OCD (Gangguan Obsesif Kompulsif) Apakah Sama dengan Perfeksionis?

OCD (Gangguan Obsesif Kompulsif) Apakah Sama dengan Perfeksionis?

Sahabat Hermina, OCD (Gangguan Obsesif Kompulsif) sering disamakan dengan perfeksionis. Orang-orang yang merasa dirinya perfeksionis, sering menyebut dirinya OCD. Namun, benarkan OCD dan perfeksionis  itu sama? Apakah Perfeksionis juga merupakan gangguan kejiwaan?

 

Kita perlu tahu dan paham dahulu, apa yang dimaksud dengan OCD (Obsessive-Compulsive Disorder). OCD adalah gangguan mental yang ditandai dengan adanya pikiran, tindakan kompulsi secara repetitif atau berulang yang menghabiskan banyak waktu dan menyebabkan distrester sendiri pada penderitanya. Hal tersebut tentunya akan mengganggu aspek kehidupan penderitanya, baik di pendidikan di pekerjaan bahkan mengganggu relasi sosial. Bahkan OCD juga tidak hanya muncul pada orang dewasa, melainkan juga dapat muncul pada remaja dengan rentang usia sekitar 18-24 Tahun dan juga di masa kanak-kanak.

 

Pertanyaan yang sering muncul adalah, benarkan OCD sama dengan perfeksionis? Kedua hal tersebut merupakan hal yang berbeda Sahabat Hermina. OCD merupakan suatu penyakit atau gangguan mental yang tidak diinginkan dan berdampak negatif. Sedangkan perfeksionis merupakan sifat dan karakter seseorang yang membuat mereka memiliki standar atau pencapaian sesuatuseperti di kinerjanya atau pendidikannya. Memang tampak sama, namun merupakan suatu hal yang berbeda.


4 Pola gangguan utama pada penderita OCD

 

  1. Tipe Kontaminasi

Tipe ini biasanya, obsesi atau pikirannya takut terkontaminasi bakteri atau kuman. Kompulsi atau perilakunya biasanya sering mencuci tangan berulang kali, mandi berjam-jam atau ada beberapa orang yang menghindari mandi karena takut terkontaminasi kuman atau virus yang menurutnya ada di dalam air.

 

  1. Tipe Keteraturan

Tipe ini biasanya, obsesi atau pikirannya akan terganggu jika melihat sesuatu yang tidak tertata rapi, tidak simetris atau tidak teratur. Kompulsi atau perilaku penderitanya akan fokus menata barang sampai berjam-jam menghabiskan waktu sampai simetris, tersusun rapi dan teratur.

 

  1. Tipe Bahaya

Tipe ini biasanya muncul pikiran bahaya yang akan menimpa penderitanya seperti kemalingan, kebakaran. Kompulsi atau perilaku penderitanya seperti mengecek pintu berkali-kali, mengecek kompor apakah sudah dalam keadaan mati atau belum berkali-kali.

 

  1. Tiper Agresif

        Tipe ini contohnya seperti ada pikiran atau keinginan untuk melukai orang lain, menyakiti orang lain, namun sebenarnya pikiran tersebut tidaklah diinginkan dan tentunya sangat mengganggu penderita OCD. Untuk perilaku penderitanya contohnya adalah adanya ritual keagamaan yang dilakukan untuk menghilangkan pikiran obsesinya tersebut.

 

Sahabat Hermina, jika Anda atau keluarga merasa memiliki gangguan OCD segera konsultasikan ke dokter spesialis kedokteran jiwa, agar dapat mengetahui dan memastikan kondisi kesehatan Jiwa Anda. Agar Sahabat Hermina dapat mengetahui tindakan selanjutnya dan mendapatkan penanganan yang tepat. Buat janji dengan dr. Dian Oktaria Safitri, Sp.KJ sekarang! (Klik Disini)

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.