermina Purwokerto tersedia dokter spesialis anak. \n\n Akses pendaftaran bisa melalui 4 cara berikut ini: \n1. Download mobile aplikasi di Playstore (Ketik Halo Hermina) \n2. Hubungi Call Center 1500488 \n3. Melalui website -> www.herminahospitals.com \n4. Melalui aplikasi Halodoc \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekanbaru<\/a><\/li>
- 07 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Batuk pada anak? Begini cara atasinya<\/a><\/h3>
Batuk dan pilek merupakan masalah yang sering menimpa anak-anak. Batuk dan pilek biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri yang menginfeksi hidung dan tenggorokan. Batuk dan pilek yang disebabkan oleh infeksi virus bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari, sehingga pengobatan antibiotik tidak diperlukan. Batuk dan pilek yang perlu diobati dengan antibiotik adalah karena infeksi bakteri. Meski tidak berbahaya, batuk dan pilek bisa mengganggu aktivitas dan istirahat anak. \n\n Anak-anak yang biasanya ceria mungkin juga terlihat lesu dan tidak bersemangat. Jika iya, sebagai orang tua pasti merasa sedih dan berharap anak sehat kembali. Agar batuk dan pilek tidak mengganggu aktivitas anak dan mengurangi aktivitasnya, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Ibu lakukan untuk meredakannya tanpa perlu obat. \n\n \n\n Penanganan Batuk Pilek di Rumah \n\n Jika anak Anda sedang pilek dan batuk, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, terutama jika anak Anda berusia di bawah 2 tahun. Meski begitu, Ibu tetap bisa membantu meredakan keluhannya dengan upaya sederhana berikut ini: \n\n 1. Pastikan Anak cukup tidur \n\n Saat pilek, tubuh anak Anda membutuhkan lebih banyak energi untuk melawan virus atau bakteri penyebab infeksi. Jadi pastikan anak Anda cukup tidur dan istirahat. Buat kamar tidurnya nyaman sehingga dia bisa tidur lebih nyenyak. Selain memulihkan energi, tubuh anak Anda juga membutuhkan tidur untuk memulihkan diri. \n\n 2. Berbaring dengan kepala tegak \n\n Saat pilek, anak Anda mungkin mengalami hidung tersumbat, membuatnya sulit bernapas, dan mungkin menjadi rewel karena sulit tidur. Untuk memudahkan si kecil bernapas, jaga agar kepalanya tetap tinggi saat ia tidur. Gunakan bantal ekstra untuk menopang kepala dan bahu si kecil. \n\n 3. Perbanyak minum air putih \n\n Jika anak Anda berusia di atas 6 bulan, beri dia lebih banyak air untuk diminum. Air membantu mengencerkan dahak di saluran pernapasan, membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan. Selain itu, dengan minum air putih yang cukup, anak Anda akan terhindar dari dehidrasi yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan lainnya. \n\n Anda juga bisa memberinya minuman panas, seperti teh, untuk mengalihkan perhatiannya. Selain meredakan pilek dan batuk, minuman panas juga bisa meredakan sakit tenggorokan. \n\n Jika bayi Anda masih menyusui, teruslah menyusui. ASI dapat membantu bayi pulih dari flu lebih cepat. \n\n \n\n 4. Beri madu \n\n Sejak zaman dulu, orang percaya bahwa madu dapat meredakan batuk dan sakit tenggorokan. Faktanya, banyak orang menganggap minuman manis ini lebih efektif daripada obat batuk yang dijual bebas. Namun, madu hanya boleh diberikan kepada anak di atas 1 tahun. \n\n Untuk meredakan pilek dan batuk, beri anak Anda setengah sendok teh madu sebelum tidur. Untuk memudahkan anak Anda makan, Anda bisa mencampurkan 2 sendok teh madu dengan air perasan lemon atau teh hangat. \n\n \n\n 5. Oleskan balsam khusus anak-anak \n\n Cara lain untuk meredakan batuk dan pilek pada anak adalah dengan mengoleskan lip balm di dada, leher, dan punggungnya. Namun, pastikan balsam yang Anda gunakan diformulasikan untuk bayi atau anak-anak. Balsam bayi sering mengandung mentol, kayu putih, chamomile, dan kapur barus. Bahan-bahan alami tersebut dinilai aman dan efektif meredakan batuk dan pilek pada anak. \n\n Meski langkah sederhana di atas dapat meredakan batuk dan pilek, Anda tetap perlu waspada dan berkonsultasi dengan dokter, terutama jika anak Anda berusia di bawah 3 bulan. \n\n Anda juga memerlukan perhatian medis segera jika batuk anak Anda tidak membaik setelah 10 hari, disertai demam tinggi (di atas 38 derajat Celcius), sesak napas, dahak dan lendir berwarna kuning atau hijau, atau jika anak Anda tidak mau makan. dan menyusui. \n\n Jika kita tidak ingin sikecil terkena batuk pilek berulangmaka ajarkan anak untuk hidup bersih, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan menutup hidung ataupun mulut ketika bersin/batuk. Perilaku ini dapat memutus penularan batuk dan pilek anak. \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 06 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
5 manfaat sunat yang perlu anda ketahui <\/a><\/h3>
Sunat adalah prosedur bedah yang melibatkan pengangkatan kulup atau kulit yang menutupi kepala penis pada pria. Selain memiliki nilai religius, sunat juga memiliki manfaat kesehatan yang penting yang perlu Anda ketahui. Dalam artikel ini, kami akan membahas lima manfaat sunat yang perlu Anda ketahui, terutama dalam hubungannya dengan kesehatan anak. \n \n1. Mengurangi Risiko Infeksi \nSalah satu manfaat utama sunat adalah mengurangi risiko infeksi. Kulup yang menutupi kepala penis dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri dan kuman yang dapat menyebabkan infeksi. Dengan mengangkat kulup melalui sunat, risiko infeksi dapat berkurang secara signifikan. \n \n2. Mencegah Masalah Kesehatan \nSunat juga dapat membantu mencegah masalah kesehatan yang terkait dengan kulup pada anak-anak. Beberapa masalah yang dapat dihindari melalui sunat antara lain fimosis, yaitu kondisi di mana kulup tidak dapat ditarik ke belakang kepala penis dengan mudah, dan balanitis, yaitu peradangan pada kepala penis. Dengan melakukan sunat, anak-anak dapat terhindar dari masalah kesehatan ini. \n \n3. Meningkatkan Kebersihan \nDengan mengangkat kulup melalui sunat, kebersihan area penis juga dapat meningkat. Kulup yang menutupi kepala penis dapat menyebabkan penumpukan kotoran dan bakteri, yang dapat menyebabkan bau tidak sedap dan masalah kebersihan lainnya. Dengan melakukan sunat, area genital menjadi lebih mudah dibersihkan dan menjaga kebersihan menjadi lebih mudah. \n \n4. Mengurangi Risiko Kanker \nSunat juga telah terbukti dapat mengurangi risiko kanker pada pria. Beberapa studi menunjukkan bahwa pria yang disunat memiliki risiko lebih rendah terkena kanker penis. Hal ini mungkin karena sunat mengurangi risiko infeksi dan peradangan pada area genital. \n \n5. Meningkatkan Kualitas Hidup \nTerakhir, sunat juga dapat meningkatkan kualitas hidup pria. Beberapa pria melaporkan bahwa mereka merasa lebih nyaman dan percaya diri setelah menjalani sunat. Selain itu, sunat juga dapat meningkatkan kehidupan seksual pria, karena kulit yang menutupi kepala penis telah diangkat. \n \nDalam kesimpulan, sunat memiliki manfaat kesehatan yang penting, terutama dalam hubungannya dengan kesehatan. Dengan mengurangi risiko infeksi, mencegah masalah kesehatan, meningkatkan kebersihan, mengurangi risiko kanker, dan meningkatkan kualitas hidup, sunat dapat menjadi pilihan yang baik untuk anak-anak. Namun, keputusan untuk melakukan sunat harus dipertimbangkan dengan seksama dan dibicarakan dengan dokter untuk memastikan manfaat dan risiko yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 06 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
7 Cara Mengatasi Sakit Gigi pada Anak<\/a><\/h3>
Sakit gigi pada anak merupakan masalah umum yang sering dialami oleh banyak orang tua. Ketika anak mengalami sakit gigi, mereka dapat merasa tidak nyaman dan sulit untuk makan atau minum dengan baik. Namun, sebagai orang tua, Anda dapat mengatasi masalah ini dengan beberapa cara yang sederhana di rumah. Berikut adalah 7 cara mengatasi sakit gigi pada anak di rumah: \n \n1. Menyikat gigi secara teratur: Salah satu cara terbaik untuk mencegah sakit gigi pada anak adalah dengan mengajarkan mereka untuk menyikat gigi secara teratur setidaknya dua kali sehari. Pastikan juga mereka menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride untuk membantu melindungi gigi dari kerusakan. \n \n2. Menggunakan air garam hangat: Jika anak mengalami sakit gigi, Anda dapat mencoba membilas mulut mereka dengan air garam hangat. Campurkan setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat, lalu minta anak untuk berkumur-kumur selama beberapa menit. Air garam hangat dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan pada gigi. \n \n3. Mengompres daerah yang sakit: Jika anak mengalami sakit gigi, Anda dapat mengompres daerah yang sakit dengan menggunakan kantung es atau handuk yang telah direndam dalam air dingin. Tempatkan kompres ini di luar pipi anak selama beberapa menit untuk membantu mengurangi rasa sakit. \n \n4. Memberikan makanan lembut: Ketika anak mengalami sakit gigi, mereka mungkin kesulitan untuk mengunyah makanan yang keras atau keras. Sebagai gantinya, berikan mereka makanan yang lebih lembut seperti sup, bubur, atau jus buah yang tidak asam. Makanan lembut ini akan membantu mengurangi rasa sakit saat makan. \n \n5. Memberikan obat pereda nyeri: Jika anak mengalami sakit gigi yang parah, Anda dapat memberikan obat pereda nyeri yang aman untuk anak-anak. Namun, pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang dianjurkan dan berkonsultasi dengan dokter jika anak masih mengalami sakit gigi setelah penggunaan obat. \n \n6. Gunakan bawang putih, Mungkin anak-anak tidak akan menyukai rasa pedas dan aroma menyengat pada bawang putih. Tetapi, kita dapat memberikan mereka pengertian bahwa pengobatan rumahan ini dapat membantu meredakan nyeri gigi. \n\n Cara meredakan sakit gigi dengan bawang putih cukup ampuh dan mudah. Anda dapat menemukan bawang putih di dapur yang dapat digunakan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Caranya mudah, hanya dengan mengunyah bawang putih selama beberapa menit di bagian yang terasa sakit. Jika tidak ingin menggigitnya, bawang putih dapat diiris tipis atau dihaluskan kemudian ditempelkan di area gigi yang sakit. \n\n Namun, perlu diingat agar tidak menempelkan irisan maupun pasta bawang putih di rongga mulut terlalu lama karena bisa menyebabkan luka bakar pada selaput mulut. Cukup letakkan beberapa menit saja, kemudian bersihkan. \n\n \n7. Mengunjungi dokter gigi secara teratur: Penting untuk membawa anak ke dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan gigi dan membersihkan gigi. Dokter gigi dapat mendeteksi masalah gigi pada anak sejak dini dan memberikan perawatan yang diperlukan. \n \nDengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu mengatasi sakit gigi pada anak di rumah. Namun, jika anak masih mengalami sakit gigi yang parah atau berkelanjutan, segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 31 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Alami 5L? Waspada Anemia!<\/a><\/h3>
Anemia secara definisi merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin kita rendah kurang dari batas normal. Dikatakan anemia apabila seseorang kadar hemoglobinnya kurang dari 12 g/dL untuk perempuan dan kurang dari 13 g/dL untuk laki-laki. Hemoglobin merupakan suatu komponen dalam sel darah merah yang bertugas untuk mengikat oksigen untuk dibawa ke seluruh tubuh untuk metabolisme seluruh sel. \n\n Anemia sering dikaitkan dengan 5L (lemah, letih, lesu, lelah dan lalai). 5L tersebut adalah gejala utama dari penderita anemia yang bisa kita temui di awal jika kita mengalami kondisi anemia. Seperti gampang capek, tidak ada tenaga, cenderung gampang mengantuk, sulit berkonsentrasi, bahkan pada pelajar remaja yang sulit untuk mengerti pelajaran di sekolah, prestasi sekolahnya tidak baik, bisa jadi merupakan salah satu tanda gejala anemia. Karena fungsi hemoglobin yang mengantarkan oksigen ke seluruh sel tubuh termasuk ke otak. Apabila oksigen yang dibawa ke otak sedikit, tentu saja akan membuat kita sulit berkonsentrasi dan gampang mengantuk. Selain itu secara umum sel-sel sel tubuh juga akan kekurangan oksigen dan kekurangan energi yang membuat orang penderita anemia akan gampang lelah dan lesu. \n\n Penyebab Anemia \n\n Secara garis besar anemia disebabkan oleh dua hal yaitu: \n\n \n Pembentukan Hemoglobin yang kurang, disebabkan oleh: \n \n\n \n Kekurangan zat besi yang merupakan bahan dasar pembentuk hemoglobin \n Kekurangan zat lain yang juga membentuk hemoglobin yaitu asam folat dan B12 \n Adanya gangguan tertentu akibat penyakit tertentu seperti Thalasemia \n \n\n \n Pengeluaran berlebihan atau pemecahan sel darah merah yang berlebihan, disebabkan oleh: \n \n\n \n Perdarahan hebat seperti wanita yang menstruasinya lama dan banyak akibat suatu masalah khusus di rahimnya \n Terjadi suatu kelainan darah dimana sel-sel darah merahnya di pecah secara berlebihan dan sebelum waktunya atau kita sebut dengan Anemia Hemolitik \n \n\n Siapa saja yang berisiko mengalami anemia? \n\n Anemia disebabkan oleh banyak hal, namun ada golongan-golongan tertentu yang berisiko terkena anemia. Anemia paling sering dialami oleh remaja, bayi-bayi ASI dan juga lansia yang makan atau intake nya kurang. Selain itu ibu hamil yang intake nya kurang juga berisiko terkena anemia. Orang-orang vegetarian yang kurang mengkonsumsi daging juga memiliki resiko terkena anemia, karena daging juga merupakan salah satu sumber dari zat besi. \n\n Pengobatan Anemia \n\n Anemia disembuhkan dengan cara yang berbeda-beda. Setiap penyembuhan anemia disesuaikan dengan penyebabnya. Tidak semua anemia disembuhkan dengan tablet penambah darah. Misalnya apabila anemia disebabkan karena kekurangan zat besi, maka tentu mengobatinya dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi. Atau apabila anemia disebabkan oleh penyakit autoimun tertentu yang menyebabkan pemecahan sel darah merah secara berlebihan, maka tentu yang di tatalaksana adalah penyakit autoimunnya tersebut. Dan apabila anemia yang dialami berat yang kadar hemoglobinnya mencapai 8 g/dL maka tata laksananya adalah transfusi darah. Dokter sangat berperan penting dalam menentukan penyebab anemia dan memberikan terapi yang tepat. \n\n Komplikasi Anemia \n\n Dalam jangka panjang anemia dapat menyebabkan gangguan pada jantung. Apabila kadar hemoglobin rendah maka jantung akan bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh agar kecukupan oksigen di sel tubuh tercukupi. Akibatnya terjadi gangguan pada otot-otot jantung, jantungnya menjadi besar dan tebal sehingga mengalami keluhan seperti sesak, jalan sedikit sudah ngos-ngosan akibat sudah terjadi komplikasi pada jantungnya. \n\n Apabila sudah mengalami gejala 5L maka segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan, jangan sampai datang berkonsultasi ke dokter pada saat sudah mengalami keluhan yang berat seperti jantung berdetak lebih cepat atau takikardi. Apabila penanganannya terlambat, maka penangannya akan lebih komplek. \n\n Sahabat Hermina simak penjelasan selengkapnya tentang Anemia pada episode Hermina Podcast bersama dr. Siti Hapsari Mitayani, Sp.PD (klik disini) \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 19 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Polio !!! Kenali Gejala, Penyebab, Pengobatannya dan Pencegahan<\/a><\/h3>
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi virus yang menular. Paparan virus ini dapat memicu cedera saraf yang sangat berisiko menyebabkan kelumpuhan, kesulitan napas, hingga bisa berujung menjadi kematian. \n\n Meskipun penyakit ini sangat rentan dialami oleh anak-anak, bukan berarti orang dewasa tidak berisiko terpapar penyakit polio. Melakukan pencegahan yang tepat dapat menjadi tindakan yang efektif untuk bisa menghindari paparan virus penyebab polio. \n\n Penyebab Polio \n\n Penyakit ini disebabkan oleh virus polio. Biasanya, penularan dapat terjadi melalui kontak langsung atau mengonsumsi air dan makanan yang telah terkontaminasi dengan feses yang mengandung virus polio. Meskipun tidak memiliki gejala, tetapi pengidap polio tetap bisa menularkan virus polio kepada orang lain. \n\n \n\n Faktor Risiko Polio \n\n Orang-orang yang sangat memiliki risiko tinggi terkena penyakit ini yaitu: \n\n \n Orang yang tinggal di daerah terpencil dengan sulitnya akses air mengalir yang bersih terutama untuk MCK \n Ibu Hamil dengan HIV Positif \n Anak anak yang tidak di vaksinasi \n \n\n bagi orang-orang yang tidak pernah divaksinasi, risiko tertular penyakit ini akan semakin tinggi, bila: \n\n \n Bepergian ke daerah yang baru saja terjadi wabah polio \n Tinggal atau merawat pengidap polio \n Bekerja dengan spesimen virus \n Sudah menjalani Tonsilektomi \n \n\n \n\n Gejala Polio \n\n Gejala penyakit polio dialami berbeda-beda oleh setiap pengidapnya. Bahkan, 95 hingga 99 persen pengidap polio tidak mengalami gejala. Berikut beberapa gejala polio yang perlu diwaspadai: \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n Gejala Polio dari Polio Tipe non-Paralisis \n\n \n Demam \n Nyeri Menelan \n Nyeri Kepala \n Muntah \n Lemas \n Meningitis \n \n\n \n\n Gejala Polio dari Polio Tipe Paralisis \n\n \n Kehilangan Refleks \n Kaki menjadi terkulai \n Paralisis yang terjadi tiba tiba hal ini dapat bersifat sementara maupun permanen \n \n\n \n\n Diagnosis Polio \n\n Diagnosis dari polio sendiri ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan dapat dibantu dengan pemeriksaan penunjang. Dalam anamnesis, dokter akan mencari gejala-gejala yang muncul, kemudian melalui pemeriksaan fisik dokter akan mencari tanda-tanda penyakit seperti adanya kaku kuduk, dan kelainan pada refleks. \n\n Pemeriksaan penunjang melalui pemeriksaan swab tenggorok, pemeriksaan feses dan analisis cairan sistem saraf pusat juga dapat dilakukan untuk mencari keberadaan dari virus polio. \n\n \n\n Pengobatan Polio \n\n Segera peeriksakan ke dokter mungkin Saat ini belum ada obat yang bisa mengobati penyakit polio. Namun, penyakit ini bisa diatasi dengan melakukan beberapa perawatan yang sesuai dengan anjuran dokter, seperti \n\n \n Memberikan obat mengurangi rasa nyeri \n Obat antispamodic untuk membuat otot menjadi rileks \n Antibiotik \n Fisioterapi \n \n\n \n\n Pencegahan Polio \n\n Pencegahan dari penyakit polio ini adalah dengan vaksinasi. Vaksinasi polio sendiri sudah ditemukan sejak tahun 1957 dan menjadi salah satu upaya pencegahan yang paling efektif. Vaksinasi diberikan sebanyak 3x dan ditambah dengan 1x booster. Vaksinasi perlu diberikan pada anak di usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan dan booster-nya di antara usia 4-6 tahun. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 18 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Infertilitas pada Pernikahan<\/a><\/h3>
Infertilitas adalah tidak terjadinya kehamilan setelah berusaha untuk mendapatkan kehamilan dengan berhubungan seksual secara teratur minimal 1 tahun. \nInfertilitas faktor perempuan maupun pria atau kombinasi keduanya dialami oleh banyak pasangan. Sebanyak 10-15% pasangan di Indonesia memiliki kesulitan kehamilan. Dari banyak kasus, sepertiga kasus disebabkan oleh faktor perempuan, sepertiga kasus oleh faktor pria, dan sepertiga kasus selanjutnya karena kedua faktor. Penyebab infertilitas faktor perempuan sulit didiagnosis, pilihan terapi tergantung dari hal yang mendasari. \n\n Tidak ada gejala utama infertilitas pada perempuan. Siklus menstruasi terlalu panjang 35 hari atau lebih, atau terlalu singkat, 21 hari atau kurang, siklus iregular atau sering terlambat bisa menunjukkan rendahnya kemungkinan terjadi kesuburan. Kapan harus datang ke dokter tergantung usia anda. Jika usia 30 atau kurang, sebagian dokter akan menyarankan untuk berusaha mendapatkan kehamilan secara alami minimal setahun. Jika anda berusia antara 35 sampai dengan 40 tahun, bicarakan dengan dokter tentang kekhawatiran anda setelah 6 bulan berusaha. Jika anda lebih dari 40 tahun, dokter anda akan menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan dan terapi. \n\n Dokter anda juga akan segera menyarankan untuk melakukan uji atau terapi segera jika anda dan pasangan anda memiliki penyakit yang mendasari atau jika anda memiliki riwayat haid ireguler atau nyeri, infeksi radang panggul, keguguran berulang atau riwayat terapi kanker sebelumnya ataupun endometriosis \n\n Untuk terjadinya kehamilan satu dari beberapa faktor berikut ini penting yaitu : \nOvulasi. Untuk mendapatkan kehamilan diperlukan ovarium yang memproduksi dan melepaskan telur, proses ini dikenal dengan ovulasi. Dokter dapat membantu anda untuk melakukan evaluasi siklus menstruasi dan memastikan terjadinya ovulasi. \n\n Sperma. Untuk sebagian besar pasangan, hal ini bukanlah masalah kecuali pasangan anda memiliki riwayat penyakit atau operasi sebelumnya. Dokter anda dapat melakukan pemeriksaan sederhana untuk mengevaluasi kesehatan sperma pasangan anda. \n\n Hubungan seksual teratur diperlukan selama masa subur anda. Konsultasikan dengan dokter anda agar dapat memahami lebih baik kapan masa-masa subur anda. \n\n Anda harus memiliki saluran tuba dan rahim yang normal. Telur dan sperma bertemu di saluran telur dan kehamilan memerlukan tempat yang sehat untuk terjadinya kehamilan. \n\n Pada beberapa keadaan penyebab infertilitas bisa saja tidak ditemukan setelah dilakukan evaluasi. Hal ini bisa saja disebabkan oleh berbagai kombinasi penyebab dari kedua pasangan. Meskipun melelahkan untuk mendapatkan jawaban penyebab infertilitas tak terjelaskan ini, tidak sedikit terjadi kehamilan dengan sendirinya sejalan dengan waktu. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kendari<\/a><\/li>
- 16 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tidak Sarapan Pagi Bisa Membuat Anak Sulit Berkonsentrasi? Yuk Simak Penjelasannya!<\/a><\/h3>
Salah satu aktifitas yang harus dilakukan di pagi hari adalah dengan sarapan. Tetapi kebanyakan orang sering melewatkan sarapan pagi, dikarenakan mereka tidak memiliki waktu untuk sarapan pagi sebelum pergi ke kantor atau ke sekolah. Padahal makan di pagi hari merupakan waktu makan yang paling penting bagi tubuh apalagi untuk anak akan menerima pelajaran disekolah. Makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap pelajaran, sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik. \n\n Apakah yang terjadi jika tidak sarapan pagi? Beberapa kemungkinan yang terjadi jika tidak sarapan, seperti stress dan gelisah, pingsan, nyeri ulu hati, dan tidak dapat konsentrasi saat belajar. Hal itu terjadi karena kurangnya asupan dalam tubuh di pagi hari yang membuat hal diatas terjadi. Selain itu, tidak sarapan juga dapat menyebabkan peningkatan asam lambung sehingga membuat nyeri ulu hati, dan hal ini yang membuat seseorang bisa saja terkena penyakit maag akibat tidak sarapan pagi. \n\n Apa saja sih makan yang baik dikonsumsi ketika sarapan pagi? \n\n \n Karbohidrat \n \n\n Sarapan dengan seumber karbohidrat kompleks di pagi hari dapat meningkatkan energi bagi tubuh, sehingga kebutuhan glukosa dalam tubuh juga dapat terpenuhi. \n\n \n Protein \n \n\n Protein adalah sumber pendukung yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan jaringan dan otot, Protein bersumber dari, Daging, telur, susu, keju \n\n \n Lemak \n \n\n Sumber nutrisi utama kita bukan hanya pada protein dan karbohidrat, tetapi juga lemak. Makan yang kaya akan lemak adalah, susu, kacang, mentega \n\n \n Serat dan Vitamin \n \n\n Mengkonsumsi sayur dan buah di pagi hari dapat mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, karena didalam sayur dan buah mengandung banyak vitamin dan mineral, serta mengandung serat yang tinggi. Hal ini, sangat baik dikonsumsi untuk sarapan di pagi hari. \n\n \n Kalsium \n \n\n Dengan mengkonsumsi susu dipagi hari dapat memberikan energi yang cukup bagi tubuh. Selain itu juga dengan mengkonsumsi susu di pagi hari dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan mampu memelihara kesehatan dan fungsi organ tubuh. \n\n \n Air Mineral \n \n\n Mengkonsumsi air mineral di pagi hari sangat baik, karena dapat meningkatkan metabolisme tubuh serta bermanfaat juga untuk pembakaran kalori dalam tubuh, selain itu juga dapat membuat tubuh menjadi lebih energik, sehingga anak siap untuk melakukan kegiatan di pagi hari akan jadi lebih nyaman. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 13 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Demensia ( Pikun ) Ternyata Bisa Muncul Dari Usia Muda<\/a><\/h3>
Banyak orang yang berasumsi bahwa demensia atau orang awam biasa menyebut dengan istilah pikun itu merupakan suatu proses alami penuaan, padahal sebenarnya pikun itu tidak bisa dianggap normal. Pikun atau demensia itu adalah suatu penyakit yang sebenarnya bisa dicegah lebih dini. Lalu bagaimana cara pencegahannya ?, yuk kita cari tahu lebih lanjut tentang demensia atau pikun. \n\n Mengenal Demensia atau Pikun \n\n Demensia adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami penurunan kemampuan fungsi organ otak. Ini bisa ditandai dengan berkurangnya daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir, kesulitan dalam memahami sesuatu, serta menurunnya kecerdasan mental.Demensia, juga dikenal sebagai pikun, umumnya menyerang orang lanjut usia. Namun pada beberapa kasus, penyakit gangguan fungsi otak ini juga bisa menyerang kaum muda, bahkan anak-anak. Lalu apa penyebab demensia pada usia muda? Temukan jawabannya pada ulasan berikut ini. \n\n Penyebab dan Faktor Risiko Demensia Pada Usia Muda \n\n Penyebab demensia pada usia muda sama dengan demensia pada orang lanjut usia. Namun, beberapa penyebab seperti demensia frontotemporal (FTD) lebih sering terjadi pada pasien demensia muda. \n\n Sedangkan beberapa kondisi yang menjadi faktor risiko adalah : \n\n \n Penyakit Alzheimer, Penyakit Alzheimer, penyakit Alzheimer atipikal, atau jenis penyakit Alzheimer langka yang disebabkan oleh mutasi genetik yang diturunkan dalam keluarga dapat menyerang orang yang berusia di bawah 65 tahun. \n Dalam kondisi belajar yang sulit, orang dengan ketidakmampuan belajar seperti Down Syndrome memiliki risiko lebih tinggi terkena demensi. \n Penyakit kardiovaskular dan diabetes Penyakit kardiovaskular dan diabetes dapat menyebabkan demensia vaskular, yaitu demensia yang disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak. CADASIL (arteriopati serebral dominan autosomal dengan infark subkortikal dan leukoensefalopati), kelainan genetik langka yang memengaruhi pembuluh darah di otak dan dapat menyebabkan demensia. \n Faktor genetik Kerusakan otak, kondisi genetik tertentu yang diturunkan dalam keluarga dapat merusak area frontal dan lateral otak sehingga menyebabkan demensia frontotemporal. Meskipun dapat terjadi pada demensia, kerusakan genetik sering kali menjadi faktor risiko demensia lanjut. \n Penumpukan protein di otak Partikel protein Lewy dapat menumpuk di otak dan menyebabkan Lewy body dementia (LBD). \n Minum alkohol atau terlalu banyak minum alkohol menyebabkan kekurangan vitamin B1 sehingga menyebabkan kerusakan sel otak dan meningkatkan risiko cedera kepala. \n \n\n Tanda-tanda Demensia Pada Usia Muda \n\n Demensia pada usia muda ini mempunyai gejala yang mirip dengan demensia pada lansia, yaitu: \n\n \n Gangguan daya ingat yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari \n Tiba-tiba merasa bingung \n Kesulitan melakukan aktivitas rutin \n Mangulang - ulang melakukan sesuatu yang sama \n Kesulitan bersosialisasi, menarik diri dari interaksi dengan saudara dan teman \n Hilangnya kemampuan berpikir dan mengambil keputusan \n Kesulitan berkomunikasi (berbicara, membaca, menulis, memahami orang lain) \n Perubahan perilaku. \n \n\n Tips Cara Mencegah Demensia Pada Usia Muda \n\n \n Rutin melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga, dengan rutin berolahraga bisa membantu melancarkan aliran darah diseluruh tubuh termasuk ke otak. Aliran darah yang lancar bisa membantu menjaga fungsi organ otak dan menghindari penyakit menyerang, termasuk penyakit demensia. \n Mengatur pola makan. Mengkonsumsi jenis bahan makanan yang baik untuk otak , seperti : Sayur-sayuran , buah-buahan, kacang-kacangan, minyak zaitun. Menurut penelitian jenis-jenis makanan tersebut dapat membantu memperbaiki fungsi otak. \n Jangan merokok. Merokok tidak hanya menyerang paru-paru tapi juga berbahaya untuk organ otak, jadi lebih baik hindari merokok. \n Jangan mengkonsumsi alkohol. Di negara-negara barat dimana masyarakatnya banyak mengkonsumsi alkohol banyak dijumpai penyakit demensia Alzheimer. \n Menjaga pola hidup sehat untuk menghindari faktor-faktor penyakit seperti : hipertensi , diabetes dan obesitas. \n \n\n Cara Mengobati Demensia \n\n Bagi anda yang sudah terkena demensia, pengobatannya adalah anda bisa berkonsultasi ke dokter spesialis saraf untuk diberikan terapi obat yang sesuai dengan gangguan demensia yang diderita pasien. Jangan ragu untuk memeriksakan kesehatan anda, karena kesehatan adalah aset berharga untuk kita jadi mulai sekarang mari kita jaga kesehatan dengan melakukan pola hidup sehat. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 06 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mitos Atau Fakta, Ketindihan Saat Tidur itu Ulah Mahluk Halus ?<\/a><\/h3>
Pernahkah anda merasa ada sesuatu yang menekan anda saat Anda tidur sehingga tubuh anda tidak bisa bergerak? Nah, ketindihan dalam dunia medis disebut dengan sleep paralysis. Ketindihan atau Sleep paralysis adalah keadaan transisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kelumpuhan sementara untuk bereaksi, bergerak atau berbicara ketika tertidur (hypnagogic) atau saat bangun dari tidur (hypnopompic). Sleep paralysis ditandai dengan ketidakmampuan orang tersebut untuk menggerakan otot saat tidur. \n\n Fakta tentang Ketindihan atau Sleep Paralysis : \n\n Kondisi ini sering dianggap sebagai fenomena mistis. Faktanya, ketindihan atau sleep paralysis terjadi karena mekanisme otak dan tubuh tumpang tindih dan tidak bekerja secara harmonis saat Anda tertidur, sehingga dapat menyebabkan Anda terbangun di tengah siklus REM.. Siklus REM adalah tahap tidur terdalam, saat semua otot dalam keadaan rileks. \n\n Oleh karena itu, ketika Anda tiba-tiba terbangun sebelum siklus REM selesai, otak belum siap mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih setengah terjaga. Inilah sebabnya mengapa Anda akan "lumpuh" untuk sementara. \n\n Kenali gejalanya : \n\n Gejala utama ketindihan atau sleep paralysis sebenarnya sederhana. Pasien tidak dapat bergerak atau berbicara bahkan setelah bangun tidur . Namun terkadang fenomena tidur ini juga menunjukkan gejala lain seperti : \n\n \n \n Kesulitan bernapas karena sesak dada. \n \n \n Halusinasi seolah-olah ada seseorang atau sesuatu di dekatnya. \n \n \n Masih bisa menggerakkan bola mata. Ada orang yang masih bisa membuka mata saat mengalami ketindihan atau sleep paralysis, namun ada pula yang tidak. \n \n \n Merasa ketakutan \n \n \n\n Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketindihan atau Sleep Paralysis, antara lain : \n\n \n \n Tidak bisa tidur \n \n \n\n Misalnya, sering begadang dan jadwal tidur yang tidak teratur karena jet lag bisa menyebabkan ketindihan atau sleep paralysis. \n\n \n \n Psikosis atau gangguan mental \n \n \n\n Ketindihan atau sleep paralysis sering kali terjadi pada orang yang sedang merasa depresi atau stres. Hal ini juga didukung oleh berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa sleep paralysis umumnya terjadi pada penderita gangguan jiwa, seperti skizofrenia. \n\n \n \n Tidur telentang \n \n \n\n Beberapa ulasan menyebutkan bahwa posisi tidur menjadi salah satu penyebab ketindihan atau sleep paralysis , terutama tidur telentang. \n\n \n \n Masalah tidur \n \n \n\n Gangguan tidur seperti narkolepsi dan kram kaki mendadak di malam hari dapat mengganggu tidur REM sehingga berpotensi menyebabkan Ketindihan atau sleep paralysis. \n\n Bagaimana cara menghadapinya? \n\n Jika Anda mengalami kelumpuhan tidur, jangan panik. Sebab menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Psychological Science, gangguan panik saat terjadi kelumpuhan tidur justru menyebabkan seseorang semakin depresi. \n\n Cara mengatasi ketindihan atau sleep paralysis : \n\n Berikut tips saat anda mengalami ketindihan atau sleep paralysis : \n\n \n \n Jangan panik dan usahakan tetap tenang, tarik napas dalam-dalam dan bernapaslah sekuat tenaga beberapa kali. Kemudian cobalah memaksa tubuh Anda untuk bergerak, dimulai dari ujung jari tangan atau kaki sebagai penahan. \n \n \n Menjaga pola hidup sehat, seperti tidur yang cukup, rutin berolahraga, dan berhenti merokok atau minum minuman beralkohol.. \n \n \n Lakukan latihan pernapasan sebelum tidur untuk mencegah ketindihan atau sleep paralysis \n \n \n Atur jadwal tidur 7-8 jam sehari. \n \n \n Periksakan diri ke psikiater untuk mendapatkan pengobatan dengan antidepresan untuk meningkatkan siklus tidur. \n \n \n Mengobati kondisi kesehatan mental yang mungkin berhubungan dengan ketindihan atau sleep paralysis. \n \n \n Hindari cahaya biru saat ingin tidur. \n \n \n Pastikan suhu ruangan tetap rendah. \n \n \n\n Siapa Saja yang Bisa Terkena Kondisi Ini? \n\n Orang dewasa dan anak-anak bisa mengalami sleep paralysis. Meskipun demikian, beberapa kelompok memiliki risiko yang lebih tinggi antara lain sebagai berikut : \n\n · Insomnia \n\n · Narkolepsi \n\n · Sering cemas dan resah \n\n · Depresi tinggi \n\n · Kelainan bipolar \n\n · Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau kelainan stress pasca trauma \n\n Maka dari informasi diatas penyebab ketindihan atau sleep paralysis bukan karena mahluk halus , jin, setan atau mahluk tak kasat mata ya, sehingga hal ini mitos belaka. Faktanya ketindihan atau sleep paralysis terjadi karena ada beberapa fungsi tubuh kita yang terganggu. Apabila diperlukan anda bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis kedokteran jiwa atau Psikiater. Semoga artikel ini bermanfaat. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 22 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tanda Jamur Kulit yang Harus Segera Ditangani<\/a><\/h3>
Tidak sedikit orang pernah mengalami infeksi jamur kulit, namun tidak semua orang mengerti cara penanganan yang tepat saat kita mengalami kondisi ini. Secara alami jamur dapat hidup dan berkembang biak di kulit namun biasanya tidak menimbulkan masalah jika jumlahnya meningkat baru akan menimbulkan masalah kelainan kulit. Infeksi jamur di kulit ada yang bersifat menular dan sering mengganggu kenyamanan, infeksi jamur biasanya menginfeksi kulit di area kulit yang lembab, seperti pada lipatan kulit (ketiak, sela-sela jari, lipat paha, dan area kelamin). Oleh karena itu Sahabat Hermina penting untuk mengenali penyebab dan cara mengatasi infeksi jamur. \n\n \n\n Jenis-jenis jamur kulit \n\n Terdapat beberapa jenis infeksi jamur kulit yang sering terjadi, diantaranya adalah : \n\n \n Kurap (tinea) \n \n\n Menjadi salah satu jenis infeksi jamur kulit yang mudah sekali menular dan bisa terjadi di berbagai area tubuh, seperti di kulit kepala (tinea capitis), badan (tinea corporis), selangkangan (tinea cruris), atau di kaki (tinea pedis). \n\n \n Jamur kuku (tinea unguium) \n \n\n Seperti namanya, jamur kuku terjadi di bagian kuku baik tangan maupun kaki, untuk jenis jamur ini juga menular \n\n \n Panu (ținea versicolor) \n \n\n Panu umumnya tidak menular seperti jamur kuku dan kurap, panu biasanya menyerang pada lapisan atas kulit \n\n \n Kandidiasis \n \n\n Kandidiasis adalah infeksi jamur kulit yang banyak menyerang di bagian tubuh yang lembab seperti ketiak, selangkangan, sela sela jari, lipatan pada payudara dan lainnya, kandidiasis umumnya tidak menular. \n\n \n\n Tips atasi infeksi jamur kulit \n\n Salah satu penanganan yang bisa diberikan saat terinfeksi jamur kulit adalah menggunakan obat anti jamur, terutama antijamur topikal (oles) seperti krim atau salep. Gunakan obat oles sesuai dengan anjuran dari dokter atau sesuai dengan arahan yang biasa tertera pada kemasan. \n\n Sahabat Hermina bisa melakukan beberapa cara untuk mencegah infeksi jamur kulit diantaranya : \n\n \n Menjaga kebersihan kulit \n Biasakan mengganti pakaian dalam setiap hari \n Jangan biarkan badan terlalu lama dalam keadaan basah atau berkeringat \n Jangan menggunakan handuk, atau pakaian dengan bergantian dengan orang lain \n Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat saat sedang berolahraga \n Hindari pemakaian celana yang terlalu ketat \n Mandi secara teratur \n \n\n Jika Sahabat Hermina merasa kondisi infeksi jamur kulit tidak kunjung membaik dan bahkan terasa begitu tidak nyaman, segera lakukan konsultasi Dokter Spesialis Kulit di RS Hermina terdekat, atau bisa juga berkonsultasi secara online melalui aplikasi Halo Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 22 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 16 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 19 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 07 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 11 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 20 November 2023<\/li><\/ul><\/div>