Ketombe Tak Kunjung Sembuh, Bisa Jadi Dermatitis Seboroik

Ketombe Tak Kunjung Sembuh, Bisa Jadi Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik atau Seborrheic dermatitis adalah penyakit jangka panjang yang umumnya terjadi pada kulit kepala. Masalah kulit ini biasa disebut eksim seboroik atau cradle cap pada bayi. Dermatitis seboroik menyebabkan kulit kepala memerah dan mengalami ruam dengan bercak bersisik yang terasa gatal, selain itu juga dapat membuat kulit kepala mengering, mengelupas, dan memunculkan ketombe yang membandel.

Dermatitis seboroik bisa terjadi pada area berminyak di bagian tubuh seperti wajah, sisi hidung, alis, telinga, kelopak mata, dan dada namun area kulit yang paling sering terdampak adalah kulit kepala. Dermatitis seboroik terkadang dapat sembuh tanpa pengobatan bagi orang dewasa. Sementara pada bayi, gejala seboroik biasanya akan hilang pada usia 6 - 12 bulan.  Penyakit ini tidak membahayakan kesehatan dan tidak menular, mamun menyebabkan gejala yang tidak nyaman dan mengganggu penampilan. Sehingga, penderita dermatitis seboroik biasanya perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat

  1. Penyebab Dermatitis Seboroik

Penyebab dermatitis seboroik belum diketahui dengan pasti. Namun, diduga disebabkan oleh jamur Malassezia yang tumbuh akibat minyak yang berlebihan di permukaan kulit. Berikut ini, sejumlah faktor yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami dermatitis seboroik, antara lain :

  1. Seseorang yang memiliki daya tubuh yang lemah, seperti orang yang baru menjalani transplantasi organ, penderita HIV/AIDS, atau penderita kanker.
  2. Sedang dalam tahap pemulihan dari penyakit yang berbahaya, misalnya orang yang baru mengalamiserangan jantung.
  3. Menderita gangguan mental atau saraf
  4. Menggunakan obat-obatan tertentu.
  5. Terpapar cuaca yang ekstrim panas atau dingin.
  1. Gejala Dermatitis Seboroik

Berikut ini gejala yang biasa muncul pada penderita dermatitis seboroik :

  1.  Kulit kemerahan dan gatal.
  2.  Kulit bersisik
  3. Timbul ketombe akibat kulit yang terkelupas
  4. Timbul ruam yang berbentuk bulat atau oval.

Gejala ini terutama muncul di kulit kepala, dan biasanya timbul atau bertambah parah saat penderita mengalami stress.

  1. Penanganan Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik dapat diatasi dengan sampo anti ketombe yang dijual bebas dipasaran. Sampo tersebut umumnya mengandung selenium sulfide, asam salisilat, sodium sulfasetamid, atau sulfur. Sedangkan untuk meredakan peradangan di area lain selain kepala, penderita dapat menggunakan krim anti jamur, seperti krim clotrimazole, yang dioleskan 1-2 kali sehari. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk perawatan dirumah :

  1. Tidak menggaruk bagian tubuh yang terkena dermatitis seboroik, karena bisa memperparah iritasi dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
  2. Mandi dan keramas secara teratur dengan membilas sabun atau sampo hingga benar-benar bersih, serta gunakan pelembab jika diperlukan.
  3. Jangan menggunakan produk perawatan kulit dan rambut yang menggunakan alkohol agar tidak menyebabkan peradangan kulit
  4. Hentikan penggunaan hairspray, gel atau produk penataan rambut yang dapat memicu kekambuhan dermatitis seboroik.
  5. Tidak menggunakan sabun atau krim pencukur pada wajah karena dapat memicu iritasi kulit.
  6. Menggunakan baju dengan bahan yang halus untuk mengurangi iritasi di kulit.
  1. Komplikasi Dermatitis Seboroik

Dermatitis Seboroik yang sudah parah pada area kulit kepala dapat menyebabkan kebotakan dan dapat menyebabkan komplikasi penipisan kulit.

Jika Anda mengalami gejala atau masalah seperti diatas, segera konsultasikan kepada dr. Rizki Hapsari Nugraha, Sp.DV, M.Kes beliau merupakan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS Hermina Tasikmalaya.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.