anak, dokteranak

Waspada Beragam Penyakit yang Menyerang Anak di Musim Hujan

Perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan menimbulkan ketidaknyamanan dan membuat tubuh mudah terserang penyakit. Mengutip pernyataan seorang ahli mikrobiologi bahwa salah satu fakta yang tidak banyak diketahui masyarakat adalah bahwa tingginya kadar air di udara pada musim hujan membuat kuman penyakit lebih cepat tumbuh berevolusi dan banyak berkembang biak.

 

Karena itu, menjaga kesehatan buah hati tercinta tentulah menjadi prioritas utama, mengingat balita belum memiliki daya tahan tubuh yang sempurna sehingga sangat rentan diserang berbagai penyakit.

 

Penyakit apa saja yang dapat menyerang anak pada saat musim hujan?

 

- Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

ISPA adalah penyakit yang kerap dialami masyarakat, khususnya anak-anak pada musim hujan. Sayangnya, penyakit ini seringkali dianggap biasa oleh masyarakat. Padahal, jika anak batuk pilek yang berlarut pun dapat menyebabkan komplikasi yang cukup serius. ISPA dibedakan menjadi dua, yaitu:

 

1. Penyakit saluran pernapasan bagian atas

Gejalanya lebih ringan seperti batuk pilek. Namun, pada kasus tertentu gejala serius bisa saja terjadi yaitu demam yang tinggi (misal pada radang tenggorok) dan toksemia atau keracunan (misalnya pada difteri).

 

2. Penyakit saluran pernapasan bagian bawah

Keluhan batuk, sesak napas dan demam dapat dijumpai pada bronkopneumonia atau radang paru. Suara napas kasar dan berbunyi mengi pada saluran kecil paru-paru pada penyakit bronkiolitis yang sering terjadi pada bayi.

 

- Asma

Perubahan cuaca ekstrem juga bisa memicu reaksi hipersensitivitas pada saluran napas dan menyebabkan serangan asma bronkiale pada anak. Penyakit saluran napas yang secara klinis ditandai serangan akut mengi dan atau batuk episodik, berulang, sesak napas ini dapat dipicu oleh keadaan kelembaban yang tinggi, alergi, kondisi sistem imun yang menurun, dan infeksi saluran napas yang sedang terjadi pada anak-anak.

 

- Penyakit Saluran Cerna

Penyakit saluran cerna seperti muntah dan diare paling sering terjadi dan harus diwaspadai di saat curah hujan tinggi, ketika rotavirus, Entamoeba coli, dan kuman lain tumbuh. Penularan disebabkan oleh patogen yang mencemari makanan dan minuman yang dikonsumsi anak. Penyakit ini ditandai dengan sering buang air yang cair, sakit perut, mual dan muntah yang biasanya disertai demam, sakit kepala dan mulas-mulas.

 

- Typhoid (tifus)

Pasien tifus mengalami peningkatan kejadian saat musim hujan juga memberikan gambaran yang sama. Demam naik turun dan keluhan pada saluran pencernaan sperti mual, muntah, sakit perut, diare, dan lainnya. Komplikasi diare seperti dehidrasi, yakni kekurangan cairan dan elektrolit yang bisa memicu kematian. Diare yang berulang mempengaruhi pertumbuhan dan konsentrasi anak. Pada diare yang kronik dapat terjadi malnutrisi pada anak.

 

- Demam Berdarah Dengue (DBD)

Virus DBD ini ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di air jernih dan menggigit pada pagi hari. Nyamuk ini biasanya bertelur pada genangan-genangan air hujan, seperti pada ban bekas, pot bunga, pelepah pohon, kelambu, juga pada pakaian-pakaian bekas pakai yang digantung di rumah. Anak yang mengalami infeksi virus dengue dapat mengalami gejala ringan sampai berat, antara lain demam, mual, muntah, pusing, terkadang disertai adanya manifestasi perdarahan dari derajat ringan seperti bintik-bintik merah di kulit sampai pada perdarahan spontan misalnya mimisan, BAB darah, muntah darah, perdarahan yang lain, syok, bahkan sampai pada kematian.

 

- Penyakit Kulit dan Mata

Di musim ini, gangguan kulit pada balita berupa alergi kulit sering terjadi di samping keluhan lain. Selain itu, pada musim hujan dengan hawa dingin seperti ini juga dapat menyebabkan alergi dingin atau memicu penyakit lain yang disebabkan oleh kelembaban yang tinggi seperti biduran (urtikaria), ketika kulit menjadi merah, bengkak, terasa menebal yang terkadang dialami anak sehabis mandi ataupun bangun tidur.

 

Pada musim hujan seperti ini, main di tengah hujan atau bermain di genangan air tentu menjadi hal yang menyenangkan bagi anak. Namun, ketika air hujan sudah menjadi genangan air dan bercampur dengan kotoran, itulah yang perlu diwaspadai menjadi sumber penularan dengan kuman penyebab penyakit kulit. Infeksi terutama pada kulit yang langsung berkenaan dengan air, bisa dikarenakan virus, jamur, parasit dan bakteri yang ditularkan oleh air. Penyakit ini umumnya disebabkan sumber air yang tercemar kemudian menimbulkan peradangan. Cuaca ekstrem dengan kelembaban yang tinggi bisa memicu keluhan pada mata karena alergi maupun karena patogen. Anak dapat mengalami mata berair, mata merah, kotoran mata berlebih disertai gatal.

 

Pastikan juga anak mendapatkan istirahat yang cukup, yang dapat disesuaikan dengan usianya. Tidur berguna untuk memulihkan seluruh sistem tubuh sehingga kebal terhadap virus maupun bakteri. Jika anak sering bepergian dengan kendaraan umum, ingatkanlah mereka untuk selalu membawa masker dan selalu menjaga kebersihan diri kala pandemi Covid-19.

 

Jika membutuhkan konsultasi ke dokter spesialis anak, nikmati kemudahan pendaftaran melalui:

1. Hermina Mobile Halo Hermina

(tersedia di Playstore/Appstore)

2. Website: www.herminahospitas.com

3. Call Center: 1500488

Categories