Mata Minus atau Rabun Jauh (Miopia)

Mata Minus atau Rabun Jauh (Miopia)

Kacamata biasa digunakan jika mengalami masalah terkait penglihatan, tetapi tidak semua orang nyaman menggunakannya. Mungkin Sahabat Hermina pernah melihat iklan di TV, memperkenalkan alat atau terapi yang dapat menyembuhkan mata minus. Namun, bisakah mata minus disembuhkan?

 

Dalam dunia medis, mata minus disebut rabun jauh atau miopia. Penderita mata minus atau rabun jauh sulit melihat objek jauh. Objek di kejauhan tampak buram, sedangkan objek di sekitarnya terlihat jelas. Kondisi kelainan refraksi ini paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Penderita mata minus dapat memiliki kondisi yang ringan (tidak memerlukan pengobatan) hingga parah (sangat mempengaruhi penglihatan seseorang).

 

Penyebab utama dari kondisi ini belum diketahui, tetapi seringkali dikaitkan dengan faktor genetik dan gaya hidup. Kebiasaan melihat benda-benda seperti buku, handphone dan komputer terlalu dekat untuk waktu yang lama pada saat masa kanak-kanak.

 

Apakah mata minus bisa disembuhkan? Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang mampu menyembuhkan mata minus. Mata minus atau rabun jauh ini bukanlah sebuah penyakit, melainkan kelainan refraksi mata.

 

Kelainan refraksi ini diakibatkan pertumbuhan bola mata yang terlalu panjang di masa kanak-kanak. Hal ini menyebabkan sinar cahaya terfokus pada suatu titik di depan retina bukan langsung pada permukaan retina. Meskipun mata minus belum bisa disembuhkan, ada metode yang telah terbukti memperlambat perkembangan mata minus pada saat masa kanak-kanak.

 

 

Perawatan pada Mata Minus

 

Meskipun tidak ada obat untk mata minus, ada beberapa metode pengelolaan dan pengendalian yang terbukti berhasil. Perawatan ini biasanya disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan mata.

 

Berikut beberapa metode yang biasa digunakan untuk menangani kondisi mata minus atau rabun jauh:

 

1. Lensa Korektif
Penggunaan kacamata atau lensa kontak merupakan cara paling umum untuk memperbaiki mata minus atau rabun jauh. Untuk mendapatkan kacamata khusus mata minus, terlebih dahulu melakukan pemeriksaan dan konsultasi ke dokter. Dokter akan membantu menentukan jenis lensa yang sesuai dengan kondisi mata. Beberapa orang lebih memilih lensa kontak daripada kacamata karena ringan dan hampir tidak terlihat. 
Namun, beberapa orang merasa bahwa lensa kontak lebih merepotkan daripada memakai kacamata.

 

2. Operasi mata laser

Operasi mata laser melibatkan penggunaan laser untuk membakar sebagian kecil kornea mata. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kelengkungan agar cahaya lebih terkonsentrasi pada retina.

 

Ada 3 jenis operasi mata, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

 

Photorefactive Keratectomy (PRK)

Dalam metode ini, sebagian kecil permukaan kornea diangkatkan. Kemudian laser digunakan untuk menghilangkan lapisan dan mengubah bentuk kornea.

 

Laser Epithelial Keratomileusis (LASEK)

Metode LASEK mirip dengan PRK, hanya saja bedanya dalam metode ini menggunakan alkohol untuk mengendurkan permukaan kornea sehingga dapat mengangkat lipatan jaringan. Kemudian laser digunakan untuk mengubah bentuk kornea. Setelah operasi laser selesai, lapisan kornea dikembalikan ke tempatnya.

 

Laser In Situ Keratectomy (LASIK)

Mirip dengan LASEK, tetapi dengan lapisan kornea yang diangkat lebih kecil. Ketiga teknik operasi mata laser ini dapat memberikan hasil yang serupa, tetapi seringkali memiliki waktu pemulihan yang berbeda.

 

Prosedur Ortokeratologi

Orthokeratology adalah prosedur pemasangan lensa kontak permeabel gas yang dirancang khusus (biasa disebut lensa oertho-k) untuk pemakaian semalaman.

 

Lensa ini membentuk dan memperbaiki permukaan depan mata (kornea) pada saat tidur. Kemudian pada saat bangun tidur, mata bisa melihat dengan jelas tanpa memakai kacamata atau lensa kontak.

 

Namun, ortho-k tidak bisa menyembuhkan mata minus. Pemakai lensa kontak ini harus secara rutin dilakukan pada malam hari. Jika tidak, masalah mata minus akan muncul kembali.

 

Tetes Mata Atropin

Tetes mata atropin telah terbukti secara signifikan memperlambat perkembangan mata minus atau rabun jauh pada anak-anak. Dua percobaan besar di Asia menemukan bahwa tetes mata atropin dapat memperlambat perkembangan rabun jauh pada anak-anak hingga 50-60%.

 

Namun, karena mata minus tidak dapat disembuhkan, anak-anak yang menggunakan obat tetes mata atropin mungkin masih memerlukan kacamata atau lensa kontak.

 

 

 

Mencegah Mata Minus

 

Mata minus dapat dicegah sejak dini. Berikut caranya:

- Tidak membaca dalam keadaan atau tempat  yang kurang pencahayaan. Jika hendak membaca, pastikan membaca di tempat dengan pencahayaan yang baik.

- Hindari menatap layar komputer atau laptop terlalu lama. Jika Lelah, istirahatkan mata sejenak.

- Mengkonsumsi sayur-sayuran serta buah-buahan yang mengandung vitamin A, contohnya: wortel, brokoli, bayam, kangkung, belimbing, melon, pepaya.

- Melakukan olahraga mata.

- Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter mata.

 

 

Sahabat Hermina, yuk jaga kesehatan mata sejak dini, karena mata adalah jendela dunia. Jangan ragu untuk segera memeriksakan kesehatan mata Anda sebelum gejala bertambah parah. Salam sehat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.