Penyebab, Ciri, Dan Cara Pencegahan Stunting Pada Anak

Penyebab, Ciri, Dan Cara Pencegahan Stunting Pada Anak

Stunting pada anak adalah kondisi dimana anak mengalami gangguan tubuh kembang. Anak yang mengalami masalah ini tubuhnya lebih pendek dibandingkan anak seusianya dan mengalami keterlambatan dalam konsentrasi dan berpikir.

Ada banyak hal yang menjadi penyebab stunting, umumnya disebabkan oleh asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan nutisi dan gizi  anak.  Hal ini bisa disebabkan  karena aspek minimnya pengetahuan hingga masalah ekonomi.

Bagi para orang tua penting untuk mengetahui, mewaspadai, dan melakukan pencegahan. Karena tidak hanya membuat tubuh anak pendek, stunting bisa berdampak buruk pada kondisi anak. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan stunting pada anak berikut ini!

Penyebab dan Ciri-Ciri Stunting

Penyebab utama stunting bisa karena gizi buruk sejak anak masih dalam kandungan hingga berumur 2 tahun. Ada banyak hal mengapa bisa terjadi gizi buruk, seperti:

  • Ibu tidak memiliki pengetahuan mengenai nutrisi yang baik untuk kesehatan janin.
  • Terjadi infeksi yang berulang atau kronis yang dialami anak sejak bayi.
  • Sanitasi dan air bersih yang juga buruk.
  • Ketersediaan kakus yang menjadi penyebab terjadi infeksi. Sehingga beresiko anak terserang diare dan cacingan.
  • Terbatasnya layanan kesehatan.

Selain tubuh yang pendek, di bawah rata-rata usianya, ada juga ciri-ciri lainnya yang menandakan anak masuk dalam stunting, yaitu:

  • Pertumbuhannya lambat,
  • Wajah terlihat lebih muda dibandingkan dengan anak-anak seusianya,
  • Performa buruk, terutama kemampuan konsentrasi, fokus dan memori,
  • Pertumbuhan gigi lambat,
  • Di saat usia anak 8 – 10 tahun jadi lebih pendiam, tidak mau atau tidak banyak melakukan kontak mata ke orang di sekitarnya,
  • Berat badan menurun atau tidak naik,
  • Untuk anak perempuan mengalami perkembangan yang terhambat, seperti: menstruasi yang terlambat,
  • Anak mudah terkena penyakit dan berbagai masalah infeksi.

Dampak Stunting Terhadap Kesehatan Anak

Masalah stunting dapat mempengaruhi anak dari ia masih kecil hingga dewasa. Dampak dalam jangka pendek bisa menyebabkan metabolisme, perkembangan otak, dan perkembangan fisiknya terganggu.

Jika dlihat sekilas, mungkin proporsi tubuh anak terlihat normal. Namun jika diperhatikan dengan saksama ia lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

Semakin anak bertambah usia, stunting bisa menimbulkan berbagai masalah, seperti:

  • Kecerdasan anak menurun, bahkan bisa berada di bawah rata-rata, sehingga prestasi belajar di sekolah tidak maksimal.
  • Anak mudah sakit karena sistem imun tubuhnya tidak baik.

Sedangkan dampak dalam jangka panjang, anak beresiko terkena penyakit stroke, diabetes, jantung, obesitas, hipertensi, dan kanker.

Cara Mencegah Stunting Pada Anak

Dampak gangguan akibat stunting bisa menghantui anak hingga ia dewasa. Oleh sebab itu perlu dilakukan pencegahan. Asupan makanan bergizi dan bernutrisi merupakan kunci penting untuk pencegahan.

Berikut ini beberapa hal penting yang harus diketahui untuk mencegah terjadinya stunting:

  • Ibu hamil memperhatikan asupan makanan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan selama masa kehamilan dan saat menyusui.
  • Rutin memeriksa kesehatan kehamilan dan pertumbuhan anak setelah lahir.
  • Memberikan makanan yang bergizi pada anak, seperti memberikan ASI saat ia masih bayi sampai usia maksimal 2 tahun.
  • Mencukupi kebutuhan nutrisi seiring bertambah usianya.
  • Menerapkan gaya hidup sehat dan bersih, seperti: mencuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, dsb.
  • Mengikuti program imunisasi, khususnya imunisasi dasar.

Mencegah terjadinya stunting pada anak perlu dukungan semua pihak, bukan hanya tanggung jawab ibu. Apabila anak memperlihatkan gejala stunting, alangkah baiknya segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar stunting anak kepada dokter spesialis anak di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.