Kenali Diare Pada Anak Dan Cara Pencegahannya

Kenali Diare Pada Anak Dan Cara Pencegahannya

Kenali Diare Pada Anak Dan Cara Pencegahannya

Diare adalah kondisi ketika frekuensi buang air besar seseorang meningkat menjadi beberapa kali dalam sehari dan feses yang dikeluarkan bertekstur encer. Kondisi ini sebenarnya cukup umum terjadi pada anak-anak. 

Secara umum, penyebaran diare biasa terjadi melalui infeksi (kuman-kuman penyakit) seperti bakteri, virus, dan parasite. Biasanya menyebar melalui makanan atau minuman yang tercemar atau kontak langsung dengan tinja penderita. Penyebaran bisa juga terjadi karena menurunnya daya tahan tubuh yang disebabkan kurangnya asupan ASI kepada bayi sampai 2 tahun atau lebih. Di dalam ASI terdapat antibodi yang dapat melindungi bayi dari kuman penyakit. Kurang gizi atau malnutrisi terutama anak yang gizi buruk akan mudah terkena diare.

Cara mengatasi diare pada anak :

  1. Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya.
  2. Pemberian oralit untuk mencegah dehidrasi sampai diare berhenti.
  3. Memberikan obat Zinc yang tersedia di apotek, Puskesmas, dan rumah sakit. Diberikan

     sekali sehari selama 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti. Zinc dapat  

     mengurangi parahnya diare, mengurangi dursi dan mencegah berulangnya diare 2 sampai  

     bulan ke depan.

  1. Memberikan cairan rumah tangga, seperti sayur, kuah sup, dan air mineral.
  2. Segera membawa Balita diare ke sarana kesehatan.
  3. Pemberian makanan sesuai umur :
  4. Bayi berusia 0-6 bulan : hanya diberikan ASI sesuai keinginan anak, paling sedikit 8 kali

     sehari (pagi, siang, maupun malam hari). Jangan berikan makanan atau minuman lain

      selain ASI.

  1. Bayi berusia 6-24 bulan: Teruskan pemberian ASI, mulai memberikan Makanan

     Pendamping ASI (MP ASI) yang teksturnya lembut seperti bubur, susu, dan pisang.

  1. Balita umur 9 sampai 12 bulan: Teruskan pemberian ASI, berikan MP ASI lebih padat dan

     kasar seperti nasi tim, bubur nasi, tambahkan telur/ayam/ikan/tempe/wortel/kacang

     hijau.

  1. Balita umur 12 sampai 24 bulan: teruskan pemberian ASI, berikan makanan keluarga

     secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak

  1. Balita umur 2 tahun lebih: berikan makanan keluarga 3x sehari, sebanyak 1/3-1/2 porsi

     makan orang dewasa. Berikan pula makanan selingan kaya gizi 2x sehari di antara waktu    

     makan.

Perlu diketahui jika menderita diare kurang dari 14 hari, penderita mengalami diare akut, dan jika lebih dari 14 hari, sudah dipastikan penderita mengalami diare kronis/persisten. Selain itu ada 3 derajat dehidrasi diare yang tak kalah pentingnya untuk diketahui;

  1. Diare Tanpa Dehidrasi, ciri-cirinya jika pada balita, ia tetap aktif, memiliki keinginan untuk minum seperti biasa, mata tidak cekung, dan turgor kembali segera. Namun, Balita akan kehilangan cairan <5% dari berat badan.
  2. Diare Dehidrasi Ringan atau Sedang, biasanya Balita mengalami gelisah atau rewel, mata cekung, rasa haus meningkat, turgor kembali lambat, dan kehilangan cairan 5-10% dari berat badan.
  3. Diare Dehidrasi Berat, ditandai dengan lesu atau lunglai, mata cekung, malas minum, turgor kembali sangat lambat > 2 detik, dan kehilangan cairan >10% dari berat badan.

Anjuran Makan untuk Diare Persisten

  1. Jika anak masih mendapat ASI: berikan lebih sering dan lebih lama, pagi, siang, dan malam
  2. Jika anak mendapat susu selain ASI, kurangi pemberian susu tersebut dan tingkatkan pemberian ASI. Gantikan setengah bagian susu dengan bubur nasi ditambah tempe, jangan beri susu kental manis. Untuk makanan lain, ikuti anjuran pemberian makan sesuai dengan kelompok umur.
Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.