Bahaya Pneumonia ( Paru-Paru Basah ) pada Anak dan Cara Pencegahannya

Bahaya Pneumonia ( Paru-Paru Basah ) pada Anak dan Cara Pencegahannya

Pneumonia merupakan salah satu jenis penyakit berbahaya yang sering menyerang anak-anak. Penyakit ini sering ditandai dengan gejala batuk yang cukup lama, kemudian sesak napas dan demam. Meski gejalanya terlihat seperti sakit pada umumnya, namun jika tidak segera mendapat penanganan dapat menyebabkan kematian. Karena itu semua orang tua perlu tahu bahaya Pneumonia pada anak.

Sampai saat ini diketahui faktor yang bisa menyebabkan Pneumonia pada anak cukup banyak. Mulai dari virus, bakteri hingga jamur. Jenis mikroba yang spesifik menyebabkan penyakit ini adalah bakteri Streptococcus pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae.

 

Bahaya Pneumonia pada Anak-anak

Anak-anak cukup rentan terhadap berbagai jenis penyakit, termasuk Pneumonia. Jenis penyakit ini cukup berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Bahkan di Indonesia masuk dalam kelompok 10 penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi. Penderita dapat mengalami radang paru-paru sehingga alveolus yang seharusnya berisi udara akan penuh dengan cairan.

Sebagai satu-satunya organ yang berfungsi untuk pertukaran oksigen, fungsi paru-paru sangat penting. Jika fungsinya terhambat maka semua kerja organ tubuh akan terganggu. Tubuh bisa mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen.

Gejala yang muncul pada anak adalah sesak napas dan kesulitan untuk mendapatkan oksigen. Selain itu, tarikan napas terlihat lebih cepat dan muncul cekungan pada bagian dada sebelah bawah ketika si kecil sedang bernapas. Karena kekurangan oksigen, tubuh menjadi terlihat lebih biru dan napas tersengal-sengal.

Untuk anak yang masih kecil, tanda paling jelas adalah lebih rewel karena merasakan tubuh yang tidak nyaman. Biasanya kondisi ini diikuti dengan nafsu makan yang turun drastis, muntah hingga tidak sadar karena kekurangan oksigen dalam tubuhnya.

 

Faktor pemicu Pneumonia pada Anak

Tubuh anak masih rentan sehingga sangat mudah terkena penyakit. Apalagi jika mengalami Pneumonia, menyebabkan mudah terjangkit penyakit lain. Kondisi sejak lahir dapat memicu Pneumonia pada anak. Apalagi secara umum imunitas anak-anak cukup rendah dibanding orang dewasa. Beberapa pemicu Pneumonia antara lain

  • Tidak meminum ASI sejak masih bayi

  • Kekurangan gizi atau malnutrisi

  • Terjangkit infeksi seperti HIV, campak dan jenis penyakit lainnya

  • Lahir prematur sehingga organ tubuh belum berfungsi secara sempurna

  • Pemberian imunisasi yang kurang lengkap, terutama vaksin Pneumonia

Selain faktor internal atau dari dalam tubuh si kecil, faktor eksternal juga turut menyebabkan anak-anak rentan mengalami Pneumonia. Penyebab dari luar tersebut diantaranya adalah: polusi udara, paparan debu dan asap rokok serta tinggal di lingkungan dengan tingkat kebersihan yang rendah.

 

Cara Penanganan Penderita Pneumonia

Pada anak yang mengalami Pneumonia, perlu segera dilakukan tindakan agar dampak yang muncul dari penyakit ini tidak semakin berbahaya. Begitu terlihat gejala penyakit, sebaiknya orang tua segera membawa si kecil untuk mendapat penanganan dokter.

Penanganan pasien penyakit ini tergantung pada kondisi terakhir yang dialami. Biasanya dokter akan meresepkan antibiotik untuk menghambat pertumbuhan jamur dan kuman penyebab penyakit yang bisa berkembang cepat.

Jika muncul gejala demam, dokter akan mengambil langkah pertama untuk menurunkan kondisi tersebut. Tidak jarang pasien mengalami dehidrasi sehingga perlu mendapat asupan cairan dari infus. Untuk mengatasi resiko akibat kurang oksigen, dokter akan melakukan terapi. Beberapa obat juga tidak jarang diberikan melalui suntikan.

 

Cara Mencegah agar Anak Tidak Menderita Pneumonia

Bahaya pneumonia pada anak dapat mengancam nyawa si kecil. Pencegahan agar tidak terjangkit penyakit ini sangat penting dilakukan. Jenis penyakit ini mudah menular melalui percikan ludah dan peralatan makan. Karena itu pastikan anak-anak tidak bertukar alat makan. Beberapa tindak pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:

1. Mencukupi kebutuhan gizi

Kekebalan tubuh berbanding dengan asupan gizi yang masuk. Untuk memastikan anak-anak tetap terjaga kesehatannya dan tidak rentan terjangkit penyakit, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan gizi yang cukup, baik jumlah maupun jenisnya.

Untuk bayi sebaiknya mendapatkan asupan makanan dari ASI hingga usia 6 bulan. Selanjutnya bisa diberi makanan pendamping ASI dengan tekstur yang disesuaikan usia si kecil. Kecukupan gizi bisa diperoleh dari buah, sayur dan makanan sehat lainnya.

2. Imunisasi lengkap

Imunisasi merupakan tindakan pencegahan agar anak tidak mudah terserang penyakit dengan meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap jenis bakteri,virus dan kuman tertentu. Begitu juga dengan Pneumonia, pemberian imunisasi dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terjangkit penyakit ini.

3. Pola hidup bersih dan sehat

Selanjutnya yang sangat penting adalah penerapan pola hidup bersih dan sehat. Pastikan semua lingkungan rumah, pakaian dan peralatan yang digunakan sudah dicuci dan terbebas dari kuman sehingga penyebab penyakit tidak mudah tumbuh serta berkembang biak.

Selain itu, pastikan anak-anak mandi dua kali sehari dengan menggunakan air bersih dan sabun yang bisa membunuh kuman. Beberapa anak sensitif terhadap bahan kimia tertentu. Karena itu ketika memilih sabun harus disesuaikan dengan kondisi tubuh si kecil.

Bahaya Pneumonia pada anak tidak boleh disepelekan karena banyak pasien yang tidak tertolong. Upaya pencegahan terhadap penyakit ini sangat penting dilakukan, baik ketika anak-anak masih bayi hingga sekarang. Selain imunisasi, asupan gizi dan pola hidup sehat harus selalu diterapkan.

 

Sahabat Hermina bisa mengkonsultasikan masalah seputar anak dengan Dokter Spesialis RS. Hermina terdekat, atau bisa berkonsultasi secara online melalui aplikasi Halo Hermina.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.