Peranan Akupuntur pada Infertilitas

Peranan Akupuntur pada Infertilitas

Infertilitas adalah kegagalan suatu pasangan untuk mendapat kehamilan, sekurang-kurangnya setelah 12 bulan berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi.

Penyebab infertilitas pada wanita, di antaranya:

  • Gangguan ovulasi (gangguan tiroid, sindrom ovari polikistik, kegagalan ovarium prematur)
  • Kerusakan pada tabung saluran indung telur (infeksi rahim dan saluran indung telur, riwayat operasi, tuberkulosis pada panggul)
  • Tumor jinak yang tumbuh di rahim
  • Endometriosis

Penyebab infertilitas pada pria, di antaranya:

  • Gangguan hormonal
  • Gangguan fisik (varikokel, kelainan saluran sperma, infeksi dan penyakit)
  • Gangguan kombinasi fisik dan psikologi (impotensi, ejakulasi dini)

 

Namun, kini ada metode yang dapat membantu mengurangi infertilitas, yaitu akupunktur. Akupunktur berasal dari kata latin "Acus" yaitu jarum dan "Punctura" yang berarti menusuk. Akupunktur medis adalah teknik pengobatan dengan menusukkan jarum ke titik akupunktur menggunakan ilmu anatomi, fisiologi, serta menerapkan prinsip evidence–based medicine. Dalam perkembangannya, ada teknik lain selain menggunakan jarum akupunktur, seperti elektroakupunktur (rangsang listrik) dan laserpunktur menggunakan sinar laser energi rendah.

Kiswojo dkk mengungkapkan bahwa akupunktur bekerja melalui tiga mekanisme, yaitu mekanisme lokal, segmental, dan sentral. Secara lokal, akupunktur akan menyebabkan pelepasan substansi P, CGRP, dan β endorfin. Selain itu, akan mengaktivasi interaksi sistem koagulasi darah dan sistem komplemen imun, merangsang serabut saraf simpatis aferen dan seraut saraf simpatis.

Pada mekanisme segmental, penusukan titik akupunktur akan merangsang serabut saraf Aδ dan C, kemudian akan dihantarkan ke sel marginal dan ke stalk cell yang menghambat substansia gelatinosa (SG) dengan mekanisme enkefalinergik. Sedangkan pada mekanisme sentral terdapat mekanisme diffuse noxious inhibitory control (DNIC) yang menghambat pada substansia gelatinosa dan mengaktivasi hipotalamus pituitary sehingga melepaskan β endorfin ke dalam darah dan cairan serebrospinalis.

Negara Jerman, Denmark, Swedia, Cina, dan Australia telah memanfaatkan akupunktur untuk mengoptimalkan program IVF (In Vitro Fertilization). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan angka kehamilannya meningkat secara signifikan pada program IVF (In Vitro Fertilization) yang menyertakan akupunktur dibandingkan dengan yang tidak menyertakan akupunktur. Efek akupuntur pada infertilitas di antaranya adalah:

- Akupunktur menyebabkan peningkatan aliran darah ke rahim dan indung telur sehingga nutrisi di rahim dan sel telur meningkat

- Elektroakupunktur dapat meningkatkan indeks maturasi oosit

- Meningkatkan ketebalan dinding rahim sehingga kemungkinan terjadinya pembuahan lebih besar

- Memperbaiki gangguan hormonal

- Meningkatkan sistem imun

- Mengurangi stress

- Memperbaiki ovulasi dengan memodulasi sistem saraf pusat dan perifer, sistem endokrin, aliran darah ovarium dan metabolisme

- Meningkatkan hasil IVF–ET dengan mekanisme yang berhubungan dangan peningkatan aliran darah uterus, penghambatan motilitas uterus dan memodulasi sistem imun.

Akupuntur merupakan terapi yang aman dan efektif untuk membantu keberhasilan program kehamilan baik alami, inseminasi maupun program bayi tabung. Sebelum dilakukan program kehamilan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan subspesialisasi Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, dan dokter spesialis Andrologi. Setelah berkonsultasi dan diketahui penyebab infertilitasnya dan mendapat terapi, maka dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis Akupunktur agar dapat dilakukan terapi akupunktur sesuai dengan penyebab infertilitasnya sehingga terapi akupuntur yang diberikan akan lebih efektif dan diharapkan angka keberhasilan program lebih tinggi.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.