Radang usus buntu

Radang usus buntu

Usus buntu atau Appendix adalah sebuah kantong pada usus besar yang letaknya di bagian perut kanan bawah, besarnya sekitar jari kelingking dan terhubung dengan usus besar.

Usus buntu dapat mengalami infeksi ketika adanya bakteri yang berkembang biak sehingga membuat usus buntu meradang, bengkak hingga bernanah yang disebut sebagai Appendicitis / peradangan pada usus buntu.

Radang usus buntu / appendicitis dibagi menjadi 2 tipe yaitu Appendicitis akut dan appendicitis kronis. Appendicitis kronis terjadi ketika usus buntu meradang dalam waktu lama >14 hari.

Faktor yang diduga membuat terjadinya radang usus buntu antara lain : hambatan pada pintu rongga usus buntu, penebalan / pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi di bagian tubuh lain, tinja / pertumbuhan parasite, cedera perut, kondisi medis seperti tumor pada perut. Namun penyebab utama terjadinya radang usus buntu sampai saat ini belum diketahui dengan pasti.

 

Tanda dan gejala usus buntu:

Area nyeri: daerah perut, perut kanan bawah atau perut tengah

Seluruh tubuh: demam, kehilangan selera makan, malaise atau panas dingin

Gastrointestinal: diare, mual atau muntah

Juga umum: sakit perut yang berpindah-pindah

 

Diagnostik penyakut usus buntu :

  • Tes darah, untuk memeriksa jumlah sel darah putih yang menandakan adanya infeksi
  • Tes urine, untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit infeksi saluran kemih dan batu ginjal
  • USG dan CT Scan, untuk memastikan rasa nyeri pada perut disebabkan penyakit usus buntu.
  • Tes Kehamilan pada wanita usia produktif, untuk memastikan rasa nyeri bukan disebabkan dari kehamilan di luar kandungan.

Pengobatan Penyakit Usus buntu secara utama adalah dengan prosedur operasi pengangkatan usus buntu atau dikenal dengan appendiktomi. Namun ketika usus buntu tersebut sudah pecah/perforasi dan terjadi penyebaran infeksi ke luar usus buntu maka dilakukan operasi laparotomy, dengan membuka rongga perut.

Segera konsultasikan kepada dokter apabila mengalami nyeri perut yang perlahan-lahan semakin memberat dan meluas ke seluruh daerah perut. Kondisi tersebut dapat menjadi tanda usus buntu telah pecah dan mengakibatkan infeksi rongga perut atau peritonitis. Pada Wanita, gejala usus buntu terkadang mirip dengan nyeri menstruasi (dismenorea) dan kehamilan ektopik terganggu (kehamilan diluar kandungan).

Komplikasi Penyakit Usus Buntu

Penyakit usus buntu yang tidak diobati dapat menimbulkan komplikasi yang membahayakan, seperti:

  • Abses

Abses adalah kantong berisi nanah, komplikasi ini muncul sebagai usaha alami tubuh untuk megatasi infeksi pada usus buntu.  Penangannannya dilakukan dengan penyedotan nanah dari abses atau dengan antibiotik.

  • Peritonitis

Peritonitis adalah infeksi pada lapisan dalam perut atau peritoneum. Peritonitis ini bisa terjadi ketika usus buntu pecah dan infeksi menyebar hingga ke seluruh rongga perut. Penanganan peritonitis dengan tindakan bedah terbuka secepatnya, untuk mengangkat usus buntu dan membersihkan rongga perut. Peritonitis ditandai dengan nyeri seluruh perut yang hebat dan terus menerus, demam, dan peningkatan detak jantung.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.