Influenza Like Illness

Influenza Like Illness

Influenza-Like Illness (ILI) secara klinis didefinisikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) oleh virus dengan gejala utama batuk kering, demam (sekitar 38,5°C), rasa lelah berlebihan dan mungkin pula disertai gejala lainnya, seperti nyeri otot (myalgia), meriang, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan.

 

Manifestasi influenza sering kali tidak spesifik dan berupa kumpulan gejala yang dikenal sebagai ILI. Penelitian terbaru di negara Asia Tenggara menunjukkan influenza musiman menyebabkan penyakit yang berat dan memiliki beban penyakit atau bahkan lebih besar disbanding dengan negara dengan temperatur yang hangat atau lebih dingin. Kondisi ini secara umum diperparah dengan penyakit lainnya yang membuat pasien lebih rentan mengalami infeksi saluran napas yang berat. Kasus ILI baru yang lebih umum untuk anak pada segala usia. ILI didefinisikan sebagai kelainan respirasi akut dengan suhu tubuh lebih dari 38,5°C dan batuk dengan onset gejala dalam 10 hari terakhir.

 

 

ETIOLOGI

 

ILI disebabkan oleh infeksi virus influenza yang merupakan bagian dari family Orthomyxoviridae. Virus influenza terbagi dalam tiga tipe: A, B, dan C. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dan penanganan yang berbeda pula. Untuk mengetahui tingkat bahaya dan cara penanganan yang tepat, Anda terlebih dahulu perlu mengenal lebih lanjut jenis-jenis dari virus influenza. Berikut ini penjelasan singkat dari setiap tipe virus influenza.

 

- Tipe A

Influenza tipe A merupakan virus yang mampu menyerang hewan. Akan tetapi, sering kali virus influenza tipe ini juga menyerang manusia dan bisa menyebabkan kerusakan serius pada sistem pernapasan. Hewan jenis unggas merupakan penyebar utama virus ini pada hewan lain maupun manusia. Influenza tipe A merupakan virus influenza yang sering kali menjadi wabah di negara-negara tropis karena mampu tersebar tidak hanya melalui hewan unggas, tetapi juga melalui kontak antar manusia.

 

- Tipe B

Virus influenza tipe B merupakan virus yang hanya ditemui pada manusia. Tipe B memiliki tingkat bahaya yang lebih rendah dibandingkan dengan A, akan tetapi masih memiliki kemungkinan untuk berkembang menjadi virus mematikan. Influenza tipe ini digolongkan tidak memiliki potensi untuk menjadi wabah.

 

- Tipe C

Virus influenza tipe C merupakan jenis yang paling ringan jika dibandingkan dengan tipe lainnya. Virus ini hanya menyerang manusia dan tidak dapat menimbulkan kerusakan serius pada sistem pernapasan. Sama halnya dengan tipe B, virus ini juga tidak menyebabkan wabah.

 

Virus ini biasanya menyerang tubuh melalui membran dalam hidung, mata, atau mulut. Setiap kali Anda menyentuh bagian-bagian ini dengan tangan Anda, maka Anda memiliki risiko untuk terjangkit virus influenza. Cegah hal ini dengan kebiasaan selalu mencuci tangan. Mencuci tangan dapat membunuh bakteri dan kuman, serta melenyapkan virus yang menempel. Tanamkan kebiasaan mencuci tangan ini sejak dini agar tubuh selalu terjaga dari penyakit.

 

 

EPIDEMIOLOGI

 

Di negara tropis seperti Indonesia, kejadian inflluenza dapat berlangsung sepanjang tahun, insidensi influenza tertinggi di Indonesia pada usia 0–4 tahun (82–114 per 100.000 populasi) diikuti anak usia 5–14 tahun (22–36 per 100.000 populasi).

 

 

MANIFESTASI KLINIS

 

Sesuai dengan definisi kasus ILI, manifestasi klinis ILI merupakan tanda dan gejala yang cenderung tidak terlalu spesifik berupa demam, gejala infeksi saluran napas (batuk, pilek, nyeri menelan, suara serak, bersin-bersin, sampai gangguan napas), serta gejala umum lainnya seperti nyeri kepala, nyeri badan, nyeri sendi, serta lemah badan.

 

Pada anak usia <5 tahun, gejala gastrointestinal seperti nyeri perut, diare, atau konstipasi mungkin muncul. Keluhan demam tidak prominen pada pasien muda (usia <5 tahun) dan lansia

 

 

PENEGAKAN DIAGNOSIS

 

Pemeriksaan laboratorium darah yang lebih sederhana, darah rutin dan hitung jenis dapat membantu diagnosis influenza. Pasien dengan influenza umumnya menunjukkan gambaran leukopenia ringan dari pemeriksaan darah rutin dan limfopenia relatif (<21%) dari pemeriksaan hitung jenis.

 

 

TATA LAKSANA

 

- Terapi Antiviral

Antiviral merupakan terapi ILI yang sebaiknya diberikan. Antiviral akan berguna jika diberikan dalam 48 jam pertama sejak gejala ILI muncul karena manfaatnya tidak maksimal jika diberikan pada pasien yang telah mengalami ILI lebih dari 48 jam. Pemberian terapi antiviral dilakukan selama maksimal 5 hari.

 

Obat antiviral yang dapat menjadi pilihan adalah golongan neuraminidase inhibitor, oseltamivir, dan zanamivir.

 

- Terapi Simtomatik/Suportif

Terapi simtomatik diberikan pada pasien ILI untuk membantu mengurangi gejala yang ada.

 

- Terapi Antipiretik 

Terapi ini dapat menjadi pilihan antara lain: (1) ibuprofen 10 mg/kgBB/dosis pemberian setiap 6–8 jam dan (2) asetaminofen 10–15 mg/kgBB/dosis setiap 4–6 jam.

 

- Terapi Batuk

Keluhan batuk juga sering kali menjadi perhatian orangtua mengingat keluhan ini sering kali mengganggu waktu tidur anak dan orangtua. belum ada penelitian yang membuktikan efektivitas dan keamanan obat tersebut pada anak usia <6 tahun.

 

 

PENCEGAHAN

 

Untuk pencegahan, Sahabat Hermina dapat melakukan vaksinasi Influenza, menjaga kebersihan saluran pernapasan dan Etika Batuk, serta menjaga kebersihan tangan.

 

Segera konsultasikan kesehatan Anda kepada  dr.Riyadi, Sp.A(K) yang merupakan Dokter Spesialis Anak Sub Spesialis Infeksi dan Penyakit Tropis di RS Hermina Pasteur jika Si Kecil memiliki gejala ILI sebelum kondisinya semakin parah.

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.