Waspadai Demam Berdarah Dengue pada Anak Anda

Waspadai Demam Berdarah Dengue pada Anak Anda

Sahabat Hermina, Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Infeksi virus dengue sudah dikenal sejak 992 SM di Cina, dan epidemik terjadi sejak abad ke 18 hingga saat ini. Sebaran kasus terutama di daerah tropis dan subtropis yang bersuhu hangat.

Penyebab penyakit DBD

Infeksi dengue disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dengue, yaitu DENV-1, 2, 3, dan 4 yang merupakan virus RNA single-stranded dari famili Flaviviridae dan genus Flavivirus. Vektor penyebar virus dengue yaitu nyamuk Aedes (Stegomya) agypti atau Ae. albopictus. Spesies tersebut merupakan nyamuk pemukiman, stadium pradewasanya mempunyai habitat perkembangbiakan di tempat penampungan air/wadah dengan air yang relatif jernih. Nyamuk Aedes agypti lebih banyak ditemukan berkembang biak di tempat-tempat penampungan air buatan antara lain: bak mandi, vas bunga, tempat minum burung, kaleng bekas, ban bekas dan sejenisnya.

Gejala penyakit DBD

Perjalanan penyakit DBD dibagi menjadi 3 fase, yaitu:

1. Fase Demam

Terjadi pada hari pertama sampai ketiga. Fase demam ditandai dengan demam yang timbul mendadak tinggi (bisa mencapai 40° C), terus-menerus, kadang bifasik. Demam biasanya disertai gejala lain seperti nyeri kepala, muka kemerahan (facial flushing), menolak makan/minum, nyeri pada sendi, otot dan tulang, serta mual dan muntah. Pada fase ini juga didapatkan manifetasi perdarahan diantaranya didapatkan ruam kemerahan di tangan, kaki, muka. Mimisan, gusi berdarah, dan kadang disertai perdarahan ringan saluran cerna.

2. Fase Kritis

Terjadi pada hari keempat sampai ketujuh (bisa terjadi lebih awal pada hari ketiga ataupun lebih lambat pada hari ketujuh dan kedelapan) sejak mulai demam. Fase kritis terjadi pada saat demam turun. Ditandai dengan terjadinya peningkatan permeabilitas pembuluh darah, perembesan plasma (plasma leakage), peningkatan kekentalan darah, bahkan bisa terjadi syok hingga kematian. Pada fase kritis terjadi kemunculan warning sign yang merupakan tanda perburukan yang perlu diwaspadai.

3. Fase Pemulihan

Dimulai saat perembesan plasma selesai. Pada fase ini keadaan umum anak membaik, tampak lebih tenang, nafsu makan pulih kembali, hemodinamik stabil dan diuresis membaik.Tanda bahaya (Warning Signs)

• Demam turun tetapi keadaan anak memburuk,

• Anak tampak lemas dan gelisah,

• Nyeri perut hebat,

• Muntah terus-menerus,

• Perdarahan mukosa,

• Pembesaran hati >2 cm,

• Akumulasi cairan,

• Penurunan buang air kecil/berkemih,

• Laboratorium: Peningkatan kadar hematokrit bersamaan penurunan jumlah trombosit yang cepat.

Pengobatan Demam Berdarah Dengue 

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk mengobati DBD. Pengobatan utama yaitu mempertahankan keseimbangan cairan dengan pemberian cairan yang cukup. Beberapa upaya yang dianjurkan, yaitu:

• Asupan peroral cukup, dengan banyak minum cairan agar terhindar dari dehidrasi

• Cukup istirahat

• Tatalaksana demam: parasetamol, kompres hangat. Dilarang memberikan ibuprofen, aspirin.

• Pantau frekuensi berkemih setiap 4-6 jam dan jumlah urine yang keluar

Segera ke RS bila kondisi anak tidak ada perbaikan, tidak bisa minum, buang air kecil/berkemih sedikit, didapatkan tanda-tanda perdarahan dan anak teraba anyep.

Pencegahan penyakit DBD pada anak

Pencegahan infeksi dengue terdiri dari pengendalian vektor, penyuluhan dan peran serta masyarakat, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB, serta pemberian vaksinasi. Pengendalian vektor adalah upaya menurunkan faktor risiko penularan vektor dengan cara memusnahkan perkembangbiakan vektor, menurunkan kepadatan dan umur vektor, mengurangi kontak antara vektor dengan manusia, serta memutuskan rantai penularan penyakit.

`1. Dehidrasi

2. Reabsorbsi

3. Kelebihan cairan

4. Trombosit

5. Hematokrit

6. Viremia

7. NS-1

8. Syok Perdarahan

Adapun berbagai cara pengendalian, diantaranya:

1. Pengendalian secara fisik, merupakan pilihan utama melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN-3M plus) yaitu menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas.

2. Pengendalian secara biologis, menggunakan predator dan insektisida biologis sebagai insect growth regulator yang mampu menghalangi pertumbuhan nyamuk dewasa.

3. Pengendalian secara kimiawi, menggunakan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa.

4. Metode terpadu (integrated vector management) yaitu kegiatan pengendalian vector dengan memadukan ketiga cara tersebut Bersama-sama.

Nah, Sahabat Hermina, bila si kecil menunjukkan gejala-gejala diatas, segera bawa ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan sebelum menjadi kondisi yang lebih serius. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingungan sekitar. Salam sehat.

 

 

Referensi:

- Buku Ajar Infeksi & Penyakit Tropis edisi keempat, Ikatan Dokter Anak Indonesia

- KMK PNPK Tatalaksana Infeksi Dengue Anak dan Remaja

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.