Apa itu Serumen?

Apa itu Serumen?

Sahabat Hermina, tahukah kotoran telinga, atau serumen, adalah produksi dari kelenjar lemak dan kelenjar keringat yang ada di liang telinga? Serumen biasanya memiliki konsistensi lunak, lengket, dan berwarna kuning hingga kecoklatan. Dalam kondisi normal, serumen hanya ada di liang telinga bagian luar, oleh karena kelenjar-kelenjar tersebut hanya berada di sepertiga liang telinga luar.

 

Tipe Serumen

Ada dua jenis serumen, yaitu:

Tipe kering

Memiliki warna yang lebih gelap, lebih keras, dan menempel pada dinding liang telinga bahkan bisa menutup liang telinga sehingga menimbulkan gangguan pendengaran

Tipe basah

Memiliki warna yang lebih cerah, konsistensinya seperti jeli, dan sifatnya mudah lengket

 

Fungsi Serumen

Serumen seringkali dianggap hanya seperti kotoran telinga yang harus dibuang atau dibersihkan, bahkan setiap hari. Pendapat ini kurang tepat karena serumen juga memiliki fungsi yang sangat penting untuk menyaring kotoran yang akan masuk ke dalam liang telinga, seperti debu atau sel-sel kulit yang mati yang akan menempel pada serumen dan nantinya dapat keluar sendiri.

Selain itu serumen juga berfungsi sebagai pelembab liang telinga, sebagai antibakteri dan antijamur karena memiliki sifat asam dan mengandung enzim-enzim yang dapat melawan bakteri dan jamur.

Bau khas dari serumen tidak disukai oleh serangga, sehingga dapat mencegah serangga masuk ke dalam liang telinga.

 

Faktor yang menyebabkan serumen terkumpul dan mengeras

1. Radang kronis liang telinga luar

2. Liang telinga yang sempit

3. Produksi serumen yang berlebih dan kental

4. Adanya benda asing di liang telinga

5. Adanya penonjolan tulang liang telinga

6. Serumen terdorong pada saat mengorek telinga

 

Gejala yang dapat muncul bila terjadi penyumbatan liang telinga akibat serumen adalah:

1. Penurunan pendengaran

2. Dapat muncul rasa nyeri akibat penekanan serumen terhadap liang telinga

3. Ketidaknyamanan pada telinga hingga berdengung

4. Batuk dan pusing akibat penekanan saraf yang ada di liang telinga

 

Perlu diperhatikan bahwa pembersihan liang telinga harus dilakukan oleh seorang ahli yang memahami bentuk liang telinga dan dapat melihat dengan jelas serumen di dalam liang telinga sehingga saat melakukan pembersihan bisa memperhatikan konsistensi serta lokasi dan dapat memilih cara pengeluaran yang sesuai.

 

Ada beberapa cara pengambilan serumen, yaitu:

1. Bila lunak dapat diambil dengan pemilin kapas

2. Bila sudah keras, dapat diambil dengan pengait atau dapat dilunakkan dulu dengan larutan gliserin 10% dan selanjutnya dilakukan irigasi telinga

3. Bila serumen dirasa terlalu dalam dapat dilakukan irigasi telinga

 

Bahaya yang dapat timbul akibat mengorek telinga

Mendorong serumen semakin masuk ke dalam liang telinga sehingga dapat menumpuk dan menyumbat liang telinga yang berakibat penurunan pendengaran

Infeksi liang telinga dapat terjadi akibat liang telinga terbentur dan tergores pada saat dikorek sehingga liang telinga bisa bengkak, nyeri dan bernanah. Perlu diperhatikan bahwa bentuk liang telinga tidak lurus seperti pipa namun memiliki lekukan pada bagian tertentu

Batuk hingga pingsan bisa muncul akibat terkenanya saraf yang ada di liang telinga. Selain itu, perlukaan pada beberapa saraf yang ada di dalam telinga juga dapat berakibat muka merot atau tidak simetris.

 

Nah, Sahabat Hermina, bila ada keluhan pada telinga, sebaiknya segera ke rumah sakit dan periksakan ke dokter THT. Jangan mengorek sendiri agar tidak muncul komplikasi yang berbahaya. Salam Sehat

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.