Diet Untuk Anak dengan Berat Badan Rendah

Diet Untuk Anak dengan Berat Badan Rendah

Berat badan memang tidak selalu bisa menjadi patokan kondisi kesehatan anak. Namun, tetap menjadi hal penting yang harus diketahui oleh orangtua. Terkadang orangtua juga sulit menyimpulkan apakah sehat atau tidak jika anak yang kurus atau memiliki berat badan yang kurang.

 

Untuk dapat mengetahui kesehatan Si Kecil, orangtua dapat  mengukur tinggi dan berat badan anak melalui kalkulator BMI untuk mengetahui status gizi Anak. Orangtua juga dapat membawa anak ke spesialis gizi di puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan.

 

Melakukan diet seimbang untuk anak dengan berat badan kurang biasanya diberikan kepada anak dan remaja yang menderita kurang gizi, yaitu anak yang berat badan dan panjang atau tinggi badan tidak sesuai dengan umur, sesuai standar WHO–NCHS.

 

Tujuan dilakukan diet adalah:

  • Menanamkan kebiasaan makan yang baik untuk memelihara tumbuh kembang anak
  • Memberikan makanan sesuai kebutuhan untuk mengejar kekurangan berat badan dan Panjang atau tinggi badan
  • Mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut dan meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Mencegah terjadinya gizi buruk

 

 

Penting bagi orangtua untuk memahami prinsip diet, yaitu:

  • Tinggi kalori dan protein
  • Aneka ragam makanan mengacu pada gizi seimbang
  • Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan umur dan selera anak
  • Upayakan menggunakan bahan alami yang diolah sendiri
  • Usahakan ASI ekslusif sampai 6 bulan dan terus menysui sampai anak berumur 2 tahun.

 

Orangtua biasanya tergoda untuk memberikan makanan tinggi kalori, tetapi tidak sehat seperti permen, cokelat, cake, minuman manis, maupun makanan berlemak. Namun ingat, biasakan anak menjalani diet seimbang, untuk bisa meningkatkan berat badannya secara sehat. Seperti apa bahan makanan yang di anjurkan dan bagai mana cara mengatur diet tersebut?

 

Bahan makanan yang dianjurkan:

  • Semua sumber hidrat arang: nasi, nasi tim, bubur, roti, gandum, pasta, jagung, kentang, havermout, sereal, dan singkong.
  • Sumber protein:
  • Hewani: daging yang gemuk, ayam, telur, ikan, kerang, udang, cumi dan sumber laut lainnya.
  • Nabati: tempe, tahu, oncom dan kacang–kacangan (kacang hijau, kacang merah, kedelai), dan jamur.
  • Semua jenis sayuran: yang berwarna hijau dan merah sebagai sumber Vitamin A dan Fe seperti kangkung, daun katuk, bayam, wortel, kembang kol, sawi, selada.
  • Buah–buahan atau sari buah sumber vitamin A dan vitamin C, seperti jeruk, apel, pepaya, melon, jambu air, salak, semangka, belimbing.
  • Susu penuh (full cream), yoghurt, susu kacang, keju, mayonaise.

 

 

Selain itu, jangan lupa untuk membatasi bahan makanan yang sebaiknya tidak terlalu sering diberikan, seperti:

  • Makanan yang digoreng seperti kerupuk, kripik, kacang, karena lemak menyebabkan anak cepat kenyang, sehingga susah untuk makan makanan utama.
  • Minuman yang dingin seperti es dan makanan atau minuman yang manis seperti sirup, dodol, permen, coklat. Disamping itu, makanan yang manis menyebabkan gigi cepat rusak sehingga anak menjadi susah makan dan anak cepat kenyang.

 

 

Hindari memberikan makanan dari tempat yang tidak bersih, karena akan menyebabkan sakit perut atau diare. Lalu, hindari juga memberikan minuman yang mengandung alkohol atau soda seperti brem, softdrink, karena akan menyebabkan anak cepat kenyang dan tidak mau makan makanan utama.

 

 

Cara Mengatur Diet:

  • Makan dalam porsi yang kecil dan sering, serta bervariasi agar menarik minat anak untuk makan.
  • Diperlukan kesabaran untuk membujuk anak agar mau makan. Akan tetapi, jangan memaksa anak.
  • Untuk anak dibawah 1 tahun, konsistensi makanan diberikan secara bertahap, dimulai dari anak umur 6 bulan.
  • Makanlah cukup sayur–sayuran dan buah–buahan yang banyak mengandung vitamin dan mineral.

Untuk balita, dapat diberikan makanan formula seperti formula tempe, formula ikan, terutama pada anak yang menderita diare. Konsultasikan ke dokter untuk pemantauan kondisi kesehatan serta mendapatkan suplemen multivitamin dan mineral bila diperlukan.

 

Orangtua mempunyai kewajiban dalam membangun kebiasaan sehat pada Si Kecil, terutama dalam mengosumsi makanan dan minuman yang dapat memengaruhi berat badan Si Kecil. Berikan gizi seimbang dan ajari anak untuk istirahat yang cukup agar dapat memberikan perkembangan yang signifikan bagi kesehatan anak.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.