Kasus Campak Meningkat, Segera Lengkapi Imunisasi Anak Anda

Kasus Campak Meningkat, Segera Lengkapi Imunisasi Anak Anda

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak di Indonesia Per tanggal 18 Januari 2023 ada di 34 kabupaten dan kota di 12 provinsi. Tahukah Sahabat Hermina, Campak akan sangat berbahaya jika terjadi komplikasi. Dampaknya dapat menyebabkan diare berat hingga kematian. Campak sangat menular, bahkan lebih menular daripada COVID-19. Campak mulai menular bahkan sebelum ruam mumcul. Penularan campak bisa melalui udara, percikan batuk, bersin dan melalui kontak dengan orang yang sakit maupun permukaan yang terkontaminasi.

Apa itu Campak?

Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan. Penyakit campak ini menular (infeksius) dan dapat menimbulkan komplikasi serius pada anak-anak apabila tidak ditangani sesegera mungkin. Penyebab utama campak adalah infeksi virus dari famili Paramyxovirus, seperti rubeola dan rubella. Infeksi virus ini dapat ditularkan melalui percikan air liur penderita campak.

Gejala Campak

  1. Demam yang main tinggi
  2. Batuk, pilek dan mata merah
  3. Saat demam makin tinggi lebih kurang hari ke 4 sampai ke 5 akan keluar ruam kemerahaan
  4. Dalam fase penyembuhan ruam akan menyatu dan menjadi kehitaman dan bersisik
  5. Anak sudah tidak terinfeksi ketika ruam sudah menjadi kehitaman atau lebih kurang 4 hari sebelum dan sesuadah ruam muncul

Tanda Bahaya Campak

  1. Dehidrasi
  2. Napas cepat
  3. Cekungan dinding dada
  4. Sulit dibangunkan
  5. Tidak bisa makan dan minum
  6. Buang air kecil (BAK) kurang
  7. Keluar cairan dari telinga
  8. Ada nanah/cairan kuning hijau di mata

Resiko Tinggi Terinfeksi Campak

  1. Anak < 5 tahun
  2. Tidak vaksin
  3. Penyakit kronik / komorbiditas
  4. Daya tahan tubuh rendah : kanker, autoimun, mengkonsumsi obat-obat imunosupresi (penekan daya tubuh)
  5. Malnutrisi
  6. Jika anak sakit dan ibu sedang hamil, pisahkan anak. Ibu hamil resiko tinggi untuk mengalami komplikasi campak berat dan dapat terjadi keguguran, janin meninggal dan gangguan pertumbuhan pada janin

 

Bagaimana Mencegah Campak?

Keadaan di Indonesia 2 tahun terakhir atau hampir 3 tahun sejak terdampak dari pandemi COVID-19 membuat implikasi yang tidak baik terhadap cakupan imunisasi. Ketika cakupan imunisasi rendah, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti campak, difteri, polio, gondongan kembali menyebar secara cepat. Pencegahan campak hanya bisa diperoleh dari imunisasi sehingga imunisasi sesuai jadwalnya harus dilakukan supaya anak-anak terhindar dari campak.

Di Indonesia, dosis vaksin campak diberikan sesuai dengan jadwal imunisasi menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Vaksin ini diberikan pada usia 9 bulan, dilanjutkan dengan dosis booster saat usia 18 bulan, dan saat anak di sekolah dasar (usia 5–7 tahun).

 

Ayah Bunda Sahabat Hermina, yuk segera lengkapi imunisasi buah hati Anda di RS Hermina Bekasi bersama dokter spesialis anak kesayanagn Anda.

 

Unduh aplikasi Halo Hermina untuk membuat janji temu dengan dokter-dokter spesialis di Rumah Sakit Hermina Bekasi.

 

sumber : IDAI dan Kemenkes

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.