7 Cara Atasi Kecanduan Gadget pada Anak

7 Cara Atasi Kecanduan Gadget pada Anak

Gadget atau gawai menjadi suguhan Generasi Z dan Alfa saat ini. Tumbuh dengan berbagai macam gawai yang canggih membuat anak-anak akhirnya tertarik untuk memiliki interaksi yang intens dengan gawai.

 

Salah satu efek negatif yang perlu diwaspadai dari interaksi berlebihan antara anak dan gawai adalah munculnya masalah perkembangan motorik pada anak. Terlebih pada anak-anak usia di bawah lima tahun yang masih mengalami pertumbuhan signifikan. Selain itu, masalah sosial dan interaksi dengan lingkungannya pun jelas akan bermasalah.

 

Lalu bagaimana agar interaksi yang begitu dekat tersebut tidak menyebabkan kecanduan gawai pada anak? Sahabat Hermina bisa menyimak 7 tips berikut ini:

 

1. Orangtua Membuat Aturan

Hal pertama yang perlu Sahabat Hermina lakukan adalah sadar akan bahaya gawai pada anak. Selain gangguan motorik, gangguan sosial, yang paling pasti adalah gangguan kesehatan pada organ mata yang dapat mengalami kerusakan fatal. Apakah Sahabat Hermina rela anak-anak tersayang dirusak oleh gawai?

 

Tentunya tidak. Karena itu, buatlah aturan sejak dini. Buat kesepakatan dengan anak berapa lama boleh main gawai dan kapan waktunya. Perjanjian ini harus disiplin dikontrol dan ditegakkan orangtua agar anak-anak ikut disiplin. Orangtua harus konsisten dengan aturannya.

 

2. Mengalihkan Perhatian Anak

Mungkin Sahabat Hermina sedikit sedih melihat anak yang sehari-hari sibuk dengan gawai di tangannya sehingga jadi malas bermain bersama teman-temannya. Nah, cobalah Anda mengambil peran dengan membuat sesuatu hal yang dapat mengalihkan perhatian anak pada perangkat layar bergeraknya.

 

Misalnya dengan membuat kegiatan menyenangkan di luar rumah, bermain, berkebun, berolahraga bersama dan sejenisnya. Aktivitas yang melibatkan anggota keluarga di luar ruangan akan membuat anak sedikit bisa melupakan gawainya. Ajak anak beraktivitas seru, berhenti sejenak dari ponselnya.

 

3. Batasi Akses Penggunaan

Jangan biarkan anak bisa mengakses semua menu dan fitur yang ada di gadget. Misalnya, untuk media sosial, batasi penggunaannya yang menurut Sahabat Hermina paling aman untuk Si Kecil. Jika ingin bermain game, pilihkan jenis game yang aman dan edukatif. Awasi anak dalam memnggunakan aplikasi Play Store. Tujuan pembatasan ini agar anak tidak semakin larut dalam aktivitas dunia mayanya. Semakin anak menemukan hal baru, maka akan semakin asyik dalam permainan gawai. Selain itu, cara ini juga untuk mencegah efek buruk pornografi pada gawai.

 

4. Sediakan Permainan Alternatif

Saat ini banyak Sahabat Hermina yang memberikan gawai pada anak sebagai mainan. Padahal masih banyak mainan edukatif yang lebih bermanfaat dan sesuai dengan usia perkembangan anak.

 

Sebagai alternatif, jika Anda tak ingin anak terus menerus kecanduan gadget, carilah jenis permainan menarik yang edukatif dan membuat anak tertarik.

 

Saat ini ada banyak jenis mainan edukatif di pasaran. Pilih jenis mainan yang juga bisa membuat anak fokus dengan mainan tersebut, membuat anak berkreasi membuat sesuatu sehingga ia tidak cepat bosan saat menggunakannya.

 

5. Contoh yang Baik dari Orangtua

Tahukah Sahabat Hermina bahwa semua bahwa anak akan lebih mudah meniru apa yang dilihat dibandingkan apa yang didengar. Inilah mengapa contoh orangtua dalam penggunaan gadget sangat penting. Kebutuhan aktivitas kerja, bisnis atau hanya sekadar berhibur terkadang membuat banyak orangtua abai akan hal ini.

 

Anda mengatakan jangan bermain gadget, berhenti dan matikan ponsel pintar, tetapi orang tua sendiri masih terus menggunakannya. Buatlah waktu satu jam tanpa gadget untuk seluruh anggota keluarga.

 

Temukan kembali kebersamaan yang hilang antara orangtua dan anak. Cara ini akan membuat anak lebih senang dan merasa diperlakukan adil.

 

6. Disiplin, Konsisten, dan Tegas

Tips agar anak tidak kecanduan gawai yang juga penting dilakukan Sahabat Hermina semua adalah bagaimana bisa disiplin, tegas dan konsisten dalam membuat aturan, membatasi penggunaan dan mengajak anak bermain.

 

Jangan sampai ada perbedaan pendapat antara ibu dan ayah yang akan membuat anak akhirnya membantah aturan yang ada.

 

Sebelum disosialisasikan pada anak, Sahabat Hermina harus membuat kesepakatan dulu dan berjanji untuk komitmen dengan aturan yang ada. Tegas juga dibutuhkan agar anak tidak menganggap orang tuanya plin-plan, bisa dinego soal aturan.

 

7. Perbanyak Waktu Bersama Anak

Terkadang hal yang membuat anak akhirnya sibuk bermain gawai adalah karena orangtua tak ada bersama mereka karena sibuk kerja, sibuk bisnis, atau sibuk aktivitas yang lain. Apalagi jika anak tinggal bersama pengasuh, maka mainan sehari-hari sudah pasti gawai. Tingkatkan intensitas waktu bersama anak agar anak merasa diperhatikan.

 

Arahkan penggunaan gawai pada anak untuk kebutuhan pendidikan yang lebih efektif. Dukung anak untuk sukses sekolah dengan memanfaatkan teknologi yang ada di perangkat gawai.

 

 

Apabila Sahabat Hermina memiliki keluhan seperti diatas, konsultasikan ke dokter spesialis anak kami. Jangan sampai anak kecanduan gawai dan abai pada lingkungan sekitarnya. Salam sehat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.