Ini dia Usia Rentan Terkena Pneumonia (Radang Paru-Paru)

Ini dia Usia Rentan Terkena Pneumonia (Radang Paru-Paru)

Pneumonia adalah salah satu penyakit yang cukup banyak dan mengancam di Indonesia. Pneumonia dapat terjadi apabila terdapat infeksi pada kantung udara di dalam paru-paru. Kondisi yang seperti inilah yang menyebabkan batuk berdahak, demam hingga kesulitan saat bernapas.

Di Indonesia pneumonia tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, anak-anak pun rentan terkena penyakit paru-paru ini. Penyebab utama terjadinya pneumonia adalah infeksi virus, bakteri hingga jamur. Oleh karena itu, selain harus menjaga kesehatan juga harus menjaga lingkungan dengan baik.

 

Penyebab Pneumonia

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa pneumonia dapat terjadi karena adanya infeksi dari bakteri, jamur dan virus. Bakteri penyebab terjadinya pneumonia adalah streptococcus pneumoniae.

 

Gejala Pneumonia

Gejala yang sering nampak pada penderita pneumonia rata-rata menyerupai gejala flu, seperti batuk dan demam. Akan tetapi, gejala yang nampak memiliki durasi waktu yang lebih lama. Jika terus dibiarkan, maka gejala berat akan muncul dan membuat kondisi makin buruk. Adapun gejala berat yang sering timbul adalah;

  • Batuk berdahak

  • Nyeri pada dada pada saat batuk atau bernapas

  • Mual dan muntah

  • Mudah lelah

  • Demam dan menggigil.

  • Sesak napas

Pada beberapa kasus, pneumonia juga dapat menimpa pada seorang bayi yang menampakkan gejala berupa demam tinggi, mudah lelah, batuk, susah makan dan sesak napas.

 

Pengobatan Pneumonia

Pneumonia dapat digolongkan menjadi ringan, sedang dan berat. Apabila Anda tergolong sebagai orang yang menderita pneumonia ringan, maka pengobatan pneumonia yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Tidak perlu ke rumah sakit. Cukup dengan mengkonsumsi antibiotik dari dokter dan banyak beristirahat.

Di samping itu, agar gejala tidak semakin berat, penderita pneumonia ringan juga dianjurkan untuk minum obat pereda sakit seperti parasetamol yang dapat meringankan gejala demam. Akan tetapi jika Anda menderita asma, tidak dianjurkan untuk minum obat tersebut.

Bukan hanya konsumsi obat pereda sakit, penderita pneumonia juga tidak dianjurkan untuk konsumsi obat batuk. Alasannya adalah karena batuk merupakan cara tubuh untuk mengeluarkan dahak dari paru-paru. Dahak inilah yang membuat dada terasa sakit saat bernapas.

Jangan pula merokok secara terus menerus. Apabila Anda telah terdiagnosa terkena pneumonia, maka sebaiknya segera berhenti merokok karena dapat memperparah kondisi paru-paru.

Sedangkan untuk penderita pneumonia parah, maka saran terbaik adalah dengan melakukan rawat inap di rumah sakit. Sebab, pengobatan di rumah saja tidak cukup. Ada beberapa langkah pengobatan yang hanya bisa dilakukan di rumah sakit. Penderita pneumonia juga dianjurkan untuk rawat inap apabila terjadi kondisi seperti di bawah ini:

  • Usia di atas 65 tahun.

  • Memiliki fungsi ginjal yang tidak baik.

  • Tekanan darah rendah.

  • Napas sangat cepat.

  • Suhu tubuh di bawah normal.

Pada saat berada di rumah sakit, penderita yang mengalami gejala berat akan diberikan penanganan berupa pemberian antibiotik, pemberian oksigen tambahan hingga melakukan fisioterapi dengan melakukan latihan pernapasan.

Pasien pneumonia dengan gejala berat biasanya juga akan mendapat bantuan alat berupa ventilator untuk membantu pernapasan hingga perlu ditempatkan di dalam ruang perawatan intensif.

 

Komplikasi Pneumonia

Keadaan semacam ini lebih banyak ditemukan pada anak kecil atau orang tua yang memang telah memiliki riwayat sakit sebelumnya seperti diabetes. Apabila penderita pneumonia tidak melakukan pengobatan dengan rutin dan baik, komplikasi memang akan terjadi. Komplikasi yang terjadi bisa berupa;

  • Tulang rusuk mengalami peradangan yang menyebabkan kegagalan pernapasan.

  • Radang selaput dada, yaitu sebuah kondisi yang terjadi saat lapisan tipis antara paru-paru dan tulang rusuk terjadi peradangan.

  • Terjadi keracunan darah.

  • Abses paru-paru, yaitu kondisi komplikasi yang jarang ditemukan karena tergolong langka. Apabila ada, biasanya akan terjadi pada penderita yang mengalami penyakit serius yang telah ada sebelumnya atau bagi mereka yang mempunyai riwayat penyalahgunaan alkohol yang parah.

 

Pencegahan Pneumonia

Agar terhindar dari penyakit pneumonia terdapat beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan diantaranya adalah;

  • Jaga kebersihan diri dan lingkungan. Misalnya saja dengan rajin cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer karena kuman atau bakteri lebih mudah masuk dari tangan yang kotor.

  • Berhenti merokok karena rokok dapat merusak paru-paru. Tidak lagi merokok akan melindungi paru-paru dari infeksi pernapasan.

  • Tidur dan istirahat yang cukup karena akan menjaga imunitas tubuh. Olahraga teratur dan konsumsi makanan sehat juga harus Anda terapkan dengan baik.

  • Melakukan vaksinasi untuk mencegah terjadinya pneumonia. Vaksin ini bisa diberikan pada anak-anak di bawah usia 2 tahun dan usia 2-5 tahun. Balita juga perlu mendapatkan suntikan flu sebagai langkah pencegahan.

Pneumonia mungkin jadi momok penyakit yang menakutkan serta mengancam, utamanya jika terjadi pada anak kecil. Oleh sebab itu, agar tidak terjadi harus ada kesadaran pada diri masing-masing untuk selalu menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Dengan demikian pengobatan pneumonia yang berat bisa dihindari.

Konsultasikan seputar kesehatan Sahabat Hermina dengan Dokter Spesialis di RS Hermina tedekat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.