Dampak Buruk Sering Membentak Anak

Dampak Buruk Sering Membentak Anak

Masih banyak orang tua menggunakan metode seperti judul diatas diluar sana. Bentakan, teriakan bahkan pukulan..yang mereka percayai bahwa itu adalah cara yang paling efektif agar anak menuruti perkataan orang tua. Namun ada yang tidak disadari oleh orang tua, bahwa cara ini akan menanamkan banyak hal negatif pada diri anak. Karena dengan seringnya dikasari atau dibentak, tak menutup kemungkinan anakpun akan tumbuh menjadi anak dengan karakter pemarah. Dampak dari anak sering dibentak dan dikasari anak akan tumbuh menjadi : 

  1. Tumbuh menjadi pribadi yang pemarah
    Anak yang sudah sering dibentak dan dikasari orang tua akan mudah marah. Biasanya anak akan meluapkan emosi mereka juga dengan bentakan, bahkan terkadang juga dengan main fisik kepada orang lain seperti teman - temannya.
  2. Kecerdasan dan kreativitas anak akan menurun
    Sering dibentak dan dikasari juga akan memberi efek pada hal ini. Kemungkinan besar karena tidak bisanya sel - sel otak yang bersambungan atau bersinapsis tadi tidak bisa memicu kecerdasan dalam merangkai masalah dan menemukan solusinya. Tentu ini akan membuat anak dinilai kurang cerdas dalam hal intelegensi.
  3. Anak menjadi tidak fokus
    Kurang konsentrasi biasanya dirasakan pada saat ia di sekolah. Mungkin saja sebelum berangkat sekolah, anak menerima bentakan dari orang tua. Hal ini akan membuat anak terus memikirkan bentakan yang ia terima. Hal ini tentunya berdampak pada sekolahnya juga.
  4. Anak menjadi anak yang tertutup 
    Tanpa disadari, kekerasan baik secara fisik maupun secara verbal yang anak terima, akan mendorong anak untuk menutup diri dari lingkungan sosialnya. Anak akan kesulitan berteman dan sulit percaya dengan orang lain. Karena anak juga merasa tidak nyaman untuk bercerita masalahnya pada orang tua, ini berakibat hubungan orang tua dan anak menjadi semakin jauh.
  5. Pendendam 
    Kekerasan yang diterima anak, baik secara fisik maupun verbal, akan tersimpan dalam memori anak. Dengan rasa kecewa yang mendalam atas perbuatan orang tuanya, kadang kala seorang anak menyimpan rasa sakit hati dan dendam akan perbuatan orang tuanya.
  6. Tidak percaya diri 
    Dalam jangka waktu panjag, anak malah menjadi tidak percaya diri. Dia menjadi selalu merasa takut untuk melakukan hal yang baru, karena setiap dia melakukan kesalahan akan dibentak. Anak menjadi tidak percaya diri lagi akan kemampuannya sendiri, Jadi daripada harus mengambil resiko melakukan hal baru dimana ia bisa gagal, ia akan memilih untuk tidak mencoba.
  7. Depresi 
    Membentak anak yang beranjak remaja juga tidak baik. Remaja yang sering dibentak akan memperlihatkan banyak gejala depresi. Cukup tegas kepada anak dengan baik, tanpa harus membentak anak. Karena hal ini akan memberikan memori yang tidak baik pada anak.

Memarahi, berbicara kasar, atau hingga memukul anak, selain membawa efek buruk bagi sel otak anak, juga memperburuk emosi, psikologi, dan sikap anak. Baik buruknya perkembangan dn pertumbuhan anak bergantung pada sikap, didikan dari orang tua. Jika didikan seperti ini terus berlanjut, anak justru anak menjadi trauma.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.