Jangan Panik! Bau Mulut Dapat Dicegah

Jangan Panik! Bau Mulut Dapat Dicegah

Bau mulut tidak sedap adalah masalah yang umum dialami oleh banyak orang dari segala usia. Selain mengganggu rasa percaya diri, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya kondisi tertentu, mulai dari masalah mulut hingga gangguan pencernaan. Sekitar 3 dari 10 orang bisa mengalami bau mulut tidak sedap atau yang biasa disebut halitosis. Kondisi ini tidak jarang membuat penderitanya menjadi tidak percaya diri dan bahkan mengganggu hubungan sosial dan kualitas hidup mereka.

 

Penyebab Bau Mulut

Bau mulut berasal dari bakteri yang tergolong dalam volatile sulfur compounds (VSCs), seperti hidrogen sulfida, methyl mercaptan, dan dimetil sulfida. Salah satu produksi bakteri VSCs ini yang dikenal sebagai bakteri bau mulut adalah Streptococcus salivarius. 

 

Pertumbuhan bakteri ini disebabkan oleh berbagai faktor berdasarkan gaya hidup, kondisi kesehatan fisik dan mental, dan pengaruh hormon. Secara medis, terdapat 3 faktor penyebab bau mulut: 

  • Faktor lokal yang dipengaruhi oleh kesehatan gigi dan mulut.
  • Faktor sistemik yang berasal dari penyakit dan obat-obatan yang dikonsumsi. 
  • Faktor psikogenik yang dipicu oleh stres dan gangguan pada kesehatan mental lainnya.

 

Menurut studi, 1 dari 4 orang di dunia mengalami gangguan bau mulut yang bisa jadi disebabkan oleh perilaku sebagai berikut:

1. Tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut

Seperti yang disebutkan sebelumnya jika bau mulut berasal dari bakteri. Bakteri menumpuk karena kesehatan gigi dan mulut yang tidak dijaga dengan baik, seperti tidak rutin menyikat gigi atau tidak membersihkan sela-sela gigi.

Selain napas tak sedap, bakteri jahat di mulut akan menyebabkan plak, gigi berlubang, dan radang gusi.

2. Mulut kering

Mengapa kondisi mulut kering dapat menyebabkan bau mulut? Sahabat Hermina perlu tahu, jika di dalam mulut terdapat saliva (air liur) untuk menjaga mulut tetap bersih dengan napas segar. Kurangnya air liur di mulut biasanya disebabkan oleh kebiasaan aktif merokok, serta dalam penggunaan obat-obatan medis. 

3. Mengkonsumsi makanan dengan aroma kuat

Makanan dan minuman dengan aroma yang kuat seperti bawang-bawangan, rempah, kopi dapat menyebabkan bau mulut tak sedap. Hal ini dikarenakan adanya penyerapan minyak dari makanan tersebut saat mencerna. Kemudian, terserap dalam aliran darah dan bermuara ke paru-paru.

4. Penyakit GERD

Penyakit GERD merupakan kondisi asam lambung yang naik ke kerongkongan. Asam lambung itulah yang menghasilkan bau mulut setelah melalui proses pencernaan.

5. Penyakit lain seperti diabetes, infeksi saluran pernafasan, hati dan ginjal

Pada penderita diabetes ketoasidosis rentan terkena radang gusi yang menyebabkan bau mulut. Hal ini karena pengaruh meningkatnya gula darah. Infeksi saluran pernapasan ringan maupun berat akan berdampak pada bau mulut, misalnya batuk, pilek, sinusitis, bronkitis, hingga pneumonia. Kerusakan organ hati berdampak pada ketidakmampuannya untuk menyaring racun tubuh. Begitu juga terjadi pada penderita penyakit ginjal. Racun yang mengendap akan menghasilkan bakteri penyebab bau mulut. 

 

Cara Mencegah Bau Mulut

Bau mulut yang mengganggu aktivitas sosial tentunya dapat dicegah dengan mudah dan sederhana dengan hal berikut:

  1. Menyikat gigi minimal 2 kali sehari, pagi setelah makan dan malam sebelum tidur.
  2. Bila perlu, berkumur dengan obat kumur non alkohol dan anti bakteri, serta membersihkan lidah. 
  3. Mengurangi rokok, kopi, dan makanan yang beraroma kuat. 
  4. Memperbanyak minum air putih agar mulut tidak kering.
  5. Mengurangi makanan manis dan tinggi gula untuk meningkatkan produksi saliva. 
  6. Membersihkan sela-sela gigi, karena sisa makanan dapat hinggap di tempat tersembunyi yang dapat menyebabkan gigi berlubang hingga menimbulkan bau mulut.

 

Cegah bau mulut dengan rutin periksakan gigi minimal setiap 6 bulan sekali

Penyebab utama bau mulut adalah kondisi kesehatan gigi yang buruk. Selain itu, kondisi kesehatan seseorang juga mempengaruhi kesehatan mulut. Untuk itu, jangan lupa ke dokter gigi untuk periksakan kesehatan gigi dan mulut Sahabat Hermina minimal setiap 6 bulan sekali.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengecek apakah ada tindakan tambal pada gigi berlubang atau membersihkan karang gigi. Jika ternyata ada kasus yang lebih parah, dokter gigi akan menindak lebih lanjut berdasarkan gejala yang dirasakan. Yuk, kunjungi Klinik Gigi Spesialistik RSU Hermina Pandanaran dan buat janji temu dokter dengan dokter dan para ahli medis terpercaya!

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.