Ketahui Jenis Infeksi Kulit yang Disebabkan Oleh Bakteri

Ketahui Jenis Infeksi Kulit yang Disebabkan Oleh Bakteri

Infeksi kulit merupakan gangguan pada kulit yang salah satunya dapat disebabkan oleh bakteri. Sebaiknya Sahabat Hermina tidak menyepelekan rasa gatal yang dialami selama beberapa hari pada bagian kulit. Gatal yang disertai dengan ruam kemerahan bisa menjadi salah satu gejala adanya infeksi kulit. Untuk itu, ketahui jenis infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri agar kamu dapat melakukan penanganan dengan tepat.

Faktor Risiko Infeksi Kulit

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi kulit, yaitu:

  1. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  2. Membiarkan kulit dalam kondisi basah dan kotor cukup lama, misalnya tidak mandi atau berganti pakaian setelah berolahraga
  3. Tidak menutup luka pada kulit
  4. Penderita Diabetes Mellitus
  5. Penggunaan obat-obatan jangka panjang misalnya steroid

Jenis infeksi kulit yang dapat timbul karena bakteri

  1. Bisul

Bisul atau yang dikenal juga sebagai furunkel menjadi salah satu infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Ada beberapa bagian tubuh yang sangat rentan mengalami bisul, seperti wajah, leher, ketiak, bahu, bokong, hingga paha. Umumnya, bisul disebabkan oleh Staphylococcal bacteria yang dapat masuk melalui luka pada kulit dan berkembang pada folikel rambut. Bisul sangat rentan dialami oleh pengidap diabetes, seseorang yang memiliki kekebalan imun rendah, kurang nutrisi, hingga kurang menjaga kebersihan kulit.

Bisul akan diawali sebagai benjolan keras pada kulit yang berkembang menjadi merah dan nyeri. Kondisi ini akan semakin membengkak dan membentuk kantong nanah pada bagian atas. Segera kunjungi rumah sakit ketika bisul menyebabkan demam, kulit di sekitar bisul mengalami kemerahan, bisul tidak mengering dalam beberapa hari, dan muncul beberapa bisul lainnya berdekatan.

  1. Impetigo

Impetigo merupakan salah satu infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri dan cukup umum terjadi pada anak-anak maupun bayi. Kondisi impetigo biasanya akan muncul sebagai luka merah pada wajah, terutama pada bagian hidung dan mulut anak.  Luka dapat berupa lepuhan yang dapat pecah dan menyebabkan penularan atau penyebaran bakteri penyebab impetigo. Terkadang kondisi ini akan menimbulkan rasa gatal dan nyeri yang terbilang ringan. Bakteri akan menyebabkan gejala setelah 4–10 hari berada pada kulit.

Untuk mencegah impetigo menyebar pada tubuh dan menyebabkan penularan, sebaiknya ibu rutin bersihkan kulit anak yang mengalami kondisi impetigo. Hindari menggunakan handuk atau pakaian bersama dengan pengidap impetigo untuk menghentikan penularan. Jangan lupa untuk ajak anak rutin mencuci tangan.

  1. Selulitis

Kondisi ini merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus dan Streptococcus. Tidak hanya pada lansia, anak-anak pun rentan mengalami kondisi ini. Ada beberapa gejala yang dialami oleh pengidap selulitis, seperti kemerahan pada bagian kulit yang terinfeksi. Selain itu, kulit juga akan terasa lebih kencang. Nyeri, bengkak, dan kulit terlihat lebih halus menjadi gejala lain dari selulitis. 

Segera konsultasi pada dokter spesialis kulit dan kelamin jika gejala selulitis yang dialami disertai dengan panas dingin, gemetar, pusing, nyeri otot, hingga munculnya abses pada area yang terinfeksi. Ada beberapa tes yang perlu dilakukan untuk memastikan kondisi selulitis, seperti tes darah, tes kultur, dan juga CT Scan untuk mendeteksi penyebaran pada bagian tubuh lainnya.

  1. Kusta

Kusta atau lepra menjadi infeksi kulit kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Bakteri ini dapat menular dari pengidap ke orang lain melalui percikan air liur saat batuk atau bersin dalam waktu yang cukup lama. Meskipun menular, tetapi penularannya tidak mudah. Penyakit kusta merupakan penyakit yang berkembang sangat lambat. Gejala awal dapat terlihat setelah 20–30 tahun setelah bakteri berkembang dalam tubuh. Biasanya, gejala akan dirasakan dengan mati rasa pada kulit, muncul lesi yang menebal pada kulit, melemahnya otot, rontoknya bulu mata dan alis, mata menjadi lebih kering, serta lebih sering mimisan.

Diagnosis Infeksi Kulit

Sebagian besar infeksi kulit dapat langsung dikenali dokter hanya dengan melihat penampakan kelainan di kulit. Bila diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis, seperti tes darah atau kultur. Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan mengambil sampel dari kerokan kulit, usap, atau cairan yang timbul pada infeksi kulit, untuk mengetahui jenis infeksi kulit.

Pencegahan Infeksi Kulit

Beberapa upaya yang dapat Sahabat Hermina lakukan untuk mencegah infeksi kulit, antara lain:

  1. Tidak menggunakan barang-barang seperti handuk secara bersamaan.
  2. Selalu menjaga kebersihan tubuh, terutama bagian tangan, agar bakteri tidak dapat dengan mudah menginfeksi tubuh.
  3. Segera ganti pakaian yang dikenakan jika terasa lembap karena berkeringat.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami tanda dan gejala di atas, segera lakukan konsultasi dengan doker spesialis kulit dan kelamin di RS Hermina Pandanaran untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan yang tepat. Ingat, penanganan yang tepat dan cepat sangat dibutuhkan untuk menentukan langkah pengobatan dan mempercepat proses penyembuhan.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.